• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Shafiyah, Istri Nabi dari Kaum Yahudi

Minggu 14 Juni 2020 | 14:35
in Featured
0
6.9k
SHARES
7.1k
VIEWS
Benteng Khaibar tempat Rasulullah bertemu Shafiyah.
Benteng Khaibar tempat Rasulullah bertemu Shafiyah.

PWMU.CO-Shafiyah binti Huyay bin Akhthab adalah istri Rasulullah saw yang dinikahi paling akhir. Ayahnya, Huyay bin Akhthab, kepala kaum Yahudi Bani Nadhir di Madinah.

Huyay bin Akhthab sudah dihukum mati oleh pasukan Islam dalam perang Bani Nadhir. Perang ini terjadi karena bani Yahudi mengkhianati perjanjian damai. Mereka menghasut orang Quraisy dan kelompok lainnya sehingga terjadi perang Ahzab menyerang Kota Madinah.

Rasulullah bertemu Shafiyah dalam perang Khaibar. Kota ini permukiman Yahudi yang subur. Tiap bani membangun benteng perlindungan sendiri sehingga Khaibar terdiri banyak benteng. Lokasinya 150 km di utara Madinah.

Kota ini diperangi oleh Nabi sebagai rentetan perang Ahzab juga karena penduduknya bersekutu dengan musuh yang menyerang kaum muslimin. Orang-orang Khaibar juga memberi perlindungan Bani Nadhir yang melarikan diri ke kota ini.

Shafiyah tinggal di Khaibar mengikuti suaminya, Kinanah bin Rabi’. Suaminya bertugas sebagai penjaga harta orang Khaibar dari Bani Abu Al-Huqaiq. Ketika pertempuran benteng Al-Qamush milik Bani Abu Al-Huqaiq bisa direbut, Kinanah ditangkap. Dia diinterograsi soal penyimpanan harta. Karena berbohong akhirnya dia dieksekusi.

Ketika tawanan dikumpulkan, ada Shafiyah bersama wanita-wanita lainnya. Mereka dibawa kepada Rasulullah. Sahabat Dihyah bin Khalifah Al-Kalbi meminta izin agar perempuan itu diberikan kepadanya sebagai budak.

Baca Juga:  Nabi SAW Dijamu Makanan Beracun

Semula Rasulullah langsung mengizinkan. Tapi sahabat lain memberitahu, ”Shafiyah anak Huyay bin Akhtab, pemimpin Bani Nadhir. Dia sepantasnya untuk Rasulullah sendiri.”

Rasulullah lalu memanggil Dihyah lagi untuk menghadapkan Shafiyah. Setelah memperhatikan perempuan itu Rasulullah lantas sepakat memilihnya. Segera dikalungkan selendangnya ke pundak wanita itu sebagai tanda telah dipilihnya. Dihyah kemudian diberi ganti dua perempuan sepupu Shafiyah.

Rasulullah Menikahi Shafiyah

Setelah itu kaum muslimin bertanya-tanya apakah perempuan itu akan dijadikan istri atau budak oleh Nabi. Tak lama kemudian Rasulullah memasangkan hijab ke kepala Shafiyah. Maka kaum muslimin paham bahwa wanita itu hendak dinikahi Nabi.

Dalam perjalanan pulang ke Madinah, Nabi menyampaikan niat menikahinya. Shafiyah setuju. Rasulullah langsung membebaskannya sebagai budak. Kebebasannya itu sebagai maharnya.

Maka rombongan berhenti mendirikan tenda untuk istirahat di daerah Shahbah sekaligus merayakan pernikahan ini. Ummu Sulaim binti Milhan, ibunya Anas bin Malik, merias Shafiyah untuk menjadi pengantin. Rambutnya disisir, wajahnya dirias, diberi pakaian yang bagus dan wewangian. Sampai-sampai para perempuan yang ikut rombongan ini pangling melihat kecantikan wanita berusia 17 tahun ini.

Para sahabat mengumpulkan tepung, minyak samin, dan kurma. Dengan bahan-bahan ini lalu dibuat roti. Itulah hidangan acara pernikahan Nabi di hari itu yang dimakan bersama-sama dalam pesta pernikahan sederhana yang menggembirakan.

Baca Juga:  Nabi SAW Dijamu Makanan Beracun

Ketika malam tiba, Shafiyah masuk ke kemah Nabi dan tidur di situ. Sahabat anshar Abu Ayyub Khalid bin Zaid dengan inisiatif sendiri berjaga agak jauh dari tenda Nabi. Dia begadang semalaman dengan siaga memegang pedang terhunus.

Esok pagi ketika Rasulullah bangun melihat ada Abu Ayyub berdiri tak jauh dari kemahnya. Nabi langsung bertanya, ”Ada apa denganmu, wahai Abu Ayyub?”

 Abu Ayyub menjawab, ”Ya Rasulullah aku takut jika wanita ini mencelakaimu. Karena kita telah membunuh ayah, suami, dan kaumnya dan ia juga baru memeluk Islam. Jadi aku takut jika ia mencelakaimu.”

Rasulullah tersenyum lantas berdoa,”Ya Allah, jagalah Abu Ayyub, sebagaimana ia semalam penuh menjaga diriku.”

Aisyah Cemburu

Pagi itu rombongan meneruskan perjalanan pulang. Ketika mereka telah mendekati kota Madinah, kabar kedatangan Nabi langsung tersiar termasuk pernikahannya.

Penduduk datang berbondong-bondong menyambut rombongan ini. Para wanita ingin melihat sosok Shafiyah yang menjadi topik perbincangan hari itu. Wanita itu tampak turun dari unta dibimbing Rasulullah. Hijabnya dipasangkan ke kepalanya. Wanita-wanita itu tampak cemburu dan berkata, ”Semoga Allah menjauhkan wanita Yahudi itu.”  

Rasulullah membawa Shafiyah ke rumah Haritsah bin Nukman dulu. Tak langsung dibawa ke rumah istri-istrinya di dekat masjid. Ternyata di antara perempuan yang berkerumun di rumah Haritsah, ada Aisyah yang ikut menyelinap di situ. Meskipun memakai hijab dan cadar yang menutup hingga kepalanya, Rasulullah mengenalinya.

Baca Juga:  Nabi SAW Dijamu Makanan Beracun

Saat Aisyah keluar, Nabi mendekati dan memegangnya lalu disapa dengan senyum menggoda. ”Apa yang kamu liha, ya Khumairoh?”

”Aku melihat seorang wanita Yahudi,” jawabnya ketus terbakar cemburu.

Nabi lalu meredamnya. ”Jangan berkata begitu. Shafiyah telah masuk Islam dan menjadi muslimah yang baik.”

Aisyah tak merespon. Dia segera pergi menuju rumahnya menemui istri-istri Nabi lainnya lalu membicarakan kecantikan istri baru ini. Beberapa hari kemudian Shafiyah pindah ke rumah Nabi setelah dibangunkan kamar untuknya.

Shafiyah pembawaannya sabar dan pendiam. Di lingkungan rumah ini kadang-kadang dia mendapat sindiran dari istri-istri yang berusia muda seperti Aisyah dan Hafsah karena keyahudiannya.

Saat mengadu ke Nabi, hatinya dibesarkan agar lapang dada. ”Katakan kepada mereka, bagaimana kalian merasa lebih baik dariku padahal suamiku Muhammad, ayahku Harun, dan pamanku Musa,” ujar Nabi.

Kata-kata itu sangat menghiburnya. Garis keturunan Shafiyah memang menyambung ke Nabi Harun yang bersaudara dengan Nabi Musa.

Kisah Shafiyah ini berdasarkan kitab Sirah Ibnu Hisyam dan Shahih Bukari. (*)

Penulis/Editor Sugeng Purwanto      

Tags: Bani NadhirHuyay bin AkhthabIstri NabiKisah ShafiyahPerang Khaibar
Share2778SendTweet1736

Related Posts

Ilustrasi Nabi saw dijamu kambing panggang beracun.
Featured

Nabi SAW Dijamu Makanan Beracun

Jumat 12 Juni 2020 | 14:04
820
Next Post
UM Jember Gelar Webinar Penguatan Emosi Positif

UM Jember Gelar Webinar Penguatan Emosi Positif

Syahadah Tahfidh SD Muga tanpa Wisuda

Syahadah Tahfidh SD Muga tanpa Wisuda

Kuliah hidup. Ali Murtadlo.

Mulailah dari Diri Kita untuk Berbuat Baik

Ilustrasi Dakwah Muhammadiyah ala Pak Panijo.

Dakwah Muhammadiyah Model Panijo

Award Smamio bagi Peneliti saat  Pandemi

Award Smamio bagi Peneliti saat Pandemi

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
727

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
209

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
382

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more
Keutamaan Amalan Nabi Daud
Ngaji Hadits

Keutamaan Amalan Nabi Daud

Jumat 25 Desember 2020 | 06:26
467

Keutamaan Amalan Nabi Daud (Ilustrasi freepik.com) Keutamaan Amalan Nabi Daud ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more

Berita Terkini

Perpres

Perpres Berbahaya Mengadu Rakyat

Kamis 21 Januari 2021 | 06:31
Menko PMK

Menko PMK Kunjungi Korban Banjir Bogor

Rabu 20 Januari 2021 | 21:06
10 Hari sebelum Wafat, Ahmad Zainuri Masih Diskusi Buku ‘Banjir Darah’

10 Hari sebelum Wafat, Ahmad Zainuri Masih Diskusi Buku ‘Banjir Darah’

Rabu 20 Januari 2021 | 20:05
Lomba Daring Milad Ke-6 Smamio, Ini Juaranya

Lomba Daring Milad Ke-6 Smamio, Ini Juaranya

Rabu 20 Januari 2021 | 19:52
Smamsatu Gresik Siap Hijrah ke Gedung Baru

Smamsatu Gresik Siap Hijrah ke Gedung Baru

Rabu 20 Januari 2021 | 11:31
Hari Pertama di Mamuju, Tim Medis Muhammadiyah Lakukan Dua Operasi Bedah

Hari Pertama di Mamuju, Tim Medis Muhammadiyah Lakukan Dua Operasi Bedah

Rabu 20 Januari 2021 | 10:48
Wartawan Komari Wafat, Berpesan agar Anaknya Hafal Quran

Wartawan Komari Wafat, Berpesan agar Anaknya Hafal Quran

Rabu 20 Januari 2021 | 09:46
Tragedi KM 50

Tragedi KM 50, Ungkap Aktor Intelektual

Rabu 20 Januari 2021 | 08:57
Sekolah berbudaya inklusif merupakan bagian dari sekolah ramah anak yang telah menjadi satu kesatuan tak terpisahkan.

Sekolah Berbudaya Inklusif, Tantangan dan Keuntungannya

Rabu 20 Januari 2021 | 05:29
HUT Brebes, Forum Guru Besar Beri Strategi Bangun SDM

HUT Brebes, Forum Guru Besar Beri Strategi Bangun SDM

Rabu 20 Januari 2021 | 05:23

Berita Populer Hari Ini

  • Tragedi KM 50

    Tragedi KM 50, Ungkap Aktor Intelektual

    14535 shares
    Share 5814 Tweet 3634
  • Wartawan Komari Wafat, Berpesan agar Anaknya Hafal Quran

    735 shares
    Share 294 Tweet 184
  • Smamsatu Gresik Siap Hijrah ke Gedung Baru

    641 shares
    Share 256 Tweet 160
  • Perpres Berbahaya Mengadu Rakyat

    586 shares
    Share 234 Tweet 147
  • Tiga Peristiwa Ini Tunjukkan Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber

    23003 shares
    Share 9201 Tweet 5751
  • Warganet Tinggalkan WA, Pilih BiP

    9727 shares
    Share 3891 Tweet 2432
  • 10 Hari sebelum Wafat, Ahmad Zainuri Masih Diskusi Buku ‘Banjir Darah’

    440 shares
    Share 176 Tweet 110
  • Dua Arus Pemikiran di Muhammadiyah

    1800 shares
    Share 720 Tweet 450
  • Hari Pertama di Mamuju, Tim Medis Muhammadiyah Lakukan Dua Operasi Bedah

    149 shares
    Share 60 Tweet 37
  • Lulusan Smamsatu Gresik Berijazah D-1 Prodistik ITS

    333 shares
    Share 133 Tweet 83
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 081233867797
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama