• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
Kamis, April 22, 2021
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Feature

Delapan Keistimewaan KH Ibrahim sang Penerus Kiai Dahlan

Jumat 5 Juni 2020 | 20:12
in Feature
264
SHARES
824
VIEWS
Delapan Keistimewaan KH Ibrahim sang Penerus Kiai Dahlan ditulis oleh M. Anwar Djaelani, aktivis dakwah kelahiran Pamekasan, Madura.
Delapan Keistimewaan KH Ibrahim sang Penerus Kiai Dahlan (Sketsa ulang foto oleh Atho’ Khoironi/PWMU.CO)

Delapan Keistimewaan KH Ibrahim sang Penerus Kiai Dahlan ditulis oleh M. Anwar Djaelani, aktivis dakwah kelahiran Pamekasan, Madura.

PWMU.CO – Setelah KH Ahmad Dahlan wafat, KH Ibrahim lalu memenuhi amanat: Menjadi Ketua Umum Pimpian Pusat Muhammadiyah mengggantikan sang pendiri. Selama 10 tahun memimpin, Muhammadiyah berkembang sangat pesat.

Memang, KH Ahmad Dahlan sempat berpesan, agar kepemimpinan Muhammadiyah sepeninggalnya diserahkan kepada KH Ibrahim. Atas pesan itu, mula-mula KH Ibrahim menyatakan tidak sanggup. Terlebih lagi, dia adalah adik kandung Siti Walidah (istri KH Ahmad Dahlan). Sebagai adik ipar, Ibrahim khawatir akan timbul anggapan miring jika dia yang lalu memimpin Muhammadiyah.

Namun, banyak pihak yang kuat mendukung agar Ibrahim berkenan menjalankan wasiat KH Ahmad Dahlan untuk memimpin Muhammadiyah. Atas hal itu, Ibrahim pun luluh. Di Rapat Tahunan pada Maret 1923, Ibrahim dikukuhkan sebagai Ketua Hoofdbestuur/HB—-kini Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Siapa KH Ibrahim?

Siapa KH Ibrahim? Beliau lahir di Kauman Yogyakarta pada 7 Mei 1874. Dia putra KH Fadlil Rachmaningrat, Penghulu Hakim Kesultanan Yogyakarta pada masa Sultan Hamengkubuwono ke-7. Seperti telah disebut, beliau adik Nyai Ahmad Dahlan.

Pendidikan agama di awal-awal didapat Ibrahim langsung dari sang ayah, diajar mengaji al-Quran sejak usia 5 tahun. Juga, diajari agama oleh kakak tertuanya, KH M. Nur.

Ibrahim berhaji pada usia 17 tahun. Saat di Mekkah, dia lalu mukim di sana untuk menuntut ilmu dalam waktu yang cukup lama, bertahun-tahun. Pada 1902 dia pulang ke Indonesia, karena sang ayah sudah lanjut usia. Sepulang dari Mekkah itu, Ibrahim dipercaya untuk memberikan pelajaran agama. Banyak yang belajar kepada ulama dengan banyak kelebihan itu.

Baca Juga:  Kader Muhammadiyah Harus Bisa Ciptakan Sejarah

Bikin Peserta Kongres Terpesona

Berikut ini, sejauh yang bisa dicatat, berbagai keistimewaan KH Ibrahim. Pertama, cerdas dan berilmu tinggi. Dia hafal al-Quran, ahli qiraah, dan mahir berbahasa Arab.

Saat Kongres Muhammadiyah ke-19 di Bukittinggi, Sumatra Barat, tahun 1930, peserta terpesona. Apa pasal? Pidato pembukaan beliau memukau, karena dengan fasih sekali disampaikan dalam bahasa Arab.

Kedua, organisatoris. Di masa kepemimpinan Ibrahim, pesat kemajuan Muhammadiyah. D lohi antara indikatornya, Muhammadiyah berkembang di seluruh Indonesia. Kongres-kongres mulai diselenggarakan di luar kota Yogyakarta. Tercatat, kongres ke-15 di Surabaya, ke-16 di Pekalongan, ke-17 di Solo, ke-19 di Bukittinggi, ke-21 di Makassar, dan ke-22 di Semarang.

Ketiga, peduli pemuda. Pada 1924, Ibrahim mendirikan Fonds Dachlan yang bertujuan menggalang dana untuk membiayai sekolah anak-anak miskin. Pada 1925, beliau mengadakan khitanan massal.

Di samping itu, dia buat semacam program “Menjodohkan putra-putri keluarga Muhammadiyah”. Melalui ini, Ibrahim ingin mencetak kader-kader inti yang akan mengemban tugas kemuhammadiyahan ke depan.

Adapun secara umum, Ibrahim banyak memberikan kebebasan gerak bagi angkatan muda untuk mengekspresikan aktivitasnya di Muhammadiyah. Secara khusus, tercatat, Ibrahim suka menerima santri-santri muda yang hendak belajar kepadanya dengan metode sorogan (setiap santri belajar secara langsung kepada sang guru). Juga, dengan wetonan (pengajian/pembelajaran yang diberikan hanya pada waktu-waktu tertentu).

Baca Juga:  Abdul Hamid BKN Santri Kiai Dahlan yang Mulitalenta

Beliau menerima santri yang ingin mengaji kepadanya setiap hari, kecuali hari Jumat dan Selasa. Metode sorogan dipakai tanpa menghilangkan metode ala Barat yang telah dikembangkan sebelumnya oleh Ahmad Dahlan.

Keempat, peduli (pemerataan) pendidikan. Di masa Ibrahim, sejak 1928, ada program mengirim putra-putri lulusan sekolah Muhammadiyah (Mu’allimiin, Mu’allimaat, Tabligh School, Normaal School) ke seluruh pelosok Indonesia. Program ini lalu dikenal sebagai “Anak Panah Muhammadiyah”.

Sementara, pada Kongres Muhammadiyah di Solo di tahun 1929, Muhammadiyah mendirikan badan usaha penerbitan buku sekolah Muhammadiyah di bawah naungan Majelis Taman Pustaka.

Pemimpin Visioner

Kelima, visioner. Ibrahim jauh berpandangan ke depan. Dia sadar atas pengaruh besar dari sebuah media (cetak). Pada Kongres Muhammadiyah ke-21 di Makasar, 1932, diputuskan Muhammadiyah menerbitkan surat kabar. Untuk pelaksanaannya diserahkan kepada Pengurus Muhammadiyah Cabang Solo, yang di kemudian hari media itu diberi nama “Adil”.

Sebelumnya, di masalah visi ke depan, bisa dikenang tahun 1927. Saat itu, atas andil Ibrahim, Muhammadiyah meresmikan dibentuknya Majelis Tarjih. Lembaga ini khusus membidangi masalah keagamaan untuk menyatukan seluruh umat Islam. Sedangkan untuk menangani berbagai persoalan ekonomi dan sosial, Muhammadiyah mendirikan Majelis Perekonomian dan Wakaf.

Baca Juga:  Kisah KH Ahmad Dahlan Beri Panggung Perempuan SI Merah

Keenam, pandai menggalang dana. Sekadar contoh, di tangan Ibrahim pengajian tak hanya untuk berbagi dan menerima ilmu saja, tapi juga bisa dimanfaatkan untuk menggalang dana. Hasilnya, untuk mendukung gerakan Muhammadiyah.

Larang Kultuskan KH Ahmad Dahlan

Ketujuh, tegas. Pada Kongres Muhammadiyah ke-17 di Yogyakarta -1928- ada sedikit ketegangan. Saat itu muncul permintaan agar gambar KH Ahmad Dahlan diturunkan dari dinding dan yang meminta justru Ibrahim.

Tentu, beliau punya alasan. Bahwa, sikap tersebut bukan lantaran tak menghormati sang pendiri Muhammadiyah. Tapi, beliau tidak ingin KH Ahmad Dahlan terlalu dikultuskan dan gejala tersebut sudah mulai tampak.

Kedelapan, peduli peran perempuan. Ibrahim berhasil membimbing gerakan Aisyiyah untuk semakin maju, tertib dan kuat.

KH Ibrahim wafat pada 1934, di usia 60 tahun. Di bawah kepemimpinannya, Muhammadiyah berkembang sangat bagus. Bisa kita lihat Kongres Muhammadiyah ke-22 di Semarang, pada 1933. Di kongres terakhir dalam periode kepemimpinan KH Ibrahim itu, cabang-cabang Muhammadiyah telah berdiri hampir di seluruh Indonesia. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni.

Tulisan Delapan Keistimewaan KH Ibrahim sang Penerus Kiai Dahlan adalah versi online Buletin Umat Hanif edisi 42 Tahun ke-XXIV, 5 Juni 2020/13 Syawal 1441 H. Hanif versi cetak sejak 17 April 2020 tidak terbit karena pandemi Covid-19 masih membahayakan moblitas fisik.

Tags: KH Ahmad DahlanKH IbrahimM Anwar DjaelaniPengganti KH Ahmad Dahlan
Share106Tweet66SendShare

Related Posts

Kamus Sejarah Indonesia
Feature

Kamus Sejarah Indonesia Diprotes, ternyata Begini Isinya

Selasa 20 April 2021 | 15:36
377
Abdul Mu’ti: Pada Diri KH Ahmad Dahlan Ada 17 Karakter Berkemajuan
Kabar

Abdul Mu’ti: Pada Diri KH Ahmad Dahlan Ada 17 Karakter Berkemajuan

Senin 19 April 2021 | 21:23
178
Satu Guru, KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asyari Beda Cara Menutup Salam
Headline

Satu Guru, KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asyari Beda Cara Menutup Salam

Sabtu 17 April 2021 | 21:14
1.6k
Kisah KH Ahmad Badawi Merundung Kiai Dahlan
Feature

Kisah KH Ahmad Badawi Merundung Kiai Dahlan

Jumat 16 April 2021 | 10:46
1.1k
Ahmad Dahlan dan Pesona Kisah
Kabar

KH Ahmad Dahlan dan Keutamaan Khusyuk

Sabtu 10 April 2021 | 16:48
162
Akidah Kokoh Tercermin Tiga Hal Ini
Kabar

Akidah Kokoh Tercermin Tiga Hal Ini

Senin 29 Maret 2021 | 20:35
159

Discussion about this post

Berita Terbaru

Indonesia Darurat Sampah, Begini Penjelasan Pengiat Lingkungan

Indonesia Darurat Sampah, Begini Penjelasan Pengiat Lingkungan

Kamis 22 April 2021 | 17:20
Smamga

Smamga Bangun Gedung Lab 4 Lantai

Kamis 22 April 2021 | 17:09
Syaiful Husna

Syaiful Husna, Kepala SD Terbaik Ngawi

Kamis 22 April 2021 | 16:20
Lomba Cerpen Hari Bumi SD Muwri, Ini Pemenangnya

Lomba Cerpen Hari Bumi SD Muwri, Ini Pemenangnya

Kamis 22 April 2021 | 15:53
Ketua PWPM Jatim: Jalankan Khittah Perjuangan Pemuda Muhammadiyah

Ketua PWPM Jatim: Jalankan Khittah Perjuangan Pemuda Muhammadiyah

Kamis 22 April 2021 | 14:56
SD Muwri Peringatan Hari Bumi, Ini Pesannya

SD Muwri Peringatan Hari Bumi, Ini Pesannya

Kamis 22 April 2021 | 14:50
Al-Furqan, buah dari ketakwaan yang diraih orang beriman. Furqon merupakan deteksi ketakwaan telah masuk pada diri seseorang.

Al-Furqan, Buah dari Ketakwaan

Kamis 22 April 2021 | 14:41
Anggota DPR: Film Alat Perang Kebudayaan. Pernyataan Zainuddin Maliki disampaikan dalam webinar yang digelar Lembaga Sensor Film (LSF) Republik Indonesia.

Anggota Komisi X DPR: Kita Hargai Penarikan Buku Kamus Sejarah Indonesia

Kamis 22 April 2021 | 12:25
Indikasi orang kiri

Indikasi Orang Kiri Sedang Bermain

Kamis 22 April 2021 | 11:57
Smadiga Produksi Sri Dempok Krispi, Maknyus

Smadiga Produksi Sri Dempok Krispi, Maknyus

Kamis 22 April 2021 | 11:28

Milad PWMU.CO

Rezeki Mahal di Tengah Covid. Kolom ditulis oleh Mohammad Nurfatoni, Pemimpin Redaksi PWMU.CO.
Headline

Tangis dan Tawa di Balik Berita PWMU.CO

Selasa 23 Maret 2021 | 11:42
15.7k

Mohammad Nurfatoni: Tangis dan Tawa di Balik Berita PWMU.CO. (Sketsa ulang foto Atho' Khoironi/PWMU.CO) Tangis dan Tawa di Balik Berita...

Read more
Selalu Ada Before and After di PWMU.CO

Selalu Ada Before and After di PWMU.CO

Selasa 23 Maret 2021 | 06:18
295
Dari Kontributor PWMU.CO Jadi Juara Guru Berprestasi

Dari Kontributor PWMU.CO Jadi Juara Guru Berprestasi

Minggu 21 Maret 2021 | 00:51
227
Berkat PWMU.CO, Saya Jadi Guru Seutuhnya

Berkat PWMU.CO, Saya Jadi Guru Seutuhnya

Minggu 21 Maret 2021 | 00:13
291
Bukukan Tulisan di PWMU.CO setebal Bundel Majalah

Bukukan Tulisan di PWMU.CO setebal Bundel Majalah

Sabtu 20 Maret 2021 | 17:35
299

Terpopuler Hari Ini

  • Buya Anwar Abbas

    Buya Anwar Abbas: Jalan Sunatullah Kaya Itu Bisnis

    26949 shares
    Share 10780 Tweet 6737
  • Pendekatan Konflik Tak Selesaikan Masalah Bangsa

    43212 shares
    Share 17285 Tweet 10803
  • Tugas Khusus dari Ustadz Nadjib

    46903 shares
    Share 18761 Tweet 11726
  • Harapan Menteri Sandiaga Uno untuk SD Mugeb

    1588 shares
    Share 635 Tweet 397
  • Pandemi Covid Merekonstruksi Iman

    21153 shares
    Share 8461 Tweet 5288
  • Tantangan di Balik Peluncuran 11 Buku Kado Milad SD Mugeb

    1465 shares
    Share 586 Tweet 366
  • Hubungan Intim Suami Istri di Bulan Ramadhan

    1382 shares
    Share 553 Tweet 346
  • Puasa Sembuhkan Hipertensi, Begini Penjelasan Dokter

    1005 shares
    Share 402 Tweet 251
  • Azyumardi Azra: Abdul Mu’ti Jauh Lebih Layak Jadi Mendikbud

    616 shares
    Share 246 Tweet 154
  • Motif Paul Zhang Hina Nabi

    188 shares
    Share 75 Tweet 47
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co adalah portal berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In