ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Jumat, Maret 24, 2023
  • Login
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Tanda Resesi: Manusia Tikungan

Selasa 18 Agustus 2020 | 20:05
4 min read
137
SHARES
427
VIEWS
ADVERTISEMENT
Tanda resesi polisi cepek di mana-mana. (indpos)
Tanda resesi polisi cepek di mana-mana. (indpos)

Tanda Resesi: Manusia Tikungan oleh Ali Murtadlo, jurnalis di Surabaya.

PWMU.CO-Ini juga bisa dianggap tanda resesi: manusia tikungan (mantik). Dulu disebut polisi cepek. Saya tak mau menyebut begitu. Pertama, kasihan pak polisi. Kedua, kenyataannya sudah tidak cepek lagi.

Kian hari kian banyak jumlahnya. Di setiap persimpangan atau jalur putar balik pasti ada. Bahkan di mulut gang. Keberadaan mereka ini bisa sebagai gejala jumlah pengangguran makin tinggi. Tanda resesi.

Keberadaannya diperlukan kalau pertama, persimpangan tak ada lampu lalu lintasnya. Kedua, lalu lintasnya kelas berat: truk dan bus. Ketiga, jalannya kencang.

Namun mereka  tak peduli beroperasi di mana saja. Jalan sepi maupun ramai. Bermodal sempritan. Seolah mengatur lalu lintas. Tapi menempatkan posisi dirinya pun salah. Lebih suka memilih posisi mendekati sopir untuk menerima sedekah. Padahal kendaraan yang disetop ada di arah lainnya.

Sebetulnya, kalau mau lebih bermanfaat, perlu dijaga dua orang. Yang satu, bagian mencegat kendaraan, satunya lagi, bagian menerima uangnya. Hasilnya dibagi.

Tapi ada yang nekat. Ambil persimpangan yang ada traffic lightnya. Kalau pas lampu merah, dia bunyikan sempritannya. Bendera dikibarkan agar kendaraan segera jalan. Padahal tanpa itu, lampu lalu lintas sudah mengaturnya.

Itulah pemandangan di sepanjang Jalan Prapen yang jembatannya dilebarkan dan relatif sepi, kini ada mereka. Padahal di situ panasnya luar biasa. Pohon yang ditanam, masih belum tumbuh tinggi. Di MERR juga. Kini hampir di setiap tikungannya ada mereka. Meskipun jalanan relatif lancar. Bahkan di pintu masuk dan keluar jalan tol pun mereka ada.

Kelompok Pemberi Uang

Ini survei kecil-kecilan. Lantas siapa yang sering memberi? Orang yang senasib. Artinya orang yang merasa bahwa cari duit itu sulit, harus kerja. Contohnya, sopir mobil box, sopir pengangkut air minum, sopir bahan bangunan, sopir truk.

Lihatlah, kalau mereka tidak punya uang receh, apa yang diberi? Sebatang rokok. Kekompakan warga alit yang luar biasa. Sedang mobil kelas menengah, ada yang memberi ada yang tidak.

Siapa yang paling tidak memberi? Mohon maaf mobil mewah. Yang saya maksudkan pengendara Alpard, Mercedes Bens  dan di atasnya. Saya tahu mengapa kok tidak memberi.  Karena yang pegang setir sopirnya. Dia fokus ke jalan, jangan buka-buka jendela. Ada majikan di belakang.

Saya sering bertanya kepada teman-teman, apakah mereka memberi atau tidak. Jawabannya imbang: memberi dan tidak. Semuanya ada alasannya. Yang memberi karena sekarang lagi masa sulit, pekerjaan apa pun asal halal dilakukan, termasuk penjaga persimpangan.

 ”Kalau saya sudah niat dari rumah, jadi di mobil saya, selalu disediakan istri bendelan uang 2 ribuan, yang sudah tertata rapi, sehingga tinggal mengambilnya satu per satu. Karena sudah saya niati ya beri begitu saja,” kata dirut sebuah  harian yang berkali-kali saya nunuti.

Jadi Kebiasaan

Yang tidak? Alasannya juga kuat. ”Saya khawatir, nanti itu dianggap sebagai pekerjaan. Mula-mulanya hanya daripada nganggur setelah pekerjaan hilang. Tapi kalau keenakan, bisa kebablasan,” kata teman yang fanatik tidak mau memberi kepada pengemis, pengamen jalanan, dan mantik ini.

 ”Selain itu, ada Perda. Kita dilarang memberi,” katanya. Tapi, menurut saya, ada perintah tangan di atas lebih mulia daripada tangan di bawah.

Bu Risma mungkin risih melihat semua tikungan di kotanya dijaga mantik. Karena itu, setiap pagi dan sore, di tempat tertentu  dikerahkan Satpol PP. Sementara para mantik menunggu dan  mengintip. Begitu pasukan Bu Risma bubar, langsung kembali ambil posisi.

Berapa rata-rata pendapatannya? ”Yang di dekat McD Raya Taman menuju Pondok Jati bisa jutaan. Tapi 24 jam dan banyak shift lho ya,” kata kenalan saya yang biasa menitipkan motor di situ. Tapi, itu benar-benar kerja. Benar-benar menyetop kendaraan, truk dan bus. Fungsinya: vital sekali. Kalau pagi dan sore juga dijaga polisi.

Yang kelas menengah? ”Antara Rp 200 ribu sampai Rp 500 ribu,” kata mantik di U-turn Jalan Panjangjiwo yang juga ramai.

Yang kelas kecil, sebetulnya sama sekali tidak diperlukan. Seperti di ujung jalan Untag depan Kecamatan Sukolilo putar balik ke Brimob, sehari kurang dari Rp 50 ribu. Makanya, karena tikungan garing jarang ditunggui.

Semoga ini hanya untuk sementara saja. Darurat. Mengatasi masa sulit saat pandemi. Kelak, ketika situasi sudah normal kita kembali  bekerja normal. Badai pasti berlalu. Tetap semangat dan salam!

Editor Sugeng Purwanto

Tags: Ali MurtadloPolisi cepek
SendShare55Tweet34Share

Related Posts

Info yang Dirakit Ilusi

Kamis 10 Desember 2020 | 18:09
409

Ilustrasi info yang dirakit Info yang Dirakit Ilusi oleh Ali Murtadlo, jurnalis di Surabaya. PWMU.CO-Inilah...

Harga Nyawa Murah di Sini

Selasa 8 Desember 2020 | 21:47
1.6k

Enam pengawal Habib Rizieq Shihab korban penembakan. (grafis eramuslim) Harga Nyawa Murah di Sini oleh...

Tips No Korupsi Menjerat Menteri Juliari

Senin 7 Desember 2020 | 19:52
272

Juliari Batubara Tips No Korupsi Menteri Juliari oleh Ali Murtadlo, jurnalis di Surabaya. PWMU.CO-Ada dua...

Mensos, Gus Dur, dan Tikus di Lumbung

Minggu 6 Desember 2020 | 21:42
759

Tiga menteri sosial yang ditangkap karena korupsi. Mensos, Gus Dur, dan Tikus di Lumbung oleh...

Mendemo Mahfud MD ke Rumah Ibunya

Sabtu 5 Desember 2020 | 17:39
334

Demonstran mendatangi rumah Mahfud MD di Pamekasan, Selasa (1/12/2020). Mendemo Mahfud MD ke Rumah Ibunya...

Meninggal tanpa Ribet

Kamis 3 Desember 2020 | 21:06
833

Ali Murtadlo Meninggal tanpa Ribet oleh Ali Murtadlo, jurnalis di Surabaya. PWMU.CO- Meninggal tanpa ribet....

Memaki HRS, Pakai Nama Gus Mus

Rabu 2 Desember 2020 | 18:04
2.5k

Sketsa Gus Mus Memaki HRS, Pakai Nama Gus Mus  oleh Ali Murtadlo, jurnalis di Surabaya....

Get Well Soon Pak Anies, Doa Netizen

Selasa 1 Desember 2020 | 21:23
297

Get Well Soon Pak Anies, Doa Netizen oleh Ali Murtadlo, jurnalis di Surabaya. Anies Baswedan...

Baliho Bela Risma Menangis

Senin 30 November 2020 | 19:00
835

Baliho Bela Bu Risma ikut meramaikan masa kampanye Pilwali Surabaya. (foto jatimtimes) Baliho Bela Risma...

Nuturi Panglima TNI

Jumat 27 November 2020 | 22:05
479

Tampilan Youtube Edy Mulyadi nuturi Panglima TNI. Nuturi Panglima TNI oleh Ali Murtadlo, jurnalis di...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Jadwal Lengkap Imsakiyah Ramadhan 1444/2023 Kota dan Kabupaten Se-Jawa Timur

    11444 shares
    Share 4578 Tweet 2861
  • Inilah 18 Calon PCM GKB Gresik 2022-2027

    19695 shares
    Share 7878 Tweet 4924
  • Din Syamsuddin Kritik Presiden Jokowi yang Larang Pejabat Buka Puasa Bersama

    3168 shares
    Share 1267 Tweet 792
  • Tangan Kanan PP Muhammadiyah

    1564 shares
    Share 626 Tweet 391
  • Di Balik Nama Ramadhan

    1327 shares
    Share 531 Tweet 332
  • Pejabat Dilarang Jokowi Bukber, Begini Tanggapan Sekum PP Muhammadiyah

    1018 shares
    Share 407 Tweet 255
  • Pelantikan PWM dan PWA Jatim bareng Kajian Ramadhan 1444, Berikut Penjelasannya

    933 shares
    Share 373 Tweet 233
  • LPHU, Lembaga Baru PWM Jatim di Bidang Haji dan Umrah

    737 shares
    Share 295 Tweet 184
  • Dalil dan Keutamaan Shalat Tarawih Formasi 4-4-3

    5140 shares
    Share 2056 Tweet 1285
  • Festival Permata Fest Muhammadiyah Wotan, Ini Para Juaranya

    784 shares
    Share 314 Tweet 196

Berita Terkini

  • Tadarus keliling
    Tadarus Keliling Malam Ramadhan di PRM MergayuJumat 24 Maret 2023 | 22:22
  • Es Cantik manis
    Es Cantik Manis Hadir di Market Day MIM 1 PareJumat 24 Maret 2023 | 17:23
  • Terkait Larangan Berbuka Puasa Bersama, begini kata PWM Jatim; Liputan Darul Setiawan, Kontributor PWMU.CO Sidoarjo.
    Terkait Larangan Berbuka Puasa Bersama, Begini Kata PWM JatimJumat 24 Maret 2023 | 17:04
  • Gerebeg Rumah
    Gerebek Rumah Subsidi, Pasarkan Perumahan PCM BabatJumat 24 Maret 2023 | 16:35
  • Tiga alasan PWM Jatim tolak kedatangan Timnas Israel di Piala Dunia U-20; Liputan Darul Setiawan, kontributor PWMU.CO Sidoarjo.
    Tiga Alasan PWM Jatim Tolak Kedatangan Timnas Israel di Piala Dunia U-20Jumat 24 Maret 2023 | 16:13
  • Tarbiyatul Mar'ah
    Tarbiyatul Mar’ah, Program Unggulan AisyiyahJumat 24 Maret 2023 | 16:05
  • Tiga Kontributor PWMU.CO Juara Guru Berprestasi SD AlmadanyJumat 24 Maret 2023 | 15:36
  • Tim Futsal SMPM 9 Watukebo Juara I Bima Cup 2023Jumat 24 Maret 2023 | 15:34
  • Guru SD Muhsida Workshop Implementasi Kurikulum MerdekaJumat 24 Maret 2023 | 15:32
  • Keseruan LDKS MTsM 10 Mojopetung di Mangrove Centre TubanJumat 24 Maret 2023 | 15:25

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!