
PWMU.CO – Kebiasaan sedekah siswa Mimdaka tetap berlanjut meski sedang menjalani pembelajaran di rumah di tengah pandemi Covid-19. Seperti yang dilakukan tiga siswa ini.
Siswa kelas V MI Muhammadiyah 2 Karangrejo Manyar Gresik (Mimdaka), Mufti Salim bersama kedua adiknya Sa’dan Ali Wahyu dan Dawud Yusuf membuka celengan sedekah jariyah di rumahnya, Jalan Jayabakti RT 08 RW 03, Desa Banyuwangi, Manyar, Gresik, Jumat (12/6/2020).
Hal ini dilakukan karena mereka akan memasuki libur tahun pelajaran 2019-2020. Ketiga putra pasangan Drs Ainul Hadi dan Musyrifah SAg itu sudah tiga bulan ini melaksanakan pembelajaran secara daring (dalam jaringan) di rumahnya.
Salim, panggilan anak pertama pasangan tersebut menyampaikan, sejak libur sekolah karena pandemi Covid-19, ibunya menyiapkan kotak untuk tempat sedekah jariyah. “Karena kalian sekarang belajar di rumah, maka ibu sediakan kotak ini agar kamu bisa bersedekah seperti di sekolah,” ujarnya menirukan ucapan sang ibu.
Setiap hari Salim selalu diingatkan ibunya untuk memasukkan sebagian uang jajannya ke kotak jariyah. “Setiap hari saya dan adik-adik diberi ibu uang saku. Namun jumlahnya lebih sedikit dibanding saat masuk sekolah. Karena di rumah tidak ada orang jualan, jadi uangnya sering banyak tersisa,” tuturnya.
Penting Ikhlas dan Bermanfaat
Salim menjelaskan, ibunya selalu mengajarkan untuk selalu bersedekah kepada orang lain, “Walau tidak banyak jumlahnya, yang penting ikhlas dan bermanfaat,” ujar dia.
Apalagi di saat musibah seperti ini, lanjutnya, dianjurkan banyak berbagi agar orang disekeliling bahagia. “Kata ibu saya, banyak orang bersedih dan susah di luar sana. Karena saat pandemi seperti ini banyak yang kekurangan dan kehilangan pekerjaan. Jadi saya harus banyak bersyukur, karena Allah memberi kesehatan dan kecukupan rezeki,” papar Salim.
Dia mengungkapkan, setelah dihitung uang celengan jariyahnya berjumlah Rp 507.700. Uang tersebut akan disumbangkan ke sekolah sesuai arahan ibunya.
Sementara itu Musyrifah mengatakan, Salim dan adik-adiknya rutin untuk jariyah di rumah. “Walau tidak banyak, antara lima ratus sampai dua ribu rupiah setiap hari,” katanya.
Setiap hari, lanjut dia, dirinya selalu mengingatkan habit sedekah pada ketiga putranya. “Siapa yang belum jariyah hari ini?” ujarnya menirukan pesan yang disampaikannya tersebut.
Dia berharap, agar celengan jariyahnya bermanfaat. Maka uang itu diserahkan ke sekolah, sehingga dapat membantu teman-temannya yang membutuhkan. Atau pada orangtua siswa yang terdampak Covid-19,” ungkap ibu lima anak ini. (*)
Penulis Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.
Discussion about this post