PWMU.CO-Kaos tangan astronot sedang dikembangkan oleh peneliti Australia untuk mempermudah para antariksawan kembali bergerak normal saat kembali ke bumi.
Setelah menghabiskan waktu di luar angkasa, astronot umumnya mengalami gangguan gerakan tubuh yang hingga kini belum teratasi. Kaos kaki dengan alat kompresi dikenakan ke lengan bawah astronot untuk memperkuat sistem sensorimotorik yang berfungsi mengendalikan pergerakan tangan.
Peneliti Australia Profesor Dr Gordon Waddington dari Universitas Canberra yang menjadi anggota tim penelitian menjelaskan, para astronot biasanya mengalami gangguan sensorimotorik, yakni hilangnya kontrol terhadap lengan mereka begitu mendarat di bumi.
”Alat ini bertujuan untuk memperkuat sensorimotorik pada bagian lengan bawah astronot,” kata Gordon Waddington seperti dimuat abc.net.au, Jumat (19/6/2020).
Ia menjelaskan, ketika astronot menghabiskan waktu lebih dari empat pekan di luar angkasa, kurangnya stimulus eksternal menyebabkan mengalami gangguan sensorimotorik tersebut.
”Proyek ini menjawab kebutuhan NASA untuk melakukan penelitian Human Exploration Research Opportunities dan bertujuan meningkatkan kinerja dan rehabilitasi para astronot yang terlibat dalam misi antariksa NASA dan ESA (Badan Antariksa Eropa),” katanya.
Kurangi Risiko Cacat
Sejalan dengan rencana NASA untuk kembali mendarat ke bulan pada tahun 2024, sambungnya, teknologi ini akan mengurangi risiko kecacatan manusia dalam pesawat ruang angkasa, karena lamanya mereka menjalani masa tanpa berat.
Profesor Waddington yang juga direktur Research Institute for Sport and Exercise (UCRISE) akan memanfaatkan pengalamannya dalam teknologi keolahragaan.
”Kita bisa memanfaatkan peralatan yang dikembangkan dalam penelitian ini untuk mengatasi gangguan sensorimotorik yang dialami para astronot, melalui peralatan yang bisa dipakai,” jelasnya.
Kaos tangan kompresi ini akan diproduksi oleh SRC Health, sebuah perusahaan garmen khusus kesehatan di Melbourne. Selain digunakan para astronot, kaos tangan astronot kompresi ini juga bisa membantu orang yang cedera dan membantu para lansia agar tidak jatuh.
Salah satu perusahaan yang dimiliki University of Canberra, Prism Neuro, nantinya juga akan mengembangkan produk dengan menggunakan teknologi ini.
”Proyek ini akan memajukan pengembangan peralatan kesehatan dan terapi untuk membantu mengatasi, mengobati dan meningkatkan kemampuan sensorimotorik manusia,” kata Waddington lagi.
Penelitian yang dilakukan Prism Neuro ini melibatkan perusahaan Australia elmTEK and SRCHealth, dengan dana sebesar 432.000 dolar Australian dari Australian Space Agency (ASA).
”Sangat menggembirakan bagi Australia untuk terlibat dalam penelitian NASA, khususnya menjawab permasalahan medis di luar angkasa serta dampak kehidupan luar angkasa bagi manusia,” ujar Direktur elmTEK Ganen Ganeswaran. (*)
Editor Sugeng Purwanto
Discussion about this post