• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Kamis, September 21, 2023
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Headline

Uji Keshahihan Hadits tentang Keutamaan Puasa Awal Dzulhijjah

Kamis 8 September 2016 | 09:04
6 min read
2.7k
SHARES
8.3k
VIEWS
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ilustrasi tentang bulan Dzulhijjah (foto: kabarmakkah.com)
Ilustrasi tentang bulan Dzulhijjah (foto: kabarmakkah.com)

PWMU.CO – Dalam beberapa hari terakhir beredar berbagai broadcast di media sosial (medsos) yang mengajak umat Islam untuk berpuasa di awal bulan Dzulhijjah. Selain Puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah, ajakan itu juga menyertakan puasa di tanggal 1 sampai 8 Dzulhijjah, disertai dengan berbagai bahasan tentang keutamaannya. Pertanyaannya, apakah memang ada dalil shahih yang bisa dijadikan hujjah untuk berpuasa pada tanggal 1 sampai 8 Dzulhijah ini?

(Baca juga: 6 Adab Menyembelih Hewan Qurban)

Merujuk berbagai kitab hadits, riwayat yang sering dijadikan landasan puasa awal Dzulhijah ini adalah sebagai berikut:

أَرْبَعٌ لَمْ يَكُنْ يَدَعُهُنَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : صِيَامَ عَاشُورَاءَ ، وَالْعَشْرَ ، وَثَلاثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَالرَّكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْغَدَاةِ

Empat hal yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah saw, yaitu: puasa Asyura, puasa sepuluh hari (bulan Dzulhijjah), puasa tiga hari setiap bulan, dan shalat dua rakaat sebelum shalat subuh

Hadits ini setidaknya dikeluarkan oleh 4 Imam. Yaitu Imam ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabiir nomor 354 dan 396, kemudian Imam Nasa’i dalam al-Sunan al-Kubra li an-Nasa’i nomor 2.724 dan Sunan an-Nasa’i nomor 2.373. Kemudian juga termaktub dalam Musnad Ahmad nomor 25.254 serta 26.459, Musnad Ahmad bin Hanbal nomor 26.502, serta Shahih Ibnu Hibban nomor 6.422.

Meski tertulis dalam berbagai kitab hadits, ternyata jalur periwayatannya bersifat tunggal sejak thabaqat (tingkatan perawi) pertama hingga thabaqah keenam. Yaitu Hafshah bin Umar bin Khattab (istri Nabi Muhammad saw) kemudian Hunaydah bin Khalid al-Khuzaa’i, Al-Hurr bin al-Shayyah, Amru bin Qays al-Mulaa’i, Abu Ishaq al-Asyja’i, hingga Hasyim bin al-Qaasim.

Namun, layaknya “dalil” yang dibukukan satu abad setelah kewafatan Nabi Muhammad saw, ulama hadits pun memberikan “catatan” tentang nilai hadits dengan metode yang dikenal “Takhriij al-Hadiits”. Sebuah metode pengujian validitas hadits dengan menelusuri biografi semua periwayat dan kuat-lemahnya hafalan mereka. Ia digunakan untuk mengetahui ketersambungan mata rantai sanad antarperawi, serta mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan kecacatan maupun keadilannya (al-jarh wa al-ta’dil).

Konstruksi hadist secara sederhana tersusun atas pengantar pemberitaan (sanad) dan inti berita (matan). Mudahnya, sanad adalah “tokoh” yang disebut dalam urut-urutan hadits sejak zaman Nabi Muhammad saw hingga sampai orang yang membukukan hadits tersebut. Sebab, sebelum dibukukan, dalam kurun 1 abad lebih, penyampaikan hadits lebih mengandalkan pada “perkataan” tokoh yang menyampaikannya. Ilustrasi sanad bisa digambarkan sebagai berikut: Pencatat hadits > Penutur 5> Penutur 4> Penutur 3 > Penutur 2 > Penutur 1 (sahabat Nabi) > Rasulullah.

Dengan demikian, posisi sanad dalam hadits berfungsi untuk membuktikan proses kesejarahan terjadinya hadist. Sementara matan (isi) hadits mempresentasikan konsep ajaran. Sanad berbicara tentang “siapa-siapa” yang mengutip/meriwayatkan hadits, sementara matan terkait dengan “apa” yang disampaikan dalam hadits itu.

Dilihat dari ketersambungan sanad (ittishal al-sanad), hadits tentang “puasa awal Dzulhijjah” ini berstatus marfu’ atau tersambung sampai Nabi Muhammad. Dilihat dari sedikit-banyaknya perawi dalam setiap tingkatan (thabaqah), hadits ini berstatus Ahad, bahkan Ahad Gharib. Sebab, pada thabaqah pertama, hadits ini hanya diriwayatkan oleh satu sahabat, yaitu Hafshah bin Umar bin Khattab (istri Nabi Muhammad saw).

Dari sisi kredibilitas perawi, hadits yang diriwayatkan oleh 4 imam ini ternyata kurang memenuhi syarat sebagai “hadits shahih”. Memang dalam thabaqah pertama (Hafshah) memang tidak ada masalah. Hafshah yang juga istri Nabi sudah tentu tergolong orang tsiqqah dan dlabit, yang riwayat darinya bisa dipertanggungjawabkan. Begitu juga pada thabaqah kedua (Hunaydah), banyak ulama hadits yang menilainya sebagai orang tsiqqah sehingga bisa diterima periwayatannya.

Begitu juga pada thabaqah ketiga (Hurr bin Shayyaah) juga dinilai sebagai perawi yang tsiqqah dan shalih al-hadiits (al-Jarh wa at-Ta’diil Juz 3 hal 277 dan Tahdiib al-Kamaal Juz 5 hal 514). Sementara pada thabaqah keempat (Amru bin Qays al-Mulaa’i) juga dinilai tsiqqah sebagaimana tertulis dalam “al-Jarh wa at-Ta’diil” Juz 6 hal 255, “Tahdiib al-Tahdiib” Juz 8 hal 82, “Tahdiib al-Kamaal” Juz 22 hal 201-202, “Miizaan al-I’tidaal” Juz 3 hal 284.

Problem sanad baru muncul pada perawi thabaqah kelima, yaitu Abu Ishaq al-Asyja’i al-Kufiy. Informasi biografis tentang Abu Ishaq ini tidak banyak ada dalam kitab-kitab rijaal al-hadits (para perawi hadits). Hanya disebutkan bahwa namanya adalah Abu Ishaq al-Asyja‘i berasal dari Kufah.

Dalam berbagai riwayat, dan hanya satu murid yang meriwayatkan haditsnya, yaitu Hasyim bin al-Qasim yang sering dipanggil Abu an-Nadlr. Selain itu, dia hanya meriwayatkan 1 hadits tentang Puasa Awal Dzulhijjah ini dari Amru bin Qays al-Mulaa’i (Tahdiib al-Tahddib Juz 12 hal 8). Artinya, meski Amru bin Qays al-Mulaa’i punya banyak murid yang terpercaya dalam periwayatan hadits, ternyata tidak ada yang meriwayatkan hadits puasa awal Dzulhijjah ini selain Abu Ishaq al-Asyja’i.

Posisi Abu Ishaq yang tanpa keterangan nama asli dan juga kredibilitasnya ini dalam hadits disebut sebagai majhul. Terhadap riwayat seperti ini, apalagi untuk masalah ibadah, maka riwayatnya tidak diterima karena tergolong hadits dla’if. Kedla’ifan tentang ke-majhul-an Abu Ishaq al-Asyja’i ini secara jelas termaktub dalam al-Mughni fi adl-Dlu‘afa’ juz 2 hal 769 dan al-Muqtiniy fi Sard al-Kunny juz 1 hal 74.

Kesimpulannya, status hadits tentang awal puasa ini dilihat dari sisi sanad menyalahi periwayatan hadits yang shahih. Dengan kata lain, statusnya adalah hadits dla’if (lemah), dan karenanya tidak bisa dijadikan hujjah dalam masalah ibadah. Lantas apakah kemudian ada hadits lain yang menguatkan hingga bisa mengangkat hadits –minimal– berubah menjadi hasan?

Selanjutnya halaman 2…

Page 1 of 2
12Next
Tags: hadits puasa idul adhakapan puasa idul adhaniat puasa rajabpuasa awal dzulhijjahPuasa Awal Dzulhijjah menurut MuhammadiyahPuasa Idul AdhaPuasa sebelum Idul AdhaPuasa Sya'banRabu Wekasantanggal berapa puasa idul adha
SendShare1068Tweet668Share
ADVERTISEMENT
Previous Post

Adakah Tuntunan Puasa Tarwiyah sebelum Idul Adha, 8 Dzulhijjah?

Next Post

Agar Para Santri Panti Asuhan Tak Masuk Gawat Darurat Literasi

Related Posts

Bulan Syaban, Peringatan untuk Pemimpin yang Lalai

Rabu 16 Maret 2022 | 14:47
693

Bulan Syaban, Peringatan untuk Pemimpin yang Lalai oleh Abu Nasir, Ketua PDM Kota Pasuruan. PWMU.CO-...

Puasa Sunah sebelum Idul Adha, Satu atau Dua Hari?

Sabtu 3 Agustus 2019 | 04:59
3.5k

Ilustrasi www.freepk.com PWMU.CO - Seorang teman mengatakan bahwa menjelang Hari Raya Adha kita disunatkan puasa...

Memahami secara Lengkap Hadits Larangan Potong Rambut dan Kuku sebelum Berqurban di 10 Hari Awal Dzulhijjah

Senin 13 Agustus 2018 | 07:32
8.3k

Dr Syamsuddin MA (MN/PWMU.CO) PWMU.CO – Salah satu masalah yang berulang...

Diputuskan sejak 9 Maret, Idul Adha Jatuh pada 22 Agustus 2018

Minggu 12 Agustus 2018 | 07:30
243

PWMU.CO – Awal bulan Dzulhijjah 1439 H jatuh pada Hari Senin, tanggal 13 Agustus 2018....

Adakah Tuntunan Islam tentang Rebu Wekasan?

Selasa 29 November 2016 | 14:49
6.8k

PWMU.CO – Sejak kemarin di berbagai media social (medsos) beredar broadcast yang mengingatkan tentang kehadiran...

Adakah Tuntunan Puasa Tarwiyah sebelum Idul Adha, 8 Dzulhijjah?

Kamis 8 September 2016 | 00:01
21.2k

Ilustrasi puasa Tarwiyah sebelum Idul Adha, 8 Dzulhijjah (foto: sebatasberita.com) PWMU.CO...

Bagaimana Tuntunan Puasa Sya’ban?

Jumat 6 Mei 2016 | 00:01
4k

Ilustrasi (kaskus.co.id) PWMU.CO – Umat Islam di Indonesia kedatangan bulan Sya’ban....

Bagaimana Tuntunan Puasa Rajab?

Rabu 6 April 2016 | 19:52
7.5k

Ilustrasi bulan Rajab PWMU.CO - Seperti tahun-tahun sebelumnya, menjelang Rajab mulai bertebaran...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Siswa Smamsatu Persembahkan 4 Emas Porprov VIII Jatim 2023

    18981 shares
    Share 7592 Tweet 4745
  • Mahasiswa UMG Latih Pembukuan Sederhana UMKM Bawean

    2607 shares
    Share 1043 Tweet 652
  • Kokam Surabaya Berangkatkan 100 Personil untuk Apel Kebangsaan di Solo

    1562 shares
    Share 625 Tweet 391
  • Spemutu Peringkat III PMR Madya di Jumbara PMI

    1587 shares
    Share 635 Tweet 397
  • Musyran Suci Manyar serasa Musyda

    1434 shares
    Share 574 Tweet 359
  • Juara Porprov, Atlet Muay Thai Smamsatu Mewakili Jatim di PON 2024

    1399 shares
    Share 560 Tweet 350
  • Saat Siswa SD Sakri Berimajinasi sebagai Pengusaha Restoran

    1148 shares
    Share 459 Tweet 287
  • Istimewa, Musyran Muhammadiyah Suci di Hotel, Ketua PDM Ikut Memilih

    1028 shares
    Share 411 Tweet 257
  • Bikin Modul Ajar Itu Mudah, Begini Tipsnya

    748 shares
    Share 299 Tweet 187
  • Musran VII Muhammadiyah PPI Akan Pilih 18 Calon Ketua

    511 shares
    Share 204 Tweet 128

Berita Terkini

  • Mengenal Profil Singkat 16 Calon Formatur PRNA SendangagungKamis 21 September 2023 | 18:47
  • UMG
    UMG Alokasikan Beasiswa Rp 2,5 MKamis 21 September 2023 | 18:45
  • Nasyiah Gerakan Perempuan Muda yang Telah Berusia 92 TahunKamis 21 September 2023 | 18:20
  • Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah Tak Akan DimuhammadiyahkanKamis 21 September 2023 | 17:32
  • Buku Luwesitas IMM Dapat Apresiasi Penulis Sejarah Kamis 21 September 2023 | 16:57
  • Jadi Mahasiswa Umsida Tidak Boleh CengengKamis 21 September 2023 | 16:38
  • Smala dan UPT Puskesmas Dukun Kolaborasi Aksi BergiziKamis 21 September 2023 | 16:12
  • Belajar Budaya, Madtsamuda Gandeng Sekolah Indonesia Kuala LumpurKamis 21 September 2023 | 15:46
  • Terinspirasi Hobi sang Ayah, Siswa Smamio Juara I ArtikelKamis 21 September 2023 | 15:42
  • Pemimpin Itu Pemberi Solusi bukan MasalahKamis 21 September 2023 | 15:39
ADVERTISEMENT

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In