• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Jangan Paksakan The New Normal, Din: Bisa Kritis

Minggu 31 Mei 2020 | 08:14
in Kabar
0
2.4k
SHARES
1.7k
VIEWS
Jangan paksakan The New Normal ketika krisis masih berlangsung dan kurva Covid-19 belum melandai. Jika tidak ingin berubah menjadi The New Normal kritis.
Prof Din Syamsuddin dalam Sarasehan Kebangsaan ke-20 Dewan Nasional PIM (Darul Setiawan/PWMU.CO)

PWMU.CO – Jangan paksakan the new normal ketika krisis masih berlangsung dan kurva Covid-19 belum melandai. Jika tidak ingin berubah menjadi the new normal kritis.

Pesan tersebut disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah tahun 2005-2015 Din Syamsuddin saat menjadi moderator Sarasehan Kebangsaan ke-20 Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju (PIM). Kegiatan yang bertema: The New Normal Indonesia: Apa Maksudnya, Sudahkah Waktunya, Apa Agenda Semestinya? itu digelar via Zoom, Sabtu (30/5/20).

Prof Din Syamsuddin MA menilai the new normal life dalam tingkat apapun, baik negara, masyarakat, hingga diri sendiri adalah suatu keniscayaan yang harus dilakukan. “Karena kehidupan manusia harus terus-menerus mengalami dinamika. Lewat penyesuaian diri, penyempurnaan, dan perubahan yang tentu  ke arah yang lebih baik,” ujarnya.

Baca Juga:  Briefing Online Guru SMP Musasi, Seru!

Penyesuaian dan perubahan itu, lanjut Din, berupa keadaan yang tidak baik menjadi baik. Dari keadaan baik menjadi lebih baik. Itulah the new normal. “Untuk konteks Indonesia, yang harus kita cita-citakan, sesungguhnya baik sebelum ada krisis maupun ada krisis, kita harus jalan terus,” papar Din.

Jangan Paksakan The New Normal

Namun Din menggarisbawahi di Indonesia, infrastruktur kehidupan di masyarakat, baik sosial, ekonomi, kesehatan, dan lain sebagainya tidak cukup memadai. Ketika ditimpa pandemi Covid-19 menjadi porak-poranda dan perlu waktu untuk merekonstruksi dan memperbaikinya.

Baca Juga:  Pencerah Umat Fatalis di Masa Covid-19

Sementara faktor penyebab Covid-19 masih berlangsung, yang ditandai belum adanya kurva menurun, masih meninggi. “Maka the new normal bisa kita lakukan, kalau Covid-19 itu sudah terselesaikan. Ketika dipaksakan, sementara krisis masih berlangsung, maka the new normal akan menjadi the new normal kritis,” jelasnya.  

Oleh karena itulah, menurutnya, rancangan The New Normal tetap harus dilakukan. Namun tidak harus dimulai sebelum krisis ini berlalu. “Satu hal penting dalam the new normal itu harus mempertimbangkan dan meletakkannya pada kepentingan nasional. Bukan kepentingan golongan, kelompok, orang-per orang,” ungkap Din.

Baca Juga:  Almarhum Yudi Prianto di Mata Koleganya

Dengan demikian, lanjut Din, maka kesejahteraan rakyat perlu diperhatikan. Kebersamaan sejati mutlak diperlukan. “Tidak ada interest kepentingan memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan,” ujar dia.

Dalam sarasehan kebangsaan virtual tersebut menghadirkan para tokoh nasional pimpinan dan anggota PIM. Mulai dari dosen senior Universitas Indonesia Chusnul Mar’iyah PhD hingga Rektor Universitas Airlangga Prof Dr Mohammad Nasih. (*)

Penulis Darul Setiawan. Co-Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: Darul SetiawanDewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju (PIM)Jangan Paksakan The New Normal KritisProf Din SyamsuddinThe New Normal
Share1369SendTweet425

Related Posts

Sah, Saifullah Rochim Pimpin SD Muhida
Kabar

Sah, Saifullah Rochim Pimpin SD Muhida

Senin 21 Desember 2020 | 12:12
143
Muhammadiyah seperti anak-anak kitab putih. Hal tersebut disampaikan Yudi Latif PhD dalam Webinar dan Fachrodin Award, Sabtu (19/2/20).
Headline

Yudi Latif: Muhammadiyah seperti Anak-Anak Kitab Putih

Sabtu 19 Desember 2020 | 15:52
6.9k
Sekularisme di Prancis yang sudah diundangkan, bertujuan melindungi apapun keyakinan agama yang berkembang dan hidup di sana.
Kabar

Sekularisme di Prancis Melindungi Agama

Sabtu 19 Desember 2020 | 09:20
11.5k
Teknologi harus berjalan dengan keadaban, tidak cukup dengan kebudayaan saja. Di tangan orang yang beradab, teknologi mendatangkan maslahat.
Kabar

Teknologi dan Keadaban Harus Sejalan

Selasa 15 Desember 2020 | 18:29
10.5k
Prasasti untuk almarhum Yudi Prianto dalam bentuk Life Time Achievement diberikan atas jasa pengabdiannya pada Pemuda Muhammadiyah.
Kabar

Prasasti untuk Almarhum Yudi Prianto

Rabu 9 Desember 2020 | 14:01
431
Berorganisasi perlu perhatikan empat hal, yaitu menata niat, memantapkan keyakinan, memupuk kepedulian, dan harus saling bersinergi.
Kabar

Berorganisasi Perlu Perhatikan Empat Hal Ini

Rabu 9 Desember 2020 | 11:02
44.1k
Next Post
Gadis Australia Zahra Fielding masuk Islam setelah bermain game online. (foto abc)

Gadis Australia Masuk Islam Gara-gara Main Game

Sekolah Muhammadiyah di Jawa Timur disarankan tidak mengikuti new normal. Hal itu ditegaskan Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur Dr Achmad Chusnu Romdhoni dr Sp THT-KL (K) FICS, Sabtu (30/5/20).

Ketua Satgas Gugus Covid-19 IDI: Jatim Belum Layak Buka Sekolah Juli

The New Normal hanya jargon politik? Sudahkah policy (kebijakan)-nya jelas dan untuk kepentingan siapa? Sudahkah konstitutional atau sekadar fashion belaka?

The New Normal Hanya Jargon Politik?

Selamatkan Generasi Muda dari Rokok

Selamatkan Generasi Muda dari Rokok

Pendidikan Masa Pandemi Harus Perhatikan Dua Hal Ini

Pendidikan Masa Pandemi Harus Perhatikan Dua Hal Ini

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa
Ngaji Hadits

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa

Jumat 22 Januari 2021 | 09:06
330

Potret udara soal kerusakan kantor Gubernur Sulawesi Barat yang diguncang gempa (Foto dok CT Arsa sumber detik.com) Musibah, Cara Allah...

Read more
Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
825

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
247

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
407

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more

Berita Terkini

Lulusan Smamsatu Gresik Berijazah D-1 Prodistik ITS

Inovasi Smamsatu: PBM Cukup 3 Hari, Lainnya Soft Skill

Senin 25 Januari 2021 | 14:25
Rendang Lazismu

Rendang Lazismu Jadi Makanan Praktis bagi Pengungsi Bencana

Senin 25 Januari 2021 | 11:28
Elliyah Fatmawati Susul Dua Saudaranya, Wafat dalam Sebulan

Elliyah Fatmawati Susul Dua Saudaranya, Wafat dalam Sebulan

Senin 25 Januari 2021 | 11:04
Politik Islam

Politik Islam seperti Gema Teriakan Takbir

Senin 25 Januari 2021 | 10:13
Unismuh siapkan 200 relawan psikososial ke Sulbar. Pengiriman relawan tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap gempa bumi yang terjadi.

Unismuh Siapkan 200 Relawan Psikososial ke Sulbar

Senin 25 Januari 2021 | 06:22
Manfaat Membaca dan Menulis bagi Ibu

Manfaat Membaca dan Menulis bagi Ibu

Senin 25 Januari 2021 | 06:14
Inginkan Manajemen Kecemplung di Syariah, Pradana Boy Yang Jadi Asisten Staf Khusus Presiden

Menimbang Umrah di Masa Pandemi

Minggu 24 Januari 2021 | 19:59
SMP Mutu Surabaya Gelar Webinar Kepemimpinan

SMP Mutu Surabaya Gelar Webinar Kepemimpinan

Minggu 24 Januari 2021 | 18:55
Smadiga Gresik, Satu Bulan Satu Pelatihan

Smadiga Gresik, Satu Bulan Satu Pelatihan

Minggu 24 Januari 2021 | 16:14
Korporasi Nggragas Para Taipan, kolom ditulis oleh Dhimam Abror Djuraid, wartawan senior, tinggal di Surabaya.

Madam Bansos, Anak Pak Lurah, dan Monyet Koruptor

Minggu 24 Januari 2021 | 15:13

Berita Populer Hari Ini

  • Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

    Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

    24501 shares
    Share 9800 Tweet 6125
  • Taubat Politik Jusuf Kalla

    7925 shares
    Share 3170 Tweet 1981
  • Elliyah Fatmawati Susul Dua Saudaranya, Wafat dalam Sebulan

    6767 shares
    Share 2707 Tweet 1692
  • 3 Rumus Diet Alami Turunkan Berat Badan, Efektif 100 Persen Berhasil

    3948 shares
    Share 1579 Tweet 987
  • Manga Budaya Ramaikan Milad Ke-6 Smamio

    3721 shares
    Share 1488 Tweet 930
  • Madam Bansos, Anak Pak Lurah, dan Monyet Koruptor

    2388 shares
    Share 955 Tweet 597
  • Menjawab Teka-teki dan Pro-Kontra Vaksin Covid-19

    741 shares
    Share 296 Tweet 185
  • Curahan Hati pun Bisa Jadi Modal Menulis Opini

    612 shares
    Share 245 Tweet 153
  • Tekad Smamio Menjadi Sekolah Kreatif tanpa Batas

    4500 shares
    Share 1800 Tweet 1125
  • TVMu Jatim Stasiun Mugeb Gresik Diresmikan

    6080 shares
    Share 2432 Tweet 1520
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama