• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Abdul Fatah: Kiainya Wong Cilik

Selasa 26 Mei 2020 | 15:01
in Featured
0
542
SHARES
553
VIEWS
Abdul Fatah: Kiainya Wong Cilik. Mengisahkan kesederhanaan dan kedekatan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan periode 1995-2000 dan 2005-2010.
KH Abdul Fatah: Kiainya Wong Cilik (foto Siapa & Siapa 50 Tokoh Muhammadiyah Jawa Timur Jilid II)

Abdul Fatah: Kiainya Wong Cilik. Mengisahkan kesederhanaan dan kedekatan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan periode 1995-2000 dan 2005-2010 itu dengan petani dan nelayan.

PWMU.CO – Siang itu, 19 Juni 2009, Jumatan di Masjid Al-Azhar Lamongan punya nuan­sa berbeda dari biasanya. Se­lain jamaahnya berlipat, keharuan juga terasa menyeruak ketika Bupati Lamongan saat itu, Masfuk, menyampaikan pidato pelepasan jenazah ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan KH Abdul Fatah.

Di depan ratusan pelayat, antara lain dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim, PDM Lamo­ngan, dan Wakil Bupati Lamongan saat itu, Tsalist Fahmi Zaka, Masfuk yang terkenal biasa humoris itupun terlihat berlinang air mata.

Dalam hitungan menit, Masfuk lama terdiam seolah kehabisan kata-kata lantaran menyimpan duka yang sangat mendalam atas kepergian tokoh Lamongan yang terkenal sederhana itu.

”Sepanjang hidupnya didedikasikan untuk dak­wah,” begitu salah satu kesan Masfuk. Pernyataan ini tidak sepenuhnya salah karena KH Abdul Fatah yang lahir dalam keluarga sederhana, ternyata mengalir pekat darah agamisnya hingga akhir hayat.

Keluarga Petani yang Agamis

Lahir pada 20 April 1950, Abdul Fatah dibesarkan dalam lingkungan keluarga petani yang agamis di Desa Takerharjo, So­lokuro, Lamongan. Tempaan keluarga pula yang membuat jiwa pejuang dan mubaligh Fatah mulai terbangun hingga meng­an­tarkannya sebagai tokoh di kemudian hari.

Ayahnya bernama Djoyo M. Yasir dan ibunya Kastipah—pasangan suami-istri yang aktivis Masyumi pada 1950-an. Karena itu, ketika memasuki usia sekolah, pendidikan Islam telah me­mikatnya.

Fatah kecil melalui masa-masa pertumbuhan remajanya di lingkungan pesantren, selain tentunya belajar agama dari kedua orangtuanya. Lulus dari Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Pa­ciran, yang dilanjutkan dengan mondok di Pesantren Karang Asem, dia melanjutkan ke Pesantren Persis Bangil pada tahun 1971.

Bekal ilmu yang didapat di jalur pendidikan tersebut kemudian ditularkan dengan menjadi guru, yang ditekuninya sejak 1972. Pada tahun itu pula, dia mulai aktif mengabdi di Persyarikatan dengan jabatan Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Takerharjo hingga tahun 1973.

Memimpin dari Bawah

Kepemimpinan Fatah dalam Muhammadiyah yang dimulai dari tingkatan paling bawah, ranting, membuatnya menjadi pe­mimpin yang visioner. Sebab, baginya, kepemimpinan di ran­ting tidak lain sebagai kawah candradimuka untuk memupuk jiwa kepemimpinan.

Di pentas paling bawah ini Fatah kemudian banyak bersentuhan dengan kalangan grass root. Bersentuhan dengan kalangan petani, nelayan, dan masyarakat pinggir­an lainnya.

Persentuhan dengan kalangan bawah ini semakin mem­beri arti bagi perjalanan Fatah berikutnya. Dari ruang yang pa­ling kecil ini karakter kepemimpinan Kiai Fatah mulai tampak. Meski banting tulang menjadi guru, ia tak berharap dapat me­numpuk kemapanan.

Sembari membesarkan Muhammadiyah di daerahnya, dia tetap merangkap profesi sebagai petani kala itu.

Bahkan, karena kesabaran dan ketekunan dalam mengge­rakkan perjuangan Persyarikatan, berturut-turut beberapa amanah diletakkan pada punggungnya.

Setelah sempat dipercaya sebagai Wakil Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) La­ren, berturut-turut dia dipercaya sebagai Ketua PCM Laren, Ketua Majelis Tarjih PDM Lamongan, dan Wakil Ketua PDM Lamongan.

Selain itu, dia juga dipercaya sebagai Ketua PDM Lamongan selama dua periode: 1995-2000 dan 2005-2010. Bahkan pada periode kedua ini dia sekaligus merangkap anggota Majelis Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat (MKKM) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur 2005-2010.

Baca Juga:  Kaji Durahim, Tebang Pohon Sesembahan

Ada cerita unik di balik keterpilihan Fatah sebagai Ketua PDM periode 1990-1995. Dalam Musyawarah Daerah (Musy­da) yang diselenggarakan pada tanggal 28-29 September 1991 di Babat, sebetulnya anggota Musyda mengusulkan KH Ab­dur­­rahman Syamsuri menjadi Ketua PDM.

Perubahan Era Abdul Fatah

Namun kerena yang ber­sangkutan juga terpilih sebagai anggota PWM Jatim, maka Fa­tah ditunjuk sebagai Ketua PDM. Periode ini banyak di­tandai de­ngan perubahan dan penambahan struktur pimpin­an organisa­si, serta kebijakan-kebijakan manajemen.

Struktur pimpinan periode ini terdiri dari ketua dan dua orang wakil ke­tua, sekretaris dan wakilnya, bendahara dan wakilnya, dan tiga anggota pimpinan yang masing-masing mengkoordinasi bebe­rapa majelis.

Dalam aspek manajemen, ada beberapa hal yang perlu dicatat dalam periode KH Abdul Fatah, antara lain adalah pemindahan sekretariat PDM Lamongan per 1 Juli 1992: dari Jalam KH Ahmad Dahlan 122 ke Jlalan Lamongrejo 109-111.

Selain tempatnya yang lebih representatif sebagai kantor bersama Muhammadiyah beserta ortom-ortomnya, pada periode ini pulalah PDM mengangkat tenaga eksekutif.

Pada periode ini pula, PDM terus melakukan penertiban administrasi dan ortom-ortomnya sebagai tindak lanjut dari rintisan periode sebelumnya. Bahkan dalam periode ini berhasil membendel surat-surat PDM, baik surat keluar maupun masuk, kemudian menyusunnya secara rapi dalam almari kantor.

Selain itu, periode ini juga ditandai dengan upaya meningkatkan mutu pimpinan dengan mengadakan pengajian pimpinan. Dalam acara ini sering mendatangkan pembicara dari Pimpinan Pusa Muhammadiyah dan PWM Jatim.

Selain itu juga secara intern mengadakan konsolidasi pimpinan harian yang berjumlah 9 orang setiap dua pekan sekali, dan rapat gabungan yang terdiri dari seluruh anggota PDM Lamongan dan Badan Pembantu, sekali dalam sebulan.

Baca Juga:  Haji Hudori, Wafat Kecelakaan dalam Perjalanan Jadi Khatib Jumat

Wariskan Ponpes Al-Mizan

Sementara dalam periode kedua, Fatah menunjukkan sikap yang dinamis. Meski serius dalam bersikap, dia tak canggung bercanda lepas dengan para pengurus dan warga Muhammadiyah lain.

Karismanya sebagai pengayom yang ngguyubi (ramah), ucap­annya tegas, dan berkeadilan, tetap terpancar. Pada saat ada masalah, dia tidak sekadar memberikan instruksi para pimpinan lain, tetapi juga menunjukkan jalan yang tepat.

Sebagai kader yang berangkat dari bawah, fokus kepemim­pinan­nya selalu ditujukan pada perkembangan di tingkat ran­ting. Ia selalu memberikan kesempatan kepada pimpinan untuk mengutarakan ide dan pendapat, baik secara formal maupun in­formal.

”Gemar mengorangkan orang”, begitulah kira-kira almarhum dalam menampung semua usulan dari orang lain.

Prestasi Pengasuh Pondok al-Mizan Lamongan ini dalam mensinergikan pola pembinaan panti Asuhan dengan pesantren diadopsi menjadi program unggulan PWM Jatim dan sebagai rujukan PDM di luar Lamongan.

Sebab, Pesantren al-Mizan dalam faktanya berhasil menjadi pilar kaderisasi mubaligh. KH Abdul Fatah sendiri memimpin pesantren ini selama tiga perio­de: 2003-2005, 2005-2008, dan hingga wafat.

Progam Unggulan LKL

Salah satu program unggulan, yang semakin cemerlang semasa Abdul Fatah memimpin al-Mizan, adalah Latihan Kerja Lapangan (LKL). Yaitu menerjunkan para santrinya putra dan putri untuk berdakwah atau tepatnya latihan berdakwah secara langsung di tengah-tengah masyarakat.

Program ini rutin dilaksanakan setahun sekali, yang pesertanya adalah santri kelas terakhir atau kelas XII. Kegiatan yang dalam implementasinya berbentuk bakti sosial, mengajar di madrasah ataupun TPA, mengisi kegiatan masjid, dan sebagainya, itu tersebar di seluruh kecamatan se-Kabupaten Lamongan.

Kegiatan LKL ini dilatarbelakangi oleh pentingnya instrumen pendidikan secara langsung sekaligus sebagai sarana dakwah yang diaplikasikan oleh santri. Sehingga saat mereka keluar dari pesantren bisa menerapkan dan mengamalkan ilmu pengetahuan yang mereka dapatkan selama belajar di pondok. Namun yang terpenting, LKL adalah syiar islamiyah dan pengembang­an dakwah demi tersebarnya ajaran ajaran Islam sehingga bisa diterima oleh masyarakat.

Tak heran jika pesantren al-Mizan berdasarkan penelitian dari berbagai macam sumber, hingga saat ini dikenal sebagai sentral pesantren yang spesialis kaderisasi mubaligh, khususnya pesantren-pesantren yang berhaluan Muhammadiyah.

Baca Juga:  Edy Mulyadi, Rasakan Tantangan Dakwah saat Hijrah ke Lumajang

Sebab, al-Mizan sedikit-banyak melaksanakan peran dan tanggung jawab pesantren sebagai pengawal ummat untuk meraih maslahat. Selain sebagai media pendidikan bagi santri, ternyata pesan­trenpun mempunyai fungsi yang sangat signifikan, yaitu sebagai basis dakwah sekaligus media kontrol terhadap prilaku budaya yang berkembang di masyarakat sekitar.

Aktif di Luar Muhammadiyah

Tidak hanya berkiprah di Muhammadiyah, Kiai Fatah juga dipercaya sebagai ulama yang mampu membangun hubungan baik dengan banyak kalangan. Ia pernah menjadi Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Lamongan, selain pernah pula menjabat Ketua Bidang Organisasi/ Hubungan Ulama dan Umara sejak 1991.

Meski dikenal tegas, tidak kompromi de­­ngan ajaran yang dianggap tidak sesuai syariat Islam, tetapi tidak menyakitkan. Ia pernah tidak setuju tentang penghormat­an yang berlebihan terhadap pesarehan, saat rangkaian hari jadi Kota Lamongan.

Pelajaran yang patut dipetik darinya adalah ketegasan dan kepedulian untuk mendampingi masyarakat bawah pada soal agama.

Kiai Fatah adalah sosok yang punya ilmu tinggi tetapi rendah hati sehingga bisa diterima oleh semua kalangan, begitu kesan Tsalist Fahmi Zaka tentang kenangannya terhadap almarhum. Saran-sarannya disampaikan apa adanya, tanpa tedeng aling-aling. Tetapi karena orangnya tulus, sehingga yang dinasihati pun tidak sakit hati.

KH Abdul Fatah: Kiainya Wong Cilik menghembuskan nafas terakhir pada pukul 9.00, di RS Muhammadiyah Lamongan karena sakit. Jenazah dikebumikan di Pemakaman Umum Tumenggung Baru, Lamongan.

Almarhum meninggalkan seorang istri Hj Sumarmah dan lima anak: Rifqi Siswanto, Fikri Budiman, Diya’ul Falah, Burhanul Haq, Anita Huroyyati, dan Hifdzi Abdul Basith. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni.

Tulisan berjudul asli Abdul Fatah Menembus Dakwah Kultural ini dimuat ulang PWMU.CO atas izin Penerbit: Hikmah Press dari buku Siapa & Siapa 50 Tokoh Muhammadiyah Jawa Timur Jilid II, Editor Nadjib Hamid, Muh Kholid AS, dan MZ Abidin, Cetakan I: 2011.

Tags: KH Abdul FatahMasfuktokoh MuhammadiyahTokoh Muhammadiyah Jatim
Share217SendTweet136

Related Posts

Milad Ke-88: Teladani Soedirman Kader Pemuda Muhammadiyah
Featured

Tentara Santri: Panglima Besar Jenderal Soedirman

Jumat 20 November 2020 | 20:53
1.1k
Edy Mulyadi, Rasakan Tantangan Dakwah saat Hijrah ke Lumajang
Featured

Edy Mulyadi, Rasakan Tantangan Dakwah saat Hijrah ke Lumajang

Kamis 29 Oktober 2020 | 15:49
392
KH Muchlis Sulaiman, Mubaligh-Politisi Hafidh Quran
Featured

KH Muchlis Sulaiman, Mubaligh-Politisi Hafidh Quran

Selasa 27 Oktober 2020 | 13:48
1.7k
H Mustofa Nur: Contoh Pemimpin Disiplin, Tegas, dan Lugas
Featured

H Mustofa Nur: Contoh Pemimpin Disiplin, Tegas, dan Lugas

Sabtu 24 Oktober 2020 | 20:56
669
KH Najih Said, Guru dan Mubaligh Semua Golongan
Featured

KH Najih Said, Guru dan Mubaligh Semua Golongan

Sabtu 17 Oktober 2020 | 16:13
1k
KH Hadiyuddin, Mubaligh Bersahaja yang Diterima Semua Golongan
Featured

KH Hadiyuddin, Mubaligh Bersahaja yang Diterima Semua Golongan

Senin 12 Oktober 2020 | 10:53
103.6k
Next Post
Ali Murtadlo. Abnormal Dibilang New Normal.

Awas Melar Lagi Usai Lebaran

Berpuasa Enam Hari seperti Setahun ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid al-Huda Berbek, Waru, Sidoarjo.

Berpuasa Enam Hari seperti Setahun

Kisah haru Ketua Badan Muhammadiyah Development Training Centre (MDTC) Kabupaten Gresik Drs Turhan Husnan MSi memberi hikmah bagi semua.

Kisah Haru Ketua MDTC Gresik

Pembelajaran Otentik (Authentic Learning) menjadi salah satu alternatif yang dapat dikembangkan selama pandemi Covid-19. Prof Dr Zainuddin Maliki MSi berbagi kisahnya saat berkunjung ke Perth, Australia Barat, akhir 2011 lalu.

Pembelajaran Otentik di Tengah Covid

Ali Murtadlo. Abnormal Dibilang New Normal.

Penyakit Duduk, Kurang Gerak

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
432

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
162

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
351

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more
Keutamaan Amalan Nabi Daud
Ngaji Hadits

Keutamaan Amalan Nabi Daud

Jumat 25 Desember 2020 | 06:26
417

Keutamaan Amalan Nabi Daud (Ilustrasi freepik.com) Keutamaan Amalan Nabi Daud ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more

Berita Terkini

Vaksin Sinovac

Vaksin Sinovac dan Kepercayaan Rakyat

Sabtu 16 Januari 2021 | 15:04
Tiga Peristiwa Ini Tunjukkan Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber

Tiga Peristiwa Ini Tunjukkan Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber

Sabtu 16 Januari 2021 | 14:57
Pemecatan ketua KPU

Pemecatan Ketua KPU Dinilai Berlebihan

Jumat 15 Januari 2021 | 21:43
Muhammadiyah Respon Cepat Gempa Sulawesi Barat

Muhammadiyah Respon Cepat Gempa Sulawesi Barat

Jumat 15 Januari 2021 | 21:26
Rahasia Mendatangkan Keberkahan Allah

Rahasia Mendatangkan Keberkahan Allah

Jumat 15 Januari 2021 | 21:15
Ali Jaber Wafat, Presiden Belum Ucapkan Belasungkawa

Ali Jaber Wafat, Presiden Belum Ucapkan Belasungkawa

Jumat 15 Januari 2021 | 19:00
Warganet

Warganet Tinggalkan WA, Pilih BiP

Jumat 15 Januari 2021 | 14:01
Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
Syekh Ali Jaber di Mata Ustadz Abdul Shomad

Syekh Ali Jaber di Mata Ustadz Abdul Shomad

Jumat 15 Januari 2021 | 10:45
PCM Sepanjang Buka Lowongan Kepala Sekolah

PCM Sepanjang Buka Lowongan Kepala Sekolah

Jumat 15 Januari 2021 | 08:49

Berita Populer Hari Ini

  • Syekh Ali Jaber Wafat, Ini Kesan Din Syamsuddin

    Syekh Ali Jaber Wafat, Ini Kesan Din Syamsuddin

    7113 shares
    Share 2845 Tweet 1778
  • Warganet Tinggalkan WA, Pilih BiP

    1971 shares
    Share 788 Tweet 493
  • Lima Cara Bagaimana Anak Mengelola Uang

    1714 shares
    Share 686 Tweet 429
  • Jamu Tolak Virus Corona ala Berlian School

    3383 shares
    Share 1353 Tweet 846
  • Wafat, dr Samsu Dluha ‘Susul’ Kepulangan Kakaknya 11 Hari Lalu

    11489 shares
    Share 4596 Tweet 2872
  • Ali Jaber Wafat, Presiden Belum Ucapkan Belasungkawa

    655 shares
    Share 262 Tweet 164
  • Ini Kebijakan Muhammadiyah saat PPKM dan Fatwa Tarjih Vaksinasi Covid-19

    881 shares
    Share 352 Tweet 220
  • Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

    423 shares
    Share 169 Tweet 106
  • Jungkir Balik Covid-19 Pertanda Dajjal

    3430 shares
    Share 1372 Tweet 858
  • Pemecatan Ketua KPU Dinilai Berlebihan

    281 shares
    Share 112 Tweet 70
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 081233867797
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama