• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Ahmad Dahlan Aktivis sejak Kecil yang Rapi

Jumat 29 Mei 2020 | 18:31
in Featured
0
471
SHARES
430
VIEWS
Ahmad Dahlan Aktivis “Rapi” dan Rapi, kolom oleh M Anwar Djaelani, aktivis dakwah tinggal di Sidoarjo.
KH Ahmad Dahlan Aktivis sejak Kecil yang Rapi. (Sketsa ulang oleh Atho Khoironi/PWMU.CO)

Ahmad Dahlan Aktivis sejak Kecil yang Rapi, kolom oleh M Anwar Djaelani, aktivis dakwah tinggal di Sidoarjo.

PWMU.CO – KH Ahmad Dahlan itu aktivis, bahkan sejak kanak-kanak. Di masa kecilnya, dia cukup berpengaruh di kalangan kawan-kawannya. Di masa yang tergolong remaja, aktivitas dakwahnya sudah padat. Tentu, jangan ditanya lagi, seperti apa jadwal kegiatannya setelah Muhammadiyah dia dirikan pada 1912.

Bergerak dan Bergerak

Ahmad Dahlan (1868-1923) orang pergerakan tulen. Hidupnya penuh dengan berbagai aktivitas yang sangat bermakna. Bermakna bagi perbaikan di sisi kemasyarakatan dan di aspek keagamaan.

Sebelum Muhammadiyah berdiri, Ahmad Dahlan telah melakukan berbagai kegiatan keagamaan dan dakwah. Pada 1906, misalnya, beliau diangkat sebagai Khatib Masjid Besar Yogyakarta.

Pada 1907 Ahmad Dahlan memelopori Musyawarah Alim Ulama. Di rapat pertamanya, Ahmad Dahlan menyampaikan pendapat—sesuai ilmu falak yang dikuasainya—bahwa arah kiblat dari Masjid Besar Yogyakarta kurang tepat. Pendapat ini lalu mendorong murid-muridnya berinisiatif untuk melakukan pembenahan posisi garis shaf di masjid itu, sedikit digeser agak ke kanan dari yang sebelumnya.

Pada 1909 Ahmad Dahlan bergabung dengan Budi Utomo. Tujuannya antara lain untuk menyalurkan semangat kebangsaan. Juga, untuk memperlancar aktivitas dakwah dan pendidikan Islam yang dilakukannya.

Ketika kemudian Muhammadiyah berdiri pada 1912, hubungan Ahmad Dahlan dengan Budi Utomo tetap erat. Misal, Kongres Budi Utomo pada 1917 diselenggarakan di rumah Ahmad Dahlan. Di sisi lain, dr Soetomo—pendiri Budi Utomo—juga banyak terlibat dalam kegiatan-kegiatan Muhammadiyah dan bahkan beliau ditetapkan sebagai penasihat Muhammadiyah.

Beragam Kegiatan Dakwah

Keanggotaan Ahmad Dahlan di Budi Utomo memberikan kesempatan baginya untuk berdakwah lewat organisasi itu. Maka, Ahmad Dahlan-pun punya kesempatan untuk mengajarkan Islam kepada siswa-siswa yang belajar di berbagai sekolah Belanda seperti Kweeck School (Sekolah Raja) di Jetis Yogyakarta setiap Sabtu dan Ahad. Juga, di Opleiding School Voor Inlandsch Amtenaren (OSVIA) atau Sekolah Pamong Praja di Magelang.

Baca Juga:  Pentingnya Belajar Sejarah

Kegiatan dakwah kepada anggota-anggota Budi Utomo juga sering dilakukan di rumah Ahmad Dahlan di Kauman Yogyakarta. Pada 1914, Suara Muhammadiyah—sebuah media berkala—mulai hadir dalam bahasa dan tulisan Jawa (sementara, versi lain menyebut bahwa Suara Muhammadiyah mulai terbit pada 1920). Adapun Pemimpin Redaksi-nya—di awal—adalah KH Fachruddin. Sementara, KH Ahmad Dahlan sebagai Staf Redaksi (Munir Mulkhan, 2005: 17-18).

Pada 1917 Ahmad Dahlan mendirikan Pengajian Malam Jumat sebagai forum dialog warga Muhammadiyah dan anggota masyarakat yang bersimpati. Dari forum ini terbentuk Korps Mubaligh Keliling dan satuan kerjanya.

Korps Mubaligh Keliling bertugas menyantuni dan memperbaiki kehidupan yatim piatu, fakir miskin, dan orang-orang yang sedang ditimpa musibah. Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah terus bergerak.

Pada 1918 didirikanlah organisasi kepanduan bernama Hizbul Wathan (HW). Jenderal Sudirman termasuk pernah menjadi anggota organisasi kepanduan ini.

Masih pada 1918, didirikanlah sekolah yang diberi nama Al-Qism Al-Arqa. Lalu, pada 1920 sekolah ini mendirikan Pondok Muhammadiyah di Kauman Yogyakarta.

Pada 1921 didirikan Penolong Haji, sebuah badan yang membantu kemudahan pelaksanaan ibadah haji. Juga, pada 1921, didirikan mushalla—tempat shalat—khusus untuk wanita.

Surat dan Jejak Dakwah Ahmad Dahlan

Jejak dakwah Ahmad Dahlan bisa juga dilacak dari surat-surat yang dibuatnya pada 1920-an. Dari kegiatannya, baik di Muhammadiyah maupun di tengah-tengah masyarakat, terlihat bahwa banyak anggota atau kelompok masyarakat yang berhubungan dengan Ahmad Dahlan.

Ada surat yang ditulis pada pertengahan Oktober 1921 kepada sahabatnya di Solo. Isinya, mengabarkan bahwa Ahmad Dahlan beserta rombongan akan berkunjung untuk berceramah—atas permintaan jamaah—ke Wonogiri.

Ahmad Dahlan menyatakan, ia akan datang di Solo pukul 10 pagi dengan kereta api. Lewat suratnya itu pula, Ahmad Dahlan meminta bantuan si teman untuk disewakan mobil yang akan dipergunakannya ke Wonogiri. Malam hari usai ceramah, masih di surat yang sama, ia menyatakan akan langsung kembali ke Solo dan lanjut ke Yogyakarta.

Baca Juga:  Tirulah Kiai Dahlan yang Membangun Peradaban dengan Mengamalkan Surat Al Maun

Surat-surat yang lain, misalnya merekam adanya berbagai sumbangan yang masuk ke Muhammadiyah. Untuk itu melalui suratnya, Ahmad Dahlan mengungkap rasa bahagianya dan menyampaikan terima kasih. Tercatat, antara lain, ada yang memberi sebuah bendi (dokar) dan ada pula yang berupa seekor kuda.

Di saat membaca surat-surat Ahmad Dahlan itu, bisa saja terbit kesan tentang: pertama, kerapian si penulisnya (misal, rapi merencanakan dan mengarsip kegiatan). Kedua, kualitas intelektual si penulis. Diketahui, surat-surat itu umumnya mempergunakan tiga bahasa yaitu Jawa, Melayu, dan Belanda.

Bukti Kerapian Performa Fisik Ahmad Dahlan

Sekarang, kita seksamai kerapian Ahmad Dahlan dalam hal performa fisik. Berikut ini profil Ahmad Dahlan, sebagaimana yang dideskripsikan oleh Djarnawi Hadikusuma. Siapa Djarnawi?

Djarnawi Hadikusuma lahir pada 4 Juli 1920. Artinya, saat KH Ahmad Dahlan wafat pada 1923, dia baru berumur tiga tahun. Di usia seperti itu, rasanya dia tak akan bisa mengingat seperti apa profil dari Sang Pendiri Muhammadiyah.

Tapi, deskripsinya tentang profil Ahmad Dahlan patut kita percaya karena dia adalah putra Ki Bagus Hadikusuma (1890-1954), salah seorang murid terdekat KH Ahmad Dahlan. Sementara, saat Djarnawi Hadikusuma bersekolah di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, dia adalah murid dari—antara lain—KH Mas Mansur (1896-1946), Farid Ma’ruf (1908-1976), dan H Abdul Kahar Mudzakkir (1908-1973). Juga, murid dari KH Siradj Dahlan yang tak lain adalah putra Ahmad Dahlan.

Jadi, jika melihat nama-nama itu—semua adalah orang dekat Ahmad Dahlan—maka mudah dibayangkan jika deskripsi dari Djarnawi Hadikusuma berikut ini cukup valid. Hal lain, Djarnawi Hadikusuma wafat pada 26 Oktober 1993.

Baca Juga:  Tiga Peristiwa Ini Tunjukkan Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber

Profil KH Ahmad Dahlan

Berikut ini profil KH Ahmad Dahlan. Lelaki ini berperawakan kurus dan agak tinggi. Raut mukanya bulat telur dan kulitnya hitam manis. Hidungnya mancung dengan bentuk bibir yang elok. Kumis dan janggutnya rapi.

Kacamata selalu melekat di depan matanya yang tenang dan dalam. Pandangan matanya lembut tetapi menembus hati siapa yang dipandangnya. Cahaya matanya memancarkan kasih sayang dan keikhlasan yang tiada taranya. Sinar matanya yang terang menandakan kedalaman ilmunya, terutama dalam bidang tasawuf.

Gerak-geriknya lamban tapi pasti dan terarah. Seolah-olah tiap gerak telah dipikirkan masak-masak. Gelembung di bawah kedua matanya, lanjut Djarnawi, menandakan bahwa Ahmad Dahlan kurang tidur malam. Hal yang demikian itu, karena beliau asyik membaca atau berfikir serta berdzikir kepada Allah.

Dalam hal berpakaian, masih tutur Djarnawi, sangat sederhana namun bersih. Beliau suka bersarung palikat yang dililitkan agak tinggi di atas mata kaki. Kerap mengenakan baju jas tutup berwarna putih. Kepalanya berlilitkan surban yang serasi letaknya. Kesemuanya itu menggambarkan sebuah pribadi manusia takwa kepada Allah, yang serba teliti dan hati-hati dalam setiap perkataan dan langkahnya (2010: 3-4).

Alhamdulillah! Di hadapan kita telah tampil sesosok figur yang sungguh patut untuk diteladani. Benar, KH Ahmad Dahlan adalah seorang aktivis pendakwah yang tak kenal lelah. Meski usianya relatif pendek—wafat pada usia 55 tahun—tapi jejak keteladanannya sangat panjang. Di antaranya, KH Ahmad Dahlan itu rapi dalam beraktivitas dan rapi dalam berpenampilan. (*)

Co-Editor Ria Pusvita Sari. Editor Mohammad Nurfatoni.

Tulisan ini adalah versi online Buletin Umat Hanif edisi 41 Tahun ke-XXIV, 29 Mei 2020/6 Syawal 1441 H. Hanif versi cetak sejak 17 April 2020 tidak terbit karena pandemi Covid-19 masih membahayakan moblitas fisik.

Tags: Ahmad DahlanM Anwar Djaelani
Share218SendTweet105

Related Posts

Tiga Peristiwa Ini Tunjukkan Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber
Featured

Tiga Peristiwa Ini Tunjukkan Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber

Sabtu 16 Januari 2021 | 14:57
24.5k
Ismail Suny, Tokoh Muhammadiyah yang Dipenjara tanpa Pengadilan
Featured

Ismail Suny, Tokoh Muhammadiyah yang Dipenjara tanpa Pengadilan

Kamis 31 Desember 2020 | 15:46
26.9k
Puisi-Puisi Pembersih Hati
Kolom

Puisi-Puisi Pembersih Hati

Jumat 18 Desember 2020 | 10:00
136
M. Mu’inudinillah Basri, Ulama Muda Karismatik dengan Jejak-Jejak Simpatik
Featured

M. Mu’inudinillah Basri, Ulama Muda Karismatik dengan Jejak-Jejak Simpatik

Jumat 11 Desember 2020 | 11:41
14.7k
Empat Spirit yang Kekalkan Dakwah Muhammadiyah
Kolom

Empat Spirit yang Kekalkan Dakwah Muhammadiyah

Senin 7 Desember 2020 | 08:30
601
In Memoriam Ketua DDII Jatim Ustadz Sudarno Hadi
Kabar

In Memoriam Ketua DDII Jatim Ustadz Sudarno Hadi

Sabtu 28 November 2020 | 11:29
903
Next Post
Ali Murtadlo. Hoki dan kerja keras.

Hoki dan Kerja Keras

Ilustrasi muhajirin Mekkah menghadap Najasyi di negeri Abesinia. (foto mukjizat.co)

Muhajirin Picu Pemberontakan di Negeri Abesinia

Umla Sapa Alumni di Luar Negeri

Umla Sapa Alumni di Luar Negeri

Kiprah Muhammadiyah untuk Bangsa, sebuah catatan Madarina Abidin, Mahasiswa Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida).

Kiprah Muhammadiyah untuk Bangsa

Ilustrasi isi perjanjian Piagam Madinah.

Piagam Madinah, Begini Isinya

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa
Ngaji Hadits

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa

Jumat 22 Januari 2021 | 09:06
329

Potret udara soal kerusakan kantor Gubernur Sulawesi Barat yang diguncang gempa (Foto dok CT Arsa sumber detik.com) Musibah, Cara Allah...

Read more
Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
824

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
247

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
406

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more

Berita Terkini

Lulusan Smamsatu Gresik Berijazah D-1 Prodistik ITS

Inovasi Smamsatu: PBM Cukup 3 Hari, Lainnya Soft Skill

Senin 25 Januari 2021 | 14:25
Rendang Lazismu

Rendang Lazismu Jadi Makanan Praktis bagi Pengungsi Bencana

Senin 25 Januari 2021 | 11:28
Elliyah Fatmawati Susul Dua Saudaranya, Wafat dalam Sebulan

Elliyah Fatmawati Susul Dua Saudaranya, Wafat dalam Sebulan

Senin 25 Januari 2021 | 11:04
Politik Islam

Politik Islam seperti Gema Teriakan Takbir

Senin 25 Januari 2021 | 10:13
Unismuh siapkan 200 relawan psikososial ke Sulbar. Pengiriman relawan tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap gempa bumi yang terjadi.

Unismuh Siapkan 200 Relawan Psikososial ke Sulbar

Senin 25 Januari 2021 | 06:22
Manfaat Membaca dan Menulis bagi Ibu

Manfaat Membaca dan Menulis bagi Ibu

Senin 25 Januari 2021 | 06:14
Inginkan Manajemen Kecemplung di Syariah, Pradana Boy Yang Jadi Asisten Staf Khusus Presiden

Menimbang Umrah di Masa Pandemi

Minggu 24 Januari 2021 | 19:59
SMP Mutu Surabaya Gelar Webinar Kepemimpinan

SMP Mutu Surabaya Gelar Webinar Kepemimpinan

Minggu 24 Januari 2021 | 18:55
Smadiga Gresik, Satu Bulan Satu Pelatihan

Smadiga Gresik, Satu Bulan Satu Pelatihan

Minggu 24 Januari 2021 | 16:14
Korporasi Nggragas Para Taipan, kolom ditulis oleh Dhimam Abror Djuraid, wartawan senior, tinggal di Surabaya.

Madam Bansos, Anak Pak Lurah, dan Monyet Koruptor

Minggu 24 Januari 2021 | 15:13

Berita Populer Hari Ini

  • Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

    Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

    24501 shares
    Share 9800 Tweet 6125
  • Taubat Politik Jusuf Kalla

    7919 shares
    Share 3168 Tweet 1980
  • Elliyah Fatmawati Susul Dua Saudaranya, Wafat dalam Sebulan

    5783 shares
    Share 2313 Tweet 1446
  • 3 Rumus Diet Alami Turunkan Berat Badan, Efektif 100 Persen Berhasil

    3935 shares
    Share 1574 Tweet 984
  • Manga Budaya Ramaikan Milad Ke-6 Smamio

    3721 shares
    Share 1488 Tweet 930
  • Madam Bansos, Anak Pak Lurah, dan Monyet Koruptor

    2375 shares
    Share 950 Tweet 594
  • Menjawab Teka-teki dan Pro-Kontra Vaksin Covid-19

    737 shares
    Share 295 Tweet 184
  • Curahan Hati pun Bisa Jadi Modal Menulis Opini

    611 shares
    Share 244 Tweet 153
  • Tekad Smamio Menjadi Sekolah Kreatif tanpa Batas

    4500 shares
    Share 1800 Tweet 1125
  • TVMu Jatim Stasiun Mugeb Gresik Diresmikan

    6080 shares
    Share 2432 Tweet 1520
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama