• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

H Rostam, Pemimpin Hasil Tempaan Hidup

Minggu 2 Agustus 2020 | 05:44
in Featured
0
41.7k
SHARES
42.5k
VIEWS
H Rostam, Pemimpin Hasil Tempaan Hidup. Seorang pemimpin tidak selalu lahir dari pemimpin. Sebaliknya, tidak setiap pemimpin bisa melahirkan pemimpin. Ungkapan tersebut tampaknya cocok untuk menggambarkan sosok Drs H Rostam.
Drs H Rostam (Istimewwa/PWMU.CO)

PWMU.CO – H Rostam, Pemimpin Hasil Tempaan Hidup. Seorang pemimpin tidak selalu lahir dari pemimpin. Sebaliknya, tidak setiap pemimpin bisa melahirkan pemimpin. Ungkapan tersebut tampaknya cocok untuk menggambarkan sosok Drs H Rostam.

Aktivis Muhammadiyah Kota Mojokerto itu menjadi pemimpin bukan karena nasabnya. Tapi hasil dari proses tempaan kehidupan. Secara nasab, pria kelahiran Lamongan, 22 Maret 1943 ini anak dari pasangan orang biasa, Niti Asro dan Saminten, yang tinggal di Desa Gembong, Babat.

Kedua orangtuanya berprofesi sebagai tukang pande besi, yang kesehariannya bergelut dengan pekerjaan membuat sabit, cangkul, dan peralatan tradisional lainnya yang berbahan besi.

Semangat Belajar Luar Biasa

Anak bungsu dari empat bersaudara, ini tumbuh-kembang dalam keluarga yang sangat sederhana. Kondisi ekonomi keluarga yang memprihatinkan justru memantiknya untuk berbuat lebih, supaya bisa mengubah nasibnya.

Jalur pendidikan, diyakini oleh dia dan keluarganya sebagai bekal menghadapi tantangan zaman. Semangat belajarnya sangat tinggi layaknya pande besi yang tak henti bekerja menempa besi, meski seluruh badan berpeluh keringat.

Kelebihan semangatnya dalam menimba ilmu ditunjukkan dengan jam belajar melebihi teman-teman sebayanya, sejak duduk di bangku sekolah dasar. Jika teman-temannya hanya belajar satu jam misalnya, dia melebihi temannya tersebut. Kerja kerasnya berbuah sukses. Dia bisa mengikuti jenjang pendidikan lebih tinggi, meski orangtuanya miskin.

Setelah lulus dari sekolah dasar pada 1956, dia mendapat beasiswa pendidikan dinas di Pendidikan Guru Agama Pertama (setara SMP tapi 4 tahun), di Bojonegoro. Setelah lulus, dia lagi-lagi mendapat beasiswa belajar di PGA Atas Malang, dan lulus tahun 1962.

Aktif di Muhammadiyah

Ketika menempuh pendidikan PGAA di Malang, H Rostam mulai berhubungan intensif dengan Muhammadiyah. Sembari bersekolah, dia menyempatkan waktu berguru dan nyantri pada tokoh legendaris, KH Bedjo Darmaleksana.

Nuansa Muhammadiyah semakin menyeruak dalam nafas kehidupannya, karena selama di Malang itu pula dia merangkap sebagai Takmir Masjid Al-Falah MAN 3—kini MAN 2—Malang. Di tempat ini dia dikader ustadz Abu Bakar Husein, yang juga tokoh Muhammadiyah.

Baca Juga:  Inilah Agenda PWM Awal April 2016

Setahun setelah lulus PGAA, Rostam mencoba keberuntungan untuk mendapatkan beasiswa di tingkat perguruan tinggi. Sambil menunggu pengumuman hasil tes, dia mengajar di sekolah Muhammadiyah Malang. Keberuntungan tampaknya sedang berpihak padanya. Pada 1964 dia mendapat panggilan tugas belajar, di IAIN Jakarta Jurusan Pendidikan Masyarakat Islam.

Jiwa Muhammadiyah dan gairah berorganisasi semakin kokoh ketika memasuki perkuliahan. Dia langsung aktif di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), yang pada zaman itu masih dalam tahap perintisan.

Bersama teman-teman yang sepaham, mereka terpanggil merintis pendirian IMM di lingkungan IAIN Jakarta. Melalui organisasi kepemudaan yang masih belum genap berusia setahun inilah dia menempa diri menjadi aktivis tangguh di kemudian hari.

Sebagai anak desa, H Rostam punya cerita lucu saat kali pertama masuk Jakarta. Geliat masyarakat Jakarta membuat Rostam yang lugu terkaget-kaget. Keingintahuan tentang Jakarta diwujudkan dengan berkeliling kota naik bus. Uniknya, selalu melalui rute yang sama dengan lokasi tujuan yang satu pula. “Setelah itu, biasanya saya langsung kembali ke tempat kos karena takut kesasar,” cerita Rostam.

Dekat Masjid

Hidup di perantauan membuat Rostam selalu mengingat titah orangtuanya. “Pergi ke mana pun, mampirlah ke masjid, Cung!,” tutur Rostam menirukan pesan orangtuanya dengan logat Lamongan.

Tak heran jika sejak masih di Bojonegoro, Malang, hingga Jakarta, dia tidak pernah jauh dari masjid. Di sela-sela kegiatan kuliah dan berorganisasi, disempatkan ngalap ilmu di masjid kampusnya.

Lulus dari IAIN pada 1969, Rostam langsung mendapatkan surat keputusan (SK) pengangkatan pegawai negeri sipili (PNS) Departemen Agama (kini Kemenag). Mengajar di PGA Negeri Mojokerto seperti membuatnya ‘pulang kampung’, karena jarak antara Mojokerto dan Lamongan tidak terlalu jauh.

Pada 6 Juli 1969, dia mengakhiri masa lajangnya dengan menikahi Sumiani, adik kelas yang memikatnya sejak sama-sama belajar di PGAP Bojonegoro. Sambil menunaikan tugas negara sebagai PNS, Rostam tidak melupakan dunia dakwah.

Baca Juga:  Inilah 'Maklumat' tentang Waktu dan Tempat Famgath 2018, Segera Daftarkan Keluarga Anda!

Lazimnya pendatang baru, dia mengawali pengajian di sekitar tempat tinggalnya. Melalui media inilah dia menebar dan menanamkan pemahaman Islam ala Muhammadiyah kepada warga sekitar. Lambat laun pengajian itu terus bergulir, hingga mengantarkan Rostam berkiprah di Muhammadiyah secara lebih luas.

H Rostam dan istri. (Istimewa/PWMU.CO)

Berjuang di Mojokerto

Karirnya di Muhammadiyah Mojokerto diawali pada era 1980-an, sebagai kepala SMP Muhammadiyah selama lima tahun (1982-1987). Pada tahun itu pula dia diamanati sebagai Sekretaris Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) PDM Mojokerto. Kemudian Sekretaris PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah) periode 1985-1990.

”Amanah adalah tanggung jawab yang harus diemban dengan sebaik-baiknya,” begitu dia berfilosofi. Itu pula yang membuatnya selalu bersemangat dalam menggerakkan dakwah meski tidak di pimpinan terdepan.

Setelah lengser dari jabatan sekretaris, dia lebih banyak mencurahkan pengabdiannya pada dunia pendidikan, tepatnya Ketua Majelis Dikdasmen PDM Mojokerto.

Setelah pensiun dari PNS Depag, H Rostam menjadi pengurus Majelis Tarjih. Selama memimpin lembaga yang menjadi ‘ruh’ Muhammadiyah, dia berusaha memperkuat pendalaman ilmu agama bagi warga ataupun pimpinan. Salah satu prasasti keberhasilannya, penyelenggaraan kajian Fiqih Sunnah rutin tiap akhir pekan dengan tempat bergantian.

Salah satu kelebihan Muhammadiyah, dibanding organisasi lainnya adalah memberikan kesempatan kepada sispa pun berkembang secara terbuka dan setara. Kepemimpinan dalam organisasi yang didirikan KH Ahmad Dahlan ini bukanlah pemberian atau titisan nasab. Melainkan karena prestasi dan kompetensi seseorang. Siapa pun berpeluang menjadi pemimpin di Muhammadiyah, asalkan dua hal tersebut terpenuhi.

Dalam pandangan Rostam, Muhammadiyah adalah organisasi perjuangan. Sehingga menjadi salah kaprah jika orang masuk Muhammadiyah hanya demi kepentingan pribadi. Baginya, hadits yang menyatakan khairunnas anfauhum linnas, harus menjadi pelecut bagi setiap orang dalam ber-Muhammadiyah.

Kiprah Wakil Ketua PDM Kota Mojokerto periode 2010-2015, itu berakhir pada 20 April 2013, seiring beliau dipanggil untuk menghadap Sang Pencipta.

Baca Juga:  Dakwah Lewat Kekuasaan Itu Lebih Strategis Buktinya Walikota Risma Bisa Menutup Dolly

Rosyida Ernawati memberikan kesaksian, ayahnya sangat totalitas dalam memajukan Muhammadiyah. Baik di bidang pendidikan dan dakwah, maupun aktivitas organisasi secara keseluruhan.

“Kiprah beliau di Muhammadiyah dimulai sejak sebelum menikah sampai beliau berpulang ke rahmatullah,” ujar guru SD Muhammadiyah Plus, Mojokerto itu.

Peduli Pendidikan

Di lingkungan keluarga, pemilik rumah Jalan Miji Baru Satu No. 10 Kota Mojokerto itu tipologi orangtua yang sangat peduli pendidikan anak. “Teruslah menuntut ilmu. Kalau bisa pendidikan anak-anak lebih tinggi dari Bapak, minimal sama dengan Bapak,” kata anak pertama itu menirukan pesan sang ayah.

“Jagalah pendidikan anak-anak,” titahnya kepada sang isteri, Hj Sumiani SAg. Sehingga tidak heran jika keempat buah hatinya tuntas meraih pendidikan sarjana bahkan pascasarjana. Yakni Rosida Ernawati SE, SPd; Ahmad Rosyadi Immawan SPi (alm); Ahmad Hasan Su’aidy SE SST Ak MSi; dan Ahmad Zamroni Bahtiar ST.

Bagi Ernawati, kenangan tak terlupakan adalah wanti-wanti almarhum agar selalu rukun, dan jujur dalam segala hal. “Juga berpesan supaya menghormati dan menjaga ibu. Selalu mendoakan orangtua, tekun ibadahnya, dan jangan lupa pada orang yang membutuhkan, seperti anak yatim dan fakir miskin.”

Paling berkesan bagi isterinya, almarhum senantiasa menjaga shalat berjamaah, baik di rumah maupun di masjid. Juga sosok konseptor. “Apabila ada rencana untuk 5 sampai 15 tahun mendatang, hari ini beliau sudah membuat konsepnya,” kata perempuan kelahiran 18 Oktober 1946.

Sebagai kepala keluarga, Rostam dikenal demokratis. “Hampir dalam segala hal selalu meminta pendapat istri dan anak-anaknya. Tidak pernah memaksakan pendapat, selain memberikan saran sebagai pertimbangan. Anak-anaknya diberikan kebebasan, namun harus bertanggung jawab atas pilihannya,” kenang isteri yang juga sekampung dengan asal suaminya.(*)

Penulis Abdul Kholiq dan Nadjib Hamid. Editor Mohmmad Nurfatoni.

Tags: Nadjib Hamidtokoh MuhammadiyahTokoh Muhammadiyah Jatim
Share16665SendTweet10416

Related Posts

Mengelola AUM Harus Profesional, Transparan, dan Jujur
Kabar

Mengelola AUM Harus Profesional, Transparan, dan Jujur

Kamis 24 Desember 2020 | 11:16
149.9k
Pimpinan Muhammadiyah Harus Paham Strategi Dakwah Kultural
Kabar

Pimpinan Muhammadiyah Harus Paham Strategi Dakwah Kultural

Minggu 13 Desember 2020 | 14:43
41.5k
Berorganisasi perlu perhatikan empat hal, yaitu menata niat, memantapkan keyakinan, memupuk kepedulian, dan harus saling bersinergi.
Kabar

Berorganisasi Perlu Perhatikan Empat Hal Ini

Rabu 9 Desember 2020 | 11:02
44.1k
Sekolah Muhammadiyah GKB Luncurkan Dua Buku
Kabar

Sekolah Muhammadiyah GKB Luncurkan Dua Buku

Sabtu 5 Desember 2020 | 18:19
6.9k
Mengenang Hj Kholifah, Ibunya para Aktivis IPM
Kabar

Mengenang Hj Kholifah, Ibunya para Aktivis IPM

Kamis 3 Desember 2020 | 09:27
35k
Inna lillahi
Kabar

Inna lillahi, Ibunda Nadjib Hamid Wafat

Rabu 2 Desember 2020 | 21:28
22.9k
Next Post
Fenomena Muhammadiyah FPI. Kolom ditulis Dr Sholikh Al Huda MFil.I, Dosen FAI Universitas Muhammadiyah Surabaya dan Anggota Majelis Tabligh PWM Jawa Timur.

Fenomena Muhammadiyah FPI

Lawan Covid-19, Umla Gelar Seminar Internasional

Lawan Covid-19, Umla Gelar Seminar Internasional

Arafah Day Hamas Khataman Virtual

Arafah Day Hamas Khataman Virtual

Relawan PCGG menyerahkan bingkisan kepada penerima saat perayaan Idul Adha di Masjid al Miraaj, Melbourne. (abcnews)

Perayaan Idul Adha di Aussie Tanpa Shalat Id

Empat Skin Paling Langka di Mobile Legends

Empat Skin Paling Langka di Mobile Legends

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa
Ngaji Hadits

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa

Jumat 22 Januari 2021 | 09:06
222

Potret udara soal kerusakan kantor Gubernur Sulawesi Barat yang diguncang gempa (Foto dok CT Arsa sumber detik.com) Musibah, Cara Allah...

Read more
Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
781

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
221

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
390

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more

Berita Terkini

Pembubaran Komnas HAM

Pembubaran Komnas HAM

Jumat 22 Januari 2021 | 20:13
Anemia

Anemia pada Remaja Putri, Ini Risikonya

Jumat 22 Januari 2021 | 18:56
Lima Strategi Aman Bermedia Sosial

Lima Strategi Aman Bermedia Sosial

Jumat 22 Januari 2021 | 15:57
Bersyukur sebagai Alat Ukur Keimanan

Bersyukur sebagai Alat Ukur Keimanan

Jumat 22 Januari 2021 | 15:32
Teliti Peran Emosi dalam Interaksi Guru-Siswa Autis, Dosen UM Jember Raih Doktor

Teliti Peran Emosi dalam Interaksi Guru-Siswa Autis, Dosen UM Jember Raih Doktor

Jumat 22 Januari 2021 | 14:55
Resmikan Sekolah Riset Smamio Gresik, Ini Harapan Haedar Nashir

Resmikan Sekolah Riset Smamio Gresik, Ini Harapan Haedar Nashir

Jumat 22 Januari 2021 | 13:14
Anggota DPR RI Resmikan PLTS Smamio

Anggota DPR RI Resmikan PLTS Smamio

Jumat 22 Januari 2021 | 11:39
TVMu Jatim Stasiun Mugeb Gresik Diresmikan

TVMu Jatim Stasiun Mugeb Gresik Diresmikan

Jumat 22 Januari 2021 | 11:28
Ikhtiar medis

Ikhtiar Medis dan Teologis Bebas Covid

Jumat 22 Januari 2021 | 11:26
Tekad Smamio Menjadi Sekolah Kreatif tanpa Batas

Tekad Smamio Menjadi Sekolah Kreatif tanpa Batas

Jumat 22 Januari 2021 | 10:54

Berita Populer Hari Ini

  • Ideologi

    Ideologi Muhammadiyah Tergantung Ulama Tarjih

    8495 shares
    Share 3398 Tweet 2124
  • Hari Pertama di Mamuju, Tim Medis Muhammadiyah Lakukan Dua Operasi Bedah

    7325 shares
    Share 2930 Tweet 1831
  • Banjir Kalimantan akibat Eksploitasi Alam yang Sembrono

    5338 shares
    Share 2135 Tweet 1335
  • Tekad Smamio Menjadi Sekolah Kreatif tanpa Batas

    3137 shares
    Share 1255 Tweet 784
  • Anggota DPR RI Resmikan PLTS Smamio

    1861 shares
    Share 744 Tweet 465
  • TVMu Jatim Stasiun Mugeb Gresik Diresmikan

    1641 shares
    Share 656 Tweet 410
  • Muhammadiyah – NU di Pusaran Glorifikasi FPI

    1557 shares
    Share 623 Tweet 389
  • Wafat, Ini Pesan Moh Yahya tentang Kader Muhammadiyah

    498 shares
    Share 199 Tweet 125
  • Ikhtiar Medis dan Teologis Bebas Covid

    291 shares
    Share 116 Tweet 73
  • Tiga Peristiwa Ini Tunjukkan Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber

    23496 shares
    Share 9398 Tweet 5874
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama