ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Rabu, Maret 22, 2023
  • Login
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Kehausan yang Mencekik Tiga Pasien Covid-19

Selasa 11 Agustus 2020 | 10:29
5 min read
5.6k
SHARES
17.4k
VIEWS
ADVERTISEMENT
Kehausan yang Mencekik Tiga Pasien Covid-19. (Ilustrasi freepik.com)

Kehausan yang Mencekik Tiga Pasien Covid-19. Ditulis oleh Nasrullah, warga Kota Malang.

PWMU.CO – Ini kisah nyata dari tiga orang pasien Covid-19 yang sangat saya kenal. Yang seorang meninggal, yang lain masih isolasi di rumah sakit—keduanya sahabat saya. Satu lagi pasien pulih, yaitu kakak saya..

Saat dirawat, ketiganya punya keluhan serupa: kehausan. Sangat haus. Keajegan mendapatkan air ini perlu jadi perhatian rumah sakit.

Bagi pasien, tidak selalu mudah mendapatkan asupan air. Karena kondisi pasien berbeda-beda. Ada yang bisa melayani diri sendiri, yakni yang bergejala ringan. Tapi, banyak yang tergolek di ranjang tanpa bisa menggerakkan tubuh, karena kesakitannya berat.

Kehausan yang Mencekik

Tentang pasien yang meninggal, menimbulkan rasa penyesalan dari atasannya. Karena dia terlambat merespon pesan WhatsApp yang dikirimkan si pasien. “Pak, saya sangat haus. Saya butuh perawat untuk membawakan air,” tulis si pasien.

Rupanya, malam itu tombol untuk minta bantuan perawat di kamar pasien macet. Si atasan memang punya akses ke pimpinan rumah sakit itu.

Atasannya baru melihat pesan WhatsApp itu menjelang Subuh. Dilihatnya pesan itu dikirim pukul 02.00 dini hari. Dua setengah jam sebelum terbaca. Yang bikin trenyuh, setelah pesan minta tolong itu, ada pesan dua jam berikutnya, “Semua kesalahan saya mohon dimaafkan.” Ketika si atasan mengontak rumah sakit, si pasien itu sudah wafat.

Cepat sekali wafatnya. Hanya tiga hari setelah dia masuk ICU. Penurunan kesehatannya cukup cepat. Dia tak bisa bangun—meski jemarinya masih bisa mengetik untuk kirim WhatsApp.

Sekitar lima jam sebelum masuk ICU dia sudah terlihat agak berat bernafas. Yakni saat menjadi pemateri dalam webinar pemungkasnya sebagai akademisi kawakan. Kabarnya almarhum juga punya komorbid gangguan nafas.

Komplikasi Diare

Kakak saya juga merasa mudah kehausan. Dia dirawat di rumah sakit cukup lama karena Covid-19. Sepekan di Puskesmas, sepekan di RS swasta, dan sebulan lebih di RS daerah. Nyaris dua bulan!

Komorbidnya gangguan jantung dan pernafasan. Ketika toraksnya dirongsen, sebagian besar paru-parunya sudah memutih. Kondisi nafasnya berat. Dia harus dibantu ventilator.

Kakak saya juga kena diare hebat. Diare ini jelas menguras cairan dari tubuhnya. Maka, setidaknya setiap dua jam sekali dia merasa sangat haus. Butuh minum. Asupan air hangat sangat mengurangi rasa sesak yang menindih dadanya.

Saya maklum, perawat sangat berat bila harus melayani minum setiap jam atau setiap saat ketika pasien Covid-19 kehausan. Tenaga medis banyak yang keletihan, karena pasien Covid-19 terus berdatangan. Apalagi selama bertugas, mereka harus memakai APD—alat pelindung diri—yang sumuk.

Karena itu, ketika masih di RS swasta, keluarga kami meminta izin rumah sakit agar istrinya boleh mendampingi di ruang isolasi. Untuk melayani minum air hangat dan keperluan lain kakak saya. Risikonya memang tidak diperbolehkan keluar sama sekali dari kamar isolasi, diperlakukan sebagaimana pasien Covid-19.

Ketika pindah rumah sakit, istrinya tak diizinkan mendampingi. Suatu kali kakak sempat kolaps, kritis. Akibat terlalu memaksakan diri menjangkau air di meja sebelah bed-nya. Beruntung bertepatan dengan jadwal kunjungan perawat dan segera memperoleh pertolongan.

Karena kejadian itu, akhirnya dengan APD seperti perawat, dia diizinkan mendampingi suaminya. Tugas utamanya, ya meminumkan air itu. Penting juga, menemani berinteraksi, dan membersihkan suaminya yang kena diare hebat.

Hasil ikhtiar ini kami anggap keajaiban. Kakak saya sembuh dan sudah pulang ke rumah. Alhamdulillah. Padahal, semua pasien kondisi berat yang masuk ke rumah sakit itu wafat.

Istrinya sempat ikut positif Covid-19, tapi tanpa gejala atau tidak sakit. Dia tidak punya komorbid, dan imunitasnya kuat. Tes swab dia (dan anak-anak) ternyata negatif setelah isolasi mandiri 14 hari di rumah dengan disiplin ketat.

Pengalaman Isolasi Kawan

Pengalaman gampang haus ini juga dialami kawan saya yang sedang isolasi di rumah sakit. Kondisinya bisa gerak bebas di kamarnya, bisa melayani diri sendiri. Gejala yang paling beratnya adalah sering batuk. Batuknya kering dan ngikil (sering timbul dan berkepanjangan).

“Kalau tidur, sekitar setiap dua jam saya terbangun. Mulut terasa terkatup lengket, seperti dilem. Tenggorokan sangat kering. Sangat haus. Begitu minum air hangat, saya lega. Saat tidak tidur juga sering kehausan,” kata kawan saya, lewat video conference yang kami adakan dengan 14 kawan untuk menemaninya.

Karena sering minum itu, maka dia sering kencing sebagai keseimbangan normal metabolisme.

Perbaikan Prosedur

Dari pengalaman pasien yang sangat gampang haus itu, mestinya bisa untuk memperbaiki prosedur penanganan pasien Covid-19.

Caranya sederhana: Pertama, membolehkan kerabat dekat menjaga untuk melayani minum setiap pasien Covid-19 haus (dan menjadi teman berbincang, agar pasien tak kesepian). Terutama untuk pasien yang tak bisa melayani diri sendiri (sakit berat).

Kedua, atau menyediakan botol besar atau jeriken air minum (kalau bisa hangat) dalam jumlah cukup di dekat ranjang pasien. Dan, dihubungkan dengan selang kecil di dekat mulut pasien. Sehingga kalau haus tinggal menyedot. Wadah air minum ini kalau bisa sejajar dengan ranjang pasien, agar tidak terlalu berat untuk menyedot.

Ketiga, menyediakan penampungan kemih pasien yang lebih besar untuk mengantisipasi sering kencing.

Dalam tulisan ini nama pasien dan rumah sakit saya rahasiakan untuk menjaga privasi. Sebab yang terpenting dari hikmah kisah ini adalah membantu pasien-pasien Covid-19 yang lain.

Yakni agar bisa mengatasi masalah kehausan yang menyesakkan itu. Air memang bahan pokok kehidupan. Begitu sunatullahnya. (*)

Kehausan yang Mencekik Tiga Pasien Covid-19, Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: Gejala Covid-19Indikasi Sakit Covid-19Nasrullah
SendShare2226Tweet1391Share

Related Posts

Di Lembaga Sensor Film, Mahasiswa Komunikasi UMM Dapat Tugas Ini

Rabu 8 Maret 2023 | 06:56
89

Kaprodi Ilmu Komunikasi UMM Nasrullah (kanan) dan Ketua LSF Rommy Fibri di Gedung F Kantor...

Prodi Komunikasi UMM Melepas Mahasiswa Internship

Senin 6 Maret 2023 | 20:35
55

Pelepasan mahasiswa peserta CoE SCDC (Istimewa/PWMU.CO) PWMU.CO - Prodi Komunikasi UMM Melepas Mahasiswa Internship. Sebanyak 28 mahasiswa...

400 Siswa Ikut Tes Minat Bakat Gratis dari UMM

Rabu 4 Januari 2023 | 11:10
152

Antusiasme siswa mengikuti tes minat dan bakat gratis yang diselenggarakan UMM di stan Pameran Pendidikan...

Dosen UMM Sulap Saluran Irigasi Jadi Lokasi Wisata

Selasa 27 Desember 2022 | 05:40
428

Tim PKM UMM melakukan koordinasi dengan Ketua RW, Lurah Turen, Perwakilan Kecamatan Turen, Perwakilan Koramil...

Komunikasi UMM Borong Juara YDC di Umsida

Rabu 21 Desember 2022 | 11:10
134

Delegasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berfoto bersama Ketua Prodi Ilmu Kominukasi UMM Nasrullah (kelima dari...

Hati-Hati Membranding Sekolah, Bisa Blunder bagi Marketing

Selasa 25 Oktober 2022 | 11:24
4k

Narasumber Muhammadiyah Teachers Forum Summit di Surabaya, Ahad (23/10/2022). Dari kiri: Suko Widodo, Nasrullah, dan Sudarusman. Hati-Hati Membranding Sekolah,...

Alumnus SMK Mutu Gondanglegi Lulusan Terbaik Komunikasi UMM

Rabu 7 September 2022 | 14:32
361

Rayan Afif lulusan terbaik, bersama Kaprodi Komunikasi UMM Nasrullah usai Yudisium IV Tahun 2022 FISIP...

Lolos IISMA, Mahasiswa Komunikasi UMM Ini Siap Terbang ke Liverpool

Jumat 24 Juni 2022 | 14:52
7.6k

Fasya Tiara Meilenia (istimewa/PWMU.CO) PWMU.CO - Lolos IISMA, Mahasiswa Komunikasi UMM Ini Siap Terbang ke Liverpool. Mahasiswa...

Komunikasi UMM Upgrade Kurikulum

Senin 20 Juni 2022 | 10:28
169

Peserta FGD Pral-okakarya (Istimewa/PWMU.CO)  PWMU.CO - Komunikasi UMM Upgrade Kurikulum. Kurikulum Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas...

Digital Creative Communication Jadi Bekal Penguatan Karir Mahasiswa Komunikasi UMM

Jumat 27 Mei 2022 | 22:49
153

Pembicara berfoto bersama dengan latar belakang peseta (Istimewa/PWMU.CO) PWMU.CO - Digital Creative Communication Jadi Bekal...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Inilah 18 Calon PCM GKB Gresik 2022-2027

    14146 shares
    Share 5658 Tweet 3537
  • Jadwal Lengkap Imsakiyah Ramadhan 1444/2023 Kota dan Kabupaten Se-Jawa Timur

    3339 shares
    Share 1336 Tweet 835
  • Cerita di Balik Evoting Musyda Kabupaten Probolinggo

    1306 shares
    Share 522 Tweet 327
  • 12 ’Bidadari’ Pendamping E-Voting Musyda Probolinggo

    1173 shares
    Share 469 Tweet 293
  • Ketua MPID PWM Jatim Siap Dipenjara

    2643 shares
    Share 1057 Tweet 661
  • Festival Permata Fest Muhammadiyah Wotan, Ini Para Juaranya

    423 shares
    Share 169 Tweet 106
  • Tuntunan Shalat Iftitah, 2 Rakaat Ringan sebelum Shalat Tarawih

    6452 shares
    Share 2758 Tweet 1539
  • Telusuri Sejarah Gresik, Siswa SD Mugres Mengunjungi Kampung Kemasan

    383 shares
    Share 153 Tweet 96
  • Formasi Shalat Tarawih yang Utama: 4-4-3, 2-2-2-2-2-1, atau?

    2198 shares
    Share 879 Tweet 550
  • Dalil dan Keutamaan Shalat Tarawih Formasi 4-4-3

    4749 shares
    Share 1899 Tweet 1187

Berita Terkini

  • Kosegu dan Kokam Ikut Sukseskan Musyda Muhamamdiyah TulungagungRabu 22 Maret 2023 | 22:26
  • Buku Sejarah Muhammadiyah Tulungagung Terbit, Begini Perasaan PenulisnyaRabu 22 Maret 2023 | 22:05
  • Lembaga Pemeriksa Halal
    Lembaga Pemeriksa Halal Gelar Raker, Ini ProgramnyaRabu 22 Maret 2023 | 21:40
  • Padus IPM Sendangagung Tampil Memukau di Musypimcab PaciranRabu 22 Maret 2023 | 21:32
  • Jika Ingin Besar, Pendiri dan Pengelola RSMA Harus Saling MendukungRabu 22 Maret 2023 | 21:02
  • Pawai Becak TK Aisyiyah 2 Kota Probolinggo Sambut RamadhanRabu 22 Maret 2023 | 20:38
  • Edukatif, Tarawih Ramah Anak SDMM Terbuka untuk UmumRabu 22 Maret 2023 | 19:50
  • Ramadhan, Kiblat Rumah Dakwah PCIM Malaysia Kini AkuratRabu 22 Maret 2023 | 17:50
  • PCNA Brondong Turba Ke Ranting MencorekRabu 22 Maret 2023 | 17:28
  • 26 siswa Sdamada mengikuti semifinal Kompetisi Matematika Suprarasional; Liputan Alfiatun Naimah, kontributor PWMU.CO Sidoarjo.
    26 Siswa Sdamada Ikut Semifinal Kompetisi Matematika SuprarasionalRabu 22 Maret 2023 | 17:27

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!