• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Muhammadiyah Perlu Rancang Pendidikan tanpa Tatap Muka

Minggu 31 Mei 2020 | 06:51
in Kabar
0
1.5k
SHARES
1.5k
VIEWS
Muhammadiyah perlu rancang pendidikan tanpa tatap muka disampaikan Dr M Saad Ibrahim MA dalam Diskusi Pendidikan Webinar Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Sabtu (30/5/2020).
Saad Ibrahim: Muhammadiyah perlu rancang pendidikan tanpa tatap muka (Sugiran/PWMU.CO)

PWMU.CO – Muhammadiyah perlu rancang pendidikan tanpa tatap muka disampaikan Dr M Saad Ibrahim MA dalam Diskusi Pendidikan Webinar Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Sabtu (30/5/2020).

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim dalam diskusi bertema Aktualisasi Islam Berkemajuan Bidang Pendidikan di Era New Normal mengungkapkan pasca Covid-19 akan ada perubahan di bidang pendidikan.

Saad Ibrahim kemudian mengajak untuk berkaca kepada masa lalu. Menurutnya nilai di dalam Islam tidak akan berubah. Berbicara tentang pendidikan atau bicara tentang ilmu maka dalam tatanan teologis salah satu dari Asmaul Husna itu Allah Al-Alim yang maknanya Maha Berilmu.

“Maknanya ilmu yang didapat manusia itu sepenuhnya diberikan oleh Allah dari ilmunya yang tak terbatas. Hanya sebagian kecil diberikan kepada manusia,” ujarnya.

Teologis Bagian Krusial Ilmu

Dengan kata lain, sambungnya, sejak dini Islam mengajarkan teologis itu bagian sangat krusial dari ilmu. Kalau ada banyak orang yang memaknai surat al-Alaq yang 5 ayat itu sebagai ajaran literasi maka menurutnya titik berat bukan pada literasi.

“Sebab pada masa-masa Yunani literasi sudah berkembang sangat pesat. Terlihat dimensi teologisnya yakni kemudian menghubungkan pendidikan dasar itu dengan Allah,” ungkapnya.

Dia mengatakan, memerhatikan surat Fatir 27-30. Ayat 28 memang tidak ada definisi secara jelas tentang ulama, jamak dari alim. Tetapi kalau dibaca secara cermat semuanya maka kriteria yang pertama ungkapan menceritakan Allah diletakkan di depan.

“Kemudian bicara fenomena alam tentang turunnya air dari langit. Bisa dalam arti air hujan atau air yang memang dahulu kita kering kerontang, kemudian pada masa primodianya Allah menurunkan meteor yang salah satunya bermuatan air,” jelasnya.

Baca Juga:  Saad Ibrahim Serukan Gerakan Menanam

Lima Kriteria Ulama

Maka ulama kriterianya adalah pertama mereka yang memahami fenomena alam. Menjadikan hal yang didahulukan adalah dibalik semua itu terdapat kemahatahuan dan kemahakuatan Allah.

“Kedua memahami yang hidup khususnya memahami manusia. Jadi tidak hanya memahami alam dengan ilmu-ilmu pengetahuan alam, tetapi juga ilmu tentang kehidupan khususnya tentang manusia misalkan ilmu sosiologi dan antropologi,” terangnya.

Ketiga memahami secara mendalam kitab Allah al-Quran dan al-Hadits. “Keempat mereka mendirikan shalat. Maknanya semua pengetahuannya tadi adalah bagian menjadi wasilah atau media mendekatkan diri kepada Allah,” imbuhnya.

Kelima punya perhatian untuk konteks kehidupan manusia. Punya rasa tanggung jawab untuk menjadikan manusia itu menjadi hamba Allah yang baik.

“Dalam konteks ini dari rezeki yang diberikan Allah lalu sebagian diberikan kepada orang lain dan sebagian sebagai perdagangan yang tidak akan merugi,” tambahnya.

Setelah sekian abad kemudian, lanjutnya, terciptalah peradaban Islam yang sangat maju. Dimulai abad ke-3 hijriyah sampai dengan 500 tahun kemudian.

Sekularisme Membuang Tuhan

“Bangunan science pada waktu itu paradigmanya ada 4 hal yakni wahyu, pikiran rasional, pembuktian empiris dan intuisi. Bangunan keilmuan seperti inilah yang kemudian berkembang di dunia Islam. Peradaban Islam yang maju itu pondasinya ilmu,” terangnya.

Kemudian ilmu pengetahuan itu dibawa ke Barat. Lalu akhirnya wahyu mereka banyak berlawanan dengan pikiran rasional dan pembuktian empiris. Lama-lama terjadi sekulerisme.

“Awalnya mereka ingin membawa apa yang ada dalam Islam itu. Tentu pikiran 4 aspek itu. Barat tidak menerima wahyu itu karena mereka punya wahyu sendiri. Kalau bersama-sama dengan orang beragama maka percaya dengan wahyu, tetapi kalau bersama komunitas keilmuan lalu mengabaikan semuanya. Sekularisme yang terbesar adalah mengabaikan bahkan membuang Tuhan,” paparnya.

Baca Juga:  New Normal, Wali Murid Muhata Bersuara

Sehingga ilmu pengetahuan tinggal pikiran rasional dan pembuktian empiris. Kemudian Barat mengalami kemajuan yang sangat pesat luar biasa.

“Tetapi ada something wrong, salah dan hilang. Maka kemudian mereka sadar. Buku When Science with Religion membuat peta relasi agama dan science itu sendiri;” imbuhnya.

Normal, Abnormal, New Normal

Inilah yang harus kita tegakkan kaitannya dengan kehidupan sekarang ini. Masalahnya sekarang pandemi Covid-19 juga mengenai Indonesia. Ungkapan new normal harus diurutkan dulu.

“Sebelum ada Covid-19 itu disebut normal. Saat terjadi pandemi Covid-19 berarti abnormal. Itu yang tidak dikatakan atau diungkapkan. Banyak hal kemudian berubah. Termasuk pertemuan online ini bagian implikasi abnormal,” paparnya.

Setelah itu kita berharap ada normal lagi yang berbeda dengan normal yang dulu yang disebut new normal. Masalahnya apa betul Covid-19 nanti akhirnya tidak ada. Apa abnormal terus? Kalau ada maka masa abnormal terus-menerus.

“Bagaimana menghadapi ini? Banyak pihak sudah berbicara tentang protokol kesehatan dan lainnya. Sebenarnya dengan wudhu 5 kali sehari maka umat Islam sudah diajarkan menjaga kebersihan,” sergahnya.

Hubungannya dengan pendidikan maka bagaimana mengelola pendidikan. Dalam konteks nilai-nilai tadi maka tidak ada perubahan apapun. Dimensi teologis itu menjadi bagian penting bagi ilmu pengetahuan dan untuk pendidikan kita.

Baca Juga:  Din: Pendidikan Muhammadiyah Harus Berubah

Pendidikan Era New Normal

“Bagaimana teknis hadapi new normal? Pelajaran penting yang diberikan Allah dengan Covid-19 banyak sekolah tutup dan perguruan tinggi tidak menghadirkan mahasiswanya,” pesannya.

“Tetapi realitanya science tetap berkembang, Orang tetap belajar dan ilmu berjalan. Ini mirip dengan dulu. Buya Hamka itu otodidak. Tidak melalui bangku kuliah. Toh kemudian menjadi doktor dan alim,” ungkapnya.

Maka siap-siap Muhammadiyah merumuskan masa depan. Ini menjadi hal penting dihubungkan konteks sekarang. Mahasiswa atau pelajar tidak kuliah atau sekolah, tetapi pengetahuan tetap tertransfer ke mahasiswa dan pelajar.

“Andaikata tidak ada daring maka semata-mata tergantung karakter masing-masing. Orang mau belajar atau tidak. Rancangan ke depan sekolah tanpa ada bangunan, ruang kelas dan pelajaran,” paparnya.

Menurut Saad Ibrahim Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Majelis Dikti, dan Majelis Dikdasmen perlu mulai merancang tidak ada tatap muka. Mahasiswa tinggal daftar, diuji dengan ujian dan kemudian mendapatkan sertifikat.

“Bagaimana nasib para guru? Ini juga mengenai hal-hal lainnya. Profesi driver bisa tidak ada karena 10 tahun ke depan mobil dirancang tanpa driver,” pesannya.

Ke depan, lanjutnya, orang tidak lagi ditentukan oleh gelarnya yang panjang. Tetapi oleh kualitas orang yang bersangkutan. Maka masa seperti itu akan datang.

“Perlu dipersiapkan dari sekarang agar kita tidak gagap menghadapinya. Insyaallah dengan cara itu menandakan Muhammadiyah organisasi yang berkemajuan,” tuturnya.

Muhammadiyah perlu rancang pendidikan tanpa tatap muka menghadapi era new normal. (*)

Penulis Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: Majelis Dikdasmen Pimpinan Pusat MuhammadiyahNew normalPendidikan Tanpa Tatap MukaSaad IbrahimSugiranTeologis
Share589SendTweet368

Related Posts

Ikhtiar medis
Kolom

Ikhtiar Medis dan Teologis Bebas Covid

Jumat 22 Januari 2021 | 11:26
3.3k
10 Hari sebelum Wafat, Ahmad Zainuri Masih Diskusi Buku ‘Banjir Darah’
Kabar

10 Hari sebelum Wafat, Ahmad Zainuri Masih Diskusi Buku ‘Banjir Darah’

Rabu 20 Januari 2021 | 20:05
813
Pengalaman bersama Almarhum Mas Choliq Benahi Kantor Wilayah, tulisan Wakil Ketua PWM Jatim Nadjib Hamid MSi ini penuh inspirasi. Selamat membaca!
Kabar

Muhammadiyah Jatim Galang Dana untuk Bencana Indonesia

Minggu 17 Januari 2021 | 08:54
1.4k
Santri ABS Juara Kompetisi Poster Digital Nasional
Kabar

Santri ABS Juara Kompetisi Poster Digital Nasional

Jumat 1 Januari 2021 | 07:48
151
Kontributor PWMU.CO Ini Juara I Guru Berprestasi
Kabar

Kontributor PWMU.CO Ini Juara I Guru Berprestasi

Senin 28 Desember 2020 | 05:44
236
Mengelola AUM Harus Profesional, Transparan, dan Jujur
Kabar

Mengelola AUM Harus Profesional, Transparan, dan Jujur

Kamis 24 Desember 2020 | 11:16
149.9k
Next Post
Eropa buka lockdown. Suasana restoran di Berlin Jerman.

Eropa Buka Lockdown, Ini Suasananya

Jangan paksakan The New Normal ketika krisis masih berlangsung dan kurva Covid-19 belum melandai. Jika tidak ingin berubah menjadi The New Normal kritis.

Jangan Paksakan The New Normal, Din: Bisa Kritis

Gadis Australia Zahra Fielding masuk Islam setelah bermain game online. (foto abc)

Gadis Australia Masuk Islam Gara-gara Main Game

Sekolah Muhammadiyah di Jawa Timur disarankan tidak mengikuti new normal. Hal itu ditegaskan Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur Dr Achmad Chusnu Romdhoni dr Sp THT-KL (K) FICS, Sabtu (30/5/20).

Ketua Satgas Gugus Covid-19 IDI: Jatim Belum Layak Buka Sekolah Juli

The New Normal hanya jargon politik? Sudahkah policy (kebijakan)-nya jelas dan untuk kepentingan siapa? Sudahkah konstitutional atau sekadar fashion belaka?

The New Normal Hanya Jargon Politik?

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa
Ngaji Hadits

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa

Jumat 22 Januari 2021 | 09:06
305

Potret udara soal kerusakan kantor Gubernur Sulawesi Barat yang diguncang gempa (Foto dok CT Arsa sumber detik.com) Musibah, Cara Allah...

Read more
Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
802

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
236

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
396

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more

Berita Terkini

Taubat Jusuf Kalla

Taubat Politik Jusuf Kalla

Minggu 24 Januari 2021 | 05:38
3 rumus diet alami

3 Rumus Diet Alami Turunkan Berat Badan, Efektif 100 Persen Berhasil

Minggu 24 Januari 2021 | 04:36
Teliti Budaya Tanean Lanjhang, Dosen UM Jember Raih Doktor

Teliti Budaya Tanean Lanjhang, Dosen UM Jember Raih Doktor

Sabtu 23 Januari 2021 | 20:29
Curahan Hati pun Bisa Jadi Modal Menulis Opini

Curahan Hati pun Bisa Jadi Modal Menulis Opini

Sabtu 23 Januari 2021 | 18:12
Harapan Smamsatu di Milad Ke-6 Smamio

Harapan Smamsatu di Milad Ke-6 Smamio

Sabtu 23 Januari 2021 | 15:26
Ini Momen Interaksi Siswa Berlian School dengan Al-Quran

Ini Momen Interaksi Siswa Berlian School dengan Al-Quran

Sabtu 23 Januari 2021 | 14:28
Muhammadiyah Jangan Tenggelam di Tengah Perubahan Cepat Ini

Muhammadiyah Jangan Tenggelam di Tengah Perubahan Cepat Ini

Sabtu 23 Januari 2021 | 13:52
9 Syarat Pemimpin Muhammadiyah

9 Syarat Pemimpin Muhammadiyah

Sabtu 23 Januari 2021 | 13:32
Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

Sabtu 23 Januari 2021 | 12:25
Monopoli politikus

Monopoli Politikus Kuasai Hak Rakyat

Sabtu 23 Januari 2021 | 11:58

Berita Populer Hari Ini

  • Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

    Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

    19863 shares
    Share 7945 Tweet 4966
  • Resmikan Sekolah Riset Smamio Gresik, Ini Harapan Haedar Nashir

    6360 shares
    Share 2544 Tweet 1590
  • Salihi Saleh, Bendahara PWM Sulbar Meninggal Menyusul Istrinya

    4547 shares
    Share 1819 Tweet 1137
  • TVMu Jatim Stasiun Mugeb Gresik Diresmikan

    5729 shares
    Share 2292 Tweet 1432
  • Smamio Campus Tour Virtual Libatkan Alumni di 30 PT Favorit

    4471 shares
    Share 1788 Tweet 1118
  • Taubat Politik Jusuf Kalla

    3391 shares
    Share 1356 Tweet 848
  • Anggota DPR RI Resmikan PLTS Smamio

    5253 shares
    Share 2101 Tweet 1313
  • Ikhtiar Medis dan Teologis Bebas Covid

    3224 shares
    Share 1290 Tweet 806
  • Milad Ke-6, Smamio Resmikan 3 Ikon Sekolah

    2533 shares
    Share 1013 Tweet 633
  • Muhammadiyah Jangan Tenggelam di Tengah Perubahan Cepat Ini

    1408 shares
    Share 563 Tweet 352
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama