• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Moral Pemimpin Kita

Minggu 19 Juli 2020 | 06:07
in Kolom
0
331
SHARES
338
VIEWS
Moral Pemimpin Kita ditulis oleh Syafiq A. Mughni, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah; Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya.
Prof Syafiq A. Mughni penulis Moral Pemimpin Kita. (Sketsa ulang foto oleh Atho’ Khoironi/PWMU.CO)

Moral Pemimpin Kita ditulis oleh Syafiq A. Mughni, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah; Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya.

PWMU.CO – Kepemimpinan merupakan persoalan yang sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Telah menjadi pengetahuan kita, baik al-Quran maupun Sunnah Nabi, mengajarkan perlunya kepemimpinan bagi setiap kelompok orang. Jika pemimpin baik, maka masyarakat akan menjadi baik; begitu juga sebaliknya.

Karena itu, pemimpin haruslah orang yang beretika atau berakhlak. Bagaimana etika kepemimpinan yang ideal itu telah ditegaskan dalam al-Quran, dicontohkan oleh Nabi Muhammad, dan dielaborasi dalam tradisi spiritualitas Islam.

Pemimpin Sufisik

Rumusan sufistik tentang shabr, wara’, zuhd, dan qanaah merupakan etika yang perlu dimiliki oleh setiap pemimpin. Tetapi harus disadarai bahwa rumusan sufistik itu harus diletakkan dalam makna yang realistik dan aktivistik, dan bukan impian indah yang fatamorganik, pasifistik, dan fatalistik.

Sekalipun kata etika sering digunakan dalam bahasa sehari-hari, sesungguhnya ia pada dasarnya adalah sebuah diskursus filsafat. Ia bersifat normatif, sesuatu yang harus dipedomani dalam konteks kesusilaan, akhlak, dan moral.

Ia memberikan tuntunan tentang mana yang baik dan mana yang buruk dalam tindakan atau perbuatan manusia. Aristoteles adalah filosof terkemuka yang mula-mula berbicara tentang etika. Sesungguhnya, ia diambil dari kata Yunani ethos yang berarti watak atau adat. Etika berkaitan langsung dengan kewajiban dan tanggung jawab manusia.

Dalam tradisi Latin dikenal konsep mos (jamaknya mores), yang dalam bahasa Indonesia disebut moral, yang memiliki makna adat dan cara hidup.

Jadi, antara etika dan moral pada dasarnya memiliki makna yang sama, walau pemakaiannya menunjukkan sedikit perbedaan. Etika dipakai untuk sesuatu telaah sistem nilai-nilai atau kode, sedangkan moral untuk perbuatan yang sedang dinilai.

Immanuel Kant melihat bahwa landasan dan inti etika sesungguhnya adalah virtue atau kebajikan (al-birr). Ia bersifat universal dan otonom. Ia ibarat sumber mata air yang tiada habis-habisnya, sumber motivasi yang tidak pernah kering.

Baca Juga:  Politik Amoral Musuh Muhammadiyah

Orang yang menginginkan virtue yang bersifat universal itu perlu berjuang keras untuk meraihnya. Dari kebajikan itu akan lahir happiness atau kebahagiaan (as-saadah).

Happiness bersifat partikular dan heteronom. Dalam mengejar kebahagiaan, orang akan berjuang mendapatkan kekayaan, kedudukan, atau kekuasaan. Tapi bagi orang lain, kebahagiaan justru diperoleh dengan kesahajaan. Karena kekayaan, kedudukan, dan kekuasaan akan membuat orang lupa daratan.

Itulah partikularitas dan heteronomi dari as-saadah. Orang bisa melakukan perbuatan yang berbeda-beda untuk mencapai as-saadah, tetapi bentuk as-saadah yang berbeda-beda itu akan bermuara pada al-birr yang bersifat universal.

Politik Kekeuasaan

Dalam tradisi Barat, politik selalu berurusan dengan how to gain power. Karena itu, sering terlihat kenyataan orang berusaha untuk mendapatkannya dengan segala cara.

Nicollo Machiavelli menfatwakan the end justifies the means. Akibat tradisi politik semacam ini, Muhammad Iqbal menyatakan politik itu kotor.

Dalam bidang ekonomi, orang juga berprinsip how to gain the most while losing the least. Dengan prinsip semacam ini, orang berusaha menumpuk kekayaan sebesar mungkin tanpa memperhatikan akibat yang akan diderita oleh orang lain karena keserakahannya itu.

Jika sikap seperti itu terus berlanjut, maka tidak akan ada kebajikan (virtue, al-birr) dalam masyarakat, dan dengan demikian tidak akan muncul kebahagiaan yang sejati (ultimate happiness, as-saadah al-qushwa).

Tiga Serangkai Ajaran Islam

Dalam Islam terdapat ajaran al-akhlaq (ethics) untuk menghindarkan manusia dari kerusakan dan malapetaka. Jika dalam agama itu terdapat tiga dimensi ajaran, yakni akidah, ibadah, dan akhlak, maka sesungguhnya ketiga-tiganya menjalin hubungan yang dinamis.

Tidak ada akidah yang benar tanpa pengamalan ibadah dan akhlak. Ibadah tidak akan berfungsi apa-apa tanpa landasan akidah dan melahirkan akhlak yang terpuji.

Demikian juga akhlak yang terpuji akan lahir dari kepercayaan yang benar dan ibadah yang ikhlas. Namun demikian akhlak memiliki posisi sentral sebagai ujung tombak perwujudan Islam yang melahirkan rahmatan li al-’alamin.

Jika akidah merupakan sesuatu yang abstrak dan ibadah sesuatu yang subjektif, maka akhlak adalah konkrit-objektif. Maksudnya, etika yang dimiliki oleh seorang Muslim akan berdampak positif bagi masyarakat umum apapun agamanya.

Baca Juga:  Alasan Umat Islam Harus Jadi Mercusuar Ilmu Pengetahuan

Etika memiliki makna penting dalam kehidupan beragama. Orang seringkali merasa cukup bahwa kebajikan hidup bisa diukur hanya dengan pendekatan hukum tanpa melibatkan etika.

Karena itu banyak dalam masyarakat kita orang naik haji berkali-kali, tetapi lupa memberikan santunan kepada fakir-miskin. Banyak mereka yang sudah merasa lepas dari beban ketika sudah membayar zakat yang jumlahnya hanya dua setengah persen, padahal mereka hidup sangat berlebihan di tengah-tengah masyarakat yang miskin dan tidak terdidik.

Rekayasa Ibadah

Banyak juga orang yang begitu rajin beribadah tetapi melupakan kewajiban sosialnya. Bahkan, orang cenderung mengambil hilah (rekayasa) untuk menghindar dari kewajiban.

Suatu ketika Abu Yusuf, seorang faqih (ahli hukum) dari madzhab Hanafi yang hidup pada zaman Khalifah Harun al-Rasyid, ditanya tentang orang yang memiliki sejumlah harta yang sudah mencapai nishab (ukuran) sehingga ia harus membayar zakat.

Tetapi ketika akan sampai pada haul (masa) mengeluarkan zakat itu, ia menghadiahkan sebagian dari hartanya itu kepada anaknya sehingga total hartanya menjadi kurang dari nishab-nya. Dengan demikian, ia bisa terhindar dari kewajiban zakat.

Abu Yusuf menyatakan tindakan orang itu diperbolehkan. Sikap Abu Yusuf ini bisa dipahami karena hanya menggunakan pendekatan hukum.

Ibn al-Jawzi, seorang fakih dari madzhab Hambali yang wafat 1200, mengatakan bahwa itu adalah tipikal sikap seorang fakih. Jika benar-benar memahami Islam, kata Ibn al-Jawzi, ia tidak akan bersikap demikian karena ia akan mempertimbangkan perbuatan itu juga dengan landasan etika.

Jadi, secara hukum orang tersebut bisa terbebas dari zakat tetapi secara etis tidak. Oleh karena itu, hukum hanya akan berfungsi dengan baik jika tetap berada dalam kerangka etika.

Baca Juga:  Muhammadiyah dan Dilema Politik

Pentingnya Akhlak

Begitu sentralnya posisi akhlak (etika) dalam kehidupan manusia, sehingga Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa ia diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak manusia.

Nabi mengajarkan al-’adl (keadilan), as-shidq (kejujuran), al-amanah (keterpercayaan), al-rahm (kasih-sayang), dan lan-lain. Etika yang telah diajarkan oleh Nabi SAW dalam perkembangan selanjutnya dielaborasi dalam bentuk tasawuf.

Dalam tasawuf, orang ditekankan untuk memiliki nilai-nilai luhur, seperti syukr (terima kasih), tawakkul (berrserahdiri), qana’ah (kepuasan), shabr (ketabahan), dan zuhd (kesederhanaan).

Jadi akhlak dan tasawuf sesungguhnya merupakan khazanah etika Islam. Hal yang sama oleh Nabi, pada suatu kesempatan, juga disebut dengan al-ihsan. Ketika ditanya, ia menjelaskan bahwa al-ihsan itu ialah menyembah (mengabdi kepada) Allah dengan sikap seolah-olah melihat Allah.

Dalam pengertian yang lebih luas, hadits ini menggambarkan bahwa amal-ibadah tidak cukup hanya dilakukan sebagai formalitas, tetapi harus disertai penghayatan bahwa Allah selalu memantau apa yang dilakukan orang.

Dengan demikian, orang itu akan tetap menjaga agar seluruh hidupnya merupakan kebajikan dan bukan kemungkaran. Jadi, di tengah-tengah kebebasan manusia untuk berbuat di dunia ini, dan dengan demikian lahir berbagai macam perbuatan yang kontradiktif, etika menjadi sangat penting untuk menumbuhkan kehidupan yang penuh kebajikan.

Ketika seseorang memiliki semangat tinggi untuk melakukan wirausaha, maka etika menuntun agar melakukannya dengan kejujuran tanpa penipuan.

Ketika seseorang sudah berhasil mendapatkan kekayaan, maka etika menuntut agar orang tersebut menyisakan sebagiannya untuk membantu kaum yang lemah atau untuk memenuhi kemaslahatan umum.

Setiap orang layak diberikan hak untuk mendapatkan kekuasaan dengan cara yang adil, dan jika telah memperoleh kekuasaan itu ia harus menggunakannya dengan benar. (*)

Moral Pemimpin Kita, Editor Mohammad Nurfatoni.

Atas izin penerbit Hikmah Press Surabaya, tulisan berjudul asli Etika dalam buku Mendekati Agama: Memahami dan Mengamalkan Islam dalam Ruang dan Waktu (2014) ini dimuat ulang oleh PWMU.CO dengan judul Moral Pemimpin Kita.

Tags: Akhlak PemimpinProf Syafiq A MughniSyafiq A. Mughni
Share132SendTweet83

Related Posts

Atasi Pandemi dengan llmu, Ulama Pernah Tulis 20 Buku soal Itu
Kabar

Atasi Pandemi dengan llmu, Ulama Pernah Tulis 20 Buku soal Itu

Minggu 17 Januari 2021 | 06:02
1.4k
Mitos bangsa Yahudi
Kabar

Mitos Bangsa Yahudi yang Disebut Unggul, Faktanya Begini

Rabu 23 Desember 2020 | 07:01
6.1k
Syafaat, Pandangan Intelektual Muhammadiyah
Kajian

Syafaat, Pandangan Intelektual Muhammadiyah

Selasa 6 Oktober 2020 | 19:39
529
Muhammadiyah Wahabi? Kolom ditulis oleh Syafiq A. Mughni, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah; Guru Besar UINSA Surabaya.
Kolom

Muhammadiyah Wahabi?

Minggu 9 Agustus 2020 | 16:39
2.2k
Rebutan Khalifah
Kolom

Rebutan Khalifah

Sabtu 8 Agustus 2020 | 13:40
933
Politik Amoral Musuh Muhammadiyah
Kolom

Politik Amoral Musuh Muhammadiyah

Rabu 5 Agustus 2020 | 09:57
400
Next Post
SD Muwri Bagi Buku Drive Thru Minus Plastik

SD Muwri Bagi Buku Drive Thru Minus Plastik

Pemuda dan Empat Tipe Manusia

Pemuda dan Empat Tipe Manusia

Masjid Biru Sankt Peterburg, ada jasa Bung Karno di sini. (visit st petersburg)

Masjid Biru Saint Petersburg, Ada Jasa Bung Karno di Sini

Pengamat: Harga BBM Tidak Turun untuk Bayar Utang

Pengamat: Harga BBM Tidak Turun untuk Bayar Utang

Muhammadiyah seperti Ibu Negeri, Pidato Haedar Nashir di Tanwir. Dari soal Covid-19, RUU HIP, peran Muhammadiyah untuk negeri, hingga kebanggaan jadi Muhammadiyah.

Muhammadiyah seperti Ibu Negeri, Pidato Haedar Nashir di Tanwir

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa
Ngaji Hadits

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa

Jumat 22 Januari 2021 | 09:06
261

Potret udara soal kerusakan kantor Gubernur Sulawesi Barat yang diguncang gempa (Foto dok CT Arsa sumber detik.com) Musibah, Cara Allah...

Read more
Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
788

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
222

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
392

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more

Berita Terkini

Menunggu Madam Bansos

Menunggu Madam Bansos Diungkap KPK

Sabtu 23 Januari 2021 | 09:53
Relawan MDMC

Relawan MDMC Tembus Desa Terisolasi Serahkan Bantuan Gempa Mamuju

Sabtu 23 Januari 2021 | 09:50
Salihi Saleh

Salihi Saleh, Bendahara PWM Sulbar Meninggal Menyusul Istrinya

Sabtu 23 Januari 2021 | 09:09
Milad Ke-6, Smamio Resmikan 3 Ikon Sekolah

Milad Ke-6, Smamio Resmikan 3 Ikon Sekolah

Sabtu 23 Januari 2021 | 08:10
Pembubaran Komnas HAM

Pembubaran Komnas HAM

Jumat 22 Januari 2021 | 20:13
Anemia

Anemia pada Remaja Putri, Ini Risikonya

Jumat 22 Januari 2021 | 18:56
Lima Strategi Aman Bermedia Sosial

Lima Strategi Aman Bermedia Sosial

Jumat 22 Januari 2021 | 15:57
Bersyukur sebagai Alat Ukur Keimanan

Bersyukur sebagai Alat Ukur Keimanan

Jumat 22 Januari 2021 | 15:32
Teliti Peran Emosi dalam Interaksi Guru-Siswa Autis, Dosen UM Jember Raih Doktor

Teliti Peran Emosi dalam Interaksi Guru-Siswa Autis, Dosen UM Jember Raih Doktor

Jumat 22 Januari 2021 | 14:55
Resmikan Sekolah Riset Smamio Gresik, Ini Harapan Haedar Nashir

Resmikan Sekolah Riset Smamio Gresik, Ini Harapan Haedar Nashir

Jumat 22 Januari 2021 | 13:14

Berita Populer Hari Ini

  • Resmikan Sekolah Riset Smamio Gresik, Ini Harapan Haedar Nashir

    Resmikan Sekolah Riset Smamio Gresik, Ini Harapan Haedar Nashir

    6247 shares
    Share 2499 Tweet 1562
  • TVMu Jatim Stasiun Mugeb Gresik Diresmikan

    5549 shares
    Share 2220 Tweet 1387
  • Anggota DPR RI Resmikan PLTS Smamio

    5067 shares
    Share 2027 Tweet 1267
  • Ideologi Muhammadiyah Tergantung Ulama Tarjih

    8502 shares
    Share 3401 Tweet 2126
  • Smamio Campus Tour Virtual Libatkan Alumni di 30 PT Favorit

    4464 shares
    Share 1786 Tweet 1116
  • Ikhtiar Medis dan Teologis Bebas Covid

    3168 shares
    Share 1267 Tweet 792
  • Tekad Smamio Menjadi Sekolah Kreatif tanpa Batas

    3147 shares
    Share 1259 Tweet 787
  • Banjir Kalimantan akibat Eksploitasi Alam yang Sembrono

    5339 shares
    Share 2136 Tweet 1335
  • Milad Ke-6, Smamio Resmikan 3 Ikon Sekolah

    2452 shares
    Share 981 Tweet 613
  • Muhammadiyah – NU di Pusaran Glorifikasi FPI

    1621 shares
    Share 648 Tweet 405
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama