• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

RUU HIP: Isu Komunisme dan Liberalisme Ekonomi

Selasa 16 Juni 2020 | 20:51
in Kolom
0
372
SHARES
264
VIEWS
RUU HIP, Isu Komunisme, dan Liberalisme Ekonomi ditulis oleh Prima Mari Kristanto, warga Muhammadiyah tinggal di Lamongan.
Prima Mari Kristanto penulis RUU HIP, Isu Komunisme, dan Liberalisme Ekonomi. (Sketsa ulang foto oleh Atho’ Khoironi/PWMU.CO)

RUU HIP: Isu Komunisme, dan Liberalisme Ekonomi ditulis oleh Prima Mari Kristanto, warga Muhammadiyah tinggal di Lamongan.

PWMU.CO – Pimpinan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah membentuk Tim Pengkaji Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).

Secara resmi hasil kajian tim telah disampaikan lewat konferensi pers Senin (15/6/2020). Intinya PP Muhammadiyah meminta DPR menghentikan pembahasan RUU HIP karena bertentangan dengan UUD 45 dan sejumlah undang-undang.

RUU HIP menimbulkan kontroversi di masyarakat, khsusunya bagi umat Islam. Para pengusul RUU HIP berdalih kebebasan berdemokrasi, berpendapat, pengayaan wawasan, dengan memasukkan Marxisme dan Leninisme sebagai bahan kajian.

Marxisme dan Leninisme bisa masuk RUU HIP karena tidak menyertakan Tap MPRS/XXV/1966 yang menyatakan Marxisme dan Leninisme sebagai satu kesatuan dari ideologi komunisme yang terlarang di Indonesia sebagai rujukan.

Belakangan setelah protes sejumlah tokoh dan ormas Islam karena khawatir akan bangkitnya komunisme, Tap MPRS/XXV/1966 akan dimasukkan sebagai rujukan.

G30S PKI Timbulkan Krisis Ekonomi

Komunisme telah terbukti menghadirkan trauma bagi kehidupan berbangsa, bernegara, dan berekonomi. Akibat G30S PKI tahun 1965, kehidupan ekonomi bangsa nyaris hancur ditandai dengan kelangkaan dan kenaikan harga kebutuhan masyarakat.

Inflasi tahun 1966 mencapai 600-an persen, suatu kondisi hancurnya perekonomian yang akut. Aksi-aksi sepihak dalam bidang ekonomi para pengikut komunisme terbukti mengacaukan tatanan ekonomi.

Baca Juga:  Tokoh Ini Apresiasi TNI yang Sita Buku-Buku Bernuansa Komunis-Atheis

Aksi-aksi sepihak para kader maupun simpatisan PKI antara lain intimidasi pada pengusaha dan birokrasi dengan sebutan “kabir” (kapitalis birokrat), reformasi agraria, perampasan tanah milik perorangan dan swasta.

Komunisme seringkali bersembunyi atau menyamar sebagai sosialisme. Mohammad Hatta dalam bukunya Pengantar ke Jalan Ekonomi Sosiologi menjelaskan apa itu kapitalisme, sosialisme, dan komunisme.

Sosialisme dan komunisme sepintas sama. tetapi di Indonesia pengikut sosialis mendirikan Partai Sosialis Indonesia (PSI) yang menjadi kawan karib Masyumi.

Adapun kaum komunis bergerak dalam Partai Komunis Indonesia (PKI) yang sangat antipati dengan partai Islam dan partai Nasionalis. Sudah watak dan strategi komunisme untuk menyamarkan gerakan komunisnya.

Sejarah Komunisme Indonesia

Awal masuk Indonesia melalui Surabaya pada tahun 1920 dari tokoh asal Belanda Snevliet menggunakan nama Indische Social Democatie Verenigde (ISDV) hingga melakukan pemberontakan tahun 1926.

Memasuki masa awal kemerdekaan, ketika melakukan aksi di Madiun tahun 1948 menggunakan nama Front Demokrasi Rakyat (FDR). Letnan Kolonel Soeharto yang diberi tugas memantau di Madiun melaporkan bahwa FDR masih menggunakan bendera merah putih dan mengaku setia pada Soekarno-Hatta.

Banyak pihak hampir tidak mengenali FDR sebagai gerakan komunis, kecuali Wakil Presiden Mohammad Hatta yang kenyang dengan literatur sosialis dan komunis sejak menempuh studi di Belanda.

Berkat kejelian Wakil Presiden cc Perdana Menteri Mohammad Hatta, pemerintah mampu mengidentifikasi FDR sebagai gerakan komunis. Sebagai Perdana Menteri, Mohammad Hatta dapat memberikan perintah langsung kepada Tentara Keamanan Rakyat untuk memadamkan gerakan yang dipimpin Muso dan kawan-kawan.

Baca Juga:  Kawal RUU HIP, Muhammadiyah Bentuk Tim Pengkaji

Selanjutnya nama FDR tidak dipakai lagi, kemudian muncul nama Partai Komunis Indonesia (PKI) pada era multi partai tahun 1955 dan mengikuti pemilihan umum pertama.

Komunisme Global

Nama dan istilah partai komunis sendiri sudah ada sejak tahun 1880-an. Istilah partai komunis lahir dari pemikiran “duet maut” Karl Marx dan Friedrich Engel dalam bukunya yang berjudul Manifest der Kommmunistischen Partei.

Adapun Lenin dikenal sebagai sosok yang kali pertama dianggap sukses menjalankan teori partai komunis dalam Revolusi Rusia tahun 1917. Negara baru hasil Revolusi 1917 bernama Uni Soviet bercorak sosialis tidak menggunakan nama negara komunis.

Semakin lama konsep sosialisme yang asli menjadi kabur karena dianggap sama dengan komunisme. Sebagai gerakan politik yang didorong motif ekonomi dengan cara revolusi sosial, komunisme sempat tumbuh subur di Eropa Timur, beberapa negara Amerika Latin, Afrika, dan Asia, termasuk Indonesia. Komunisme menjadi primadona baru setelah era kolonialisme, imperialisme dan Perang Dunia II.

Kegagalan komunisme di Indonesia tahun 1948,1965 dan runtuhnya negara-negara penganut paham komunis tahun 1990-an diawali bubarnya Uni Soviet, Yugoslavia, Jerman Timur, dan lain-lain membuktikan komunisme sudah tidak relevan dalam era milenial.

Baca Juga:  Din Syamsuddin: Pancasila Lahir 18 Agustus 1945

Dengan kondisi sosial ekonomi bangsa yang terpuruk saat ini, membangkitkan ide-ide Maxisme, Leninisme, bahkan komunisme melalui RUU HIP sebagai euforia set back, mundur ke belakang.

Ancaman Liberalisme

Adapun keterpurukan sosial ekonomi sejak krisis ekonomi 1998 lebih disebabkan praktik liberalisme ekonomi.

Selain RUU HIP, layak dikritisi UU Minerba yang telah disahkan dan RUU Omnibus Law yang dalam proses pembahasan yang diduga kuat mengandung semangat liberalisme.

Peran negara semakin minim dalam penguasaan sumber daya alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dan ketenagakerjaan. Pada pembukaan UUD 1945 telah jelas tertulis bahwa tujuan bernegara antara lain melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pertanyannya, Apakah RUU HIP mampu mencegah kedatangan tenaga asing besar-besaran? Mampu menghalangi masuknya investasi dan utang luar negeri yang besarnya diatas kebutuhan serta kemampuan membayar? Bisa mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia? Menghadirkan demokrasi yang sehat dan sebagainya

Pancasila yang telah disepakati sebagai Dasar Negara dan landasan idiil pada 18 Agustus 1945 ibarat standar kualitas dalam berbangsa dan bernegara. RUU HIP idealnya terkandung muatan untuk memperkuat standar kualitas, bukan menurunkan standar kualitas hingga menjadi trisila, ekasila, atau satu sila saja. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: KomunismeLiberalisme EkonomiPrima Mari KristantoRUU HIP
Share217SendTweet65

Related Posts

Prima Mari Kristanto penulis Jejak Khilafah.
Kolom

Pro Kontra Kader Muhammadiyah Jadi Komisaris BUMN

Selasa 12 Januari 2021 | 15:48
531
Lahir, Komunitas Investor Warga Muhammadiyah di Pasar Modal
Kabar

Lahir, Komunitas Investor Warga Muhammadiyah di Pasar Modal

Sabtu 9 Januari 2021 | 15:45
634
Politikus
Kolom

Politikus Gaya Tyson atau Ali

Sabtu 2 Januari 2021 | 11:09
406
NKRI
Kolom

NKRI Harga Mati, Katanya

Senin 28 Desember 2020 | 15:38
213
Prima Mari Kristanto penulis Jejak Khilafah.
Kolom

Bank Syariah Indonesia Bukan Musuh Muhammadiyah

Selasa 22 Desember 2020 | 18:51
637
Prima Mari Kristanto penulis Jejak Khilafah.
Kolom

Mananti Lahirnya Kepala Daerah Pilihan Tuhan

Senin 7 Desember 2020 | 14:10
128
Next Post
Kuliah hidup. Ali Murtadlo.

Guyon Tiktok yang Kebablasan

Kalau Semua Sibuk Dunia, Siapa yang Jaga Agama?

Kalau Semua Sibuk Dunia, Siapa yang Jaga Agama?

Masjid al-Muttaqin PRM Daun Pulau Bawean, pusat dakwah Muhammadiyah di desa ini.

Bawean, Muhammadiyah Mewarnai Keindahan Pulau Ini

Lazismu Buka Layanan di Daerah  Banjir

Lazismu Buka Layanan di Daerah Banjir

Pemerintah Tunda Bahas RUU HIP, Ini Reaksi Muhammadiyah

Pemerintah Tunda Bahas RUU HIP, Ini Reaksi Muhammadiyah

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
714

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
205

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
381

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more
Keutamaan Amalan Nabi Daud
Ngaji Hadits

Keutamaan Amalan Nabi Daud

Jumat 25 Desember 2020 | 06:26
463

Keutamaan Amalan Nabi Daud (Ilustrasi freepik.com) Keutamaan Amalan Nabi Daud ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more

Berita Terkini

10 Hari sebelum Wafat, Ahmad Zainuri Masih Diskusi Buku ‘Banjir Darah’

10 Hari sebelum Wafat, Ahmad Zainuri Masih Diskusi Buku ‘Banjir Darah’

Rabu 20 Januari 2021 | 20:05
Lomba Daring Milad Ke-6 Smamio, Ini Juaranya

Lomba Daring Milad Ke-6 Smamio, Ini Juaranya

Rabu 20 Januari 2021 | 19:52
Smamsatu Gresik Siap Hijrah ke Gedung Baru

Smamsatu Gresik Siap Hijrah ke Gedung Baru

Rabu 20 Januari 2021 | 11:31
Hari Pertama di Mamuju, Tim Medis Muhammadiyah Lakukan Dua Operasi Bedah

Hari Pertama di Mamuju, Tim Medis Muhammadiyah Lakukan Dua Operasi Bedah

Rabu 20 Januari 2021 | 10:48
Wartawan Komari Wafat, Berpesan agar Anaknya Hafal Quran

Wartawan Komari Wafat, Berpesan agar Anaknya Hafal Quran

Rabu 20 Januari 2021 | 09:46
Tragedi KM 50

Tragedi KM 50, Ungkap Aktor Intelektual

Rabu 20 Januari 2021 | 08:57
Sekolah berbudaya inklusif merupakan bagian dari sekolah ramah anak yang telah menjadi satu kesatuan tak terpisahkan.

Sekolah Berbudaya Inklusif, Tantangan dan Keuntungannya

Rabu 20 Januari 2021 | 05:29
HUT Brebes, Forum Guru Besar Beri Strategi Bangun SDM

HUT Brebes, Forum Guru Besar Beri Strategi Bangun SDM

Rabu 20 Januari 2021 | 05:23
Jalan Mamuju longsor

Jalan Mamuju Longsor, Kiriman Bantuan Terhambat

Selasa 19 Januari 2021 | 16:05
Lulusan Smamsatu Gresik Berijazah D-1 Prodistik ITS

Lulusan Smamsatu Gresik Berijazah D-1 Prodistik ITS

Selasa 19 Januari 2021 | 13:10

Berita Populer Hari Ini

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    470505 shares
    Share 188202 Tweet 117626
  • Tragedi KM 50, Ungkap Aktor Intelektual

    9830 shares
    Share 3932 Tweet 2458
  • Tiga Peristiwa Ini Tunjukkan Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber

    22848 shares
    Share 9139 Tweet 5712
  • Guru Besar UMY Jadi Ketua KY, Ini Pesan Haedar Nashir

    1893 shares
    Share 757 Tweet 473
  • Dua Catatan Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah atas Laporan Komnas HAM

    1213 shares
    Share 485 Tweet 303
  • Ramanda Tauhid Wafat, HW Jatim Kembali Kehilangan Tokohnya

    1342 shares
    Share 537 Tweet 336
  • Kritik Pemerintah, Busyro Muqqodas: Muhammadiyah Jangan Dianggap Musuh

    4047 shares
    Share 1619 Tweet 1012
  • Dua Arus Pemikiran di Muhammadiyah

    1768 shares
    Share 707 Tweet 442
  • Warganet Tinggalkan WA, Pilih BiP

    9627 shares
    Share 3851 Tweet 2407
  • Wartawan Komari Wafat, Berpesan agar Anaknya Hafal Quran

    667 shares
    Share 267 Tweet 167
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 081233867797
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama