PWMU.CO– Chechnya belakangan ini populer menjadi berita karena presidennya, Ramzan Kadyrov berpenampilan eksentrik dan memberlakukan syariat Islam bagi warganya. Republik Chechnya merupakan wilayah muslim dari Federasi Rusia.
Setelah negeri ini dicabik-cabik perang dengan Rusia tahun 1994-2000, Chechnya terus membangun kembali infrastruktur yang hancur. Dalam kurun waktu 20 tahun ini ibukota Grozny dan kota-kota lain menjadi gemerlap lagi.
Salah satu pembangunan itu adalah masjid terindah dan megah di Chechnya yang terletak kota Argun, 15 km di timur Grozny. Masjid Serdtse Materi atau Hati Ibu. Nama resminya Masjid Aymani Kadyrova untuk mengabadikan nama ibu sang presiden. Ini menjadi masjid megah kedua setelah Masjid Serdtse Chechni (Hati Chechnya) di ibukota Grozny.
Peletakan batu Januari 2011 dan selesai pembangunan pada 2014. Ada tiga menara masjid setinggi 55 meter berbentuk segitiga. Atapnya berbentuk kubah penuh ukiran dengan pencahayaan 50.000 lampu LED. Jadi masjid ini makin memesona dan mengagumkan dipandang pada malam hari. Apalagi lampu itu warnanya bisa berubah-ubah dari merah muda, hijau, dan biru.
Jendela-jendala masjid dipasang kaca tempered glass khusus. Kaca-kaca ini memberi perlindungan sunscreen agar suhu di dalam masjid tetap sejuk. Kaca ini juga bisa mampu meredam kebisingan dari luar sehingga suasana di dalam masjid tetap tenang.
Di pintu gerbang air mancur berbentuk cangkang kerang. Tapi air mancur ini hanya dioperasikan selama musim panas. Tempat wudhu terpisah untuk laki-laki dan perempuan. Tempat berwudu terletak di bawah. Di sini juga disediakan banyak toilet, wastafel, cermin. Di tengah terdapat pancuran bundar dari marmer untuk berwudu.
Tampung 15.000 Jamaah
Masjid ini menjadi objek wisata bagi turis. Takmir masjid menyediakan kerudung, mukena, dan gamis untuk turis yang berpakaian tidak syar’i. Pakaian ini bisa dipakai untuk shalat atau sekadar melihat sekeliling. Lantai kedua untuk jemaah perempuan.
Dinding interior berupa marmer Turki dan batu granit. Menghabiskan 700 ton marmer dan 250 ton granit. Karpetnya berhiaskan bunga tulip dan delima yang dipesan dari Turki. Langit-langit kubahnya dihias plesteran dengan daun emas putih dan merah, dan ornamen kaligrafi ayat Alquran. Kaligrafi ini dibuat seniman kaligrafi Hussein Kutlu. Salah satu kaligrafi itu ayat 35 surah An-Nur.
Aula tempat salat sangat luas bisa menampung 15 ribu jemaah. Namun ruang ini tak mampu menampung jamaah shalat Jumat yang meluber hingga keluar halaman.
Bagian bawah masjid ada madrasah. Setiap tiga kali sepekan, ada sekolah agama untuk siapa pun yang mau belajar dan membaca al-Quran. Murid-muridn beragam. Paling muda berusia lima tahun, paling tua berusia 30 tahun.
Ali Yashurkaev, salah satu guru di situ, mengatakan, biasa mengajar 10 – 11 orang. Yashurkaev lulusan madrasah di Kurchaloy, sebuah desa di Chechnya. Kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas al-Azhar Kairo, Mesir.
Editor Sugeng Purwanto
Discussion about this post