• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Imam Malik Rujukan dari Beragam Aliran

Jumat 22 Mei 2020 | 12:04
in Featured
0
1
SHARES
1
VIEWS
Ilustrasi Imam Malik (foto muwatta.coM)
Ilustrasi Imam Malik (foto muwatta.coM)

PWMU.CO– Imam Malik. Nama lengkapnya Abu Abdullah Malik bin Anas bin Malik bin Amr bin al Haris bin Ghanim bin Husail bin Amr bin al Haris al Ashbihani al Madani.  Lahir di Madinah tahun 711 M. Meninggal juga di Madinah tahun 795 M dalam usia 84 tahun.

Kakek moyangnya berasal dari Yaman yang hijrah ke kota Nabi itu. Keluarga ini punya tradisi literasi sangat baik. Mengajari anak-anaknya al-Quran dan hadits. Ayahnya bernama Anas bin Malik mirip dengan nama sahabat Nabi Muhammad. Kebetulan nama yang sama. Keilmuannya juga sama-sama sangat baik.

Setelah belajar dari ibu, ayah dan kakeknya, Imam Malik sempat berguru kepada Imam Abu Hanifah. Ada diceritakan kisah Imam Malik pernah berguru kepada Imam Abu Hanifah.  Al Laits bin Sa’ad melihat Imam Malik mengusap keringat dari alis matamu. Kemudian dia bertanya kenapa sampai berkeringat begitu?

”Saya merasa tidak punya ilmu apa-apa ketika bersama Imam Abu Hanifah, sesungguhnya ia benar-benar ahli fikih,” jawab Imam Malik.

Al Laits lantas menyampaikan pujian Imam Malik itu kepada Imam Hanafi. ”Demi Allah, saya belum pernah melihat orang yang lebih cepat memberikan jawaban yang benar dan zuhud serta sempurna melebih Imam Malik,” komentar Imam Hanafi kepada muridnya.

Baca Juga:  Operasi Intelijen di Perang Khandaq

Kemudian kepada ulama Madinah dari kalangan tabiin seperti Rabiah al Rayi bin Abi Abdurahman Furuh al Madani, Ibnu Hurmuz Abu Bakar bin Yazid, Ibnu Syihab al Zuhri, Nafi’ ibn Surajis Abdullah, Jakfar Shodiq bin Muhammad bin Husain bin Ali bin Abu Talib, Muhammad bin al-Munkadir bin al-Hadiri al-Taimy.

Kitab al-Muwaththo

Ilmu yang dikuasai lalu dibukukan sehingga bisa dibaca banyak orang. Kitab yang ditulis antara lain al-Muwaththo. Kitab ini paling populer yang menjadi rujukan ahli hadits. Hadits yang dimuat dalam kitab ini kalau dikelompok terdiri sebanyak 600 hadits musnad, 222 hadits mursal, 613 hadits mauquf, 285 perkataan tabiin, ada ada 61 hadis tanpa sandaran nama yang jelas. Hanya dikatakan telah sampai kepadaku. Atau dari orang kepercayaan.

Baca Juga:  Ummu Jamil Sewot Diolok-olok dalam Surat Al Lahab

Karena itu al-Muwaththo bukan hanya memuat hadits Nabi tapi juga memuat atsar sahabat, qaul tabiin, ijma ulama Madinah dan pendapat Imam Malik.  Kitab ini ditulis tanpa sistematika dan bab. Bahkan tanpa nomor hadits. Baru pada penulisan berikutnya oleh pengikut madzhab Maliki diberi nomor untuk memudahkan rujukan dan pencarian.

Kitab lainnya al- Muwadanah al- Kubra berisi fatwa-fatwa dan jawaban Imam Maliki atas berbagai persoalan yang dijadikan rujukan Mazhab Maliki.

Kitab lainnya yang disusun seperti Aqdiyah, Nujum, Hisab Madar al- Zaman, Manazil al- Qamar, Tafsir Gharib al- Quran, Ahkam al- Quran.

Imam Malik hidup mengalami masa peralihan kekuasaan Dinasti Umaiyah ke Abbasiyah. Kondisi perpolitikan rakyat dan ulama terbelah dalam keberpihakan kekuasaan. Perang dalil ayat Quran dan hadits pun terjadi.

Kitab Rujukan

Kitab al-Muwaththo dan lainnya menjadi rujukan dalil yang objektif untuk memperbaiki situasi perpecahan politik. Di zaman Abbasiyah ini kemudian terbangun tradisi keilmuan di antara para ulamanya ditandai dengan banyak buku yang ditulis. Meliputi hadits, fiqih, tafsir Quran, dan ilmu lainnya.

Baca Juga:  Lolos Penculikan, Nasution Serang Balik PKI

Ulama fikih Hijaz menghimpun fatwa-fatwa dari Abdullah bin Umar, Aisyah, Ibnu Abbas dan para tabiin Madinah. Ulama Baghdad dan Basrah di pusat pemerintahan menghimpun fatwa-fatwa Abdullah bin Mas’ud, hukum hasil putusan peradilan, fatwa Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib, putusan hukum syariah.

Di zaman ini makin berkembang beragam aliran dan pemikiran filsafat. Ada ulama yang suka debat filsafat dan fikih. Imam Malik menghindari perdebatan yang saling menjatuhkan itu.

Imam Malik awalnya hidup berdagang meneruskan usaha ayahnya. Namun usaha itu bangkrut karena dia fokus mencari ilmu dan mengajar. Sampai diceritakan dia memotong kayu dari sebagian rumahnya untuk dijual ke pasar.

Lantas dia usul kepada pemerintah agar guru mendapat gaji dari pemerintah. Tapi usulan ini diabaikan oleh penguasa. Dia kemudian bertemu Al-Layts bin Sa’ad yang membantu keuangannya. (*)

Editor Sugeng Purwanto

Tags: al-MuwaththoImam Abu HanifahKisah Imam MalikSugeng Purwanto
ShareSendTweet

Related Posts

Fathu Mekkah
Featured

Fathu Mekkah, Ini Pasukan yang Dihadapi Nabi

Minggu 10 Januari 2021 | 14:23
1
Ayat alif laam miim
Featured

Ayat Alif Laam Miim Bikin Merinding Orang Yahudi

Jumat 8 Januari 2021 | 07:09
1
Surat al Quraisy
Kajian

Surat Quraisy, Strategi Hindari Pembubaran Ormas

Jumat 8 Januari 2021 | 05:58
1
Politisi Ali Taher
Featured

Politisi Pengkritik Menag Itu Telah Tiada

Senin 4 Januari 2021 | 18:46
1
Politikus
Kolom

Politikus Gaya Tyson atau Ali

Sabtu 2 Januari 2021 | 11:09
1
Indikator pemerintah kuat
Kolom

Indikator Pemerintah Kuat Bukan Bubarkan Ormas

Kamis 31 Desember 2020 | 09:01
1
Next Post
Kiai Dahlan dan Kekuatan Kata-Kata ditulis oleh M Anwar Djaelani aktivis dakwah yang besar dari keluarga Muhammadiyah di Pamekasan, Madura.

Kiai Dahlan dan Kekuatan Kata-Kata

22 Tahun Reformasi saat Amien Rais di depan Gedung MPR/DPR tahun 1998. (foto merdeka.com)

22 Tahun Reformasi, Amien Rais Digoda Parpol Baru

Pemimpin Belia Dulu, Pemimpin Berida Sekarang ditulis oleh Hajriyanto Y. Thohari, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Pemimpin Belia Dulu, Pemimpin Berida Kini

Khutbah di Rumah: Evaluasi Pasca Puasa dr Tjatur Prijambodo MKes, Direktur RS Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan Sidoarjo. PWMU.CO - Khutbah di Rumah: Evaluasi Pasca Puasa dr Tjatur Prijambodo MKes, Direktur RS Aisyiyah Siti Fatimah Tulangan Sidoarjo.Assalamu’alaikum Wr Wb الـحَمْدُ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ أَصْحَابِهِ اَجْمَعِينَ. اَمَّا بَعْدُ Alhamdulillaahi nasta'iinuhu wa nastaghfiruhu, wa na'uudzubillaahi min syuruuri anfusina, wa min sayiaati a'maalina. Mayyahdillaahu falaa mudlillalah, wamayyudl lil falaa haa diyalah, asyhadu allaa ilaaha illallahu wah dahulaa syariikalahu, wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa rosuuluhu laa nabiyya ba'dah. Allahummasholli wa sallim wa baarik'alaa muhammadin wa 'alaa aalihi wa ash haabihi ajma'iin, ammaa ba'du. اَللَّهُ اَكْبَرُ  اَللَّهُ اَكْبَرُ   اَللَّهُ اَكْبَرُ   وَلِلَّهِ الْحَمْدُ Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahilhamdu Istri dan anak-anakku yang dirahmati Allah SWT. Segala puji bagi Allah, Rabb dan sesembahan sekalian alam, yang telah mencurahkan kenikmatan-kenikmatan-Nya, rezeki dan karuniaNya yang tak terhingga dan tak pernah putus sepanjang zaman kepada makhlukNya, baik yang berupa kesehatan maupun kesempatan sehingga kita bisa sampai di bulan Syawal ini. Pada kesempatan kali ini tak lupa saya wasiatkan kepada diri saya pribadi dan kepada istri dan anak-anakku, marilah kita tingkatkan kualitas iman dan taqwa kita, karena iman dan taqwa adalah sebaik-baiknya bekal untuk menuju kehidupan di akhirat kelak. اَللَّهُ اَكْبَرُ  اَللَّهُ اَكْبَرُ   اَللَّهُ اَكْبَرُ   وَلِلَّهِ الْحَمْدُ Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillah Hilhamd. Istri dan anak-anakku yang dirahmati Allah SWT. Di era pandemi seperti saat ini, setidaknya ada dua hal yang harus kita evaluasi sehubungan dengan puasa yang sudah kita lakukan selama satu bulan yang lalu. Yaitu pertama, ketakwaan dan kedua, kesehatan baik fisik maupun psikis. Kita ketahui bersama puasa adalah suatu proses untuk mencapai derajat takwa. Maka dari itu, salah satu hal yang bisa dijadikan tolok ukur keberhasilan puasa kita saat memasuki Syawal adalah sudah bertakwa-kah kita? Dalam berbagai hal kita bisa ukur diri kita. Kita bisa jadikan Ali Imran 134 sebagai acuan, di mana ayat itu menjelaskan ciri orang bertakwa, yaitu pertama, orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit. Kedua, orang-orang yang mampu menahan amarahnya. Dan ketiga, memaafkan (kesalahan) orang. اَللَّهُ اَكْبَرُ  اَللَّهُ اَكْبَرُ   اَللَّهُ اَكْبَرُ   وَلِلَّهِ الْحَمْدُ Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillah Hilhamd. Istri dan anak-anakku yang dirahmati Allah SWT. Pada kesempatan ini, saya akan lebih banyak mengupas keberhasilan puasa kita dari sisi kesehatan, fisik maupun psikis. Benar adanya ungkapan summu tasihhu, berpuasalah maka kamu akan sehat. Perlu diketahui bahwa puasa mampu meningkatkan kinerja otak, meningkatkan fungsi liver, meningkatkan daya tahan tubuh, dan menurunkan kadar gula darah. Puasa juga menurunkan tekanan darah, menurunkan berat badan, mampu menyembuhkan maag dan masih banyak manfaat lain. Nah, untuk kesehatan fisik ini kita bisa lihat pada diri kita masing-masing. Semakin sehatkah kita dengan puasa yang sudah kita lakukan? Benar adanya bahwa pusat penyakit kita adalah makanan yang masuk ke lambung seperti yang tercantum di surat al-A’raf 31: Kullu wasyrobu wala tasyrifu innahu la yuhibbul musyrifin, makan minumlah dan jangan berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan. Hampir semua penyakit fisik disebabkan karena terlalu berlebihannya kita mengkonsumsi makanan. Penyakit modern saat ini sebagai contoh gamblangnya. Stroke, cholesterol, darah tinggi, atau gagal ginjal. Dengan puasa yang kita lakukan, harusnya semua penyakit yang kita derita bisa berkurang atau bahkan menghilang, bukannya malah parah. Coba kita introspeksi diri kita masing-masing. Maka, sudah sangat tepat kiranya, godaan terkait makanan saat kita bersilaturrahim secara fisik ke saudara kita, akan jauh berkurang, karena kita tetap berada di rumah. اَللَّهُ اَكْبَرُ  اَللَّهُ اَكْبَرُ   اَللَّهُ اَكْبَرُ   وَلِلَّهِ الْحَمْدُ Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillah Hilhamd. Istri dan anak-anakku yang dirahmati Allah SWT. Yang terakhir tentang silaturrahim yang memang bermanfaat karena memperpanjang usia dan memperbanyak rezeki, apabila memungkinkan dilakukan. Di saat itu juga ada momen bagi-bagi rezeki sebagai rasa syukur dengan memberi ‘amplop’ berisi uang pada sanak famili. Dilanjutkan dengan makan bersama. Sekali lagi kenikmatan komunal ini, tidak harus dilakukan karena akan bertabrakan dengan protokoler medis, dengan akibat semakin mewabahnya virus ini. Saat Pandemi, silaturrahim atau halal bihalal bisa dilakukan decara virtual dengan menggunakan teknogi yang ada. Via Zoom, Google Meeting, atau WA bisa menjadi pilihan. Makan di rumah bersama keluarga, tetap dalam batas wajar, tidak berlebihan, tentu menjadi kenikmatan tersendiri. Yang perlu diperhatikan adalah jangan berlebihan, seperti yang tercantum di surat Al A’raf 31 di atas.Coba kita introspeksi diri kita masing-masing. Dan bagi-bagi rejeki bisa juga dilakukan secara virtual, melalui Isi pulsa, isi saldo uang elektronik, dan uang aplikasi saudara kita. اَللَّهُ اَكْبَرُ  اَللَّهُ اَكْبَرُ   اَللَّهُ اَكْبَرُ   وَلِلَّهِ الْحَمْدُ Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillah Hilhamd. Istri dan anak-anakku yang dirahmati Allah SWT. Untuk kesehatan psikis kita bisa lihat dari semua aspek batiniah kita. Menjadi lebih sabarkah kita? Menjadi lebih bersyukurkah kita? Menjadi lebih disiplinkah kita? Atau malah sebaliknya? Ada dua permasalahan yang sering menghinggapi diri kita. Apa itu? Kurang bersyukur dan mudah stress. Setidaknya ada dua senjata ampuh yang ada di al-Quran untuk mencegah hal ini. Pertama adalah surat Ibrahim 7. la in syakartum laadzi dannakum wala inkafartum inna adzabi la syadid. Sesungguhnya jika kamu bersukur maka Allah akan menambah nikmatNya, dan jika kamu kufur, maka sesungguhnya adzabKu amatlah pedih. Ayat ini merupakan ayat sebab akibat. Kalau bersyukur, nikmat ditambah. Kalau kufur, kenapa tidak dikurangi tapi di-warning oleh Allah bahwa siksanya amatlah pedih? Karena dengan tidak bersyukur, ada rasa sombong di batin kita, padahal hanya Allah yang boleh sombong. Karena kita sudah menuhankan diri, maka Allah memberi peringatan dini. Untuk membuat selalu bersyukur, kita harus selalu punya sikap positive thingking terhadap siapa saja, terlebih lagi kepada Allah. Kedua adalah at-Thalaq 2-3: mankana yu’minu billahi wal yaumil akhir wamayyattaqillah yaj allahu makhroja wayarsuqhu min haistu laa yah tasibu.  Barangsiapa yang percaya kepada Allah dan hari akhir, maka bertakwalah kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangka. Tiga ayat ini yang menjadikan kita selalu bersyukur dan yakin bahwa semua masalah yang kita hadapi akan ’dicarikan’ Allah jalan keluarnya hanya dengan satu syarat: takwa. Takwa sebagai seorang Muslim, takwa sebagai seorang ayah, takwa sebagai seorang pejabat, takwa sebagai seorang karyawan, dan takwa sebagai apapun profesi kita.Nah, secara liniar bisa kita tarik hubungan antara puasa dan penyelesain semua masalah kehidupan kita. Puasa menjadikan orang bertakwa dan secara otomatis Allah akan ’mengintervensi’ permasalahan yang kita hadapi dan mengentas kita dari ’kekurangan’ rezeki. Walau kondisi pandemi Covid-19, alhamdulillah, Idul Fitri-nya tetap 1 Syawal. اَللَّهُ اَكْبَرُ  اَللَّهُ اَكْبَرُ   اَللَّهُ اَكْبَرُ   وَلِلَّهِ الْحَمْدُ Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillah Hilhamd. Istri dan anak-anakku yang dirahmati Allah SWT. Di akhir khutbah ini, dengan penuh khusyuk dan tadarru, kita berdoa kepada Allah SWT semoga perjalanan hidup kita senantiasa terhindar dari segala keburukan. Semoga dengan doa ini pula, kiranya Allah SWT berkenan menyatukan kita dalam kebenaran agama-Nya dan memberi kekuatan untuk memenangkannya. Yaa Allah yaa Robb, bantu dan bimbinglah kami agar dapat berdoa kepadaMu dengan sepenuh hati dan perasaan kami, memasrahkan semua masalah, beban, hambatan, pikiran, jiwa, hati dan seluruh diri kami seutuhnya kepada-Mu. Yaa Allah yaa Robb, terangilah hati kami agar semua kesombongan dibersihkan, digantikan dengan cahaya dan kasih sayang-Mu. Yaa Allah yaa Robb, terangilah hati kami agar semua kemarahan dibersihkan, digantikan dengan kelembutan-Mu. رَبِّ إِنِّيٓ أَعُوذُ بِكَ أَنۡ أَسۡ‍َٔلَكَ مَا لَيۡسَ لِي بِهِۦ عِلۡمٞۖ وَإِلَّا تَغۡفِرۡ لِي وَتَرۡحَمۡنِيٓ أَكُن مِّنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ Robbi inni audzubika an aslaka maalaysalibihi wailla taghfirli watarhammi akuminal khosirin. رَبِّ نَجِّنِي مِنَ ٱلۡقَوۡمِ ٱلظَّٰلِمِينَ Robbi najjinni minal qoumil dzolimin. رَبَّنَا لَا تُزِغۡ قُلُوبَنَا بَعۡدَ إِذۡ هَدَيۡتَنَا وَهَبۡ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحۡمَةًۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلۡوَهَّابُ Robbana la tudzigh qulubana ba’daidz hadaytana wahablana milla dunqarohmah innaka antal wahab. رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذۡنَآ إِن نَّسِينَآ أَوۡ أَخۡطَأۡنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تَحۡمِلۡ عَلَيۡنَآ إِصۡرٗا كَمَا حَمَلۡتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِنَاۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلۡنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦۖ وَٱعۡفُ عَنَّا وَٱغۡفِرۡ لَنَا وَٱرۡحَمۡنَآۚ أَنتَ مَوۡلَىٰنَا فَٱنصُرۡنَا عَلَى ٱلۡقَوۡمِ ٱلۡكَٰفِرِينَ Robbana la tua khidznaa inna siina aw akhto’na, Robbana wala tahmil ‘alaynaa isron kama hamal tahu ‘alalladzina mingqoblina, Robbana wala tuhamilna maalaa thoo qotalaanabi, wa’fuanna, waghfirlana warhamna anta maulana fangsurna ‘ala qoumil kafiriin. رَبَّنَا ظَلَمۡنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمۡ تَغۡفِرۡ لَنَا وَتَرۡحَمۡنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ Robbana dholamna anfusana wailam tagfirlana watarhamna lanakunanna minal khosirin رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِي ٱلدُّنۡيَا حَسَنَةٗ وَفِي ٱلۡأٓخِرَةِ حَسَنَةٗ وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ Robbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hassanah wa qina adza bannar سُبۡحَٰنَ رَبِّكَ رَبِّ ٱلۡعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ  وَسَلَٰمٌ عَلَى ٱلۡمُرۡسَلِينَ  وَٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ Subhana rabbika rabbil 'izzati amma yasifun wa salamun alal mursalin wal hamdulillahi rabbil 'alamin. Semoga ada manfaatnya dan mohon maaf apabila ada sesuatu yang kurang berkenan. نَصۡرٞ مِّنَ ٱللَّهِ وَفَتۡحٞ قَرِيبٞۗ وَبَشِّرِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ Nasrun minallah wa fatkhum qariib wa bashshiril mu'minin. Billahi taufiq wal hidayah. Wassalamualaikum Wr Wb (*)Editor Mohammad Nurfatoni.

Khutbah di Rumah: Evaluasi Pasca Puasa

Tokoh Aisyiyah DIY Hj Ismiyatun Daromi Wafat

Tokoh Aisyiyah DIY Hj Ismiyatun Daromi Wafat

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa
Ngaji Hadits

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa

Jumat 22 Januari 2021 | 09:06
1

Potret udara soal kerusakan kantor Gubernur Sulawesi Barat yang diguncang gempa (Foto dok CT Arsa sumber detik.com) Musibah, Cara Allah...

Read more
Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
1

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
1

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
1

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more

Berita Terkini

Korporasi Nggragas Para Taipan, kolom ditulis oleh Dhimam Abror Djuraid, wartawan senior, tinggal di Surabaya.

Madam Bansos, Anak Pak Lurah, dan Monyet Koruptor

Minggu 24 Januari 2021 | 15:13
Ahli bicara: Covid-19: Penularan dan Ikhtiar Mencegahnya. Artikel ini ditulis oleh Prof Dr Maksum Radji M Biomed Apt dari Universitas Indonesia.

Menjawab Teka-teki dan Pro-Kontra Vaksin Covid-19

Minggu 24 Januari 2021 | 09:54
Taubat Jusuf Kalla

Taubat Politik Jusuf Kalla

Minggu 24 Januari 2021 | 05:38
3 rumus diet alami

3 Rumus Diet Alami Turunkan Berat Badan, Efektif 100 Persen Berhasil

Minggu 24 Januari 2021 | 04:36
Teliti Budaya Tanean Lanjhang, Dosen UM Jember Raih Doktor

Teliti Budaya Tanean Lanjhang, Dosen UM Jember Raih Doktor

Sabtu 23 Januari 2021 | 20:29
Curahan Hati pun Bisa Jadi Modal Menulis Opini

Curahan Hati pun Bisa Jadi Modal Menulis Opini

Sabtu 23 Januari 2021 | 18:12
Harapan Smamsatu di Milad Ke-6 Smamio

Harapan Smamsatu di Milad Ke-6 Smamio

Sabtu 23 Januari 2021 | 15:26
Ini Momen Interaksi Siswa Berlian School dengan Al-Quran

Ini Momen Interaksi Siswa Berlian School dengan Al-Quran

Sabtu 23 Januari 2021 | 14:28
Muhammadiyah Jangan Tenggelam di Tengah Perubahan Cepat Ini

Muhammadiyah Jangan Tenggelam di Tengah Perubahan Cepat Ini

Sabtu 23 Januari 2021 | 13:52
9 Syarat Pemimpin Muhammadiyah

9 Syarat Pemimpin Muhammadiyah

Sabtu 23 Januari 2021 | 13:32

Berita Populer Hari Ini

Plugin Install : Popular Post Widget need JNews - View Counter to be installed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama