• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Rapat Proklamasi Dilarang Jepang, Begini Reaksi Bung Karno

Senin 10 Agustus 2020 | 07:35
in Featured
0
275
SHARES
281
VIEWS
Bung Karno dan perwira tinggi Jepang. Jelang proklamasi Bung Karno dan Hatta berdebat dengan Sumobuco Nisyimura.
Bung Karno dan perwira tinggi Jepang. Jelang proklamasi Bung Karno dan Hatta berdebat dengan Sumobuco Nisyimura.

Rapat proklamasi kemerdekaan oleh PPKI dilarang pemerintah militer Jepang pada tanggal 16 Agustus 1945 tengah malam. Bung Karno dan Bung Hatta pun bereaksi keras.

PWMU.CO-Pulang dari Rengasdengklok ke Jakarta, 16 Agustus 1945, mereka singgah pertama ke rumah Bung Hatta. Waktu sudah malam pukul 20.00. Bung Karno, Bung Hatta, dan Mr Subardjo janjian menggelar rapat PPKI di rumah Laksamana Muda Tadashi Mayeda Jl. Meiji Dori 1 (Jl. Imam Bonjol 1) pukul 24.00.

Dalam buku Sekitar Proklamasi diceritakan, sebelum semua pulang ke rumah, telepon berdering. Bung Hatta segera mengangkatnya. Terdengar suara Miyoshi, penerjemah dari Kantor Jepang. Dia menyampaikan pesan Sumobuco Mayjen Otoshi Nisyimura agar Bung Karno dan Bung Hatta menemuinya malam itu juga.

Setelah menerima telepon, para pimpinan langsung pulang untuk mandi dan istirahat sebentar. Mendekati pukul 22.00, Bung Karno sudah menjemput Bung Hatta. Berdua mampir dulu ke rumah Tadashi Mayeda, kepala Perwakilan Kaigun (Angkatan Laut). Miyoshi sudah ada di situ bersama beberapa perwira Jepang. Juga anggota PPKI sudah berkumpul.

Bung Karno menyampaikan terima kasih kepada Mayeda karena bersedia rumahnya ditempati untuk rapat proklamasi kemerdekaan oleh PPKI. Sebab Hotel des Indes Jl. Gajah Mada tak mengizinkan mengadakan pertemuan malam hari.

Baca Juga:  Ketegangan Jelang Proklamasi

Setelah itu Bung Karno, Bung Hatta, Mayeda, serta penerjemah Miyoshi berangkat ke rumah Sumobuco Nisyimura. Di rumah ini ternyata membahas soal rencana rapat proklamasi kemerdekaan oleh PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia).

”Sekarang  kondisinya berubah. Kalau tadi pagi masih dapat dilangsungkan. Mulai pukul satu tadi siang, kami tentara Jepang di Jawa menerima perintah dari atasan kami tak boleh lagi mengubah status quo,” kata Nisyimura yang diterjemahkan Miyoshi.

Dia melanjutkan, pimpinan tentara Jepang sangat sedih bahwa apa yang dijanjikan terhadap Indonesia merdeka tidak dapat menolong menyelenggarakan. ”Mulai tengah hari tadi tentara Jepang tidak mempunyai kebebasan bergerak. Semata-mata menjadi alat Sekutu dan menurut segala perintahnya,” ujar Nisyimura lagi dengan sedih.

Rapat PPKI Dilarang

Bung Hatta mulai berdebat. Dia katakan, Pemerintah Tokyo sudah mengakui kemerdekaan Indonesia yang disampaikan Marsal Terauci. Pelaksanaannya diserahkan kepada PPKI. Nanti pukul 24.00 mulai rapat proklamasi di rumah Laksamana Mayeda.

Baca Juga:  Pidato Bung Karno Isyarat Meletus G30S/PKI

Nisyimura menjawab,”Bila rapatnya pagi tadi akan kami bantu. Tapi setelah tengah hari kami tunduk kepada perintah Sekutu. Tiap perubahan status quo tidak dibolehkan. Jadi sekarang rapat PPKI itu terpaksa kami larang.”

Bung Karno menegaskan,”Sekarang seluruh rakyat Indonesia sudah tahu Jepang menyerah kepada Sekutu. Mereka tak lupa bahwa Jepang sudah menjanjikan kemerdekaan Indonesia. Kalau Jepang tidak mampu lagi menepati janjinya, rakyat Indonesia sendiri akan memerdekakan dirinya.”

Sebab itu, sambung Bung Karno, Jepang tak perlu lagi menolong kami. Kami hanya minta jangan dihalang-halangi. ”Semangat rakyat yang bergelora akan diperhatikan Sekutu. Rakyat Indonesia dengan pemuda di depan bersedia mati untuk melaksanakan cita-cita Indonesia merdeka,” tandas Bung Karno ikut berdebat.

Nisyimura menyatakan, dia mengerti  dan dapat merasakan sendiri cita-cita rakyat. ”Saya menangis dalam hati. Tapi apa boleh buat. Kami sebagai alat telah menerima perintah bahwa kami harus menghalang-halangi setiap perubahan status quo. Juga gerakan rakyat dan pemuda,” ujarnya.

”Apakah tentara Jepang akan menembaki pemuda Indonesia kalau mereka melaksanakan janji Jepang atas kemerdekaan Indonesia yang Jepang sendiri tak sanggup menepatinya?” tanya Bung Karno.

Baca Juga:  Ternyata Pencetus Budaya Halal Bi Halal Adalah Bung Karno, Ini Kisahnya...

”Apa boleh buat,” jawab Nisyimura. ”Dengan hati yang luka kami terpaksa melakukannya. Jika kita sabar sementara, saya percaya Sekutu akan memperhatikan keinginan bangsa Indonesia,” katanya.

”Betapa sakitnya terasa, kami bangsa Jepang terpaksa tunduk dan menjilat kepada Sekutu untuk memperoleh nasib yang agak baik setelah kamikalah,” sambungnya dengan sedih.

Bung Hatta Marah

Mendengar jawaban begitu Bung Hatta langsung marah. ”Apakah itu janji dan perbuatan samurai? Dapatkah samurai menjilat musuhnya yang menang untuk memperoleh nasib yang kurang jelek?” sergah Bung Hatta.

”Apakah samurai hanya hebat terhadap orang yang lemah di masa jayanya tapi hilang semangatnya waktu kalah?” sambung Hatta dengan nada tinggi.

Juru bahasa Miyoshi tampak gugup dan tertegun menerjemahkan ucapan Hatta. Dia berusaha memperhalus agar Sumobuco tak tersinggung.

”Baiklah,” ujar Hatta lagi. ”Kami akan berjalan terus apa yang akan terjadi. Mungkin kami menunjukkan kepada tuan, bagaimana jiwa samurai semestinya menghadapi suasana yang berubah.”

Perdebatan berjalan dua jam. Tak ada kata sepakat. Bung Karno dan Bung Hatta memutuskan segera pergi dari rumah itu. Ternyata Mayeda diam-diam sudah pergi lebih dulu meningalkan rumah itu. Tak mau ikut berdebat. (*)

Editor Sugeng Purwanto    

Tags: Bung HattaBung KarnoNisyimuraPPKIRengasdengklokSekitar Proklamasi
Share110SendTweet69

Related Posts

Ahmad Dahlan dan Pesona Kisah
Kolom

KH Ahmad Dahlan Radikal Versi Hatta

Sabtu 9 Januari 2021 | 06:37
607
Buya Hamka
Featured

Buya Hamka, Hidup Sulit di Masa Rezim Nasakom

Sabtu 2 Januari 2021 | 08:09
3.1k
Kekuasaan
Kolom

Kekuasaan Memang Mengasyikkan

Selasa 29 Desember 2020 | 15:56
144
Prima Mari Kristanto penulis Jejak Khilafah.
Kolom

Mananti Lahirnya Kepala Daerah Pilihan Tuhan

Senin 7 Desember 2020 | 14:10
128
Bung Tomo berpidato
Featured

Bung Tomo Pernah Dilarang Berpidato

Rabu 11 November 2020 | 12:00
187
Pertempuran dua hari, mobil Mallaby terbakar.
Featured

Jenderal Mallaby Ditembak Arek Ampel

Kamis 5 November 2020 | 14:15
337
Next Post
Agar Dakwah Berjejak Abadi. Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Nadjib Hamid punya kiatnya.

Agar Dakwah Berjejak Abadi

Muhadjir Ingin Memecah Belenggu Kemiskinan Struktural, kolom oleh Anwar Hudijono, wartawan senior, tinggal di Sidoarjo.

Muhadjir dan Belenggu Kemiskinan Struktural

Lomba Agustusan Virtual SMP Mutu SHB

Lomba Agustusan Virtual SMP Mutu SHB

UMG Panen Perdana Klon Unggul Tebu

UMG Panen Perdana Klon Unggul Tebu

Pandemi, Berpikirlah di Luar Pakem

Pandemi, Berpikirlah di Luar Pakem

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa
Ngaji Hadits

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa

Jumat 22 Januari 2021 | 09:06
316

Potret udara soal kerusakan kantor Gubernur Sulawesi Barat yang diguncang gempa (Foto dok CT Arsa sumber detik.com) Musibah, Cara Allah...

Read more
Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
811

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
241

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
399

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more

Berita Terkini

Inginkan Manajemen Kecemplung di Syariah, Pradana Boy Yang Jadi Asisten Staf Khusus Presiden

Menimbang Umrah di Masa Pandemi

Minggu 24 Januari 2021 | 19:59
SMP Mutu Surabaya Gelar Webinar Kepemimpinan

SMP Mutu Surabaya Gelar Webinar Kepemimpinan

Minggu 24 Januari 2021 | 18:55
Smadiga Gresik, Satu Bulan Satu Pelatihan

Smadiga Gresik, Satu Bulan Satu Pelatihan

Minggu 24 Januari 2021 | 16:14
Korporasi Nggragas Para Taipan, kolom ditulis oleh Dhimam Abror Djuraid, wartawan senior, tinggal di Surabaya.

Madam Bansos, Anak Pak Lurah, dan Monyet Koruptor

Minggu 24 Januari 2021 | 15:13
Ahli bicara: Covid-19: Penularan dan Ikhtiar Mencegahnya. Artikel ini ditulis oleh Prof Dr Maksum Radji M Biomed Apt dari Universitas Indonesia.

Menjawab Teka-teki dan Pro-Kontra Vaksin Covid-19

Minggu 24 Januari 2021 | 09:54
Taubat Jusuf Kalla

Taubat Politik Jusuf Kalla

Minggu 24 Januari 2021 | 05:38
3 rumus diet alami

3 Rumus Diet Alami Turunkan Berat Badan, Efektif 100 Persen Berhasil

Minggu 24 Januari 2021 | 04:36
Teliti Budaya Tanean Lanjhang, Dosen UM Jember Raih Doktor

Teliti Budaya Tanean Lanjhang, Dosen UM Jember Raih Doktor

Sabtu 23 Januari 2021 | 20:29
Curahan Hati pun Bisa Jadi Modal Menulis Opini

Curahan Hati pun Bisa Jadi Modal Menulis Opini

Sabtu 23 Januari 2021 | 18:12
Harapan Smamsatu di Milad Ke-6 Smamio

Harapan Smamsatu di Milad Ke-6 Smamio

Sabtu 23 Januari 2021 | 15:26

Berita Populer Hari Ini

  • Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

    Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

    24497 shares
    Share 9799 Tweet 6124
  • Taubat Politik Jusuf Kalla

    7637 shares
    Share 3055 Tweet 1909
  • 3 Rumus Diet Alami Turunkan Berat Badan, Efektif 100 Persen Berhasil

    3482 shares
    Share 1393 Tweet 871
  • Madam Bansos, Anak Pak Lurah, dan Monyet Koruptor

    1379 shares
    Share 552 Tweet 345
  • Menjawab Teka-teki dan Pro-Kontra Vaksin Covid-19

    632 shares
    Share 253 Tweet 158
  • Curahan Hati pun Bisa Jadi Modal Menulis Opini

    592 shares
    Share 237 Tweet 148
  • 9 Syarat Pemimpin Muhammadiyah

    1166 shares
    Share 466 Tweet 292
  • Salihi Saleh, Bendahara PWM Sulbar Meninggal Menyusul Istrinya

    4579 shares
    Share 1832 Tweet 1145
  • Tiga Peristiwa Ini Tunjukkan Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber

    23944 shares
    Share 9578 Tweet 5986
  • Menimbang Umrah di Masa Pandemi

    126 shares
    Share 50 Tweet 32
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama