• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Cornell Paper, Angin Segar untuk PKI

Rabu 8 Juli 2020 | 19:44
in Featured
0
6.3k
SHARES
6.4k
VIEWS
Ben Anderson penulis Cornell Paper. (foto nyt)
Ben Anderson penulis Cornell Paper. (foto nyt)

PWMU.CO– Cornell Paper adalah naskah dari Universitas Cornell AS hasil analisis Benedict Anderson, Ruth McVey, dibantu Fred Bunnell tentang peristiwa G30S/PKI.

Ketiganya ahli Indonesia yang bekerja sebagai peneliti pada Pusat Studi Asia Tenggara di Universitas Cornell. Ben dan Ruth pernah datang ke Indonesia pada kurun waktu 1962-1964.

Sementara seniornya George McTurnan Kahin, dosen di Universitas Cornell dan peneliti Indonesia terkenal dengan bukunya Nationalism and Revolution in Indonesia juga pernah datang meneliti di masa revolusi tahun 1948.

Naskah analisis yang populer disebut Cornell Paper itu aslinya berjudul A Preliminary Analysis of the October 1, 1965 Coup in Indonesia. Dibuat Januari 1966, tiga bulan setelah peristiwa G30S/PKI.

Analisis itu memang baru sebuah uraian awal terhadap kudeta 1 Oktober 1965 di Indonesia bukan penelitian yang mendalam. Karena itu hanya menjadi bahan kajian terbatas.

Tapi naskah itu bocor ke wartawan. Dimuat koran The Washington Post pada 5 Maret 1966 dengan judul Blood Bath in Indonesia.  Berita itu membuat marah penguasa Orde Baru. Kemudian mengutus tiga jenderal Ali Murtopo, LB Murdani, dan Nugroho Notosusanto ke Cornell untuk meluruskan berita itu.

Tapi bukti-bukti yang memperkuat pendapat pemerintah yang diminta Ben Anderson untuk bisa mengubah kesimpulannya belum diserahkan. Sampai 1971 naskah itu diterbitkan menjadi buku oleh Cornell tanpa perubahan.

Baca Juga:  Pidato Bung Karno Isyarat Meletus G30S/PKI

Baru tahun 1975 pemerintah mengirim hasil sidang Mahmilub pelaku G30S/PKI. Tapi Ben Anderson masih belum yakin dengan data itu sebagai fakta sebenarnya.

Konflik Internal Tentara

Cornell Paper menyimpulkan, peristiwa Gestapu (Gerakan September Tiga Puluh) meletus sebagai dampak konflik internal Angkatan Darat bukan ulah PKI semata sebagaimana dituduhkan oleh pemerintah Orde Baru.

Menurut Ben dan McVey, Biro Khusus PKI menangkap ketidakpuasan para perwira asal Divisi Diponegoro Jawa Tengah itu disandingkan dengan kepentingan PKI yang sama-sama tidak puas kepada para pimpinan Angkatan Darat.

Analisis seperti ini tentu menjadi angin segar bagi anggota PKI yang dituduh sebagai pemberontak dan membunuh para jenderal Angkatan Darat. Dengan berpegang dari naskah ini mereka mulai kampanye sebagai korban bukan pelaku makar seperti yang kita dengar sampai hari ini.

Buku A Preliminary Analysis of the October 1, 1965 Coup in Indonesia.

Ben Anderson dan Ruth McVey menganalisis konflik tentara ini dengan kacamata tradisi nilai Jawa sesuai keahliannya. Konflik tentara antara perwira junior yang melihat seniornya memegang jabatan di Jakarta menjadi korup dan bekerja sama dengan CIA untuk mendapatkan kekuasaan.

Para jenderal ini dianggap telah melupakan jiwa kesatria yang harus memegang jiwa dan nilai adilihung. Perwira junior ini ingin menghabisi seniornya yang dituduh telah membentuk Dewan Jenderal.

Baca Juga:  Tuduhan Kolonel Latief pada Soeharto, Ini Cerita Versi Lain

Maka tampillah Letkol Untung Syamsuri, Kolonel Latief, dan Brigjen Supardjo dan kawan-kawannya yang menjalankan eksekusi bersama Biro Khusus PKI.

Menurut Anderson dan McVey dipilih hari Kamis, 30 September sebagai hari operasi adalah sesuai perhitungan Jawa, malam itu sebagai hari baik berkumpulnya kekuatan-kekuatan spiritual yang mendukung rencananya.

Pada 1 Oktober pagi sesudah bisa menghabisi para jenderal, Letkol Untung pidato di RRI bahwa Gerakan 30 September hanyalah urusan rumah tangga Angkatan Darat, sehingga rakyat diminta beraktivitas seperti biasa karena Dewan Revolusi yang dbentuk presiden mampu mengatasi ulah Dewan Jenderal yang hendak kudeta.

Situasi Berbalik

Namun situasi berubah setelah Panglima Kostrad Mayor Jenderal Soeharto mengambil alih kendali atas Angkatan Darat dan mencurigai presiden, PKI dan sejumlah perwira kiri bermain di belakang peristiwa ini untuk menyingkirkan jenderal yang tidak disukai.

Saat pasukan Kostrad dan RPKAD menguasai Jakarta, Presiden Soekarno, PKI dan perwira kiri yang berkumpul di Halim Perdanakusuma jadi kelabakan karena bakal diserbu RPKAD.

Bung Karno memilih pulang ke Istana Bogor. Menolak saran Letkol Untung yang lari ke Markas Divisi Diponegoro di Semarang. Presiden Soekarno akhirnya terpaksa memberikan kewenangan Mayjen Soeharto untuk memulihkan keamanan dengan menumpas orang-orang PKI.

Baca Juga:  Pater Beek, Memainkan Peran Intelijen di Indonesia

Salim Said dalam bukunya Gestapu 65 menilai, analisis Ben Anderson dan Ruth McVey itu menunjukkan simpati mereka pada kelompok kiri. ”Memang mereka mempunyai hubungan dengan orang-orang kiri di Indonesia selama penelitiannya di sini,” katanya.

Ketika McVey berada di Jakarta, ujar dia, PKI mengundangnya untuk ceramah pada Akademi Politik Ali Archam yang mendidik kader-kader PKI. ”McVey memang khusus mempelajari bangkit dan berkembangnya PKI.”

Salim dalam kesempatan diskusi dengan Ben Anderson di rumah Soe Hok Gie tahun 1967 menyampaikan, kalau Ben berada di Jakarta dari 1963 hingga Oktober 1965 berarti mengikuti perkembangan politik.

”Akan sulit sekali baginya untuk tidak melihat bahwa PKI memainkan peran penting di balik Gestapu,” ujarnya. ”PKI berada sepenuhnya di balik Gestapu memang dominan dan satu-satunya tafsiran waktu itu.”

Simpatisan Gerakan Kiri

Salim bertemu Ben lagi di Amerika ketika dia kuliah doktor di Pascasarjana Universitas Ohio tahun 1980. Waktu itu Ben menceritakan hubungan baiknya dengan sejumlah tokoh Pemuda Rakyat dan CGMI ketika penelitian di Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin.

Dia menunjukkan simpatinya kepada aktivitas para pemuda komunis pada masa itu yang banyak berperan di masa revolusi maupun 1965 yang menjadi objek penelitian bukunya.

Dia merasa sedih karena teman-temannya di kalangan muda PKI banyak yang hilang setelah masa pembersihan G30S/PKI.

Akibat Cornell Paper itu Ben Anderson dan George McTurnan Kahin dilarang masuk Indonesia sejak 1972. Cekal ini bagi Kahin berakhir tahun 1991 dan Ben tahun 1999. Ben kemudian ke Indonesia dan meninggal di Malang pada 13 Desember 2015 di usia 79 tahun. (*)

Penulis/Editor Sugeng Purwanto 

Tags: Ben AndersonG30S PKIUniversitas Cornell
Share2519SendTweet1574

Related Posts

Tuduhan Kolonel Latief
Featured

Tuduhan Kolonel Latief pada Soeharto, Ini Cerita Versi Lain

Minggu 4 Oktober 2020 | 19:27
10.1k
Pidato Bung Karno
Featured

Pidato Bung Karno Isyarat Meletus G30S/PKI

Sabtu 3 Oktober 2020 | 11:08
3.5k
Keputusan blunder G30S
Featured

Keputusan G30S/PKI: Militer Pangkat Tertinggi Letkol

Kamis 1 Oktober 2020 | 21:55
12.5k
PR Kita
Kolom

PR Kita: Keluar Jadi Gurem

Kamis 1 Oktober 2020 | 19:34
171
Lolos penculikan, Nasution serang balik PKI.
Featured

Lolos Penculikan, Nasution Serang Balik PKI

Kamis 1 Oktober 2020 | 15:56
34.9k
Aidit Salahkan Bung Karno
Featured

Aidit Salahkan Bung Karno atas Gagalnya G30S

Rabu 30 September 2020 | 12:07
7.5k
Next Post
Ahmad Surkati Al-Irysad dan Muhammadiyah ditulis oleh Syafiq A. Mughni, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah; Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya.

Ahmad Surkati Al-Irysad dan Muhammadiyah

Allah seperti Prasangka Hamba kajian oleh Bahrus Surur-Iyunk, Kepala SMA Muhammadiyah 1 Sumenep, Madura; Penulis buku Agar Imanku Semanis Madu, Nikmatnya Bersyukur, Indahnya Bersabar dan 10 Langkah Menembus Batas Meraih Mimpi.

Allah seperti Prasangka Hamba

Gelas kopi Starbuck yang bertulisan ISIS. (foto sahan journal)

Starbuck Bersikap Rasis ke Pelanggan

Hamzah Tualeka, kiri, serah terima berkas PCM Kenjeran kepada Ketua PCM baru Kenjeran Rofiq Munawi di Masjid at Taqwa. (dok pcm kenjeran)

Hamzah Tualeka, Mubaligh FIAD Wafat

Konsep Diri, Hijrah ala Milenial

Konsep Diri, Hijrah ala Milenial

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa
Ngaji Hadits

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa

Jumat 22 Januari 2021 | 09:06
210

Potret udara soal kerusakan kantor Gubernur Sulawesi Barat yang diguncang gempa (Foto dok CT Arsa sumber detik.com) Musibah, Cara Allah...

Read more
Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
780

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
221

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
390

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more

Berita Terkini

Pembubaran Komnas HAM

Pembubaran Komnas HAM

Jumat 22 Januari 2021 | 20:13
Anemia

Anemia pada Remaja Putri, Ini Risikonya

Jumat 22 Januari 2021 | 18:56
Lima Strategi Aman Bermedia Sosial

Lima Strategi Aman Bermedia Sosial

Jumat 22 Januari 2021 | 15:57
Bersyukur sebagai Alat Ukur Keimanan

Bersyukur sebagai Alat Ukur Keimanan

Jumat 22 Januari 2021 | 15:32
Teliti Peran Emosi dalam Interaksi Guru-Siswa Autis, Dosen UM Jember Raih Doktor

Teliti Peran Emosi dalam Interaksi Guru-Siswa Autis, Dosen UM Jember Raih Doktor

Jumat 22 Januari 2021 | 14:55
Resmikan Sekolah Riset Smamio Gresik, Ini Harapan Haedar Nashir

Resmikan Sekolah Riset Smamio Gresik, Ini Harapan Haedar Nashir

Jumat 22 Januari 2021 | 13:14
Anggota DPR RI Resmikan PLTS Smamio

Anggota DPR RI Resmikan PLTS Smamio

Jumat 22 Januari 2021 | 11:39
TVMu Jatim Stasiun Mugeb Gresik Diresmikan

TVMu Jatim Stasiun Mugeb Gresik Diresmikan

Jumat 22 Januari 2021 | 11:28
Ikhtiar medis

Ikhtiar Medis dan Teologis Bebas Covid

Jumat 22 Januari 2021 | 11:26
Tekad Smamio Menjadi Sekolah Kreatif tanpa Batas

Tekad Smamio Menjadi Sekolah Kreatif tanpa Batas

Jumat 22 Januari 2021 | 10:54

Berita Populer Hari Ini

  • Ideologi

    Ideologi Muhammadiyah Tergantung Ulama Tarjih

    8490 shares
    Share 3396 Tweet 2123
  • Hari Pertama di Mamuju, Tim Medis Muhammadiyah Lakukan Dua Operasi Bedah

    7325 shares
    Share 2930 Tweet 1831
  • Banjir Kalimantan akibat Eksploitasi Alam yang Sembrono

    5338 shares
    Share 2135 Tweet 1335
  • Tekad Smamio Menjadi Sekolah Kreatif tanpa Batas

    3137 shares
    Share 1255 Tweet 784
  • Tragedi KM 50, Ungkap Aktor Intelektual

    15056 shares
    Share 6022 Tweet 3764
  • Anggota DPR RI Resmikan PLTS Smamio

    1859 shares
    Share 744 Tweet 465
  • TVMu Jatim Stasiun Mugeb Gresik Diresmikan

    1633 shares
    Share 653 Tweet 408
  • Muhammadiyah – NU di Pusaran Glorifikasi FPI

    1540 shares
    Share 616 Tweet 385
  • Menko PMK Kunjungi Korban Banjir Bogor

    1221 shares
    Share 488 Tweet 305
  • Perpres Berbahaya Mengadu Rakyat

    819 shares
    Share 328 Tweet 205
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama