ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Kamis, Maret 23, 2023
  • Login
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Drakor PSSI, Wah!

Selasa 23 Juni 2020 | 14:50
5 min read
68
SHARES
211
VIEWS
ADVERTISEMENT
Drakor PSSI ditulis oleh Dhimam Abror Djuraid, CEO PS Hizbul Wathan,Liga 2 PSSI.
Dhimam Abror Djuraid penulis Drakor PSSI (Sketsa ulang foto oleh Atho’ Khoiron/PWMU.CO)

Drakor PSSI ditulis oleh Dhimam Abror Djuraid, CEO PS Hizbul Wathan,Liga 2 PSSI.

PWMU.CO – Kompetisi sepakbola boleh libur, tapi berita soal PSSI tak pernah sepi, malah tambah ramai.

Yang lagi viral sekarang adalah silang sengkarut antara pelatih timnas asal Korea Selatan, Shin Tae-yong (STY) dengan Direkrur Teknik Indra Sjafri.

Inilah asyiknya sepakbola Indonesia. Prestasi boleh sepi, tapi konfliknya tetap ramai. Nama pengurus PSSI jauh lebih sering muncul di media ketimbang nama-nama pemain liga. Nama Ketua Umum Mochamad Iriawan jauh lebih ngetop dibanding nama striker timnas (siapa, ya?)

Tentu ini berbanding terbalik dengan negara-negara di seberang sana. Kita hampir tidak pernah mendengar nama Ketua FA, Ketua Bundesliga, Ketua KNVB, atau Ketua FIGC. Tapi kita hafal nama bintang-bintang liga mereka karena setiap detik beritanya bermunculan.

Tidak fair memang memperbandingkan PSSI dengan asosiasi-asosiasi di Eropa itu. Tapi, setidaknya kita bisa mengaca diri bagaimana asosiasi yang profesional itu memposisikan diri sebagai regulator dan fasilitator yang menjamin terciptanya iklim kompetisi yang profesional yang kondusif untuk menciptakan prestasi timnas yang optimal.

Konflik PSSI

Publik bola sempat menaruh harapan tinggi terhadap kepemimpinan Mochamad Iriawan. Apalagi Indonesia sudah mendapat kepercayaan FIFA untuk menjadi tuan rumah tunggal Piala Dunia U-20 tahun depan.

Tapi, belum setahun, rasanya yang muncul malah masalah demi masalah. Masa depan kompetisi masih kabur, beberapa masalah datang beruntun. Mulai dari mundurnya Ratu Tisha dari posisi Sekjen, turunnya Cucu Somantri dari kursi CEO PT LIB, dan terbaru perseteruan STY dengan Indra Sjafri.

Konflik ini bisa membawa implikasi serius untuk sepakbola Indonesia karena menyangkut target di Piala Dunia U-20 tahun depan, dan target-target lain di AFF dan kualifikasi Piala Dunia senior.

Ini bukan persoalan sepele. Seorang pelatih profesional seperti STY pasti punya pertimbangan matang sebelum memutuskan berbicara kepada media. Ia memendam persoalan itu cukup lama sebelum memutuskan untuk mengungkapkannya kepada media.

STY kecewa terhadap beberapa keputusan PSSI, termasuk ketika PSSI memasukkan Indra Sjafri ke dalam tim tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan STY. Ketegangan meledak ketika Indra Sjafri dianggap mangkir dalam sebuah sesi.

Indra Sjafri sudah memberikan klarifikasi mengenai insiden itu. Sebagai pelatih profesional Indra paham mengenai profesionalisme dan respek terhadap sesama pelatih, karena itu Indra Sjafri bertanggung jawab terhadap hati nuraninya sendiri.

Indra Sjafri yang bisa menjawab apakah dia menghargai profesionalisme STY dan memberinya respek yang memadai.

Pembentukan Satgas Timnas oleh PSSI menambah runyam situasi. Sebagai pelatih profesional STY pantas gerah oleh keputusan ini. Sebagai pelatih profesional STY pasti tidak mau otoritasnya dicampuri oleh pihak lain yang tidak jelas kompetensinya.

Publik bola nasional berharap banyak kepada STY. Setidaknya publik berharap STY bisa mengulang prestasinya ketika membawa Seongnam menjuarai Liga Champion Asia, atau membuat kejutan ketika membawa Korsel menggasak Jerman 2-0 di Piala Dunia Rusia, 2018.

Dengan kredensialnya itu bukan mustahil STY bisa menciptakan kejutan di Piala Dunia tahun depan. Yang dia butuhkan hanyalah kepercayaan dan otoritas penuh untuk membentuk tim.

Kiprah Pelatih Asing

Kiprah pelatih asing di timnas sebuah negara adalah sesuatu yang lazim, meskipun tidak semuanya membawa prestasi yang hebat. Pelatih asing dibutuhkan kalau pelatih nasional dianggap kurang mumpuni.

Korsel punya pengalaman hebat dengan Guus Hidink yang dengan disiplin tinggi dan otoritas mutlak berhasil merevolusi sepakbola Korea dan membawanya ke tempat terhormat di posisi empat pada Piala Dunia 2002.

Inggris, negara ibu kandung sepakbola, juga mencoba pelatih asing untuk mengubah mental para pemain. Sven Goran Erriksson dan Fabio Capello dicoba dengan hasil yang tidak menggembirakan. Inggris akhirnya kembali ke pelatih produk lokal dan sekarang Gareth Southgate terlihat sudah menemukan jalannya.

Kita sudah punya banyak pengalaman dengan pelatih-pelatih asing. Pada 1970-an kita punya Wiel Coerver yang berhasil meletakkan pondasi sepakbola modern di Indonesia.

Kita pernah punya Opa Alfred Riedl yang memberi prestasi lumayan meskipun tidak pernah juara. Kita pernah mencoba Jacksen Tiago dengan prestasi yang tidak terlalu mengecewakan. Kita juga pernah punya Simon McMenemey dengan prestasi agak medioker.

Drakor PSSI

Kita pernah punya pelatih berkelas seperti Luis Milla, dan sekarang kita punya STY yang punya prestasi cemerlang. Kita butuh STY melakukan gebrakan baru untuk merevolusi mental pemain dan pengurus PSSI sebagaimana STY menyaksikan Guus Hiddink melakukannya terhadap sepakbola Korea Selatan.

Luis Milla pergi membawa kekecewaan karena sikap yang dianggapnya kurang profesional di PSSI. STY juga berpotensi mengalami hal yang sama di tengah jalan.

Taruhannya sangat besar jika STY mudur di tengah jalan. Karena itu PSSI harus membawa STY dan Indra Sjafri duduk bersama menyelesaikan masalah ini. Sebagai pelatih yang sama-sama profesional keduanya harus bisa melepaskan egonya untuk kepentingan yang lebih besar.

Perseteruan STY dan Indra Sjafri ini layaknya drakor (drama korea) yang penuh ketegangan dan kurasan airmata. Drakor PSSI.

Indra Sjafri mengatakan, problemnya dengan STY menyangkut harga diri bangsa. Tentu saja kita apresiasi sikap nasionalisme Indra Sjafri. Tapi, ada baiknya kita sadar diri bahwa kondisi Indonesia sekarang masih rawan dan tidak kondusif untuk melaksanakan program TC karena penanganan pandemi Covid 19 yang tidak konsisten.

Kita tahu bahwa Korea Selatan adalah salah satu negara terbaik di dunia dalam penanganan pandemi ini, dan karena itu wajar pemerintah Korea tidak gampang mengizinkan warganya untuk datang ke negara zona merah seperti Indonesia.

Justru, kalau PSSI salah dalam mengambil keputusan terhadap STY maka harga diri nasional akan menjadi taruhan. Indonesia bisa jadi cemoohan internasional, dan drakor PSSI bisa-bisa berakhir dengan air mata dan penyesalan. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: Dhimam Abror DjuraidPSSI
SendShare27Tweet17Share

Related Posts

Anies Mengukur Gelombang Perubahan dari Jawa Timur

Minggu 19 Maret 2023 | 19:12
402

Anies Baswedan di acara Chief Editor Dialog di Sangri-La Hotel, Kunat (17/3/2023. (Mohammad Nurfatoni/ PWMU.CO)...

Sulap Sepak Bola Indonesia

Jumat 17 Maret 2023 | 08:18
1.2k

Dhimam Abror Djuraid Sulap Sepak Bola Indonesia; Oleh Dhimam Abror Djuraid PWMU.CO - Para pesulap...

Sukadiono atau Tidak Suka-diono

Selasa 27 Desember 2022 | 13:36
1.6k

Dhimam Abror Djuraid Sukadiono atau Tidak Suka-diono oleh Dhimam Abror Djuraid, wartawan senior. PWMU.CO- Musyawarah...

The Real Winner is Qatar

Selasa 20 Desember 2022 | 18:40
364

Lionel Messi memakai bhist saat menerima trofi Piala Dunia di Qatar. The Real Winner is...

Franchise Muhammadiyah

Jumat 18 November 2022 | 19:22
897

Dhimam Abror Djuraid Franchise Muhammadiyah, Dhimam Abror Djuraid PWMU.CO - Ada dua peristiwa yang terjadi...

Muhammad

Sabtu 8 Oktober 2022 | 20:53
231

Dhimam Abror Djuraid Muhammad tulisan opini Dhimam Abror Djuraid, wartawan senior. PWMU.CO- Sebuah survei di...

Dirintis KH Djuraid Mahfud, Pembangunan Masjid Al-Manar Akan Jadi Monumen Sejarah Muhammadiyah Surabaya Barat

Kamis 18 Agustus 2022 | 10:35
11.4k

Penampakan Masjid Al-Manar yang sedang dalam proses pembangunan. KH Djuraid Mahfud, Pembangunan Masjid Al-Manar Akan...

Benarkah Tak Ada Islamophobia di Era Jokowi?

Kamis 28 Juli 2022 | 12:41
760

Dhimam Abror: Benarkah Tak Ada Islamophobia di Era Jokowi? Benarkah Tak Ada Islamophobia di Era Jokowi? Kolom oleh Dhimam Abror...

Anwar Sadat yang Di-Firaun-kan dan Kedekatan Pangeran MBS dengan Israel

Rabu 20 Juli 2022 | 16:12
2.6k

Dhimam Abror Anwar Sadat yang Di-Firaun-kan dan Kedekatan Pangeran MBS dengan Israel, kolom oleh Dhimam Abror...

Antara Kisah Yusuf dan Joshua, Kapolri Diuji

Jumat 15 Juli 2022 | 10:38
1.8k

Dhimam Abror Antara Kisah Yusuf dan Joshua, Kapolri Diuji; Kolom oleh Dhimam Abror Djuraid PWMU.CO - Dalam Kitab Suci...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Inilah 18 Calon PCM GKB Gresik 2022-2027

    14296 shares
    Share 5718 Tweet 3574
  • Jadwal Lengkap Imsakiyah Ramadhan 1444/2023 Kota dan Kabupaten Se-Jawa Timur

    3882 shares
    Share 1553 Tweet 971
  • Festival Permata Fest Muhammadiyah Wotan, Ini Para Juaranya

    433 shares
    Share 173 Tweet 108
  • Telusuri Sejarah Gresik, Siswa SD Mugres Mengunjungi Kampung Kemasan

    383 shares
    Share 153 Tweet 96
  • Formasi Shalat Tarawih yang Utama: 4-4-3, 2-2-2-2-2-1, atau?

    2207 shares
    Share 883 Tweet 552
  • Anids Camp, Bakat Siswa Muncul di Sini

    307 shares
    Share 123 Tweet 77
  • Dalil dan Keutamaan Shalat Tarawih Formasi 4-4-3

    4762 shares
    Share 1904 Tweet 1190
  • Tuntunan Shalat Iftitah, 2 Rakaat Ringan sebelum Shalat Tarawih

    6461 shares
    Share 2761 Tweet 1542
  • Agar Tak Ada yang Kebakaran Jenggot, Perlunya Sinergi Majelis dan Lembaga PWM Jatim

    244 shares
    Share 98 Tweet 61
  • DPW PAN ke Kantor PWM Jatim Bahas Empat Isu Ini

    156 shares
    Share 62 Tweet 39

Berita Terkini

  • Kosegu dan Kokam Ikut Sukseskan Musyda Muhamamdiyah TulungagungRabu 22 Maret 2023 | 22:26
  • Buku Sejarah Muhammadiyah Tulungagung Terbit, Begini Perasaan PenulisnyaRabu 22 Maret 2023 | 22:05
  • Lembaga Pemeriksa Halal
    Lembaga Pemeriksa Halal Gelar Raker, Ini ProgramnyaRabu 22 Maret 2023 | 21:40
  • Padus IPM Sendangagung Tampil Memukau di Musypimcab PaciranRabu 22 Maret 2023 | 21:32
  • Jika Ingin Besar, Pendiri dan Pengelola RSMA Harus Saling MendukungRabu 22 Maret 2023 | 21:02
  • Pawai Becak TK Aisyiyah 2 Kota Probolinggo Sambut RamadhanRabu 22 Maret 2023 | 20:38
  • Edukatif, Tarawih Ramah Anak SDMM Terbuka untuk UmumRabu 22 Maret 2023 | 19:50
  • Ramadhan, Kiblat Rumah Dakwah PCIM Malaysia Kini AkuratRabu 22 Maret 2023 | 17:50
  • PCNA Brondong Turba Ke Ranting MencorekRabu 22 Maret 2023 | 17:28
  • 26 siswa Sdamada mengikuti semifinal Kompetisi Matematika Suprarasional; Liputan Alfiatun Naimah, kontributor PWMU.CO Sidoarjo.
    26 Siswa Sdamada Ikut Semifinal Kompetisi Matematika SuprarasionalRabu 22 Maret 2023 | 17:27

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!