ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Rabu, Maret 22, 2023
  • Login
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Syiah-Sunni, Perlu Pendekatan Baru

Sabtu 25 Juli 2020 | 07:01
5 min read
1.5k
SHARES
4.6k
VIEWS
ADVERTISEMENT
Syiah-Sunni, Perlu Pendekatan Baru ditulis oleh Syafiq A. Mughni, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah; Guru Besar UINSA Surabaya.
Prof Syiah-Sunni, penulis Syiah-Sunni, Perlu Pendekatan Baru (Sketsa ulang foto oleh Atho’ Khoironi/PWMU.CO)

Syiah-Sunni, Perlu Pendekatan Baru ditulis oleh Syafiq A. Mughni, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah; Guru Besar UINSA Surabaya.

PWMU.CO – Ketika Nabi Muhammad SAW masih hidup, tidak ada mazhab atau aliran dalam Islam. Perbedaan pendapat jelas ada, tetapi lekas diatasi karena Nabi menjadi tempat pengembalian semua persoalan.

Ketika Nabi telah mengambil keputusan, semua sahabat patuh pada putusannya. Semasa hidup Nabi, tidak ada Ahlussunnah, Syiah, Mu’tazilah, atau lainnya.

Jadi, kapan Syiah mulai ada? Jawabnya bisa beragam, tergantung pada apa yang dimaksud dengan Syiah itu. Sejarah menunjukkan bahwa aliran Syi’h itu terbentuk melalui proses yang panjang.

Rumusan pemikiran Syiah itu berkembang sebagai respons terhadap tantangan yang dihadapi dari masa ke masa. Bermula dari pemikiran yang sangat sederhana (simple) berkembang menjadi pemikiran yang rumit (sophisticated).

Ketika Nabi Muhammad SAW wafat (632 M), yang dimaksud Syiah—tepatnya bibit-bibit Syiah—adalah sebagian sahabat Nabi yang cenderung pada Ali bin Abi Thalib.

Mereka berpendapat Ali lebih layak menggantikan posisi Nabi sebagai pemimpin umat semata-mata dengan alasan kedekatannya kepada Nabi sebagai sepupu dan menantu. Pada saat itu belum ada argumentasi teologis untuk mendukung kelayakannya sebagai pengganti Nabi.

Dua puluh lima tahun kemudian, sekitar 657 M, persoalannya menjadi semakin berkembang ketika terjadi perang saudara antara Ali dan Muawiyah.

Sejak saat itu muncullah argumentasi teologis untuk meligitimasi sikap masing-masing. Ayat-ayat al-Quran mulai digunakan untuk menilai siapa yang salah dan siapa yang benar dalam perang saudara itu.

Jika salah, apakah berarti mereka sudah keluar dari Islam ataukah sekadar mereka berbuat dosa. Di tengah-tengah konflik senjata itu, muncul kelompok Khawarij, sebagai contoh, yang menyatakan bahwa baik pendukung Muawiyah maupun Ali sama-sama kafir dan karena itu harus diperangi.

Sejarah Syiah

Pada tahap ini, Syiah hanyalah kelompok yang loyal kepada Ali baik karena kualitas kepemimpinanya maupun karena alasan-alasan agama. Tetapi argumentasi keagamaan untuk mendukung Ali masih sangat simpel, ialah keyakinan bahwa Ali berada pada pihak yang benar.

Tiga abad kemudian, sekitar abad ke-10 M, perpecahan politik di kalangan umat Islam semakit rumit. Kerumitan itu diperparah dengan lahirnya kelompok-kelompok politik baru maupun pemikiran agama.

Sebagian dari kelompok-kelompok itu menyerang posisi politik Syiah dengan cara mementahkan argumen bagi superioritas Ali atas sahabat lainnya. Pada masa inilah ayat-ayat al-Quran dan hadits Nabi mulai digunakan oleh kaum Syiah untuk menyatakan hak Ali atas imamah (kepemimpinan).

Pemikiran Syiah tentang imamah menjadi semakin berkembang. Sarjana-sarjana Syiah mulai menyeleksi hadits dan hasilnya dihimpun dalam kitab, misalnya al-Kafi, karya al-Kulayni (wafat 941).

Mereka juga mulai menyusun kitab-kitab akidah yang menyatakan bahwa imamah adalah salah satu rukun iman. Keyakinan itu berlanjut pada teori bahwa Nabi sesungguhnya telah menunjuk Ali sebagai penggantinya melalui wasiat.

Menurut Syiah, wasiat itu harus dibuktikan dengan nas (perkataan eksplisit) bukan dengan isyarat. Argumen itu disusun untuk menggugurkan pendapat bahwa Abu Bakr, khalifah pertama, juga telah diberi wasiat ketika ditunjuk menggantikan Nabi yang sedang sakit untuk menjadi imam shalat. Kitab-kitab fikih versi Syiah pun mulai lahir.

Jadi, pada abad ke-10, Syiah telah menjadi firqah (aliran keagamaan) yang lengkap. Syiah tidak hanya punya pemimpin dan umat, tetapi juga punya koleksi hadits, punya kitab fikih, dan punya kitab aqidah sendiri.

Munculnya Sunni

Pada saat itulah, muncul fenomena baru, yakni mereka yang di luar Syiah disebut Sunni. Maka, ulama di luar Syiaah disebut ulama Sunni. Akidah di luar Syiah disebut akidah Sunni. Koleksi hadits di luar Syiah disebut kitab hadits Sunni. Fikih yang dikembangkan di luar tradisi Syiah dinamakan fikih Sunni.

Saat itulah terjadi polarisasi Syiah-Sunni, ada Islam Syiah dan Islam Sunni. Tetapi, perlu dicatat bahwa perbedaan fundamental (pokok) hanya terletak dalam persoalan imamah. Sedangkan perbedaan lainnya bersifat instrumental (alat pendukung).

Sebagai contoh, kecaman Syiah terhadap sebagian sahabat Nabi itu hanya konsekuensi dari keyakinannya atas imamah Ali. Sebab, dalam logika Syiah, argumen untuk imamah Ali tidak akan bisa tegak tanpa kecaman terhadap sebagian sahabat yang tidak pro-Ali.

Ada Persamaan di Balik Perbedaan

Dalam sejarah, hubungan antara Syiah dan Sunni tidak hanya diwarnai dengan perdebatan, ketegangan, dan konflik. Ada juga saling pengertian dan kerja sama.

Bahkan Syiah telah memberikan jasanya tersendiri. Persoalannya bisakah kita mengambil pelajaran dari masa lalu tanpa terperangkap di dalamnya. Banyak ulama Syiah dan Sunni saling berguru.

Ulama-ulama Syiah telah menyelamatkan tradisi falsafah dari kepunahan di abad-abad pertengahan. Kemenangan Revolusi Islam Iran 1979 telah membangkitkan moral dan harga diri umat Islam di hadapan kecongkakan Barat.

Sudah saatnya kita menggunakan pendekatan baru yang dilandasi kesadaran bahwa memang ada perbedaan pemikiran antara Syiah dan Sunni dalam beberapa hal.

Tetapi mustahilkah kita membangun kekuatan di atas perbedaan itu untuk melawan ketidakadilan politik dan eksploitasi ekonomi yang menjadi sumber konflik di dunia sekarang ini? (*)

Editor Mohammad Nurfatoni.

Atas izin penerbit Hikmah Press Surabaya, tulisan berjudul asli Syiah dalam buku Mendekati Agama: Memahami dan Mengamalkan Islam dalam Ruang dan Waktu (2014) ini dimuat ulang oleh PWMU.CO.

Tags: SunniSunni SyiahSyafiq A. MughniSyiah
SendShare594Tweet371Share

Related Posts

Mengukur Sukses Dakwah Kebangsaan Muhammadiyah dengan Melihat Ini

Selasa 15 November 2022 | 13:04
125

Syafiq A. Mughni, kanan, bersama Imam Addaruqutni di Sarasehan Keumatan PDM Kota Malang. (Uzlifah/PWMU.CO) PWMU.CO-...

Doa Sahabat Abdullah bin Mas’ud Tutup Sidang Pleno I Muktamar

Minggu 6 November 2022 | 08:07
2.6k

Prof Dr H Syafiq A Mughni saat memimpin penutupan Sidang Pleno I (tangkapan layar Darul...

Shalat Jenazah Rektor UMG: Masjid Penuh Sesak, Ketua PP Muhammadiyah Beri Pesan Ini

Minggu 18 September 2022 | 20:55
1.7k

Ketua PP Muhammadiyah Prof Syafiq A. Mughni saat menyampaikan pesan-pesan takziah. (Mohammad Nurfatoni/PWMU.CO) Liputan Kontributor...

Atasi Krisis Lingkungan, Muhammadiyah dan Ashoka Libatkan Organisasi Lintas Iman

Sabtu 27 Agustus 2022 | 06:19
115

Atasi Krisis Lingkungan, Muhammadiyah dan Ashoka Libatkan Organisasi Lintas Iman. Prof Syafiq A Mughni dalam...

Jelaskan Islam Berkemajuan, Prof Syafiq: Bentengi Diri dari Kelompok Ekstrem

Kamis 30 Juni 2022 | 13:58
1.5k

Prof Syafiq A. Mughni (tengah) saat meresmikan Muhammadiyah Boarding School (MBS) At-Taqwa Gosari (Istimewa/PWMU.CO) Jelaskan...

MBS Itu Nama Keren Pesantren Muhammadiyah

Kamis 30 Juni 2022 | 11:04
1.4k

Prof Dr Syafiq A. Mughni (Ummu Salamah/PWMU.CO) MBS Itu Nama Keren Pesantren Muhammadiyah; Liputan Ummu Salamah,...

Ahlul Bait Indonesia Tak Lagi Taqiyah

Selasa 28 Juni 2022 | 20:40
1.7k

Kunjungan Ahlul Bait Indonesia ke PWM Jatim. (M Arifin/PWMU.CO) PWMU.CO- Ahlul Bait Indonesia menyatakan tidak...

Ceramah di Probolinggo, Prof Syafiq Ungkapkan Ini

Minggu 5 Juni 2022 | 12:34
14k

Syafiq A Mughni, tengah, bersama Ketua PDM Kota Probolinggo Masyfu', kanan. (Ikhsan/PWMU.CO) PWMU.CO- Ceramah di...

Islam Berkemajuan, Ini Lima Cirinya

Senin 30 Mei 2022 | 22:39
282

Prof Dr Syafiq A Mughni MA ceramah di pengajian PCM Kedungadem (Samsul/PWMU.CO) PWMU.CO- Islam berkemajuan...

Tantangan Muhammadiyah: Jihad Melawan Islamofobia

Senin 16 Mei 2022 | 05:09
1.8k

Prof H Syafiq A Mughni MA PhD pada kegiatan Silaturahmi dan konsolidasi Organisasi PCM Sidayu-Gresik...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Inilah 18 Calon PCM GKB Gresik 2022-2027

    14170 shares
    Share 5668 Tweet 3543
  • Jadwal Lengkap Imsakiyah Ramadhan 1444/2023 Kota dan Kabupaten Se-Jawa Timur

    3393 shares
    Share 1357 Tweet 848
  • Cerita di Balik Evoting Musyda Kabupaten Probolinggo

    1306 shares
    Share 522 Tweet 327
  • 12 ’Bidadari’ Pendamping E-Voting Musyda Probolinggo

    1173 shares
    Share 469 Tweet 293
  • Ketua MPID PWM Jatim Siap Dipenjara

    2643 shares
    Share 1057 Tweet 661
  • Festival Permata Fest Muhammadiyah Wotan, Ini Para Juaranya

    424 shares
    Share 170 Tweet 106
  • Tuntunan Shalat Iftitah, 2 Rakaat Ringan sebelum Shalat Tarawih

    6454 shares
    Share 2759 Tweet 1540
  • Formasi Shalat Tarawih yang Utama: 4-4-3, 2-2-2-2-2-1, atau?

    2201 shares
    Share 880 Tweet 550
  • Telusuri Sejarah Gresik, Siswa SD Mugres Mengunjungi Kampung Kemasan

    383 shares
    Share 153 Tweet 96
  • Dalil dan Keutamaan Shalat Tarawih Formasi 4-4-3

    4750 shares
    Share 1900 Tweet 1187

Berita Terkini

  • Kosegu dan Kokam Ikut Sukseskan Musyda Muhamamdiyah TulungagungRabu 22 Maret 2023 | 22:26
  • Buku Sejarah Muhammadiyah Tulungagung Terbit, Begini Perasaan PenulisnyaRabu 22 Maret 2023 | 22:05
  • Lembaga Pemeriksa Halal
    Lembaga Pemeriksa Halal Gelar Raker, Ini ProgramnyaRabu 22 Maret 2023 | 21:40
  • Padus IPM Sendangagung Tampil Memukau di Musypimcab PaciranRabu 22 Maret 2023 | 21:32
  • Jika Ingin Besar, Pendiri dan Pengelola RSMA Harus Saling MendukungRabu 22 Maret 2023 | 21:02
  • Pawai Becak TK Aisyiyah 2 Kota Probolinggo Sambut RamadhanRabu 22 Maret 2023 | 20:38
  • Edukatif, Tarawih Ramah Anak SDMM Terbuka untuk UmumRabu 22 Maret 2023 | 19:50
  • Ramadhan, Kiblat Rumah Dakwah PCIM Malaysia Kini AkuratRabu 22 Maret 2023 | 17:50
  • PCNA Brondong Turba Ke Ranting MencorekRabu 22 Maret 2023 | 17:28
  • 26 siswa Sdamada mengikuti semifinal Kompetisi Matematika Suprarasional; Liputan Alfiatun Naimah, kontributor PWMU.CO Sidoarjo.
    26 Siswa Sdamada Ikut Semifinal Kompetisi Matematika SuprarasionalRabu 22 Maret 2023 | 17:27

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!