ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Minggu, Maret 26, 2023
  • Login
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Nabi Hijrah ke Madinah, Umat Cemas Menunggunya

Sabtu 22 Agustus 2020 | 06:23
5 min read
244
SHARES
764
VIEWS
ADVERTISEMENT
Ilustrasi Nabi hijrah ke Madinah.
Ilustrasi Nabi hijrah ke Madinah.

Nabi Hijrah ke Madinah, Umat Cemas Menunggunya datang. Sebab Nabi keluar dari Mekkah dikejar orang-orang kafir yang hendak membunuhnya.

PWMU.CO-Mendengar kabar bahwa Nabi hijrah meninggalkan Mekkah, kaum muslimin anshar dan muhajirin di Madinah begitu lepas shalat Subuh selalu menuju gerbang kota menantikan kedatangannya.

Hingga matahari naik yang ditunggu belum tampak. Mereka berteduh di bawah pohon, atau masuk ke rumah. Tapi mata dan telinga masih terus menyalang pada garis horizon. Berharap-harap ada sosok bayangan yang muncul.

Begitu terus yang dilakukan kaum muslimin beberapa hari dengan harap-harap cemas menunggu munculnya Rasulullah dari hijrah. Tiba-tiba seorang Yahudi dari loteng rumahnya berteriak keras.”Hai Bani Qailah (merujuk satu bani kaum anshar), orang yang kalian tunggu sudah datang…..”

Kontan saja teriakan itu membuat seluruh orang kampung keluar rumah langsung berlari menuju padang pasir. Begitu melihat ada bayangan penunggang unta di kejauhan, mengabaikan panas matahari mereka berlarian menyongsong Nabi hijrah meskipun jarak masih jauh.

Dua penunggang unta yang dituntun seorang pemandu itu kemudian berteduh di sebuah pohon kurma. Orang-orang langsung merubungnya.

Sebagian besar kaum anshar belum pernah mengenal Rasulullah sehingga belum tahu yang mana Abu Bakar dan mana Rasulullah. Saking banyaknya orang berkerumun sehingga pohon kurma itu tidak bisa menaungi Rasulullah lagi.

Melihat situasi itu satu di antara penunggang unta kemudian melepas jubahnya dan menaungi temannya. Baru dari situ kaum anshar tahu orang yang dinaungi itu adalah Rasulullah dan yang menaungi Abu Bakar.

Menengok Rumah Penampungan

Mereka lantas beramai-ramai mengiringi Rasulullah dan Abu Bakar berjalan memasuki desa Quba. Dalam Nabi hijrah ini menyempatkan singgah di beberapa rumah yang menampung sahabat muhajirin.

Mula-mula menengok rumah Kultsum bin Hidam. Kemudian keluar lagi menuju rumah Sa’ad bin Khaitsamah yang menampung muhajirin bujangan. Di desa Bani Amr bin Auf ini Rasulullah menetap beberapa hari. Dalam Nabi hijrah ini sempat membangun masjid kecil untuk shalat berjamaah. Masjid ini dikenal dengan sebutan Masjid Quba.

Rasulullah kemudian keluar dari desa itu disertai kaum muhajirin dan anshar menuju kota Yatsrib pada hari Jumat. Saat tiba di perkampungan milik Bani Salim bin Auf waktu sudah memasuki Duhur sehingga Rasulullah mengajak shalat Jumat.

Tempatnya shalat di sebuah lembah bernama Ranuna. Ini shalat Jumat pertama yang dilakukan di awal pertama hijrah. Kaum anshar dan muhajirin berkumpul untuk shalat berjamaah siang itu.

Pilihan Unta

Usai shalat, utusan kabilah-kabilah menyambut kedatangan Nabi hijrah dengan suka cita. Pertama kali datang adalah Utbah bin Malik bersama kaumnya dari Bani Salim bin Auf. Mereka meminta Rasulullah menetap di desanya.

”Wahai Rasulullah, menetaplah di tempat kami yang banyak penduduknya, lengkap peralatan perangnya dan terlindungi.”

Rasulullah menjelaskan, dirinya akan tinggal di tempat unta itu berhenti. ”Biarlah unta ini bebas berjalan karena dia diperintah,”  kata Rasulullah.

Orang-orang Bani Salim pun membiarkan unta yang ditunggangi Rasulullah itu berjalan terus keluar kampung hingga pupuslah harapan warga setempat tinggal satu kampung bersama Rasulullah.

Kemudian unta melewati permukiman Bani Bayadhah. Orang-orang setempat pun menghentikan Rasulullah dan meminta menetap di situ dengan jaminan banyak penduduknya, lengkap peralatan perang dan desanya terlindungi. Tapi Rasulullah mengatakan terserah dimana untanya berhenti, di situ akan tinggal.

Mereka pun melepaskan unta Rasulullah hingga terus keluar kampung menuju permukiman Bani Saidah. Warga setempat pun menghentikan Rasulullah dengan harapan yang sama. Namun Rasulullah menjawab, biarkan unta ini bebas berjalan karena dia diperintah.

Unta itu terus saja berjalan hingga melewati desa Bani Al Harits. Masih terus berjalan melintasi permukiman Bani Adi bin Najjar, tempat tinggal paman-paman Nabi dari garis ibu.

Di setiap desa yang dilewati, warga setempat selalu menghentikan dan meminta Rasulullah agar memilih kampungnya sebagai tempat tinggal. Tapi Rasulullah mengatakan tidak berhenti sampai untanya berhenti. ”Biarkan unta ini berjalan karena dia diperintah,” jawabnya.

Hingga sampailah unta memasuki kampung Bani Malik bin Najjar. Tiba-tiba saja unta itu berhenti lalu duduk di tanah tempat penjemuran kurma. Rasulullah masih diam di atas pelananya. Ternyata unta itu bangkit lagi dan berjalan pelan.

Tidak seberapa jauh unta menoleh ke belakang lalu kembali lagi ke tempat semula. Berdiri tenang kemudian merebahkan diri dan tidak bangkit lagi. Melihat itu warga kampung Bani Malik bin Najjar bersorak girang karena kampungnya terpilih menjadi rumah Rasulullah.

Membangun Rumah dan Masjid

Rasulullah segera turun dari punggung unta lalu bertanya, tanah penjemuran kurma itu milik siapa. Muadz bin Afra, warga setempat, menerangkan, tanah itu milik dua anak yatim Sahl dan Suhail yang masih kerabatnya dan berada dalam asuhannya.

”Saya akan meminta kerelaan keduanya agar mau melepaskan tanah itu sebagai rumah Rasulullah dan masjid,” jawab Muadz.

Kaum anshar dan muhajirin kemudian bergotong royong membangun masjid dan rumah Rasulullah. Di tanah itu terdapat beberapa pohon kurma dan kuburan. Pohon kurma lantas ditebang dan batangnya dijadikan tiang masjid. Kuburan pun dipindahkan ke tempat lain.

Selama pembangunan berlangsung, Rasulullah tinggal sementara di rumah Abu Ayyub Khalid bin Zaid. Rumah Abu Ayyub bertingkat dua. Tapi Rasulullah memilih tidur di lantai bawah. Tentu saja Abu Ayyub menjadi sungkan karena tidur berada di atas Rasulullah.

”Ya Nabi Allah, sesungguhnya aku sungkan berada di atasmu dan engkau di bawahku. Silakan engkau di lantai atas dan aku pindah di bawah,” kata Abu Ayyub.

Rasulullah berujar,”Hai Abu Ayyub, sambutan terbaik terhadap kami dan orang-orang bersama kami adalah kami berada di lantai bawah.”

Tentu saja situasi ini membuat Abu Ayyub dan istrinya sangat kikuk terhadap Rasulullah. Suatu ketika guci air di loteng pecah. Cepat-cepat Abu Ayyub mengambil selimut satu-satunya untuk mengelap air agar tidak menetes mengenai Rasulullah. Karena selimut basah, Abu Ayyub dan istrinya tidur tanpa selimut. (*)

Penulis/Editor Sugeng Purwanto

Tags: hijrahMadinahShalat Jumat pertamaSugeng Purwanto
SendShare98Tweet61Share

Related Posts

Dosen FISIP Unair dan Mahasiswanya Itu Kini Pimpin MPID PWM Jatim

Rabu 1 Maret 2023 | 10:11
589

Aribowo (kanan) dan Sugeng Purwanto. Dosen FISIP Unair dan Mahasiswanya Itu Kini Pimpin MPID PWM Jatim (Waviq...

Mengenang Ahmad Fuad Effendy, Ahli Bahasa Arab yang Dipuji Menteri Saudi

Selasa 24 Januari 2023 | 08:06
637

Ahmad Fuad Effendy (foto caknun.com) PWMU.CO- Mengenang Ahmad Fuad Effendy (76) sosok yang kalem tapi...

Rekor Calon Pimpinan Terbanyak di Musywil, Ini Datanya

Jumat 23 Desember 2022 | 08:13
674

Gedung Expotorium Umpo tempat beralngsung Musywil ke 16 Muhammadiyah Jatim. PWMU.CO- Rekor calon pimpinan terbanyak...

Lamongan Pegang Rekor Pemilih Terbanyak di Musywil, Ini Urutan Lengkapnya

Rabu 21 Desember 2022 | 13:58
1.5k

Iklan Musywil ke-16 Muhammadiyah Jatim di Ponorogo. (tmc) PWMU.CO- Lamongan memiliki suara terbanyak dalam Musywil...

Piala Dunia Qatar dan Heboh LGBT

Sabtu 26 November 2022 | 19:35
1.7k

Logo FIFA World Cup Qatar 2022 (qatar2022.qa) Piala Dunia Qatar dan Heboh LGBT oleh Sugeng...

Anwar Ibrahim Akhirnya Jadi Perdana Menteri di Usia 75 Tahun

Kamis 24 November 2022 | 21:33
886

Anwar Ibrahim berdoa usai pelantikan jadi perdana menteri di Istana Negara. Anwar Ibrahim Akhirnya Jadi...

Hal Tak Lazim di Muktamar Muhammadiyah

Rabu 23 November 2022 | 16:00
2.6k

13 Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2022-2027. Hal Tak Lazim di Muktamar Muhammadiyah oleh Sugeng Purwanto,...

Perlukah Pimpinan Muhammadiyah Dipanggil Kiai Haji?

Sabtu 12 November 2022 | 14:00
783

KH Ahmad Dahlan dengan santri di Langgar Kidul. Perlukah Pimpinan Muhammadiyah Dipanggil Kiai Haji? oleh...

Apalah Arti Sebuah Ijazah

Sabtu 22 Oktober 2022 | 09:24
514

Salinan ijazah SMPP 40 Surakarta milik Jokowi. Apalah Arti Sebuah Ijazah oleh Sugeng Purwanto, Ketua...

PWMU.CO Ingin Mewadahi Pergulatan Pemikiran Kader-Kader Muhammadiyah

Sabtu 10 September 2022 | 11:35
10.6k

Ketua LIK PWM Jatim Sugeng Purwanto di depån Peserta Pelatihan Menulis Opini Produktif dan Inspiratif...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Inilah 18 Calon PCM GKB Gresik 2022-2027

    24211 shares
    Share 9684 Tweet 6053
  • SMA Jualan Roti, Kuliah Wisudawan Terbaik

    1606 shares
    Share 642 Tweet 402
  • Angkat Jihad Ekonomi, PWM Jatim dapat Apresiasi Tinggi PP Muhammadiyah

    804 shares
    Share 322 Tweet 201
  • Din Syamsuddin Kritik Presiden Jokowi yang Larang Pejabat Buka Puasa Bersama

    3980 shares
    Share 1592 Tweet 995
  • Festival Permata Fest Muhammadiyah Wotan, Ini Para Juaranya

    1428 shares
    Share 571 Tweet 357
  • Menko PMK Akan Membangun Kampung Indonesia di Turki

    610 shares
    Share 244 Tweet 153
  • Jadwal Lengkap Imsakiyah Ramadhan 1444/2023 Kota dan Kabupaten Se-Jawa Timur

    12035 shares
    Share 4814 Tweet 3009
  • Pimpinan Harian dan Badan Pembantu Pimpinan PWA Jatim Dikukuhkan

    321 shares
    Share 128 Tweet 80
  • Prihatin Gaji Guru, PWM Jatim Akan Lakukan Percepatan Program Bakti Guru

    321 shares
    Share 128 Tweet 80
  • 12 Stand Ramaikan Tarhib Ramadhan Spemdalas

    684 shares
    Share 274 Tweet 171

Berita Terkini

  • Muhammadiyah pelopor kewirasosial di Indonesia; Liputan Hendra Pornama, kontributor Tulungagung dari Dome UMM.
    Muhammadiyah Pelopor Kewirausahaan Sosial di IndonesiaMinggu 26 Maret 2023 | 12:39
  • Songsong Munas, Fokal Jatim Koordinasi Perkuat Peran AlumniMinggu 26 Maret 2023 | 12:37
  • Beraisyiyah adalah Perjanjian Kuat dengan AllahMinggu 26 Maret 2023 | 12:30
  • 64 Siswa SDMM Bersaing dengan Puluhan Ribu Pelajar Rebut Tiket Final Komas Ke-18Minggu 26 Maret 2023 | 11:54
  • Aisyiyah Surabaya Terjunkan 30 Mubalighat untuk Kajian HPT SyiamMinggu 26 Maret 2023 | 11:42
  • Dua hikmah Ramadhan
    Dua Hikmah Ramadhan, Kisah Mencet Odol Bikin TawaMinggu 26 Maret 2023 | 11:26
  • Hilal dan HilalMinggu 26 Maret 2023 | 10:43
  • Sejarah dan Perkembangan Klinik Muhammadiyah Pratama Rawat Inap KeduyungMinggu 26 Maret 2023 | 10:11
  • Puasa batin
    Kasih Sayang Allah di Balik Perintah PuasaMinggu 26 Maret 2023 | 09:09
  • Dakwah Kultural
    Jihad Ekonomi Berbasis Data dan OrganisasiMinggu 26 Maret 2023 | 08:47

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!