PWMU.CO-Istri Rasulullah berjumlah 14 orang. Tapi hanya 12 istri yang hidup bersama Nabi. Dua orang dikembalikan kepada keluarganya karena bermasalah. Semua istri Nabi Muhammad janda kecuali Aisyah ra.
1. Khadijah binti Khuwailid, istri pertama yang dinikahi ketika Nabi Muhammad berusia 25 tahun dengan mahar 20 ekor anak sapi. Khadijah pendukung dakwah Islam dengan jiwa dan hartanya. Mulai masa awal kenabian hingga meninggal dunia di Mekkah saat pemboikotan orang Quraisy.
Khadijah melahirkan tujuh anak dari Nabi saw. Tiga anak lelaki al-Qasim. ath Thohir, ath Thayib meninggal waktu kecil. Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, dan Fathimah besar bersama Nabi.
Ada pendapat, Khadijah ketika menikah dengan Nabi bukan berumur 40 tahun. Bisa jadi lebih muda sepuluh tahun. Itu berdasarkan perhitungan Khadijah melahirkan tujuh anak dari Nabi. Jika jarak pendek antar anak dua tahun maka butuh waktu 14 tahun. Kalau menikah sudah umur 40 tahun, mestinya wanita umur 54 tahun sudah masuk menopause.
2. Istri kedua Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shiddiq. Menikah dengan Nabi saw di Mekkah di usia tujuh tahun. Maharnya 400 dirham. Berkumpul satu rumah setelah baligh dan hijrah di Madinah. Dialah istri Nabi yang gadis. Besarnya mahar kepada Aisyah ini kemudian menjadi patokan ketika Nabi menikahi istri-istri lainnya.
3. Saudah binti Qais bin Abdu Syams. Istri Nabi ketiga. Sebelum diperistri Rasulullah, Saudah binti Zam’ah bersuamikan AsSakran bin Amr bin Abdu Syams bin Abdu Wudd bin Nashr bin Malik bin Hisl.
Nikah yang Menghebohkan
4. Zainab binti Jahsy dinikahi setelah bercerai dengan anak angkat Nabi, Zaid bin Haritsah. Pernikahan ini menimbulkan kehebohan di kalangan Quraisy karena menikahi bekas menantu. Tapi kemudian menurunkan surat al-Ahzab ayat 37 yang membolehkan menikahi bekas istri anak angkat.
5. Ummu Salamah atau nama aslinya Hindun dinikahkan dengan Nabi oleh anaknya Salamah. Maharnya kasur dibungkus pelepah pohon kurma, gelas, mangkuk, dan alat penggilingan.
6. Hafshah dinikahkan dengan Nabi oleh Umar bin Khaththab. Sebelumnya dia bersuamikan Khunais bin Hudzafah As-Sahmi.
7. Ummu Habibah binti Abu Sufyan nama aslinya Ramlah. Dinikahi Nabi secara jarak jauh ketika dia hijrah di Habasyah. Raja Najasyi yang melamarkan mewakili Nabi. Suaminya Ubaidillah bin Jahsy meninggal setelah murtad pindah ke Kristen.
8. Juwairiyah binti Al-Harits dari kabilah Khuzaah. Dia jadi tawanan saat perang Bani al-Musthaliq yang dimiliki Tsabit bin Asy-Syammas al-Anshari. Lalu dia meminta bantuan Rasulullah untuk pembebasan dirinya. Rasulullah mengatakan,”Maukah kamu pada sesuatu yang lebih baik?” ”Apa itu, ya Nabi?”
Rasulullah menjawab,”Aku melunasi uang pembebasanmu, lalu menikahimu.” Juwairiyah langsung menjawab, ”Saya mau.”
Istri dari Bangsa Yahudi
9. Shafiyah binti Huyay bin Akhthab juga tawanan dari perang Khaibar. Kemudian Nabi memilihnya untuk dinikahi. Resepsi pernikahan diadakan sederhana dalam perjalanan pulang ke Madinah. Sebelumnya Shafiyah bersuami Kinanah bin Ar-Rabi’ yang terbunuh dalam perang itu.
10. Maimunah binti Al-Harits dinikahkan dengan Nabi oleh pamannya Abbas bin Abdul Muthalib. Maharnyaa dibayar Abbas. Dia janda dari Abu Ruhm. Ada yang menceritakan Maimunah menyerahkan dirinya kepada Rasulullah ketika sedang naik uta bersama Nabi. Dia mengatakan,”Unta ini dan yang ada di atasnya adalah milik Allah dan RasulNya.”
Setelah itu Allah ta’ala menurunkan ayat ’dan perempuan mukmin yang menyerahkan dirinya kepada Nabi kalau Nabi mau menikahinya, sebagai pengkhususan bagimu, bukan untuk semua orang mukmin (al-Ahzab: 50).
11. Zainab binti Khuzaimah digelari Ummu al-Masakin karena suka menolong orang-orang miskin. Dia berasal dari keluarga kaya. Ketika Ubaidah bin Harits, suaminya gugur di Perang Badar, Nabi menikahinya. Zainab tidak mendampingi Nabi hingga akhir karena meninggal dunia lebih dulu.
12. Mariyah Qibtiyah dari Mesir bangsa Qibti. Hadiah dari Raja Makaukis setelah menerima surat persahabatan dari Nabi. Melahirkan anak Nabi bernama Ibrahim, namun meninggal dunia sewaktu kecil.
Ada lagi istri-istri Rasulullah yang tidak hidup bersama karena bermasalah setelah dinikahi. Ada dua orang yaitu Asma’ binti An-Nu’man al-Kindiyah karena memiliki penyakit keputihan. Dia dikembalikan kepada keluarganya.
Kedua, Amrah binti Yazid Al-Kilabiyah. Setelah dinikahkan, dia menolak bertemu Nabi. Maka dia dikembalikan kepada keluarganya. (*)
Editor Sugeng Purwanto
Discussion about this post