• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Spiritualitas Kalender Hijriah

Rabu 19 Agustus 2020 | 15:03
in Kolom
0
307
SHARES
313
VIEWS
Spiritualitas Kalender Hijriah, kolom ditulis oleh Mohammad Nurfatoni, Pemimpin Redaksi PWMU.CO.
Mohammad Nurfatoni, penulis Spiritualitas Kalender Hijriah (Sketsa ulang foto oleh Atho’ Khoironi/PWMU.CO)

Spiritualitas Kalender Hijriah, kolom ditulis oleh Mohammad Nurfatoni, Pemimpin Redaksi PWMU.CO.

PWMU.CO – Setidaknya ada dua hal menarik yang selalu melekat ketika kita membicarakan tahun atau penanggalan Islam.

Pertama, awal sistem penanggalan Islam ditetapkan berdasarkan sebuah peristiwa penting dalam sejarah Islam. Yaitu hijrah, perpindahan Rasulullah SAW dan para sahabat dari kota Mekkah menuju Kota Yatsrib.

Kedua, kalender Hijriah yang menggunakan peredaran rembulan sebagai sistem penanggalannya.

Mengapa Umar Berpedoman Hijrah?

Orang pertama yang menetapkan sistem kalender Islam Hijriah ialah Khalifah Umar bin Khaththab. Mengapa dia menggunakan peristiwa hijrah sebagai latar belakang penanggalan Islam?

Semula memang ada usulan ditetapkannya awal kalender Islam berdasarkan kelahiran Rasulullah SAW. Seperti kaum Nasrani yang menggunakan kelahiran Nabi Isa yang mereka yakini jatuh pada akhir Desember dan dibulatkan menjadi 1 Januari. Sehingga kita kenal penanggalan Miladi yang bermakna kelahiran atau Masehi yaitu mengambil nama Isa al-Masih.

Tapi usulan ini tidak disetujui Khalifah Umar. Dia lebih memilih peristiwa hijrah sebagai awal permulaan kalender Islam.

Keputusannya untuk menjadikan sejarah hijrah sebagai permulaan kalender Islam cukup menarik. Karena dalam pandangannya, hijrah adalah peristiwa yang membalikkan keseluruhan perjalanan sejarah perjuangan Rasulullah SAW dalam menegakkan kebenaran dan memperoleh kesuksesan yang spektakuler.

Intimidasi di Mekkah

Jika kita tilik kembali sejarah hijrah Rasulullah SAW tersebut, paling tidak ada dua hal yang bisa kita pungut untuk kemudian kita reaktualisasikan dalam dakwah kekinian.

Pertama, hijrah tidak bisa dilepaskan dari situasi dan kondisi yang melatarbelakanginya. Situasi dan kondisi yang dimaksud adalah adanya intimidasi tak terhentikan—dalam berbagai bentuknya—dari kaum kafir Quraisy terhadap Rasulullah SAW dan para sahabatnya.

Baca Juga:  DNA Muhammadiyah, Bisakah Direkayasa Genetika?

Jika kita telaah lebih jauh, intimitasi itu terjadi, terutama, karena umat Islam dalam posisi politik yang lemah.

Padahal dengan intimidasi itu umat Islam tidak memiliki perlindungan yang berarti dalam pelaksanaan hak-hak keagamaan dan kemanusiannya. Lebih dari itu misi kerasulan (rahmatan lil alamin) yang diemban Muhammad SAW sulit untuk tercapai.

Mengingat misi itu bersifat mendasar dan mengandung implikasi perubahan besar. Tepatnya penghancuran, terhadap ideologi sesat yang dianut oleh mayoritas elit dan penduduk Mekkah waktu itu.

Membangun Kekuatan di Madinah

Kedua, dalam rangka membangun kekuatan politik itulah Rasulullah SAW melakukan hijrah ke Madinah. Tak heran jika akhirnya terbentuk negara Madinah, yang berbasis sepenuhnya pada ideologi Islam; yang memiliki pranata politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan-keamanan sendiri.

Dengan negara Madinah itulah akhirnya Rasulullah SAW memiliki kekuatan politik untuk melindungi hak-hak keagamaan dan kemanusiaan. Bukan saja bagi umat Islam sendiri melainkan juga bagi warga lainnya.

Karena itu kota tempat beliau berhijrah yaitu Yatsrib diubah namanya menjadi al-Madinah ar-Rasul yang bermakna Kota Rasul—dalam pengertian tempat peradaban yang dibangun Rasululah SAW.

Maka, memasuki tahun baru Islam sama dengan kita diingatkan untuk terus meningkatkan perjuangan. Mengubah dan memperbaiki masyarakat sehingga terwujud masyarakat beradab. Yaitu masyarakat yang tunduk-patuh pada nilai-nilai kebenaran, yang bersumber dari Yang Maha Benar.

Spiritualitas Kalender Hijriah

Penetapan kalender Hijriah ini didasarkan pada adanya kesadaran manusia yang kali pertama tentang adanya siklus 30-an hari (satu bulan) yang didasarkan pada hasil pengamatan manusia atas rembulan itu yang berubah-ubah dari bentuk sabit sampai menjadi bundar penuh (bulan purnama).

Baca Juga:  Benarkah Orang Komunis Tidak Bertuhan?

Perubahan bulan dari sabit menuju purnama pernah menjadi perhatian sahabat Nabi. Suatu ketika Muad bin jabal dan Tsa’labah bin Ghanamah bertanya kepada Rasululah saw, “Wahai Nabi, mengapa bulan bermula tsabit kemudian membesar hingga purnama, lalu, dari malam ke malam, mengecil hingga sirna dari pandangan?”

Mendapat pertanyaan itu Rasulullah SAW terdiam lalu turunlah wahyu, “Katakanlah (Hai Muhammad), dia (bulan sabit) adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (ibadah) haji.” (al-Baqarah/2:189)

Secara spiritual kita bisa mengambil hikmah dari fenomena alam berupa bulan dan perubahannya itu seperti firman Allah dalam al-Quran, Dia (Allah) menjadikan malam dan siang silih berganti (untuk memberi kesempatan) bagi siapa yang ingin mengingat (mengambil pelajaran) dan yang ingin bersyukur (al-Furqan 62)

Apa pelajaran dari pergantian waktu itu? Seperti yang disimbolkan oleh perjalanan bulan: pada mulanya dia tak hadir di persada bumi, kemudian lahir kecil mungil, bagai bulan sabit.

Dari hari ke bulan, bulan ke tahun, kita menjadi besar, hingga dewasa, sempurna usia, tetapi kemudian: sedikit demi sedikit, kembali menurun dan menurun kemampuannya. Hingga tua dan mati. Lalu menghilang dari kehidupan duniawi.

Lalu bagaimana kita menggunakan perubahan waktu dan juga umur itu? Bagi yang tidak beriman—mengutip M. Quraish Shihab—pergantian malam dan siang, tidak lain kecuali: permainan tanpa tujuan (seperti perilaku bayi). Melakukan aktivitas yang melalaikan (seperti dilakukan anak-anak); berhias dan bersolek (seperti remaja); menumpuk harta dan anak untuk kebanggaan (seperti kebanyakan orang dewasa).

Baca Juga:  Guru-Guru Ini Lega, Ternyata Menulis Itu Semudah Bercerita

Sementara bagi orang beriman, waktu, seperti diingatkan Allah dalam surat al-Furqan di atas meniscayakan dilakukannya dua aktivitas. Pertama, mengingat yang berkiatan dengan masa lampau, dan ini menuntut introspeksi dan kesadaran menyangkut semua hal yang telah terjadi agar mengantarkan kepada perbaikan dan peningkatan.

Kedua, bersyukur yang menuntut digunakannya semua potensi yang dianugerahkan Allah sesuai tujuan penganugerahannya. Ini menuntut upaya dan kerja keras. Seperti kata Allah, Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri mempersiapkan apa yang telah disiapkannya untuk hari esok. (al-Hasyr 18)

Makna dari Sabit ke Purnama

Karena pergantian detik dan menit, jam dan hari, bulan dan tahun tidak lain dan tidak bukan pada hakikatnya adalah perubahan dari tiada menjadi ada dan kembali menjadi tiada.

Seperti perubahan bulan sabit menuju purnama dan hilang kembali, maka kita dingatkan oleh Ali bin Thalib, “Jika keadaanmu makin mundur, sedangkan maut terus datang menghadangmu, maka alangkah cepatnnya pertemuanmu dengannya.”

Maka, mari kita simak firman Allah, “Wahai manusia, sesungguhnya engkau telah bersusah payah menuju Tuhanmu, maka engaku akan menemui-Nya.” (al-Insyiqaq 6)

Jadi, pergantian waktu dalam Islam mengandung pengertian spiritual yang mendalam. Jangan heran—dan tak usah iri—jika pergantian tahun Islam tidak ditandai oleh aktivitas yang serba gebyar dan penuh hura-hura. Semangat ini sangat relevan di tengah pandemi Covid-19.

Selamat Tahun Baru Hijriah 1442. (*)

Tags: Hijrah NabiMakna Kalender HijriahMohammad NurfatoniPenanggalan Islam
Share123SendTweet77

Related Posts

Bencana Indonesia, Salah Siapa: Hujan, Global Warming?
Kolom

Bencana Indonesia, Salah Siapa: Hujan, Global Warming?

Selasa 19 Januari 2021 | 10:26
292
Bencana Bertubi-tubi dan Lima Kesadaran Spiritual
Kolom

Bencana Bertubi-tubi dan Lima Kesadaran Spiritual

Minggu 17 Januari 2021 | 07:26
1.9k
Headline

Ini Kebijakan Muhammadiyah saat PPKM dan Fatwa Tarjih Vaksinasi Covid-19

Kamis 14 Januari 2021 | 14:26
1.3k
Sikap Resmi Muhammadiyah tentang Vaksinasi Covid-19
Kabar

Sikap Resmi Muhammadiyah tentang Vaksinasi Covid-19

Kamis 14 Januari 2021 | 11:44
1.1k
Jokowi Divaksin atau di Vaksin?
Kolom

Jokowi Divaksin atau di Vaksin?

Rabu 13 Januari 2021 | 14:02
1.2k
Kabar

Gap Berlapis dan Ketuarentaan Dini Lembaga Pendidikan

Rabu 16 Desember 2020 | 11:04
286
Next Post
Pahlawan Covid di Hari Kemanusiaan Sedunia

Pahlawan Covid di Hari Kemanusiaan Sedunia

Hijrah Jalan Transformasi Islam Indonesia. Ditulis khusus oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir untuk pembaca PWMU.CO.

Hijrah Jalan Transformasi Islam Indonesia

Hijrah Profesor Udin dari marbot jadi guru besar.

Hijrah Profesor Udin

Hijrah dan Semangat Perubahan ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid al-Huda Berbek, Waru, Sidoarjo.

Hijrah dan Semangat Perubahan

Hijrah di Tengah Pandemi

Hijrah di Tengah Pandemi

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa
Ngaji Hadits

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa

Jumat 22 Januari 2021 | 09:06
343

Potret udara soal kerusakan kantor Gubernur Sulawesi Barat yang diguncang gempa (Foto dok CT Arsa sumber detik.com) Musibah, Cara Allah...

Read more
Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
832

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
253

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
413

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more

Berita Terkini

Peduli bencana, SDMM himpun donasi Rp 21.500.006 untuk korban bencana alam di Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan.

Peduli Bencana, SDMM Himpun Donasi Rp 21 Juta

Senin 25 Januari 2021 | 21:30
Lelang sepeda menjadi bagian kepedulian Unismuh Makassar dalam menggalang dana kemanusiaan untuk gempa di Sulawesi Barat.

Lelang Sepeda, Unismuh Peduli Bencana

Senin 25 Januari 2021 | 17:56
Relawan MDMC - Lazismu

Relawan MDMC – Lazismu Bangun Jembatan Darurat Atasi Banjir Kalsel

Senin 25 Januari 2021 | 17:47
PCIM Australia Galang Dana Bencana

PCIM Australia Galang Dana Bencana

Senin 25 Januari 2021 | 15:47
Lulusan Smamsatu Gresik Berijazah D-1 Prodistik ITS

Inovasi Smamsatu: PBM Cukup 3 Hari, Lainnya Soft Skill

Senin 25 Januari 2021 | 14:25
Rendang Lazismu

Rendang Lazismu Jadi Makanan Praktis bagi Pengungsi Bencana

Senin 25 Januari 2021 | 11:28
Elliyah Fatmawati Susul Dua Saudaranya, Wafat dalam Sebulan

Elliyah Fatmawati Susul Dua Saudaranya, Wafat dalam Sebulan

Senin 25 Januari 2021 | 11:04
Politik Islam

Politik Islam seperti Gema Teriakan Takbir

Senin 25 Januari 2021 | 10:13
Unismuh siapkan 200 relawan psikososial ke Sulbar. Pengiriman relawan tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap gempa bumi yang terjadi.

Unismuh Siapkan 200 Relawan Psikososial ke Sulbar

Senin 25 Januari 2021 | 06:22
Manfaat Membaca dan Menulis bagi Ibu

Manfaat Membaca dan Menulis bagi Ibu

Senin 25 Januari 2021 | 06:14

Berita Populer Hari Ini

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    495592 shares
    Share 198237 Tweet 123898
  • Elliyah Fatmawati Susul Dua Saudaranya, Wafat dalam Sebulan

    16177 shares
    Share 6471 Tweet 4044
  • Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

    38136 shares
    Share 15254 Tweet 9534
  • Manga Budaya Ramaikan Milad Ke-6 Smamio

    3722 shares
    Share 1489 Tweet 931
  • Madam Bansos, Anak Pak Lurah, dan Monyet Koruptor

    2458 shares
    Share 983 Tweet 615
  • 3 Rumus Diet Alami Turunkan Berat Badan, Efektif 100 Persen Berhasil

    4135 shares
    Share 1654 Tweet 1034
  • Taubat Politik Jusuf Kalla

    7981 shares
    Share 3192 Tweet 1995
  • Tekad Smamio Menjadi Sekolah Kreatif tanpa Batas

    4510 shares
    Share 1804 Tweet 1128
  • TVMu Jatim Stasiun Mugeb Gresik Diresmikan

    6090 shares
    Share 2436 Tweet 1523
  • Politik Islam seperti Gema Teriakan Takbir

    227 shares
    Share 91 Tweet 57
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama