• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Rengasdengklok, Ini Kegiatan Bung Karno dan Bung Hatta saat Ditawan Pemuda

Sabtu 8 Agustus 2020 | 09:10
in Featured
0
182
SHARES
186
VIEWS
Rumah Djiauw Kie Song di Rengasdengklok tempat sandera Bung Karno dan Bung Hatta.
Rumah Djiauw Kie Song di Rengasdengklok tempat sandera Bung Karno dan Bung Hatta.

PWMU.CO– Rengasdengklok, kota kecamatan di Karawang Jawa Barat ini menjadi terkenal karena di situlah para pemuda menyandera Bung Hatta, Bung Karno, Ibu Fatmawati, dan anaknya, Guntur, yang berusia 9 bulan menjelang proklamasi kemerdekaan, 16 Agustus 1945.

Dalam buku Sekitar Proklamasi, Bung Hatta menceritakan, dari Jakarta dijemput pakai mobil sedan saat makan sahur oleh pimpinan pemuda, Sukarni. Lalu menjemput  Bung Karno di Pegangsaan Timur 56 Jakarta. Mobil lantas meluncur ke arah Karawang. Menjelang belok ke Rengasdengklok pindah naik mobil pikap.

Mobil berhenti di sebuah asrama PETA. Penghuninya sekitar 40 orang. Komandannya sudanco dokter Sutjipto. Mereka diminta naik ke lantai atas. Ternyata ruang tidur prajurit. Lantai kayunya beralaskan tikar pandan. Di situlah mereka istirahat.

Tak lama kemudian dibawa masuk seorang sandera lagi. Camat Rengasdengklok. Camat ini mengenal Bung Karno dan Bung Hatta. Lalu dia bertanya,”Buat apa kita ini dibawa kemari?”

”Kita di sini ditawan karena pemuda mau mengadakan revolusi. Menggempur dan menangkapi tentara Jepang di Jawa ini,” jawab Bung Karno dengan nada berseloroh. ”Pemuda sudah mulai berani sebab Jepang sudah menyerah kepada sekutu,” ujar Bung Karno lagi dengan tersenyum.

Camat tadi menanggapi jawaban Bung Karno yang bernada sindiran itu masih penasaran dengan ulah para pemuda ini.

Pindah ke Rumah Tionghoa

Satu jam duduk di asrama itu datang pemuda yang memberitahu segera pindah tempat ke rumah seorang Tionghoa. Jaraknya 300 meter. Tapi Pak Camat diminta tetap di asrama. Rumah itu sudah dikosongkan. Pemiliknya Djiauw Kie Song sudah disuruh pergi.

Baca Juga:  KH Ahmad Dahlan Radikal Versi Hatta

Dua jam berada di rumah Rengasdengkolok ini hanya mengobrol bertiga dan memangku Guntur bergantian. Guntur ingin minum susu tapi susu kaleng yang dibawa Ibu Fatmawati tertinggal di mobil sedan yang sudah balik ke Jakarta. Sewaktu Guntur dipangku Bung Hatta ternyata bayi itu pipis. Bung Hatta tertawa melihat celananya basah.

Pukul setengah satu siang Bung Hatta meminta prajurit penjaga rumah supaya memangilkan Sukarni. Rupanya dia tak mengenal nama Sukarni. ”Cari saja di asrama PETA,” kata Bung Hatta. Melihat pemuda itu langsung pergi, Bung Hatta dan Bung Karno tertawa. Mestinya sesuai disiplin prajurit, tugas jaga tak boleh meninggalkan posnya.

Tak lama kemudian Sukarni datang. ”Apakah revolusi pukul 12 siang dengan 15.000 rakyat, pemuda, dan PETA sudah menyerbu Jakarta?” tanya Bung Hatta.

”Belum ada kabar,” jawab Sukarni.

”Segera telepon kota,” tukas Bung Hatta.

”Baiklah,” ujar Sukarni langsung pergi. Sejam kemudia dia datang mengabarkan belum bisa kontak Jakarta. Pemuda Jakarta juga tidak mengirim kabar.

”Kalau begitu revolusi sudah gagal,” sergah Bung Hatta. ”Buat apa kami di sini kalau di Jakarta tidak terjadi apa-apa.”

Syucokan Juga Ditangkap

Sukarni langsung pergi. Sementara bayi Guntur juga tidur nyenyak karena sudah mendapat susu yang diantar seorang pemuda. Bertiga hanya bercakap-cakap saja.

Baca Juga:  Bung Tomo Pernah Dilarang Berpidato

Sekitar pukul 3 sore datang Sukarni memberitahu, Syucokan (Residen) Sutardjo yang datang memeriksa stok beras di daerah ini juga ditawan pemuda di asrama. ”Apakah dia dibiarkan di sana atau dibawa ke sini?” tanya Sukarni.

”Bawa saja ke sini,” kata Bung Karno dan Bung Hatta.

Tak lama kemudian Residen Sutardjo datang dengan muka kusut. Begitu dia melihat dua pimpinan ini langsung wajahnya sumringah. ”Ehh Bung Karno dan Bung Hatta juga di sini. Nyonya Fatmawati dan Guntur ikut serta kemari?” katanya.

Dengan nada sinis dia menyampaikan,”Rupanya sejak Jepang menyerah, pemuda kta mulai berani. Baik itu dan merekalah yang akan menggantikan kita memimpin rakyat.”

Perkataan itu dijawab dengan gurauan oleh Bung Hatta.”Tahukah saudara bahwa saudara ini berada dalam tahanan PETA yang daidanconya anak saudara sendiri.” Mereka semua lalu tersenyum kecut.

Sutardjo rupanya kesal ditangkap para pemuda ketika sedang mengecek persediaan beras di Rengasdengklok tiba-tiba ditahan tanpa mengetahui sebabnya.

Subardjo Menjemput

Menjelang pukul 6 petang, Sukarni datang lagi memberitahu ada Mr Subardjo datang disuruh Gunseikanbu (Kantor Pemerintah Militer). ”Bawa saja kemari,” kata Bung Hatta.

Mr Subardjo ketika tiba, dia menceritakan di Jakarta tidak ada apa-apa. Lalu dia berkata kepada Sukarni,”Buat apa pemimpin-pemimpin kita berada di sini. Banyak hal yang harus dibereskan di Jakarta. Saya datang untuk menjemputnya.”

”Apakah PPKI jadi berapat pagi tadi?” tanya Bung Hatta yang sudah mengundang anggota PPKI bersidang hari itu pukul 10 di Hotel des Indies.

Baca Juga:  Putusan Kemerdekaan Indonesia Disampaikan di Kota Dalat

 ”Apa yang dikerjakan mereka. Saudara-saudara yang mengundang mereka rapat, tidak ada. Berada di sini,” jawab Subardjo.

Mereka langsung memutuskan balik ke Jakarta. Fatmawati dan Guntur naik mobil Residen Sutardjo. Bung Karno, Bung Hatta, naik mobil Soebardjo. Sukarni juga ikut duduk di depan di sebelah sopir.

Beberapa waktu berjalan, kelihatan langit merah sebelah barat, tanda ada yang dibakar. Sukarni dengan meyakinkan berkata,”Bung, rakyat sudah mulai berontak. Membakari rumah orang Tionghoa. Lebih baik kita kembali ke Rengasdengklok.”

”Tunggu dulu,” sergah Bung Karno. ”Baiklah kita periksa dulu.”

Mobil berhenti. Sopir  disuruh turun memastikan asal api. Tidak jauh dia pergi kemudian kembali membawa informasi. ”Itu hanya rakyat yang membakar jerami,” katanya. Para pimpinan langsung tertawa. Menertawai ulah Sukarni. Mobil malam itu langsung meluncur ke Jakarta.

Penjelasan Mr Kasman

Harian Abadi, 20 Agustus 1969, memuat berita hasil wawancara dengan Kasman Singodimedjo yang tahun 1945 menjadi daidanco PETA Jakarta.  Berita itu menjelaskan kenapa revolusi yang direncanakan para pemuda ini batal.

Kasman tanggal 16 Agustus 1945 itu berada di Bandung menghadiri pertemuan semua Daidanco Jawa-Madura atas undangan Sebu Sakka (Panglima PETA Jawa). Isi pertemuan, Jepang sudah menyerah kepada Sekutu. Semua senjata dan peralatan lainnya supaya diserahkan kepada militer Jepang.

Usai pertemuan, Kasman mengajak kepada para daidanco agar menolak perlucutan senjata ini dan mengajak berontak. Namun tak ada keputusan sepakat. Setelah pulang ke Jakarta.  Pukul 18.15 dia mengirim kurir ke Chairul Saleh, pimpinan pemuda, yang sudah merencanakan untuk berontak.

Pesannya: PETA dan Heiho tidak dapat ikut karena tidak ada perintah dari Bung Karno.”

Menerima pesan itu Chairul Saleh dan kawan-kawannya langsung suram dan menyumpah-nyumpah Kasman. (*)

Editor Sugeng Purwanto

Tags: Bung HattaBung KarnoRumah RengasdengklokSekitar Proklamasi
Share73SendTweet46

Related Posts

Ahmad Dahlan dan Pesona Kisah
Kolom

KH Ahmad Dahlan Radikal Versi Hatta

Sabtu 9 Januari 2021 | 06:37
607
Buya Hamka
Featured

Buya Hamka, Hidup Sulit di Masa Rezim Nasakom

Sabtu 2 Januari 2021 | 08:09
3.1k
Kekuasaan
Kolom

Kekuasaan Memang Mengasyikkan

Selasa 29 Desember 2020 | 15:56
144
Prima Mari Kristanto penulis Jejak Khilafah.
Kolom

Mananti Lahirnya Kepala Daerah Pilihan Tuhan

Senin 7 Desember 2020 | 14:10
128
Bung Tomo berpidato
Featured

Bung Tomo Pernah Dilarang Berpidato

Rabu 11 November 2020 | 12:00
187
Pertempuran dua hari, mobil Mallaby terbakar.
Featured

Jenderal Mallaby Ditembak Arek Ampel

Kamis 5 November 2020 | 14:15
337
Next Post
Sekolah Hebat karena Miliki Keunikan

Sekolah Hebat karena Miliki Keunikan

Ternyata 32 RSMA Jatim tangani pasien Covid-19. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PWM Jatim dr Sholihul Absor MKes.

Ternyata 32 RSMA Jatim Tangani Pasien Covid-19

Rebutan Khalifah

Rebutan Khalifah

Mahasiswa UMM Gagas Yoga Daring Cegah Dating

Mahasiswa UMM Gagas Yoga Daring Cegah Dating

Anji, The Death of Expertise, kolom ditulis oleh Dhimam Abror Djuraid, wartawan senior, tinggal di Surabaya.

Anji, The Death of Expertise

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa
Ngaji Hadits

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa

Jumat 22 Januari 2021 | 09:06
316

Potret udara soal kerusakan kantor Gubernur Sulawesi Barat yang diguncang gempa (Foto dok CT Arsa sumber detik.com) Musibah, Cara Allah...

Read more
Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
812

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
241

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
400

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more

Berita Terkini

Inginkan Manajemen Kecemplung di Syariah, Pradana Boy Yang Jadi Asisten Staf Khusus Presiden

Menimbang Umrah di Masa Pandemi

Minggu 24 Januari 2021 | 19:59
SMP Mutu Surabaya Gelar Webinar Kepemimpinan

SMP Mutu Surabaya Gelar Webinar Kepemimpinan

Minggu 24 Januari 2021 | 18:55
Smadiga Gresik, Satu Bulan Satu Pelatihan

Smadiga Gresik, Satu Bulan Satu Pelatihan

Minggu 24 Januari 2021 | 16:14
Korporasi Nggragas Para Taipan, kolom ditulis oleh Dhimam Abror Djuraid, wartawan senior, tinggal di Surabaya.

Madam Bansos, Anak Pak Lurah, dan Monyet Koruptor

Minggu 24 Januari 2021 | 15:13
Ahli bicara: Covid-19: Penularan dan Ikhtiar Mencegahnya. Artikel ini ditulis oleh Prof Dr Maksum Radji M Biomed Apt dari Universitas Indonesia.

Menjawab Teka-teki dan Pro-Kontra Vaksin Covid-19

Minggu 24 Januari 2021 | 09:54
Taubat Jusuf Kalla

Taubat Politik Jusuf Kalla

Minggu 24 Januari 2021 | 05:38
3 rumus diet alami

3 Rumus Diet Alami Turunkan Berat Badan, Efektif 100 Persen Berhasil

Minggu 24 Januari 2021 | 04:36
Teliti Budaya Tanean Lanjhang, Dosen UM Jember Raih Doktor

Teliti Budaya Tanean Lanjhang, Dosen UM Jember Raih Doktor

Sabtu 23 Januari 2021 | 20:29
Curahan Hati pun Bisa Jadi Modal Menulis Opini

Curahan Hati pun Bisa Jadi Modal Menulis Opini

Sabtu 23 Januari 2021 | 18:12
Harapan Smamsatu di Milad Ke-6 Smamio

Harapan Smamsatu di Milad Ke-6 Smamio

Sabtu 23 Januari 2021 | 15:26

Berita Populer Hari Ini

  • Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

    Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

    24498 shares
    Share 9799 Tweet 6125
  • Taubat Politik Jusuf Kalla

    7718 shares
    Share 3087 Tweet 1930
  • 3 Rumus Diet Alami Turunkan Berat Badan, Efektif 100 Persen Berhasil

    3541 shares
    Share 1416 Tweet 885
  • Madam Bansos, Anak Pak Lurah, dan Monyet Koruptor

    1508 shares
    Share 603 Tweet 377
  • Menjawab Teka-teki dan Pro-Kontra Vaksin Covid-19

    639 shares
    Share 256 Tweet 160
  • Curahan Hati pun Bisa Jadi Modal Menulis Opini

    595 shares
    Share 238 Tweet 149
  • 9 Syarat Pemimpin Muhammadiyah

    1167 shares
    Share 467 Tweet 292
  • Salihi Saleh, Bendahara PWM Sulbar Meninggal Menyusul Istrinya

    4580 shares
    Share 1832 Tweet 1145
  • Tiga Peristiwa Ini Tunjukkan Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber

    23946 shares
    Share 9578 Tweet 5987
  • Menimbang Umrah di Masa Pandemi

    139 shares
    Share 56 Tweet 35
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama