• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Kisah Amru bin Ash Masuk Islam

Minggu 31 Mei 2020 | 14:27
in Featured
0
2
SHARES
1
VIEWS
Ilustrasi kisah Amru bin Ash dengan Najasyi Abesinia.
Ilustrasi kisah Amru bin Ash dengan Najasyi Abesinia.

PWMU.CO-Kisah Amru bin Ash masuk Islam terjadi usai perang Khandaq tahun 627 M. Dia galau melihat kekuatan kaum muslim yang terus mendesak pengaruh Quraisy Mekkah.

Dia lantas menemui beberapa orang Quraisy mendiskusikan masalah itu. ”Menurutku, masalah Muhammad makin serius dan sulit dilawan. Aku punya pemikiran sebaiknya kita pergi ke negeri Najasyi. Jika Muhammad mampu mengalahkan kita maka kita menetap di sana. Kita lebih senang dikuasai Najasyi daripada dikuasai Muhammad. Kalau kaum kita bisa mengalahkan Muhammad, maka kita telah dikenal di negeri itu,  jadi hanya kebaikan kita yang mereka sebut,” kata Amru bin Ash.

Teman-temannya sepakat dengan pemikiran itu. Maka mereka berangkat ke Abesinia Afrika sambil membawa hadiah-hadiah terutama kulit binatang yang disukai Najasyi yang bernama Ashama bin Abjar.

Tiba di ibukota Axum, Amru bin Ash dan teman-temannya melihat Amr bin Umayah ad Damiri, utusan Nabi Muhammad sudah diterima raja di istana.

Amru bin Ash berbisik kepada teman-temannya, ”Dia Amr bin Umayah. Jika aku dapat menemui Najasyi, aku pasti memintanya memberikan dia kepadaku kemudian aku penggal kepalanya. Jika itu telah aku lakukan, orang-orang Quraisy tahu bahwa aku telah mewakilinya ketika aku membunuh utusan Muhammad.”

Baca Juga:  Shalat Jumat Pertama di Madinah

Dipukul Najasyi

Giliran Amru bin Ash dipanggil masuk ke ruang, Najasyi menyambutnya dan berkata, ”Selamat datang sahabatku. Apa hadiah untukku dari negerimu?”

”Ya Paduka Raja, aku hadiahkan kulit yang banyak,” jawab Amru bin Ash sambil mendekatkan kulit binatang yang indah ke hadapan Najasyi. Raja sangat senang melihat kulit-kulit binatang itu.

Kemudian Amru bin Ash berkata,”Paduka Raja, tadi kulihat seseorang di tempatmu dan dia adalah utusan dari musuh kami. Serahkan dia kepadaku untuk kami bunuh karena dia telah membunuh tokoh-tokoh pemimpin kami.”

Di luar dugaan ternyata Najasyi langsung marah mendengarnya. Dia pukul wajah Amru bin Ash sampai hidungnya berdarah. Amru bin Ash terkejut dan takut dengan kemarahan raja.

Amru bin Ash berusaha menghilangkan rasa takutnya dan berkata, ”Paduka Raja, demi Allah, kalau saja aku tahu tuan tidak menyukai permintaanku, pasti aku tidak mengajukan kepadamu.”

Najasyi menjawab,”Pantaskah kamu memintaku menyerahkan utusan orang yang didatangi malaikat Jibril seperti pernah datang kepada Musa untuk kamu bunuh?”

”Betulkah itu?” tanya Amru bin Ash.

”Celakalah kau. Hai Amr, turuti perkataanku  ikutlah Muhammad. Demi Allah, dia berada di atas kebenaran dan pasti Allah memenangkannya atas siapa saja yang menentangnya seperti Allah memenangkan Musa atas Fir’aun dan tentaranya,” jawab Najasyi.

Baca Juga:  Mimpi pun Dilaporkan ke Polisi

Najasyi Menghormati Ajaran Islam

Amru bin Ash tercengang dengan perkataan Najasyi. Dia tidak menduga Muhammad dan ajaran  Islam mendapat penghargaan tinggi di mata Najasyi sehingga memberikan simpati yang besar. Padahal Najasyi orang seberang laut yang jauh dari Mekkah seakan-akan begitu akrab dan dekat dengan Muhammad. Sementara dia dan orang-orang Mekkah yang begitu dekat justru memusuhinya.

Dia lantas berdiskusi lama dengan Najasyi tentang Muhammad dan ajaran Islam yang dibawanya. Amru bin Ash berpikir, apa yang dijelaskan Najasyi ada benarnya.

Hati nuraninya mengakui, ajaran tauhid yang disampaikan Muhammad itu benar. Keberpihakannya terhadap orang Quraisy semata-mata karena dia lebih berat dengan status sosial dan kekerabatan para bangsawan bukan atas dasar kebenaran.

Setelah lama berpikir dalam kebimbangan lantas Amru bin Ash berkata kepada Najasyi dengan mantap,”Maukah tuan membaiatku masuk Islam mewakili Muhammad?”

”Ya.” Lalu Najasyi menjabat  tangan Amru bin Ash yang berbaiat masuk Islam dengan mengucapkan dua kalimat syahadat. Dadanya terasa lega dan longgar. Beban permusuhannya dengan kaum muslimin sudah menguap. Najasyi memberikan ucapan selamat dengan agama baru yang dia anut dan meyakinkan kebenaran pilihannya itu.

Baca Juga:  Gubernur Jatim Serahkan 1.500 Paket Sembako ke PWM dan PWA

Setelah itu Amru keluar dari ruang Najasyi berkumpul dengan teman-temannya dengan pikiran yang sudah tidak tertarik lagi dengan rencana menetap di Abesinia. Amru bin Ash masih merahasiakan keislamannya.

Amru mengajak teman-temannya pulang ke Mekkah. Teman-temannya menjadi sangat heran dengan perubahan rencana itu. Teman-temannya pun mengecam. Sebab dia yang mengajak menetap ke Abesinia sambil melihat perkembangan gerakan Muhammad.

Amru bin Ash mengabaikan protes teman-temannya. Dia mengajak bergegas menuju pelabuhan mencari kapal untuk pulang.

Bersyahadat Lagi di Depan Nabi

Sesampai di Mekkah, ketika ada kesempatan, dia diam-diam pergi ke Madinah menemui Rasulullah. Ini terjadi menjelang penaklukan Mekkah.

Di perjalanan menuju Madinah, dia berjumpa dengan Khalid bin Walid yang ternyata juga mempunyai niat serupa. Begitu bertemu dengan Nabi, Amru bin Ash langsung menyatakan syahadat dan mengumumkan keislamannya secara terbuka.

Dalam perjalanan hidupnya menjadi muslim, Amru bin Ash ikut berperang bersama Nabi serta menyebarkan Islam. Dia yang menaklukan Mesir dan diangkat menjadi gubernur di wilayah itu pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khaththab. Lantas dia dipindah ke Syam untuk mengatasi wabah thoun setelah meninggalnya dua gubernur sebelumnya Abu Ubaidah dan Muadz bin Jabal karena kena wabah. (*)

Penulis/Editor Sugeng Purwanto

Tags: AbesiniaAmru bin AshNajasyiPerang KhandaqSugeng Purwanto
ShareSendTweet

Related Posts

Fathu Mekkah
Featured

Fathu Mekkah, Ini Pasukan yang Dihadapi Nabi

Minggu 10 Januari 2021 | 14:23
1
Ayat alif laam miim
Featured

Ayat Alif Laam Miim Bikin Merinding Orang Yahudi

Jumat 8 Januari 2021 | 07:09
1
Surat al Quraisy
Kajian

Surat Quraisy, Strategi Hindari Pembubaran Ormas

Jumat 8 Januari 2021 | 05:58
1
Politisi Ali Taher
Featured

Politisi Pengkritik Menag Itu Telah Tiada

Senin 4 Januari 2021 | 18:46
1
Politikus
Kolom

Politikus Gaya Tyson atau Ali

Sabtu 2 Januari 2021 | 11:09
1
Indikator pemerintah kuat
Kolom

Indikator Pemerintah Kuat Bukan Bubarkan Ormas

Kamis 31 Desember 2020 | 09:01
1
Next Post
Masjid Nabawi Dibuka, yang Langgar Protokol Didenda Rp 4 Juta

Masjid Nabawi Dibuka, yang Langgar Protokol Didenda Rp 4 Juta

Ali Murtadlo. Abnormal Dibilang New Normal.

Joke Corona, Obat Paling Mujarab

Dosen UMG Masuk Peneliti Terbaik

Dosen UMG Masuk Peneliti Terbaik

Selain Covid-19 Indonesia Hadapi Pandemi Rokok

Selain Covid-19 Indonesia Hadapi Pandemi Rokok

Buya Syafi'i Ma'arif

Buya Syafi’i Merawat Kemajemukan

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa
Ngaji Hadits

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa

Jumat 22 Januari 2021 | 09:06
1

Potret udara soal kerusakan kantor Gubernur Sulawesi Barat yang diguncang gempa (Foto dok CT Arsa sumber detik.com) Musibah, Cara Allah...

Read more
Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
1

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
1

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
1

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more

Berita Terkini

Korporasi Nggragas Para Taipan, kolom ditulis oleh Dhimam Abror Djuraid, wartawan senior, tinggal di Surabaya.

Madam Bansos, Anak Pak Lurah, dan Monyet Koruptor

Minggu 24 Januari 2021 | 15:13
Ahli bicara: Covid-19: Penularan dan Ikhtiar Mencegahnya. Artikel ini ditulis oleh Prof Dr Maksum Radji M Biomed Apt dari Universitas Indonesia.

Menjawab Teka-teki dan Pro-Kontra Vaksin Covid-19

Minggu 24 Januari 2021 | 09:54
Taubat Jusuf Kalla

Taubat Politik Jusuf Kalla

Minggu 24 Januari 2021 | 05:38
3 rumus diet alami

3 Rumus Diet Alami Turunkan Berat Badan, Efektif 100 Persen Berhasil

Minggu 24 Januari 2021 | 04:36
Teliti Budaya Tanean Lanjhang, Dosen UM Jember Raih Doktor

Teliti Budaya Tanean Lanjhang, Dosen UM Jember Raih Doktor

Sabtu 23 Januari 2021 | 20:29
Curahan Hati pun Bisa Jadi Modal Menulis Opini

Curahan Hati pun Bisa Jadi Modal Menulis Opini

Sabtu 23 Januari 2021 | 18:12
Harapan Smamsatu di Milad Ke-6 Smamio

Harapan Smamsatu di Milad Ke-6 Smamio

Sabtu 23 Januari 2021 | 15:26
Ini Momen Interaksi Siswa Berlian School dengan Al-Quran

Ini Momen Interaksi Siswa Berlian School dengan Al-Quran

Sabtu 23 Januari 2021 | 14:28
Muhammadiyah Jangan Tenggelam di Tengah Perubahan Cepat Ini

Muhammadiyah Jangan Tenggelam di Tengah Perubahan Cepat Ini

Sabtu 23 Januari 2021 | 13:52
9 Syarat Pemimpin Muhammadiyah

9 Syarat Pemimpin Muhammadiyah

Sabtu 23 Januari 2021 | 13:32

Berita Populer Hari Ini

Plugin Install : Popular Post Widget need JNews - View Counter to be installed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama