• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Penerbit Buku Islam dari Masa ke Masa

Selasa 2 Juni 2020 | 13:04
in Kabar
0
518
SHARES
529
VIEWS
Ady Amar penulis Penerbit Buku Islam dari Masa ke Masa (Sketsa ulang foto Atho’ Khoironi/PWMU.CO)

Penerbit Buku Islam dari Masa ke Masa ditulis oleh Ady Amar, Direktur Penerbit Risalah Gusti, Surabaya.

PWMU.CO – Jika Anda lahir di awal 60-an sampai 70-an akhir, bahkan sampai awal 80-an pastilah akrab, atau setidaknya pernah mendengar penerbit Al-Maarif. Penerbit dari Bandung, tepatnya beralamat di Jalan Tamblong.

Inilah satu-satunya penerbit Islam, yang menerbitkan buku tidak saja karya klasik tapi juga modern. Dari mulai kitab Al-Adzkar-nya Imam Nawawi; Fiqhus Sunnah karya Sayyid Sabiq yang dibuat berjilid; hingga mengenalkan setidaknya dua buku karya Leopold Weiss. Dan masih banyak terbitan-terbitan lainnya yang bermutu. Al-Maarif bisa dikatakan candradimukanya penerbit-penerbit Islam lainnya yang datang kemudian.

Pokoknya Buku Islam

Al-Maarif menerbitkan pokoknya buku Islam. Semua aliran ubudiyah ada di dalamnya. Tidak ada sekat, misalnya hanya menerbitkan buku dari mazhab tertentu. Tidak demikian.

Jadi bisa didapatkan dari terbitannya itu buku-buku yang bernuansa tradisionalis maupun modern. Dari fiqih sampai tasawuf: dua aliran yang (tampaknya) mustahil disatukan.

Pemiliknya adalah Muhammad Bahartah, asli Yaman. Baru berkewarganegaraan Indonesia di akhir tahun 70-an. Tidak mengenyam pendidikan tinggi, tapi berpikir modern dalam mengembangkan bisnisnya.

Hanya saja kekurangan beliau adalah tidak pernah memberikan kepercayaan pada penerusnya untuk bisa mengembangkan lagi perusahaannya agar bisa lebih bertahan menyusuri zaman. Pak Bahartah, biasa dipanggil, memegang tampuk pimpinan sampai ajalnya, di usia lebih dari 90 tahun.

Baca Juga:  Dengan Big Book seperti Ini Anak Kecil Lebih Mudah Membaca

Lalu setelah itu diawal tahun 80-an mulai berjamur muncul penerbit-penerbit Islam lainnya. Dimulai dari Pustaka, Bandung. Lahir dari para aktivis Masjid Salman Bandung. Penggagasnya adalah Bang Imad Abdurrahim dan bang Ammar Haryono.

Lalu, Mizan, juga di Bandung. Muncul Iqra’, Risalah/Gema Risalah (Bandung). Pustaka Firdaus, Gema Insani Press, dan Pustaka Alkautsar (Jakarta). Lalu Shalahuddin Press, Yogyakarta. Penerbit Pustaka Mantiq, Solo. Dan Risalah Gusti, Surabaya. Dan seterusnya bak jamur di musim hujan.

Sebenarnya, sebelum menjamurnya penerbit di Surabaya ada penerbit modern yang sezaman dengan Al-Maarif, yang menerbitkan karya-karya pemikir Islam modern, khususnya kelompok Ikhwanul Muslimin. Pustaka Progresif, namanya.

Dari nama penerbitannya kita bisa tahu bahwa langkah penerbitannya bersifat progresif. Dipimpin oleh Ustad Hasan Ahmad Baktir. Dan setelahnya, muncul penerbit PT Bina Ilmu, Surabaya.

Dari penerbit yang berjamur itu tidak sedikit yang colaps sebelum menginjak dewasa. Tapi setidaknya mereka punya andil turut mewarnai perjalanan khazanah penerbitan buku-buku Islam di Indonesia.

Penerbit yang lahir pasca Al-Maarif digarap lebih baik, baik dari segi penampilan wajah buku, terjemahan, ddan editing buku yang lebih berkualitas. Dan tentu sudah ada pilihan-pilihan konten mau ke mana penerbitan itu dibawa.

Baca Juga:  Ngopi Bareng Cak Nanto Bahas 3 Hal Ini

Kembali pada Al-Maarif. Saya yang saat itu masih SD, sudah dikenalkan buku-buku terbitannya. Yang saya ingat adalah karya Muhammad Assad (Leopold Weiss), Jalan ke Mekkah (Road to Mecca) dan Islam di Simpang Jalan (Islam at the Crossroads).

Ayah dan khususnya ibunda adalah pribadi yang punya hobi membaca. Karenanya buku sudah dikenalkan sejak dini pada kami anak-anaknya. Sungguh kesyukuran tersendiri.

Pasca Bulan Bintang dan Tinta Mas

Penerbit Al-Maarif menyumbang banyak hal dalam kekosongan buku-buku agama, setelah Penerbit Bulan Bintang dan Tinta Mas Indonesia (Jakarta) terseok-seok lalu tutup tanpa tahu sebab utamanya. Yang jelas Bulan Bintang, juga Tinta Mas Indonesia, lebih dikaitkan setidaknya pemiliknya dekat dengan Partai Islam Masyumi.

Itu bisa dilihat dari buku-buku terbitannya yang diisi oleh cendekiawan yang berlatar belakang partai Masyumi. Nama-nama Sidi Gazalba, HM Rasjidi, HM Yunan Nasution, KH Munawar Khalil, dan sederet nama lainnya tidak asing merupakan tokoh-tokoh Masyumi, yang partai itu di tahun 1960, bersama Partai Sosialis Indonesia (PSI), dibubarkan rezim otoriter Soekarno.

Ada pula Pustaka Panji Masyarakat (Panjimas), yang dikelolah Buya Hamka, lalu diteruskan anak sulungnya H. Rusdy Hamka, dan penerbit Dewan Dakwah, yang dibidani Dewan Da’wah Islam Indonesia (DDII), yang dikelolah oleh tokoh-tokoh eks partai Masyumi. Di sana ada M. Natsir, Syafruddin Prawiranegara, Anwar Haryono, dan lainnya sebagai pendiri.

Baca Juga:  Tetap Tegak walau Tangan Terikat, Kreativitas Perlawanan

Pustaka Panjimas juga menerbitkan majalah Panjimas, sudah tidak aktif lagi alias tutup. Sedang penerbit Dewan Dakwah juga menerbitkan majalah Media Da’wah pun bernasib sama, hidup segan mati pun tak mau.

Apakah ada benang merah antara partai Masyumi yang dibubarkan dengan tumbangnya penerbit Bulan Bintang dan Tinta Mas Indonesia? Wallahu a’lam.
Untuk memastikan perlu penelitian khusus, tidak spekulatif.

Tulisan sekadarnya ini tidak sampai dimaksudkan pada pembahasan detail masalah itu. Hanya “sekadarnya” melihat perkembangan penerbitan buku-buku Islam dari masa ke masa.

Juga pantas dipertanyakan, apa sih kehebatan penerbit Al-Maarif itu, di samping sebelumnya saya telah ungkap, mampu menerbitkan buku tanpa sekat pada aliran tertentu, mampu memadukan genre fiqih dan tasawuf berimbang sebagai khazanah saling melengkapi.

Dan terpenting adalah buku-bukunya terbilang murah harganya. Ya, amat murah untuk ukuran umum, bahkan dibanding dengan pendahulunya penerbit Bulan Bintang dan Tinta Mas Indonesia. Inilah amalan utama penerbit Al-Maarif, yang sulit disamai penerbit lainnya.

Karenanya, pantas untuk disebut bahwa penerbit Al-Maarif itu bagian dari arus utama perkembangan literasi buku-buku Islam (di) Indonesia. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: Ady AmarliterasiPenerbit Buku Al-MaarifPenerbit Risalah GustiSearah Penerbit Islam Indonesia
Share207SendTweet130

Related Posts

Saweran emak-emak
Kolom

Saweran pun Diundat: Sandiaga dan Serangan Emak-Emak Militan

Minggu 27 Desember 2020 | 14:06
519
Sandiaga Uno, Menuju Nasional Monolitik Sistem
Kolom

Sandiaga Uno, Menuju Nasional Monolitik Sistem

Rabu 23 Desember 2020 | 09:19
650
Yusril dan Pilihan di Seberang Sana
Kolom

Yusril dan Pilihan di Seberang Sana

Selasa 22 Desember 2020 | 08:47
976
Rindu Suara Nyaring Buya Syafii Maarif
Kolom

Rindu Suara Nyaring Buya Syafii Maarif

Minggu 20 Desember 2020 | 06:42
1000
Fachrodin Award, Apresiasi untuk Keteladanan Tokoh Lokal
Kabar

Fachrodin Award, Apresiasi untuk Keteladanan Tokoh Lokal

Sabtu 19 Desember 2020 | 11:22
164
Tidak Hanya Jual Gedung, Sekolah Harus Buktikan Kinerja
Kabar

Tidak Hanya Jual Gedung, Sekolah Harus Buktikan Kinerja

Jumat 18 Desember 2020 | 08:34
1.2k
Next Post
Pembatalan Haji tahun ini oleh pemerintah.

Pembatalan Haji, Ini Tanggapan Muhammadiyah

Lokasi Baiat Aqabah sekarang ditandai Masjid Baiat.

Baiat Aqabah, Begini Sejarahnya

Ali Murtadlo. Abnormal Dibilang New Normal.

Wabah Covid, Pilih Hikmah atau Musibah

Ilustrasi kisah Nabi dan dua sahabat yang kelaparan.

Kisah Nabi dan Dua Sahabat Kelaparan

Buya Syafi’i di Mata Orang NU

Buya Syafi'i di Mata Orang NU

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa
Ngaji Hadits

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa

Jumat 22 Januari 2021 | 09:06
327

Potret udara soal kerusakan kantor Gubernur Sulawesi Barat yang diguncang gempa (Foto dok CT Arsa sumber detik.com) Musibah, Cara Allah...

Read more
Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
821

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
246

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
406

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more

Berita Terkini

Rendang Lazismu

Rendang Lazismu Jadi Makanan Praktis bagi Pengungsi Bencana

Senin 25 Januari 2021 | 11:28
Elliyah Fatmawati Susul Dua Saudaranya, Wafat dalam Sebulan

Elliyah Fatmawati Susul Dua Saudaranya, Wafat dalam Sebulan

Senin 25 Januari 2021 | 11:04
Politik Islam

Politik Islam seperti Gema Teriakan Takbir

Senin 25 Januari 2021 | 10:13
Unismuh siapkan 200 relawan psikososial ke Sulbar. Pengiriman relawan tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap gempa bumi yang terjadi.

Unismuh Siapkan 200 Relawan Psikososial ke Sulbar

Senin 25 Januari 2021 | 06:22
Manfaat Membaca dan Menulis bagi Ibu

Manfaat Membaca dan Menulis bagi Ibu

Senin 25 Januari 2021 | 06:14
Inginkan Manajemen Kecemplung di Syariah, Pradana Boy Yang Jadi Asisten Staf Khusus Presiden

Menimbang Umrah di Masa Pandemi

Minggu 24 Januari 2021 | 19:59
SMP Mutu Surabaya Gelar Webinar Kepemimpinan

SMP Mutu Surabaya Gelar Webinar Kepemimpinan

Minggu 24 Januari 2021 | 18:55
Smadiga Gresik, Satu Bulan Satu Pelatihan

Smadiga Gresik, Satu Bulan Satu Pelatihan

Minggu 24 Januari 2021 | 16:14
Korporasi Nggragas Para Taipan, kolom ditulis oleh Dhimam Abror Djuraid, wartawan senior, tinggal di Surabaya.

Madam Bansos, Anak Pak Lurah, dan Monyet Koruptor

Minggu 24 Januari 2021 | 15:13
Ahli bicara: Covid-19: Penularan dan Ikhtiar Mencegahnya. Artikel ini ditulis oleh Prof Dr Maksum Radji M Biomed Apt dari Universitas Indonesia.

Menjawab Teka-teki dan Pro-Kontra Vaksin Covid-19

Minggu 24 Januari 2021 | 09:54

Berita Populer Hari Ini

  • Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

    Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

    24501 shares
    Share 9800 Tweet 6125
  • Taubat Politik Jusuf Kalla

    7892 shares
    Share 3157 Tweet 1973
  • 3 Rumus Diet Alami Turunkan Berat Badan, Efektif 100 Persen Berhasil

    3885 shares
    Share 1554 Tweet 971
  • Elliyah Fatmawati Susul Dua Saudaranya, Wafat dalam Sebulan

    3052 shares
    Share 1221 Tweet 763
  • Manga Budaya Ramaikan Milad Ke-6 Smamio

    3721 shares
    Share 1488 Tweet 930
  • Madam Bansos, Anak Pak Lurah, dan Monyet Koruptor

    2329 shares
    Share 932 Tweet 582
  • Menjawab Teka-teki dan Pro-Kontra Vaksin Covid-19

    729 shares
    Share 292 Tweet 182
  • Curahan Hati pun Bisa Jadi Modal Menulis Opini

    611 shares
    Share 244 Tweet 153
  • Tekad Smamio Menjadi Sekolah Kreatif tanpa Batas

    4500 shares
    Share 1800 Tweet 1125
  • TVMu Jatim Stasiun Mugeb Gresik Diresmikan

    6079 shares
    Share 2432 Tweet 1520
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama