• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

KH Syuja’ sang Pemimpi Gila

Jumat 12 Juni 2020 | 10:49
in Featured
0
4.2k
SHARES
4k
VIEWS
KH Syuja', sang Pemimpi Gila ditulis oleh M. Anwar Djaelani, aktivis dakwah kelahiran Pamekasan Madura yang giat menulis.
KH Syuja’, sang Pemimpi Gila ditulis oleh M. Anwar Djaelani, aktivis dakwah kelahiran Pamekasan Madura yang giat menulis.

KH Syuja’ sang Pemimpi Gila ditulis oleh M. Anwar Djaelani, aktivis dakwah kelahiran Pamekasan Madura yang giat menulis.

PWMU.CO – Kala Ahmad Dahlan pulang dari Mekkah, yang menjadi lurah Keraton, Yogyakarta adalah H. Hasyim bin Ismail. Sebagai lurah, H. Hasyim bin Ismail termasuk abdi dalem Keraton Yogyakarta yaitu pada masa pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwono VII. Pangkatnya, Lurah Keagamaan.

Keduanya, Ahmad Dahlan dan H. Hasyim bin Ismail, tinggal di Kauman dan bertetangga sangat dekat.

Di Kauman, kampung di sisi barat Keraton Yogyakarta, Ahmad Dahlan mulai aktif berdakwah. Gagasan-gagasannya yang mencerahkan menarik simpati banyak orang, termasuk H. Hasyim bin Ismail.

Malah, tokoh agama yang disebut terakhir itu menyerahkan kelima anaknya yaitu Jasimah (lahir 1881), M Syuja’ (lahir 1882, aslinya bernama Daniel), Fachruddin (lahir 1884, aslinya bernama Jazuli), Ki Bagus Hadikusumo (lahir 1887, aslinya bernama Hidayat), dan Muhammad Zain (lahir 1889), untuk dididik Ahmad Dahlan.

Mimpi Gila KH M. Syujak

Sekarang kita fokus ke sosok KH M Syuja’. Pada 17 Juni 1920 berlangsung rapat anggota Muhammadiyah yang dipimpin langsung Ahmad Dahlan. Rapat itu membahas program kerja. Bidang Pendidikan dipimpin Hisyam, yang punya hasrat membuat sekolah-sekolah dan universitas Islam.

Bidang Tabligh dipimpin Fachruddin yang berkeinginan membangun masjid dan menggelorakan pengajian.

Bidang Taman Pustaka dipimpin Mohtar yang punya gagasan menerbitkan majalah dan buku-buku Islam. Bidang terakhir-bernama Penolong Kesengsaraan Umum/PKu—dan dipimpin Kiai Syuja’ punya ide membangun rumah sakit, panti sosial untuk orang miskin, dan panti asuhan.

Ide Syuja’ mendapat sorotan khusus dan bahkan ditertawakan peserta rapat. Banyak peserta rapat yang menilai ide Syuja’ terlalu besar dan tidak seimbang dengan kemampuan Muhammadiyah. Kira-kira, sebagian peserta rapat memosisikan Syuja’ sebagai sang pemimpi ‘gila’.

Bagaimana sikap Ahmad Dahlan? Pendiri Muhammadiyah itu meminta peserta rapat tenang karena rapat akan ditutup. Berikutnya, setelah minta izin untuk bicara, Syuja’ lalu mengungkapkan rasa kecewanya karena ide-idenya ditertawakan.

Baca Juga:  Muktamar Muhammadiyah dan Nama-Nama Ketua Terpilih

Tak hanya itu, Syuja’ lantas memberikan argumentasi. Bahwa, idenya itu dia yakin bisa dilaksanakan. Syaratnya, saat mendirikan rumah sakit, panti sosial, dan panti asuhan itu kita kerjakan dengan sungguh-sungguh dan penuh semangat sebagaimana perintah Allah.

Syuja’ pun menutup uraiannya dengan mengutip Surat Muhammad 7, “Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong agama Allah niscaya Allah akan menolong kamu dan akan meneguhkan kedudukanmu.” Kisahnya baca sangpencerah.id.

Mimpi Syuja’ Terbukti

Syuja’ benar. Pada 13 Januari 1923 resmi berdiri rumah miskin. Pembukaannya dihadiri tamu-tamu terhormat. Misalnya, pengurus Sarekat Islam, Budi Utomo, dan Taman Siswa.

Selanjutnya, pada 1938, di berbagai lokasi di Yogyakarta telah berdiri RS PKU Muhammadiyah, panti asuhan bagi putra, panti asuhan bagi putri, dan rumah miskin.

Kini, di 2020, masyarakat bisa menyaksikan bahwa ide yang sempat ditertawakan itu bisa lebih terwujud dan bahkan menjadi salah satu identitas Muhammadiyah. Masyarakat umum secara sederhana mengenal Muhammadiyah lewat kehadiran banyak sekolah (dan lembaga pendidikan lainnya), rumah sakit (termasuk berbagai jenis klinik kesehatan), dan panti asuhan di berbagai pelosok Indonesia.

Siapa KH M Syuja’?

Siapa Syuja’? Syuja’ berarti berani. Terkait nama itu, ada kisah. Di perjalanan pulang dari Mekkah saat berhaji, kapal laut yang ditumpanginya diserang badai. Dengan berani Syuja’ –yang bernama asli Daniel- segera menurunkan layar-layar hingga kapal itu selamat dari amukan badai. Atas kejadian itu, dia lalu dikenal sebagai pemberani.

Baca Juga:  Spirit Keberpihakan Harus Jadi Bagian Kader Muhammadiyah dalam Berpolitik

Syuja’ pernah belajar di Pesantren Wonokromo—di sekitar Yogyakarta—sebagaimana adiknya, Fachruddin. Nama yang disebut terakhir ini tak kurang pula jasanya bagi Muhammadiyah.

Syuja’ mulai menjadi pimpinan Muhammadiyah pada 1921. Pada saat itu, PP Muhammadiyah sedang membentuk beberapa bagian (majelis). Syuja’ terpilih sebagai ketua bagian PKO (Penolong Kesengsaraan Oemoem), PKU nama sekarang.

Pada Kongres Muhammadiyah ke-26 di Yogyakarta pada 1937, nama Syuja’ menjadi salah satu dari tiga yang memperoleh suara terbanyak. Akan tetapi—dengan pertimbanhan tertentu—peluang itu diserahkan kepada Mas Mansur, tokoh di luar yang tiga itu.

Sementara Syuja’ diberi kepercayaan untuk memimpin Majelis PKU kembali hingga memasuki masa kemerdekaan. Setelah itu, Syuja’ tidak lagi duduk di dalam kepemimpnan Muhammadiyah secara fungsional. Meski demikian, hingga akhir hayatnya ia dipercaya menjadi Penasihat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.

Bagian Penolong Haji

Selain di bagian PKU, bidang yang menjadi perhatian Syuja’ sejak aktif di Muhammadiyah adalah Bagian Penolong Haji. Di bagian ini Syuja’ menduduki posisi anggota komisaris.

Pada 1922, ia didampingi M. Wiryopertomo mendapat tugas dari Hoofdbestuur/HB—kini PP Muhammadiyah—untuk memimpin jamaah haji. Syuja’ juga ditugaskan untuk mensurvei kondisi perjalanan haji dan memperkenalkan Muhammadiyah di Mekkah.

Sampai hari-hari menjelang wafatnya, Syuja’ masih terus mengurusi perjalanan haji. Berkat jasa-jasanya itulah Syuja’ dikenal sebagai tokoh pelopor perbaikan perjalanan haji Indonesia. Setelah Indonesia merdeka, bersama teman-temannya ia membentuk Persatuan Djamaah Haji Indonesia (PDHI). Seperti ditulis panjimasyarakat.com.

Ada yang terasa pahit dalam perjalanan hidup Syuja’. Kisahnya, saat Syuja’ sakit menjelang akhir hidupnya, justru beliau dirawat di rumah sakit Katolik. Hal ini karena RS Muhammadiyah kala itu tak mampu mengatasi penyakit yang dideritanya.

Baca Juga:  Melacak Jejak KH Ahmad Dahlan ketika Pengajian di Masjid Plampitan Surabaya

Atas keadaan itu, Syuja’ sempat mengatakan, “Apakah kita-orang Islam-tidak dapat membuat rumah sakit sebesar ini” (Syuja’, 2009: 195). Hanya saja, kita bersyukur, Syuja’ meninggal di rumahnya sendiri pada 5 Agustus 1962. Dapat ditambahkan, saat sakit, Syuja’ sempat dijenguk oleh dr Sukiman mantan Perdana Menteri dan KH Masykur mantan Menteri Agama.

Sebagai pribadi, rasanya, Syuja’ tak ingin dikenang secara khusus. Tapi, ternyata nama dia ada di salah satu kumpulan tulisan Soekarno yang kemudian dibukukan dengan judul “Di Bawah Bendera Revolusi”. Presiden pertama Indonesia itu menyebut Syuja’ di di bab nomor 36 di halaman 349 (Syuja’, 2009: h. 202).

KH M Syuja’, engkau sang pemimpi yang sangat berarti bagi kami. KH Syuja’, semoga engkau bahagia di sisi Allah. Ya Allah, rahmati salah satu teladan kami itu. Amin. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni.

Tulisan KH Syuja’ sang Pemimpi Gila adalah versi online Buletin Jumat Hanif edisi 43 Tahun ke-XXIV, 12 Juni 2020/120 Syawal 1441 H. Hanif versi cetak sejak 17 April 2020 tidak terbit karena pandemi Covid-19 masih membahayakan mobilitas fisik.

Tags: KH Ahmad DahlanKH IbrahimKH Syuja'M Anwar Djaelani
Share1829SendTweet973

Related Posts

Tiga Peristiwa Ini Tunjukkan Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber
Featured

Tiga Peristiwa Ini Tunjukkan Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber

Sabtu 16 Januari 2021 | 14:57
24.6k
Ahmad Dahlan dan Pesona Kisah
Kolom

KH Ahmad Dahlan Radikal Versi Hatta

Sabtu 9 Januari 2021 | 06:37
613
KH Hisyam, Pemimpin Muhammadiyah yang Fenomenal meski Tak Terkenal
Featured

KH Hisyam, Pemimpin Muhammadiyah yang Fenomenal meski Tak Terkenal

Rabu 6 Januari 2021 | 13:21
2.2k
Ismail Suny, Tokoh Muhammadiyah yang Dipenjara tanpa Pengadilan
Featured

Ismail Suny, Tokoh Muhammadiyah yang Dipenjara tanpa Pengadilan

Kamis 31 Desember 2020 | 15:46
26.9k
Manhaj salaf
Kolom

Manhaj Salaf KH Ahmad Dahlan

Minggu 20 Desember 2020 | 17:22
8.2k
Jihad di Muhammadiyah
Kolom

Jihad di Muhammadiyah Itu Berbayar

Sabtu 19 Desember 2020 | 07:28
2.6k
Next Post
Kisah Burung Ababil di Hamas School

Kisah Burung Ababil di Hamas School

Nasyiah Brondong dari Masa ke Masa

Nasyiah Brondong dari Masa ke Masa

Ilustrasi Nabi saw dijamu kambing panggang beracun.

Nabi SAW Dijamu Makanan Beracun

Viral Video Menko PMK Marahi DPR

Viral Video Menko PMK Marahi DPR

Tamhid Masyhudi. Darurat Covid belum dicabut, MCCC Jatimusulkan enam rekomendasi. (foto dokumentasi pwmu.co)

Darurat Covid Belum Dicabut, MCCC Jatim Usulkan Ini

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa
Ngaji Hadits

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa

Jumat 22 Januari 2021 | 09:06
361

Potret udara soal kerusakan kantor Gubernur Sulawesi Barat yang diguncang gempa (Foto dok CT Arsa sumber detik.com) Musibah, Cara Allah...

Read more
Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
841

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
259

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
418

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more

Berita Terkini

Kaum pengeluh

Kaum Pengeluh dan Pengumpat

Selasa 26 Januari 2021 | 15:14
Google

Google Search Bakal Hilang dari Aussie

Selasa 26 Januari 2021 | 14:39
Karakter saudagar

Kasus Covid-19 Dunia Tembus 100 Juta, Haedar Nashir Keluarkan Tiga Seruan

Selasa 26 Januari 2021 | 13:26
Perjuangan Jenderal Soedirman Berproses dari Muhammadiyah

Perjuangan Jenderal Soedirman Berproses dari Muhammadiyah

Selasa 26 Januari 2021 | 12:02
Siswa Matsmunam Ukir Prestasi Literasi Nasional

Siswa Matsmunam Ukir Prestasi Literasi Nasional

Selasa 26 Januari 2021 | 11:36
Pemerintah Tunda Bahas RUU HIP, Ini Reaksi Muhammadiyah

Abdul Mu’ti, Bapak Muhammadiyah Garis Lucu

Selasa 26 Januari 2021 | 11:01
Partai

Partai Korup Bisa Dibubarkan

Selasa 26 Januari 2021 | 06:18
Peduli bencana, SDMM himpun donasi Rp 21.500.006 untuk korban bencana alam di Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan.

Peduli Bencana, SDMM Himpun Donasi Rp 21 Juta

Senin 25 Januari 2021 | 21:30
Lelang sepeda menjadi bagian kepedulian Unismuh Makassar dalam menggalang dana kemanusiaan untuk gempa di Sulawesi Barat.

Lelang Sepeda, Unismuh Peduli Bencana

Senin 25 Januari 2021 | 17:56
Relawan MDMC - Lazismu

Relawan MDMC – Lazismu Bangun Jembatan Darurat Atasi Banjir Kalsel

Senin 25 Januari 2021 | 17:47

Berita Populer Hari Ini

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    502152 shares
    Share 200861 Tweet 125538
  • Elliyah Fatmawati Susul Dua Saudaranya, Wafat dalam Sebulan

    19754 shares
    Share 7902 Tweet 4939
  • Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

    38143 shares
    Share 15257 Tweet 9536
  • Madam Bansos, Anak Pak Lurah, dan Monyet Koruptor

    2475 shares
    Share 990 Tweet 619
  • 3 Rumus Diet Alami Turunkan Berat Badan, Efektif 100 Persen Berhasil

    4193 shares
    Share 1677 Tweet 1048
  • Kasus Covid-19 Dunia Tembus 100 Juta, Haedar Nashir Keluarkan Tiga Seruan

    731 shares
    Share 292 Tweet 183
  • Abdul Mu’ti, Bapak Muhammadiyah Garis Lucu

    514 shares
    Share 206 Tweet 129
  • Taubat Politik Jusuf Kalla

    8009 shares
    Share 3204 Tweet 2002
  • Tekad Smamio Menjadi Sekolah Kreatif tanpa Batas

    4514 shares
    Share 1806 Tweet 1129
  • TVMu Jatim Stasiun Mugeb Gresik Diresmikan

    6101 shares
    Share 2440 Tweet 1525
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama