• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Jejak Khilafah, Jangan seperti Pegadaian

Sabtu 29 Agustus 2020 | 21:26
in Kolom
0
451
SHARES
460
VIEWS
Prima Mari Kristanto penulis Jejak Khilafah.
Prima Mari Kristanto penulis Jejak Khilafah.

Jejak Khilafah, Jangan seperti Pegadaian tulisan Prima Mari Kristanto, aktivis Muhammadiyah di Lamongan.

PWMU.CO–Film Jejak Khilafah di Nusantara yang tayang pas 1 Muharram lalu masih memicu perdebatan. Kelompok kontra menyatakan film itu manipulasi sejarah karena tak ada data.

Kelompok pro menyebut banyak dokumen kerajaan nusantara mencatat hubungan dengan kekhalifahan Islam Umayah, Abbasiyah, hingga Turki.

Kata khilafah seperti telah menjadi mimpi buruk bagi pembecinya. Selalu membuat girab-girab kalau disebut. Sampai-sampai sekelompok anggota ormas pemuda sampai membentak-bentak  ustadz yang dituduh mengajarkan paham khilafah.  

Film Jejak Khilafah di Nusantara mengulang kembali lagu lama yang mempertentangkan khilafah dengan dasar negara Pancasila. Mestinya film ini bisa berdebat secara ilmiah dengan masing-masing menunjukkan bukti sejarah.

Kelompok pro buktikan khilafah sebagai solusi semua masalah. Jangan seperti slogan Pegadaian: mengatasi masalah tanpa masalah. Faktanya bunga pinjaman yang tinggi menciptakan masalah bagi nasabah.

Sementara kelompok kontra jangan pula asal tuduh omong khilafah sebagai makar dan usaha mengubah dasar negara Pancasila.

Baca Juga:  Kisah Runtuhnya Peradaban Islam di Andalusia

Istilah khilafah saat ini telanjur identik dengan kelompok Hizbut Tahrir (HT). Padahal khilafah dalam perbendaharaan politik Islam banyak variannya.

HT dalam misi dakwahnya menyebutkan khilafah adalah bentuk pemerintahan paling ideal dengan mengacu pada kejayaan Utsmaniyyah, Umayyah, Abbasiyah, khulafaurrasyidin, pemerintahan Madinah di masa Rasulullah saw.

Sebagian kelompok berpendapat, khilafah hanya ada pada masa Rasulullah dan khulafaurrasyidin. Sedangkan era Umayyah, Abbasiyah dan lain-lain hanyalah dinasti kerajaan.

Parahnya lagi perdebatan khilafah mengarah pada perpecahan rakyat. Ekses Pilpres belum hilang. Anti khilafah adalah para cebong. Pro khilafah dituding kelompok kampret. Sekarang sebutan itu diubah jadi kadal gurun alias kadrun. Mereka tak merasa bahwa sebutan ini sangat rasialis.  

Piagam Madinah

Fakta sejarah pemerintahan Islam di Madinah berhasil mempersatukan penduduk suku-suku di kota itu seperti Bani Khazraj, Aus, Badui, Yahudi,  dan muhajirin dari Makkah. Nabi Muhammad saw membuat Piagam Madinah sebagai dasar hak dan kewajiban rakyat.

Baca Juga:  Gedung Haji Sujak RSML, Kado Milad Ke-108 dari PDM Lamongan

 Inilah model masyarakat Madaniyyah atau Madani.  Model ini dilanjutkan dinasti Umayyah di Damaskus, dinasti Abbasiyah di Baghdad, dinasti Umayyah II di Cordoba sampai dinasti Utsmaniyah di Istanbul.

Jika istilah khilafah hanya mengacu pada kepemimpinan umat Islam yang satu, maka periode pemerintahan Islam di Baghdad dan Cordoba yang berdirinya hampir bersamaan bahkan bersaing ketat berlomba-lomba dalam kebajikan tidak layak disebut khilafah.

Tetapi jika dikembalikan pada substansi khilafah berupa lanjutan atau duplikasi dari peradaban Madinah yang berusaha mengamalkan Quran dan sunnah hakikatnya peradaban Islam yang berpusat di Baghdad dan Cordoba layak disebut sebagai khilafah atau negara Madani.

Demikian juga dengan keberadaan kerajaan-kerajaan Islam di nusantara. Kerajaan Aceh, Samudera Pasai, Malaka, Siak Sri Indrapura di Sumatera, Bone, Soppeng, Wajo di Sulawesi, Banten, Demak, Mataram sampai Surakarta, Mangkunegara, Ngayogyakarta Hadiningrat di Jawa, Ternate, Tidore di Maluku yang semuanya bercorak Islam apakah layak disebut khilafah?

Baca Juga:  Merebut Tafsir Pancasila Dimainkan PDIP lewat RUU HIP

Kemudian Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia setelah nusantara merdeka dari penjajahan apakah layak disejajarkan dengan Piagam Madinah?

 Jika Pancasila bisa disamakan dengan Piagam Madinah sebagai rule of game atau aturan main dalam bermasyarakat, berbangsa, bernegara yang majemuk apakah Indonesia layak disebut khilafah?

Darul Ahdi wa Syahadah

Persyarikatan Muhammadiyah memandang dasar negara Pancasila sebagai Darul Ahdi wa Syahadah. Negara hasil konsensus dan persaksian. Kurang lebih substansi dan fungsinya  sama dengan Piagam Madinah. Aturan main yang fair dalam kemajemukan masyarakat, agama dan suku bangsa Indonesia.

Jika ada yang membantah bahwa Pancasila bukan Piagam Madinah, seratus persen pendapat tersebut benar. Karena bentuk, isi dan namanya jelas berbeda.

Tetapi jika kembali pada substansi untuk apa ada Pancasila, tujuannya dan cara mengamalkannya sudah pasti mengarah pada cita-cita mewujudkan masyarakat Madani sebagaimana di Madinah pada periode awal hijrah.

Khilafah, masyarakat madani, kerajaan, atau dinasti hanya istilah. Debat khilafah semestinya menuju  persamaan persepsi dan substansi mewujudkan tatanan masyarakat yang adil dan makmur dalam suasana penuh ukhuwah. Jangan asal pokoknya. (*)

Editor Sugeng Purwanto

Tags: Hizbut TahrirKHILAFAHPrima Mari Kristanto
Share180SendTweet113

Related Posts

Prima Mari Kristanto penulis Jejak Khilafah.
Kolom

Pro Kontra Kader Muhammadiyah Jadi Komisaris BUMN

Selasa 12 Januari 2021 | 15:48
542
Lahir, Komunitas Investor Warga Muhammadiyah di Pasar Modal
Kabar

Lahir, Komunitas Investor Warga Muhammadiyah di Pasar Modal

Sabtu 9 Januari 2021 | 15:45
640
NKRI
Kolom

NKRI Harga Mati, Katanya

Senin 28 Desember 2020 | 15:38
218
Prima Mari Kristanto penulis Jejak Khilafah.
Kolom

Bank Syariah Indonesia Bukan Musuh Muhammadiyah

Selasa 22 Desember 2020 | 18:51
640
Prima Mari Kristanto penulis Jejak Khilafah.
Kolom

Mananti Lahirnya Kepala Daerah Pilihan Tuhan

Senin 7 Desember 2020 | 14:10
128
Prima Mari Kristanto penulis Jejak Khilafah.
Kolom

MUI dan Agenda Ekonomi Umat

Sabtu 28 November 2020 | 12:14
204
Next Post
SMPM 1 Tulungagung raih penghargaan sebagai Sekolah Aktif Literasi tingkat nasional dan telah melaunching buku karya siswa (Hendra Nur/PWMU.CO)

SMPM 1 Tulungagung Raih Sekolah Aktif Literasi

Malcom X

Malcolm X, Kisah Tragis Pejuang Muslim Amerika

Gubernur HW Sapa Siswa Mimdaka

Gubernur HW Sapa Siswa Mimdaka

Mahasiswa Ajak Warga Taat Protokol

Mahasiswa Ajak Warga Taat Protokol

Kenapa Semua Penyakit Dicovidkan? Ini Penjelasannya

Kenapa Semua Penyakit Dicovidkan? Ini Penjelasannya

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa
Ngaji Hadits

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa

Jumat 22 Januari 2021 | 09:06
316

Potret udara soal kerusakan kantor Gubernur Sulawesi Barat yang diguncang gempa (Foto dok CT Arsa sumber detik.com) Musibah, Cara Allah...

Read more
Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
812

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
241

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
401

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more

Berita Terkini

Inginkan Manajemen Kecemplung di Syariah, Pradana Boy Yang Jadi Asisten Staf Khusus Presiden

Menimbang Umrah di Masa Pandemi

Minggu 24 Januari 2021 | 19:59
SMP Mutu Surabaya Gelar Webinar Kepemimpinan

SMP Mutu Surabaya Gelar Webinar Kepemimpinan

Minggu 24 Januari 2021 | 18:55
Smadiga Gresik, Satu Bulan Satu Pelatihan

Smadiga Gresik, Satu Bulan Satu Pelatihan

Minggu 24 Januari 2021 | 16:14
Korporasi Nggragas Para Taipan, kolom ditulis oleh Dhimam Abror Djuraid, wartawan senior, tinggal di Surabaya.

Madam Bansos, Anak Pak Lurah, dan Monyet Koruptor

Minggu 24 Januari 2021 | 15:13
Ahli bicara: Covid-19: Penularan dan Ikhtiar Mencegahnya. Artikel ini ditulis oleh Prof Dr Maksum Radji M Biomed Apt dari Universitas Indonesia.

Menjawab Teka-teki dan Pro-Kontra Vaksin Covid-19

Minggu 24 Januari 2021 | 09:54
Taubat Jusuf Kalla

Taubat Politik Jusuf Kalla

Minggu 24 Januari 2021 | 05:38
3 rumus diet alami

3 Rumus Diet Alami Turunkan Berat Badan, Efektif 100 Persen Berhasil

Minggu 24 Januari 2021 | 04:36
Teliti Budaya Tanean Lanjhang, Dosen UM Jember Raih Doktor

Teliti Budaya Tanean Lanjhang, Dosen UM Jember Raih Doktor

Sabtu 23 Januari 2021 | 20:29
Curahan Hati pun Bisa Jadi Modal Menulis Opini

Curahan Hati pun Bisa Jadi Modal Menulis Opini

Sabtu 23 Januari 2021 | 18:12
Harapan Smamsatu di Milad Ke-6 Smamio

Harapan Smamsatu di Milad Ke-6 Smamio

Sabtu 23 Januari 2021 | 15:26

Berita Populer Hari Ini

  • Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

    Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

    24498 shares
    Share 9799 Tweet 6125
  • Taubat Politik Jusuf Kalla

    7756 shares
    Share 3102 Tweet 1939
  • 3 Rumus Diet Alami Turunkan Berat Badan, Efektif 100 Persen Berhasil

    3587 shares
    Share 1435 Tweet 897
  • Madam Bansos, Anak Pak Lurah, dan Monyet Koruptor

    1600 shares
    Share 640 Tweet 400
  • Menjawab Teka-teki dan Pro-Kontra Vaksin Covid-19

    646 shares
    Share 258 Tweet 162
  • Curahan Hati pun Bisa Jadi Modal Menulis Opini

    595 shares
    Share 238 Tweet 149
  • 9 Syarat Pemimpin Muhammadiyah

    1168 shares
    Share 467 Tweet 292
  • Salihi Saleh, Bendahara PWM Sulbar Meninggal Menyusul Istrinya

    4580 shares
    Share 1832 Tweet 1145
  • Menimbang Umrah di Masa Pandemi

    144 shares
    Share 58 Tweet 36
  • Tiga Peristiwa Ini Tunjukkan Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber

    23948 shares
    Share 9579 Tweet 5987
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama