ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Senin, Maret 20, 2023
  • Login
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Masjid Lumpur Djenne Terunik di Dunia

Jumat 21 Agustus 2020 | 15:52
4 min read
304
SHARES
949
VIEWS
ADVERTISEMENT
Masjid Lumpur Djinguereber Djenne.
Masjid Lumpur Djinguereber Djenne.

PWMU.CO– Masjid Lumpur Djinguereber Djenne, Timbuktu, Mali, Afrika, menjadi masjid terunik di dunia. Dibangun pada abad 13, dindingnya dilapisi laburan lumpur.

Masjid lumpur yang berlokasi di dataran sungai Niger dan Bani itu sangat luas. Panjang dan lebarnya 91 meter bisa menampung sekitar 2.000 orang. Tinggi mencapai 21 meter. Arsitektur bergaya Afrika dengan struktur bangunan dari plesteran bata dan perancah kayu.

Negara Mali terletak di pedalaman Gurun Sahara. Negara ini di masa lalu menjadi pusat persebaran Islam di pedalaman Afrika. Tiap masjid terdapat madrasah al-Quran dan hadits dengan murid berasal dari pedalaman. Tradisi ini masih terpelihara hingga kini. Djenne adalah kota santri.

Kota Djenne berkembang sejak abad ke-13 sebagai pusat transportasi utama untuk komoditas garam dan emas. Kafilah dagang membawa ulama dan penulis yang mengenalkan Islam ke penduduknya.

Masjid Djenne direnovasi besar-besaran pada tahun 1907 untuk memperbaiki kerusakan yang parah pada abad 19. Masjid ini memiliki tiga menara yang menyatu dengan bangunan. Struktur bangunan ditopang 25 pilar terbuat dari ratusan batang pohon kelapa atau glugu.

Orang Mali menyebutnya toron. Batang-batang glugu ini ada yang ditonjolkan keluar dinding. Berfungsi sebagai hiasan sekaligus tangga bagi pekerja sewaktu ada renovasi.

Dipopulerkan Wartawan Perancis

Awal tahun 1900-an wartawan Perancis Félix Dubois mengunjungi masjid ini. Dalam reportasenya dia menggambarkan arsitektur masjid bagaikan persilangan duri landak dan organ gereja. Dari laporan wartawan ini menjadikan masjid lumpur terkenal di Eropa.

Sirkulasi udara di dalam masjid terasa segar dan sejuk meskipun udara Mali sepanas gurun pasir. Bangunan ini punya ventilasi berupa kisi dari 90 kolom kayu menopang atap dan dinding  yang mengisolasi panas matahari.

Kerja bakti memplester masjid lumpur Djenne.

Atapnya memiliki beberapa bukaan yang memungkinkan aliran udara segar masuk saat musim kemarau dan dapat ditutup dengan penutup terakota selama musim hujan.

Dinding masjid diplester dengan lumpur. Acara pelaburan lumpur dikerjakan bulan April setiap tahun. Menjadi tradisi festival yang meriah karena melibatkan warga sekota.

Perbaikan plester lumpur sebenarnya juga dilakukan untuk rumah-rumah tradisional penduduk yang juga terbuat dari batang glugu dan lumpur. Tiap tahun harus diperbaiki karena sudah retak-retak.

Dilakukan bulan April untuk kewaspadaan datangnya musim hujan yang singkat pada Juli dan Agustus. Musim hujan pendek tapi sangat deras.

Malam hari sebelum acara pelaburan dinding masjid, warga kota begadang semalaman.

Jalan-jalan di kota Djenne diterangi cahaya bulan. Suasana dimeriahkan nyanyian dan ketukan drum.

Acara berakhir ketika peluit ditiup sekitar pukul 04.00 menjelang Subuh. Semua warga berkumpul di masjid untuk shalat berjamaah.

Dikerjakan Usai Subuh

Usai shalat pekerjaan memplester dimulai. Mereka dibagi per kelompok menurut dusun. Mengerjakan bagian dinding yang sudah ditentukan.

Mereka berlomba melaburkan lumpur paling halus dan indah. Karena itu memplester dikerjakan dengan hati-hati dan teliti meskipun digarap keroyokan.

Masjid lumpur Djenne dari atas.

Lumpurnya dibuat oleh tetua desa yang ahli. Dibuat dari campuran tanah liat yang diambil dari sungai Bani, dedak, minyak kacang, bubuk baobab, dan air. Adonan lumpur dikumpulkan di halaman masjid selama beberapa hari hingga lumer dan matang.

Kerja bakti ini diawasi 80 tukang batu senior. Warga mengangkuti lumpur dengan keranjang anyaman. Dimulai dari bagian bawah terus menaiki tonjolan toron untuk menggarap dinding atas yang sangat tinggi.

Sementara laki-laki bekerja melaburkan lumpur di dinding, para wanita mengambil air dari sungai dituangkan ke adonan agar lumpur tetap lumer.

Kerja bakti ini biasanya selesai pukul 09.00. Hasil pekerjaan mereka dinilai. Kelompok pemenang menerima hadiah uang 50 ribu franc CFA, sekitar Rp 1,1 juta. Hadiah ini cukup besar. Sebab  penghasilan warga kota sekitar Rp 17.500 sehari.

Wali kota Djenne Balassin Yaro kepada BBC mengatakan, Masjid Djenne adalah simbol kohesi sosial setiap tahun. Partisipasi komunal dalam pekerjaan pemeliharaan menunjukkan rasa kebersamaan dan ekspresi bagaimana cara hidup bersama. (*)

Editor Sugeng Purwanto

Tags: Mali AfrikaMasjid DjenneMasjid Terunik
SendShare122Tweet76Share

Related Posts

No Content Available

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Acara Outbound Berakhir Tangisan

    33150 shares
    Share 13260 Tweet 8288
  • Siswa Klub Ekonomi Smamsatu Juara Accounting Skill Competition

    51289 shares
    Share 20516 Tweet 12822
  • Inilah 18 Calon PCM GKB Gresik 2022-2027

    8373 shares
    Share 3349 Tweet 2093
  • Ketua MPID PWM Jatim Siap Dipenjara

    1813 shares
    Share 725 Tweet 453
  • Ka’bah dan Awan 3D di Poster Tarhib Ramadhan Spemdalas

    1421 shares
    Share 568 Tweet 355
  • Kesempatan Langka Bunda Saksikan Film Karya Anak SD Mugeb di Bioskop

    556 shares
    Share 222 Tweet 139
  • Suami-Istri Pimpin Muhammadiyah-Aisyiyah Kabupaten Tulungagung

    470 shares
    Share 188 Tweet 118
  • Anies Baswedan Puji Puisi Kiai Dawam Sholeh

    461 shares
    Share 184 Tweet 115
  • Tampil Apik di Musyab, Tim Musikalisasi Puisi Spemdalas Dinilai 99

    439 shares
    Share 176 Tweet 110
  • King Queen of Library SD Mugeb Kunjungi Perpustakaan Spemdalas

    584 shares
    Share 234 Tweet 146

Berita Terkini

  • Muhammadiyah Meraih Penghargaan Penanganan Covid-19Senin 20 Maret 2023 | 14:59
  • LDK PP Muhammadiyah Serah Terima JabatanSenin 20 Maret 2023 | 14:30
  • FAI Unmuh Jember Jalin Kerja Sama dengan 5 Universitas MalaysiaSenin 20 Maret 2023 | 14:04
  • Kepala SMAM Porong
    Kepala SMAM Porong Dilantik, Diminta Terapkan IniSenin 20 Maret 2023 | 14:01
  • Sukses, Sinergi Bazar Tarhib Ramadhan Berlian School-SmamioSenin 20 Maret 2023 | 14:01
  • Kiat Menulis Buku yang MenginspirasiSenin 20 Maret 2023 | 13:27
  • Kajian Jelang Ramadhan PDA Kota ProbolinggoSenin 20 Maret 2023 | 12:57
  • Wakil Ketua PDM Gresik Tanggapi Terpilihnya Ketua Baru PCM GKBSenin 20 Maret 2023 | 12:41
  • Siswa SDMM Praktik Memerah Susu, Rasanya seperti Bermain SquishySenin 20 Maret 2023 | 11:50
  • Profil Singkat Anggota PCM GKB Gresik Hasil Musycab Ke-5Senin 20 Maret 2023 | 11:13

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!