ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Jumat, Maret 24, 2023
  • Login
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Tiga Sejarawan Belanda Menyoal Proklamasi 1945

Kamis 13 Agustus 2020 | 06:46
4 min read
1.9k
SHARES
6.1k
VIEWS
ADVERTISEMENT
Tiga sejarawan Belanda menyoal Proklamasi 1945.
Tiga sejarawan Belanda menyoal Proklamasi 1945.

Tiga Sejarawan Belanda Menyoal Proklamasi 1945 artikel opini ditulis oleh Rosdiansyah, peneliti JPIP, alumnus ISS Den Haag

PWMU.CO-Gaung proklamasi masih terasa sepanjang tahun 1945. Bagi orang-orang Belanda baik yang berada di perantauan Australia maupun yang masih di sejumlah kota di nusantara, gaung itu jelas mengherankan. Sebab, tidak ada transfer kekuasaan, yang ada hanyalah pernyataan sepihak dari sejumlah elite Indonesia.

Di antara sikap heran itu terlihat dari tulisan tiga sejarawan Belanda ini. Pertama sejarawan Bernard Vlekke. Ia mengupas ihwal proklamasi dalam artikel bertajuk Progress Toward Self-Government (Perkembangan Menuju Pemerintahan Mandiri).

Bernard Vlekke

Tulisan Vlekke ini termuat dalam jurnal Far Eastern Survey yang terbit pada 5 Desember 1945. Begitu herannya Vlekke, sehingga ia menumpahkannya nyaris dalam seluruh paragraf tulisan. Ia beranggapan balatentara Jepang sengaja membiarkan terbentuknya ”Pemerintahan Republik Indonesia”.

Sebagai pihak yang kalah perang, seharusnya Jepang tetap menunggu di Indonesia sampai pasukan Sekutu tiba. Vlekke menganggap Indonesia merupakan wilayah layaknya pampasan perang. Harus diserahkan pada pihak yang menang.

Bahkan Vlekke terang-terangan menyebut terjadinya pelanggaran atas kondisi menyerah tanpa syarat balatentara Jepang kepada Sekutu. Tidak ada syarat apapun yang diberikan kepada Jepang. Alih-alih mempersiapkan kedatangan Sekutu, pihak Jepang malah menganggap kondisi tanpa syarat memberi peluang Jepang memfasilitasi persiapan kemerdekaan Indonesia. Vlekke heran, kenapa justru situasi itu tidak disikapi tegas oleh para pimpinan sekutu di Asia Tenggara.

Standar Ganda Jepang

Selain itu, Vlekke menuding para pimpinan sekutu membiarkan Jepang memberi kelonggaran pada Sukarno dan rekan-rekannya untuk mengambil-alih pemerintahan. Menurut Vlekke, setidaknya, ada dua faktor penyebab kenapa proklamasi itu bisa terjadi. Pertama, sikap standar ganda balatentara Dai Nippon yang sudah menyerah. Sembari menunjukkan sikap menyerah pada Sekutu, tapi memberi angin pada kaum nasionalis Indonesia.

Kedua, tulis Vlekke, Sukarno tahu kondisi pasukan Sekutu belum sepenuhnya pulih dari serangkaian perang melelahkan selama berbulan-bulan di Asia-Pasifik. Vlekke mengakui kejelian kaum nasionalis ini membaca situasi geopolitik kala itu. Namun kejelian itu merupakan watak aji mumpung. Anehnya, dalam tulisan itu pula, Vlekke mengaku pihaknya sama sekali tak tahu rincian peristiwa yang terjadi pada bulan-bulan menjelang proklamasi.

PJ Drooglever

Bagi Vlekke, Sukarno jelas figur utama pemantik serangkaian aksi setelah proklamasi dikumandangkan. Kerusuhan yang terjadi saat pasukan Sekutu pertama kali mendarat di Batavia pada 1945 disebabkan oleh agitasi Sukarno, tulis Vlekke. Peristiwa kekerasan terhadap orang Belanda di Depok, misalnya, adalah dampak agitasi tersebut.

Suasana Depok sangat tegang, warga pribumi terus memonitor gerak-gerik orang-orang Belanda yang baru bebas dari penjara Jepang. Sentimen patriotik pribumi begitu tinggi, sehingga pecah kerusuhan. Vlekke menuding kaum Muhammedan Depok terpengaruh agitasi Sukarno. Kelihatannya, Vlekke masih sangat dipengaruhi cara pandang orientalis terhadap muslim. Ia menyebut muslim Depok sebagai Muhammedan (pengikut Muhammad).   

Sebagai sejarawan pada lembaga pemerintah Belanda untuk kajian sejarah di Roma, Italia, Vlekke jelas punya pengaruh luas. Bukan saja di pemerintahan administratif Belanda di pengasingan (Australia), namun juga pada kalangan Belanda terdidik yang bertahan di Indonesia.

Apalagi, Vlekke telah menulis sejarah nusantara beberapa tahun sebelumnya. Sebagai pejabat, pandangan Vlekke mencerminkan sikap resmi pemerintah kolonial Belanda yang belum rela melepaskan zamrud khatulistiwa, Indonesia.

Mitos Proklamasi

Sikap serupa juga diperlihatkan sejarawan Belanda, PJ Drooglever. Dalam artikelnya yang dimuat jurnal Bijdragen edisi tahun 1997, Drooglever mengupas awal mula munculnya konstitusi Indonesia tahun 1949.

HJ de Graaf

Bagi Drooglever, dan juga pandangan warga Belanda umumnya, pernyataan Proklamasi Kemerdekaan 1945 di Indonesia merupakan fait accompli terhadap situasi saat itu yang dianggap vakum kekuasaan. Jepang sudah menyerah, namun sekutu belum tiba. Karenanya, konstitusi 1945 yang sudah ada saat itu dipandang Drooglever sebagai konstitusi prematur, sebab kehadiran Indonesia sebagai negara berdaulat belum memperoleh pengakuan dari Belanda. Sang bekas penjajah. 

Walau tidak tersurat, tapi tersirat, sejarawan Belanda lainnya, Hermanus Johannes de Graaf alias HJ de Graaf malah begitu rinci menggambarkan keterlibatan Jepang dalam Proklamasi 1945. Tulisan de Graaf dalam jurnal Bijdragen edisi 1 Januari 1959 menyebut siapa saja tokoh penting Jepang dalam persiapan kemerdekaan Indonesia.

Selain menggambarkan peran Laksamana Tadashi Maeda, de Graaf juga merujuk pada sumber-sumber Jepang lainnya. Ia juga merekam detik demi detik perkembangan menuju perumusan Proklamasi 1945. Bagi de Graaf, penentuan 17 Agustus 1945 tak lebih sebagai fase penting pembentukan mitos.

Tiga sejarawan Belanda ini pendapatnya tak beda dengan para politikus dan pejabat Belanda yang syok dalam Perang Dunia II ini tiba-tiba mereka kehilangan Hindia Belanda. (*)

Editor Sugeng Purwanto

Tags: Bernard VlekkeHJ de GraafPJ DroogleverProklamasi KemerdekaanRosdiansyahSukarno
SendShare775Tweet484Share

Related Posts

Yang Sakit Soedirman, Panglima Tidak Boleh Sakit, Memori Desember 1948

Rabu 22 Desember 2021 | 07:09
3.1k

Jenderal Soedirman (Istimewa/PWMU.CO) Yang Sakit Soedirman, Panglima Tidak Boleh Sakit, Memori Desember 1948. Oleh Prima...

Kisah Beragam Cara Menjadi Muhammadiyah

Rabu 20 Oktober 2021 | 05:36
1.7k

Biyanto: Kisah Beragam Cara Menjadi Muhammadiyah Kisah Beragam Cara Menjadi Muhammadiyah, kolom oleh Biyanto Guru Besar UIN Sunan...

DN Aidit, Bekas Santri yang Jadi Gembong PKI

Jumat 10 September 2021 | 20:58
20.5k

DN Aidit Bekas Santri Jadi Gembong PKI (id.wikipedia.org) DN Aidit Bekas Santri yang Jadi Gembong PKI, ditulis...

Kudeta Guinea, Sinyal Kuat untuk Penguasa Haus Kuasa

Jumat 10 September 2021 | 10:52
413

M. Anwar Djaelani: Kudeta Guinea, Sinyal Kuat untuk Penguasa Haus Kuala (Sketsa foto Atho' Khoironi/PWMU.CO)...

Din Syamsuddin: Ada Rekayasa Politik dalam Tuduhan Radikal pada Umat Islam

Kamis 6 Mei 2021 | 14:32
13.2k

Din Syamsuddin: Din Syamsuddin: Ada Rekayasa Politik Tuduhan Radikal pada Umat Islam (Istimewa/PWMU.CO) PWMU.CO -...

Anonimitas Warnai Perang Jagad Maya

Senin 22 Maret 2021 | 11:19
162

Rosdiansyah saat memberikan materi dalam acara Resepsi Milad ke-5 PWMU.CO (tangkapan layar Darus/PWMU.CO) PWMU.CO –...

Din Syamsuddin: PWMU.CO Media Online Bergengsi

Kamis 18 Maret 2021 | 00:29
8.5k

Din Syamsuddin: PWMU.CO Media OnlineBergengsi (Tangkapan layar video oleh Mohamamd Nurfatoni/PWMU.CO) Din Syamsuddin: PWMU.CO Media...

Kisah Peluru Menembus Kopiah Ki Bagus Hadikusumo

Minggu 7 Maret 2021 | 09:19
2.7k

Ki Bagus Hadikusumo. (Foto istimewa) Kisah Peluru Menembus Kopiah Ki Bagus Hadikusumo mengangkat sisi kesederhanaan...

Mas Mansur: Agamanya Mapan, Jurnalistiknya Jalan

Sabtu 20 Februari 2021 | 08:05
55.6k

Nadjib Hamid dalam webinar LP2PPM Profil Ketokohan, Keulamaan, dan Perjuangan KH Mas Mansur dan Prof...

Kisah Sukarno Terpesona KH Ahmad Dahlan

Kamis 28 Januari 2021 | 11:29
10.5k

Kisah Sukarno Terpesona KH Ahmad Dahlan (Ilustrasi Atho' Khoironi/PWMU.CO) Kisah Sukarno Terpesona KH Ahmad Dahlan...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Jadwal Lengkap Imsakiyah Ramadhan 1444/2023 Kota dan Kabupaten Se-Jawa Timur

    10648 shares
    Share 4259 Tweet 2662
  • Inilah 18 Calon PCM GKB Gresik 2022-2027

    17517 shares
    Share 7007 Tweet 4379
  • Din Syamsuddin Kritik Presiden Jokowi yang Larang Pejabat Buka Puasa Bersama

    1772 shares
    Share 709 Tweet 443
  • Di Balik Nama Ramadhan

    738 shares
    Share 295 Tweet 185
  • LPHU, Lembaga Baru PWM Jatim di Bidang Haji dan Umrah

    718 shares
    Share 287 Tweet 180
  • Pejabat Dilarang Jokowi Bukber, Begini Tanggapan Sekum PP Muhammadiyah

    564 shares
    Share 226 Tweet 141
  • Tangan Kanan PP Muhammadiyah

    544 shares
    Share 218 Tweet 136
  • Festival Permata Fest Muhammadiyah Wotan, Ini Para Juaranya

    713 shares
    Share 285 Tweet 178
  • Dalil dan Keutamaan Shalat Tarawih Formasi 4-4-3

    4995 shares
    Share 1998 Tweet 1249
  • Tuntunan Shalat Iftitah, 2 Rakaat Ringan sebelum Shalat Tarawih

    6639 shares
    Share 2833 Tweet 1586

Berita Terkini

  • MDMC Balapan Segera Agendakan Pelatihan RelawanJumat 24 Maret 2023 | 03:33
  • Rasa Njarem di Kaki Terbayar, Kisah Jurnalis Dadakan di Musyda TulungagungJumat 24 Maret 2023 | 03:18
  • Inilah profil
    Inilah Profil 13 Anggota PDM TulungagungKamis 23 Maret 2023 | 21:25
  • Tarwih Perdana
    Tarawih Perdana Anak-Anak Minta Tanda TanganKamis 23 Maret 2023 | 18:56
  • Pejabat Dilarang Jokowi Bukber, Begini Tanggapan Sekum PP MuhammadiyahKamis 23 Maret 2023 | 17:42
  • Islamic Voice Meriahkan Tarhib Ramadhan SpemdalasKamis 23 Maret 2023 | 15:36
  • Sambut Ramadhan, SD Muwri Hadirkan SparklingKamis 23 Maret 2023 | 15:35
  • Aku Doakan, Puisi Kiai Dawam untuk Anies BaswedanKamis 23 Maret 2023 | 15:32
  • Smamita Sidoarjo Lantik Pengurus Musan Periode 2023-2024Kamis 23 Maret 2023 | 15:29
  • LPHU, Lembaga Baru PWM Jatim di Bidang Haji dan UmrahKamis 23 Maret 2023 | 15:02

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!