• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Satu Muhammadiyah Beragam Wajah Umatnya

Jumat 19 Juni 2020 | 19:36
in Kolom
0
1.2k
SHARES
1.2k
VIEWS
Satu Muhammadiyah Beragam Wajah Umatnya, kolom ditulis oleh Dr Sholikh Al Huda M Fil I, Kepala Pusat Pengkajian al-Islam dan Kemuhammadiyahan Universitas Muhammadiyah Surabaya; Anggota Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim.
Sholikh Al Huda penulis Satu Muhammadiyah Beragam Wajah Umatnya (Sketas ulang foto oleh Atho’ Khoironi/PWMU.CO)

Satu Muhammadiyah Beragam Wajah Umatnya, kolom ditulis oleh Dr Sholikh Al Huda M Fil I, Kepala Pusat Pengkajian al-Islam dan Kemuhammadiyahan Universitas Muhammadiyah Surabaya; Anggota Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim.

PWMU.CO – Muhammadiyah secara norma ideologi dan organisasi memang satu, tetapi secara realitas ditemukan beragam sikap atau wajah (dzu wujuh) keagamaan warganya.

Sikap keagamaan, meminjam Syaiful Hamdi, merupakan suatu keadaan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk bertingkah laku sesuai dengan bentuk kepercayaannya (ideologi).

Sikap merupakan predisposisi untuk bertindak senang, setuju atau tidak terhadap obyek tertentu berdasarkan latar kejiwaan, koneksi, afeksi, dan lingkungan.

Jika dikaitkan dengan sikap keagamaan Muhammadiyah berarti suatu pikiran dan polah tingkah laku sosial keagamaan warga Muhammadiyah dalam menyikapi dan memposisikan Muhammadiyah yang seharusnya dikarenakan dipengaruhi oleh latar kejiwaan, afeksi, koneksi, lingkungan sosio-kultur, dan kepercayaan (ideologi).

Adapun keragaman sikap keagamaan warga Muhammadiyah disebabkan banyak faktor, di antaranya, pertama faktor perbedaan cara penafsiran (interpretasi) terhadap teks ideologi dan keputusan organisasi Muhammadiyah dikaitkan dengan konteks realitas di masyarakat.

Teks ideologi Muhammadiyah adalah ajaran, konsep, prinsip, nilai-nilai, manhaj, yang tertulis dan terdapat di buku-buku yang sudah diputuskan dan disepakati Muhammadiyah.

Seperti dalam Matan Keyakinan dan Cita-Cita Muhammadiyah (MKCH), Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM), Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Khittah Muhammadiyah, dan Maklumat atau Fatwa Muhammadiyah.

Perbedaan cara tafsir ini, berdampak pada perbedaan pemahaman dalam melihat dan memposisikan Muhammadiyah di tengah pergulatan realitas sosial-keagamaan di masyarakat. Sehingga menghasilkan ragam sikap keagamaan warga Muhammadiyah.

Kedua, faktor penyusupan (infiltrasi) oleh ideologi Islam transnasional yang cenderung berbeda dengan ideologi dan manhaj Muhammadiyah.

Baca Juga:  Fenomena Muhammadiyah FPI

Ciri Islam Transnasional

Islam transnasional adalah gerakan Islam yang berasal dari luar Indonesia terutama dari Timur Tengah dan berkembang tumbuh di Indonesia. Kelompok ini di antaranya Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Ikhwanul Muslimin (IM), jamaah Salafi, Front Pembela Islam (FPI).

Gerakan ini memiliki lima ciri sebagaimana ditulis Ibnu Burdah (Kompas, 31/5/2018). Pertama, simplistic model of Islam, dengan mengembalikan semua persoalan langsung ke bunyi tekstual al-Quran dan al-Hadits.

Kedua, mudah melakukan ekslusi teologis terhadap praktek keIslaman Indonesia pada umumnya atau kelompok Islam dengan penyebutan syirik, bid’ah, kafir, dan sebagainya.

Ketiga, tidak ramah terhadap perbedaan dan keragamaan. Ketiga, menggagungkan budaya Timur Tengah dan meremehkan tradisi Islam di Nusantara. Dan, kelima, redahnya komitmen dan loyalitas terhadap Negara Indonesia Republik Indonesia (NKRI).

Lima ciri di atas sangat berbeda dengan karakter ideologi Muhammadiyah yang cenderung moderat, terbuka, ijtihadi, inklusif-toleran, cinta damai, politik subtantif— NKRI dan Pancasila sebagai konsensus nasionai—dan welas asih (teologi al-Maun).

Artinya secara ideologis, Islam transnasional dan Muhammadiyah itu berbeda. Jika ideologi Islam transnasional ini menyusup ke warga Muhammadiyah, maka cenderung akan mengubah sikap keagamaannya.

Yakni dengan mengikuti pola, tradisi, atau sikap keagamaan kelompok Islam transnasional. Fenomena seperti ini sedang terjadi di lapangan dan meresahkan sebagian besar warga Muhammadiyah.

Satu Muhammadiyah Beragam Wajah Umatnya

Kajian tentang ragam orientasi dan sikap keagamaan Muhammadiyah sebenarnya sudah pernah dilakukan oleh akademisi. Seperti riset yang oleh Prof Abdul Munir Mulkhan dalam buku Marhaenis Muhammadiyah (2010).

Menurutnya, ada empat model sikap keagamaan warga Muhammadiyah yang dikaitkan dengan orientasi ideologi keagamaan dengan perilaku sosial. Yaitu: Muhammadiyah ikhlas, Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan, Muhammadiyah-NU (Munu), dan Muhammadiyah-Marhaenis (Marmud).

Baca Juga:  Kiai Kampung Muhammadiyah

Adapun tulisan ini mencoba melanjutkaan pemetaan di atas, dengan memotret ragam sikap keagamaan warga Muhammadiyah akibat berinteraksi dengan kelompok Islam transnasional dalam konteks kekinian.

Setidaknya ada tiga wajah sikap keagamaan warga Muhammadiyah. Pertama, Muhammadiyah rasa Salafi (Mursal) atau Muhammadiyah Salafi (Musa).

Karakter keagamaan Mursal atau Musa ini ingin menampilkan kehidupan sosial keagamaan pada masa lalu yang praktikkan oleh generasi salafus shalih karena dianggap sebagai sunnah.

Seperti memelihara jenggot, menghitamkan jidad, makan dengan cara dua jari, mengharamkan musik atau TV, berpakaian menggunakan prinsip isbal (celana di atas mata kaki alias cingkrang) atau berjubah. Bagi wanita pakaiannya harus bercadar.

Selain itu, mereka cenderung mengungkit kembali masalah khilafiyah yang dianggap bid’ah. Contohnya tahlilan, nawaitu shalat, ziarah kubur, dan sebagainya. Dalam komunkasi mereka sering menggunakan idiom-idiom Arab.

Praktek, tradisi, dan sikap keagamaan tersebut sebelumnya tidak berkembang di tradisi Muhammadiyah.

Dari Muhti hingga Mufi

Kedua, Muhammadiyah-HTI (Muhti). Karena dipengaruhi oleh ideologi dan tradisi HTI, maka Muhti sepakat dengan gagasan negara Islam atau khilafah Islamiyah. Muhti juga cenderung mempersoalkan kembali sistem demokrasi yang dianggap sebagai kafir atau thaghut.

Selain itu, mereka mempersoalkan ideologi Pancasila yang dianggap tidak sesuai dengan ideologi Islam. Sistem NKRI perlu diganti dengan sistem kekhilafahan.

Dalam memperjuangkan dakwah cenderung mobilisasi massa, demonstrasi di jalanan. Dalam komunikasi menggunakan bahasa-bahasa kearab-araban, serta model kajian yang digunakan adalah sistem halaqah.

Praktik dan sikap keagamaan tersebut sebelumnya juga tidak menjadi tradisi Muhammadiyah.

Baca Juga:  Muhti, Muhammadiyah tapi HTI

Ketiga, Muhammadiyah-FPI (Mufi). Karena terpengaruh oleh ideologi dan tradisi sosial-keagamaan FPI, Mufi memandang dakwah Muhammadiyah kurang berani nahi mungkar, hanya berani amar makruf.

Karena itu Muhamamdiyah dianggap tidak tegas terhadap kemaksiatan dan kemungkaran yang terjadi di masyarakat. Strategi dakwah Muhammadiyah disebut lembek padahal harusnya lebih tegas dan berani, seperti dengan model domonstrasi atau swipping langsung ke lapangan.

Mufi juga lebih patuh dan mendengarkan seruan atau instruksi imam FPI dari pada imam Muhammadiyah dalam menyikapi persoalan di masyarakat.

Selain itu mereka cenderung suka berdemonstrasi dengan pakian serba putih bersorban dengan sering berteriak takbir dalam momuntem pertemuan apapun.

Praktik, tradisi, dan model dakwah di atas, tidak menjadi pilihan staretgi Muhammadiyah sebelumnya.

Rapatkan Shaf Jamaah

Kelompok yang sering menuduh-nuduh Muhammadiyah lemah, kurang Islami, dan tidak berani nahi mungkar oleh Prof Amin Abdullah disebut oppositional Islam atau kelompok ekstrimis jihadis.

Untuk menghindari jatuhnya warga Muhamamdiyah pada sikap keagamaan tersebut maka diperlukan at-tajdid fi al-khithab ad-adin (pembaharuan dalam khitab agama).

Mengantisipasi infiltrasi ideologi Islam transnasional ini agar tidak semakin menyebarluas ke dalam warga Muhammadiyah, maka diperlukan penguatan tradisi keilmuan Islam yang lebih kontekstual-membumi.

Di antaranya dengan memperluas sumber kajian yang tidak hanya pada Islam klasik tetapi diperlukan perluasan sumber pada keilmuan kontemporer Islam.

Seperti fillsafat, politik, sosiologi, psikologi, ekonomi, dan sebagainya, terutama pada institusi perguruan tinggi Muhammadiyah wabil khusus Fakultas Agama Islam (FAI) sebagai garda terdepan.

Diperlukan juga konsolidasi organisasi secara massif dan strategis dengan segera merapatkan shaf jamaah” pada khittah dan ideologi Muhammadiyah. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: Abdul Munir MulkhanGerakan Islam TransnasionalSholikh Al Huda
Share482SendTweet301

Related Posts

Muhammadiyah Rasa Salafi
Kolom

Muhammadiyah Rasa Salafi

Jumat 9 Oktober 2020 | 09:50
1.6k
Khilafah HTI oleh Sholikh Al Huda
Kolom

Khilafah HTI, Utopia di Atas Rekonstruksi Sejarah

Selasa 15 September 2020 | 15:53
555
Erosi Loyalitas Warga Muhammadiyah di Tengah Pandemi. Kolom oleh Dr Sholikh Al Huda M Fil I, Pengasuh Majelis Cinta Ilmu "Padhang Wetan"; Dosen FAI Universitas Muhammadiyah Surabaya.
Kolom

Erosi Loyalitas Warga Muhammadiyah di Tengah Pandemi

Senin 31 Agustus 2020 | 12:18
582
Mazhab Sutorejo 'Padhang Wetan', ditulis oleh Sholikh Al-Huda, Pengiat Majelis "Sinau" Padhang Wetan UMSurabaya.
Kolom

Mazhab Sutorejo ‘Padhang Wetan’

Sabtu 22 Agustus 2020 | 07:10
244
Muhti, Muhammadiyah tapi HTI. Kolom ditulis Dr Sholikh Al Huda MFil.I, Dosen FAI Universitas Muhammadiyah Surabaya dan Anggota Majelis Tabligh PWM Jawa Timur; Direktur Kedai Jambu Institute Surabaya.
Headline

Muhti, Muhammadiyah tapi HTI

Kamis 13 Agustus 2020 | 06:40
11.3k
Fenomena Muhammadiyah FPI. Kolom ditulis Dr Sholikh Al Huda MFil.I, Dosen FAI Universitas Muhammadiyah Surabaya dan Anggota Majelis Tabligh PWM Jawa Timur.
Headline

Fenomena Muhammadiyah FPI

Minggu 2 Agustus 2020 | 07:03
26.1k
Next Post
Quranic Immunity: Bekal Ruhiyah Covid-19, catatan Dhika Raharja, Direktur Muhammadiyah Markaz Qurani dan Kaur SDM dan Kewirausahaan MIM 2 Badas, Kediri.

Quranic Immunity: Bekal Hadapi Covid-19

Bariyah Umniyah M, siswa kelas 3 Salamah menunjukkan kiriman rapor SDM 9 Kota Malang. (Uzlifah/PWMU.CO)

Rapor SDM 9 Malang Dikirim Lewat Pos

Beras FS beragam pilihan.

Beras FS Beragam Pilihan Selera

Telaah Kritis Kombinasi Obat Covid-19 Temuan Unair

Telaah Kritis Kombinasi Obat Covid-19 Temuan Unair

Perubahan Kurikulum Gagal jadi instrument teknokratik.

Perubahan Kurikulum Gagal Jadi Instrumen Teknokratik

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa
Ngaji Hadits

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa

Jumat 22 Januari 2021 | 09:06
316

Potret udara soal kerusakan kantor Gubernur Sulawesi Barat yang diguncang gempa (Foto dok CT Arsa sumber detik.com) Musibah, Cara Allah...

Read more
Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
812

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
241

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
400

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more

Berita Terkini

Inginkan Manajemen Kecemplung di Syariah, Pradana Boy Yang Jadi Asisten Staf Khusus Presiden

Menimbang Umrah di Masa Pandemi

Minggu 24 Januari 2021 | 19:59
SMP Mutu Surabaya Gelar Webinar Kepemimpinan

SMP Mutu Surabaya Gelar Webinar Kepemimpinan

Minggu 24 Januari 2021 | 18:55
Smadiga Gresik, Satu Bulan Satu Pelatihan

Smadiga Gresik, Satu Bulan Satu Pelatihan

Minggu 24 Januari 2021 | 16:14
Korporasi Nggragas Para Taipan, kolom ditulis oleh Dhimam Abror Djuraid, wartawan senior, tinggal di Surabaya.

Madam Bansos, Anak Pak Lurah, dan Monyet Koruptor

Minggu 24 Januari 2021 | 15:13
Ahli bicara: Covid-19: Penularan dan Ikhtiar Mencegahnya. Artikel ini ditulis oleh Prof Dr Maksum Radji M Biomed Apt dari Universitas Indonesia.

Menjawab Teka-teki dan Pro-Kontra Vaksin Covid-19

Minggu 24 Januari 2021 | 09:54
Taubat Jusuf Kalla

Taubat Politik Jusuf Kalla

Minggu 24 Januari 2021 | 05:38
3 rumus diet alami

3 Rumus Diet Alami Turunkan Berat Badan, Efektif 100 Persen Berhasil

Minggu 24 Januari 2021 | 04:36
Teliti Budaya Tanean Lanjhang, Dosen UM Jember Raih Doktor

Teliti Budaya Tanean Lanjhang, Dosen UM Jember Raih Doktor

Sabtu 23 Januari 2021 | 20:29
Curahan Hati pun Bisa Jadi Modal Menulis Opini

Curahan Hati pun Bisa Jadi Modal Menulis Opini

Sabtu 23 Januari 2021 | 18:12
Harapan Smamsatu di Milad Ke-6 Smamio

Harapan Smamsatu di Milad Ke-6 Smamio

Sabtu 23 Januari 2021 | 15:26

Berita Populer Hari Ini

  • Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

    Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

    24498 shares
    Share 9799 Tweet 6125
  • Taubat Politik Jusuf Kalla

    7724 shares
    Share 3090 Tweet 1931
  • 3 Rumus Diet Alami Turunkan Berat Badan, Efektif 100 Persen Berhasil

    3548 shares
    Share 1419 Tweet 887
  • Madam Bansos, Anak Pak Lurah, dan Monyet Koruptor

    1536 shares
    Share 614 Tweet 384
  • Menjawab Teka-teki dan Pro-Kontra Vaksin Covid-19

    640 shares
    Share 256 Tweet 160
  • Curahan Hati pun Bisa Jadi Modal Menulis Opini

    595 shares
    Share 238 Tweet 149
  • 9 Syarat Pemimpin Muhammadiyah

    1168 shares
    Share 467 Tweet 292
  • Salihi Saleh, Bendahara PWM Sulbar Meninggal Menyusul Istrinya

    4580 shares
    Share 1832 Tweet 1145
  • Tiga Peristiwa Ini Tunjukkan Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber

    23946 shares
    Share 9578 Tweet 5987
  • Menimbang Umrah di Masa Pandemi

    141 shares
    Share 56 Tweet 35
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama