ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Senin, Maret 20, 2023
  • Login
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Politik Vaksin, Rakyat Jadi Taruhan

Sabtu 22 Agustus 2020 | 11:52
6 min read
693
SHARES
1.4k
VIEWS
ADVERTISEMENT
Politik Vaksin, Rakyat Jadi Taruhan, kolom ditulis oleh Dhimam Abror Djuraid, wartawan senior tinggal di Surabaya.
Ilustrasi Politik Vaksin, Rakyat Jadi Taruhan

Politik Vaksin, Rakyat Jadi Taruhan, kolom ditulis oleh Dhimam Abror Djuraid, wartawan senior tinggal di Surabaya.

PWMU.CO – Temuan obat Covid 19 yang diumumkan Unair bersamaan dengan HUT Ke-75 RI seharusnya menjadi kabar yang disambut gembira di seluruh Indonesia.

Obat hasil racikan tim Unair yang disponsori oleh TNI AD dan BIN (Badan Intelijen Negara) itu juga disebut sebagai temuan pertama di dunia.

Tapi, alih-alih disambut gembira, Unair malah dihujani reaksi kritis dari penjuru negeri, baik dari kalangan sesama kampus maupun kalangan ahli pandemi.

Klaim Unair yang menyebut telah menemukan obat Covid 19 pertama di dunia jadi pertanyaan. Prosedur penelitian yang dianggap belum memenuhi standar ilmiah juga memantik pertanyaan.

Racikan Unair itu sudah diuji coba di asrama Secapa (Sekolah Calon Perwira) AD Bandung selama hampir sebulan sejak 7 Juli sampai 4 Agustus. Di asrama itu pula, kekira sebulan sebelumnya, secara misterius diumumkan munculnya klaster baru penularan Covid 19 yang menjangkiti 1.200 calon perwira.

Tim Unair Dipimpin Ahli Stem Cell

TNI AD dan BIN melakukan gerak cepat dengan mengontak tim Unair yang segera mengirim tim di bawah Dr Purwati, yang selama ini dikenal sebagai dokter ahli stem cell yang mengepalai unit pengembangan stem cell Unair.

Dr Purwati melakukan penelitian intensif di Secapa dengan mengujicobakan beberapa kombinasi obat, yaitu Lopinavir, Ritonavir dipadukan dengan Azithromycin. Kombinasi kedua adalah Lopinavir, Ritonavir dikombinasikan dengan Doxycycline, dan kombinasi ketiga adalah Hydrocloroquine dengan Azythromycin.

Kombinasi-kombinasi itu secara ajaib bisa menyembuhkan lebih dari seribu pasien di Secapa, dengan level penyakit yang bervariasi. Mulai yang ringan sampai berat. Tentu ini sebuah penemuan bersejarah yang sangat penting.

Dr Purwati dan tim kembali dari Bandung pada 4 Agustus, dan langsung ngebut menyelesaikan laporan untuk diserahkan kepada TNI AD dan BIN sebagai sponsor penelitian. Tidak tanggung-tanggung, KSAD Jenderal Andika Perkasa mengawasi langsung proses penelitian sejak di Secapa sampai saat pengumuman di Mabes TNI AD (15/8/2020).

Selang waktu yang hanya 11 hari ini menimbulkan banyak pertanyaan mengenai prosedur penelitian. Tapi Rektor Unair Prof Mohammad Nasih dengan pede mengatakan bahwa ini bukan proyek bikin tahu goreng yang bisa dilakukan dengan jalan pintas. Semua prosedur dan standar sudah dijalani. Begitu kata Nasih.

Tak menunggu lama, gelombang serangan muncul dari berbagai arah. Dan Unair pun kewalahan menangkis pelbagai serangan itu. Data-data penelitian yang semula ditampilkan di laman TNI AD menghilang di-take down, sehingga info lengkap tidak tersedia.

Dalam jeda waktu yang mepet sulit bagi Dr Purwati dan tim untuk menyempurnakan laporan penelitian, termasuk memublikasikannya di jurnal ilmiah klasifikasi Q untuk mendapatkan peer review.

Politik Vaksin, Rakyat Jadi Taruhan. KSAD Jenderal Andika Perkasa bersama tim peneliti unair di kompleks secapa bandung (Foto Jordan Fahmi Abror/PWMU.CO)

Campur Tangan Politik

Tapi, rupanya ada campur tangan politik yang kuat yang menyebabkan proyek ini menjadi lahir prematur. Seharusnya proyek ini bisa melahirkan “Obat Merah Putih” untuk menyembuhkan Covid 19. Tapi tekanan politik menjadikan proyek ini terjebak kontroversi dan harus mundur beberapa langkah untuk menyempurnakan prosedur.

Campur tangan politik dalam upaya penanganan pandemi ini hal yang jamak terjadi di seluruh dunia. Di Amerika Serikat, Presiden Trump selalu berusaha melakukan intervensi politik. Mulai dari penetapan lockdown, pelaporan jumlah terjangkit, sampai proses penemuan vaksin maupun obat Covid 19.

Trump menjadi presiden yang paling keras campur tangannya terhadap tim penanganan Covid 19 yang dipimpin oleh Dr Anthony Fauci—yang disebut-sebut sebagai suhu dalam penanganan penyakit menular.

Reputasi Fauci di Amerika tidak ada duanya. Pun di dunia Fauci diakui kehebatannya. Toh begitu Trump hampir selalu menyangkal saran-saran Fauci. Untungnya Fauci, yang berbadan mungil, tidak takut menghadapi Trump yang bongsor. Berkali-lali Fauci menegaskan tidak akan tunduk terhadap tekanan politik Trump, dan tetap akan konsisten menerapkan standar kesehatan.

Contoh Amerika Serikat

Campur tangan politik dan perselisihan Trump dengan tim kesehatan menjadikan penanganan pandemi di Amerika tidak efektif. Dan Amerika menjadi negara dengan jumlah kasus tertinggi di dunia dengan 5,5 juta kasus dan 175 ribu korban meninggal.

Trump secara terbuka menyarankan orang untuk mengonsumsi Hydrocloroquine untuk mengusir Covid 19. Ia mengaku tiap hari mengonsumsinya, meskipun WHO tidak merekomendasikan obat itu. Trump bahkan menyarankan orang agar suntik deterjen untuk mencegah penularan Covid 19. Sontak para ahli medis menolak saran Trump dan menyebutnya sangat berbahaya.

Tentu Trump tidak sembarangan mengonsumsi obat. Tim dokter kepresidenan Amerika pasti sudah mempunyai standar tinggi untuk menjaga keselamatan dan kesehatan presidennya. Karena itu, diam-diam sebagian dokter menyetujui tindakan Trump yang mengonsumsi Hydrocloroquinne.

Dr Purwati termasuk yang setuju dengan pemakaian Hydrocloroquine, dan menerapkannya dalam penelitiannya di Secapa. Dan hasilnya relatif positif.

Terlepas dari beberapa kealpaan, temuan Dr Purwati layak diapresiasi sebagai sebuah invovasi. Dalam standar ilmiah inovasi bisa dibangun melalui “hybridization of ideas” (hibridisasi beberapa gagasan). Yaitu mengombinasikan temuan-temuan yang sudah ada menjadi pola baru yang lebih inovatif. Prof Martin Weitzman dari Harvard menyebutnya “Recombinant Growth“.

Hydrocloroquine vs Cloroquine

Tiongkok termasuk negara yang keras menolak pemakaian Hydrocloroquine untuk Covid 19. Sebaliknya Tiongkok mengendorse pemakaian Cloroquine—yang selama ini dipakai untuk menyembuhkan malaria—untuk mengobati Covid 19. Ilmuwan top Tiongkok Prof Zhang Nanshan tegas menolak Hydrocloroquine dan menyarankan Cloroquine sebagai pengganti.

Tiongkok merekomendasikan kombinasi Lopinavir, Ritonavir, dan Ribavirin. Juga menyetujui paduan Interferon dan Arbidol.

Tiongkok juga menolak merekomendasi pemakaian Remdesivir yang dikembangkan oleh Amerika, yang selama ini dianggap manjur menyembuhkan Covid 19. Remdesivir dipakai luas di Amerika, Eropa, dan Hongkong.

Sebagai bagian perang dagang Amerika vs Tiongkok, sangat mungkin Remdesivir akan secepatnya dilarang di Hongkong.

Tiongkok juga tidak merekomendasikan Dexamethasone yang dikembangkan oleh Universitas Oxford dan sudah terbukti mencegah kematian pasien parah Covid 19.

Perang dagang ini akan mengimbas ke Indonesia. Penelitian Unair memang tidak ada urusan dengan Tiongkok. Tapi imbas perang dagang akan membawa dampak politik, akankah Indonesia berani menentang Tiongkok dengan memproduksi obat racikan Unair yang mengandung Hydrocloroquine.

Vaksin Merah Putih asal Tiongkok

Sekarang Indonesia tengah mengujicobakan vaksin anti-Covid 19 buatan Tiongkok. Menarik untuk dilihat bagaimana obat anti Covid “made in Unair”, yang nota bene ditolak Tiongkok, beredar di pasaran bersanding dengan vaksin “made in China”.

Presiden Jokowi beberapa kali menyebut proyek vaksin ini sebagai proyek “Vaksin Merah Putih” yang ditarget siap sebelum akhir tahun. Dibanding dengan “Obat Merah Putih” Unair, “Vaksin Merah Putih” ini juga tidak kalah kontroversial.

Ujicoba klinis tahap tiga yang sekarang tengah dilakukan di Indonesia memicu kontroversi. Pemerintah dianggap tidak cukup memberi informasi mengenai risiko yang dihadapi para relawan.

Vaksin buatan Sinovac, Tiongkok, ini diujicobakan di Indonesia, Brazil, Bangladesh, dan Uni Emirat Arab, tapi tidak diujicoba di Tiongkok. Hal ini memantik tanda tanya.

Komunitas internasional menyebut Tiongkok dan Rusia sebagai negara yang pragmatis dan berisiko tinggi dalam upaya memenangkan lomba penemuan vaksin.

Beberapa hari yang lalu Rusia mengumumkan penemuan vaksin anti Covid 19 yang sudah siap edar. Presiden Putin mengatakan putri kandungnya sudah mendapatkan suntikan vaksin itu. Presiden Filipina Rodrigo Duterte dengan takzim mengatakan siap disuntik vaksin itu dan siap mengedarkannya di Filipina.

Vaksin yang dinamai Sputnik V itu mengingatkan kenangan lomba senjata era Perang Dingin. Sikap megalomania para politisi bisa membahayakan nyawa rakyat.

Di Indonesua, tekanan politik agar vaksin siap edar sebelum akhir tahun juga membawa risiko yang mengkhawatirkan. Jalan pintas akan diambil untuk memenuhi desakan politik itu.

Nyawa rakyat akan jadi taruhan. (*)

Politik Vaksin, Rakyat Jadi Taruhan; Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: Dhimam Abror DjuraidObat Temuan UnairVaksin Merah Putih
SendShare420Tweet114Share

Related Posts

Anies Mengukur Gelombang Perubahan dari Jawa Timur

Minggu 19 Maret 2023 | 19:12
314

Anies Baswedan di acara Chief Editor Dialog di Sangri-La Hotel, Kunat (17/3/2023. (Mohammad Nurfatoni/ PWMU.CO)...

Sulap Sepak Bola Indonesia

Jumat 17 Maret 2023 | 08:18
1.2k

Dhimam Abror Djuraid Sulap Sepak Bola Indonesia; Oleh Dhimam Abror Djuraid PWMU.CO - Para pesulap...

Sukadiono atau Tidak Suka-diono

Selasa 27 Desember 2022 | 13:36
1.5k

Dhimam Abror Djuraid Sukadiono atau Tidak Suka-diono oleh Dhimam Abror Djuraid, wartawan senior. PWMU.CO- Musyawarah...

The Real Winner is Qatar

Selasa 20 Desember 2022 | 18:40
363

Lionel Messi memakai bhist saat menerima trofi Piala Dunia di Qatar. The Real Winner is...

Franchise Muhammadiyah

Jumat 18 November 2022 | 19:22
893

Dhimam Abror Djuraid Franchise Muhammadiyah, Dhimam Abror Djuraid PWMU.CO - Ada dua peristiwa yang terjadi...

Muhammad

Sabtu 8 Oktober 2022 | 20:53
229

Dhimam Abror Djuraid Muhammad tulisan opini Dhimam Abror Djuraid, wartawan senior. PWMU.CO- Sebuah survei di...

Dirintis KH Djuraid Mahfud, Pembangunan Masjid Al-Manar Akan Jadi Monumen Sejarah Muhammadiyah Surabaya Barat

Kamis 18 Agustus 2022 | 10:35
11.4k

Penampakan Masjid Al-Manar yang sedang dalam proses pembangunan. KH Djuraid Mahfud, Pembangunan Masjid Al-Manar Akan...

Benarkah Tak Ada Islamophobia di Era Jokowi?

Kamis 28 Juli 2022 | 12:41
760

Dhimam Abror: Benarkah Tak Ada Islamophobia di Era Jokowi? Benarkah Tak Ada Islamophobia di Era Jokowi? Kolom oleh Dhimam Abror...

Anwar Sadat yang Di-Firaun-kan dan Kedekatan Pangeran MBS dengan Israel

Rabu 20 Juli 2022 | 16:12
2.6k

Dhimam Abror Anwar Sadat yang Di-Firaun-kan dan Kedekatan Pangeran MBS dengan Israel, kolom oleh Dhimam Abror...

Antara Kisah Yusuf dan Joshua, Kapolri Diuji

Jumat 15 Juli 2022 | 10:38
1.8k

Dhimam Abror Antara Kisah Yusuf dan Joshua, Kapolri Diuji; Kolom oleh Dhimam Abror Djuraid PWMU.CO - Dalam Kitab Suci...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Acara Outbound Berakhir Tangisan

    33117 shares
    Share 13247 Tweet 8279
  • Siswa Klub Ekonomi Smamsatu Juara Accounting Skill Competition

    50862 shares
    Share 20345 Tweet 12716
  • Inilah 18 Calon PCM GKB Gresik 2022-2027

    8300 shares
    Share 3320 Tweet 2075
  • Ketua MPID PWM Jatim Siap Dipenjara

    1772 shares
    Share 709 Tweet 443
  • Ka’bah dan Awan 3D di Poster Tarhib Ramadhan Spemdalas

    1421 shares
    Share 568 Tweet 355
  • Kesempatan Langka Bunda Saksikan Film Karya Anak SD Mugeb di Bioskop

    556 shares
    Share 222 Tweet 139
  • Anies Baswedan Puji Puisi Kiai Dawam Sholeh

    454 shares
    Share 182 Tweet 114
  • Suami-Istri Pimpin Muhammadiyah-Aisyiyah Kabupaten Tulungagung

    451 shares
    Share 180 Tweet 113
  • Tampil Apik di Musyab, Tim Musikalisasi Puisi Spemdalas Dinilai 99

    439 shares
    Share 176 Tweet 110
  • King Queen of Library SD Mugeb Kunjungi Perpustakaan Spemdalas

    584 shares
    Share 234 Tweet 146

Berita Terkini

  • Muhammadiyah Meraih Penghargaan Penanganan Covid-19Senin 20 Maret 2023 | 14:59
  • LDK PP Muhammadiyah Serah Terima JabatanSenin 20 Maret 2023 | 14:30
  • FAI Unmuh Jember Jalin Kerja Sama dengan 5 Universitas MalaysiaSenin 20 Maret 2023 | 14:04
  • Kepala SMAM Porong
    Kepala SMAM Porong Dilantik, Diminta Terapkan IniSenin 20 Maret 2023 | 14:01
  • Sukses, Sinergi Bazar Tarhib Ramadhan Berlian School-SmamioSenin 20 Maret 2023 | 14:01
  • Kiat Menulis Buku yang MenginspirasiSenin 20 Maret 2023 | 13:27
  • Kajian Jelang Ramadhan PDA Kota ProbolinggoSenin 20 Maret 2023 | 12:57
  • Wakil Ketua PDM Gresik Tanggapi Terpilihnya Ketua Baru PCM GKBSenin 20 Maret 2023 | 12:41
  • Siswa SDMM Praktik Memerah Susu, Rasanya seperti Bermain SquishySenin 20 Maret 2023 | 11:50
  • Profil Singkat Anggota PCM GKB Gresik Hasil Musycab Ke-5Senin 20 Maret 2023 | 11:13

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!