PWMU.CO – Begini Good Looking-nya Fisik Nabi. Menurut pakar tafsir M Quraish Shihab, sebagai manusia Nabi Muhammad SAW dapat dilukiskan, bahkan dilukis. Menurutnya, informasi tentang fisik, penampilan, dan perawakan beliau amat ‘kaya’.
“Kalau bukan karena penghormatan, atau kekhawatiran tentang dampak negatifnya, niscaya tidak ada larangan untuk melukis beliau,” demikian pendapatnya dalam buku Secercah Cahaya Ilahi Hidup Bersama Al Qur’an (Jakarta: Mizan, 2000).
Dalam buku Ar Rasul (Gema Insani Press. Jakarta: 2003), tokoh Ikhwanul Muslimin, Said Hawwa, juga menjelaskan gambaran fisik Nabi Muhammad SAW.
Begini Gambaran Fisik Nabi
Berikut adalah ciri-ciri fisik yang dimiliki oleh Muhammad SAW seperti dijelaskan oleh dua buku tersebut. Meminjam istilah Menteri Agama Fachrur Rozi, fisik Nabi itu good looking alias menarik banget penampilannya.
Tingginya sedang-sedang saja, tidak gemuk tidak pula kurus. Bahunya lebar, dadanya bidang, ototnya kekar, dan kepalanya sedikit besar.
Rambutnya hitam gelap, sedikit ikal, terurai sampai ke pundaknya dan selalu tersisir rapi. Dalam usianya yang lanjut, hanya terdapat sekitar dua puluh lembar ubannya. Uban itu, menurut beliau, akibat ketegangannya saat menerima Surat Hud yang mengandung ancaman.
Mukanya bulat, menarik bagai purnama. Matanya hitam cemerlang dan bersinar, tetapi putih matanya sangat jernih. Bulu matanya hitam, panjang, dan tebal sehingga terlihat bagaikan memakai celak.
Hidungnya mancung sedikit besar, giginya tersusun rapi dan diurusnya tidak kurang dari sepuluh kali sehari dengan menggunakan siwak. Kulitnya bersih dan lembut. Warnanya campuran “putih kemerah-merahan”.
Tangannya laksana sutra, bagai kelembutan tangan wanita. Langkahnya cepat dan luwes, seperti seorang yang turun dari ketinggian.
Cara Berbicara Nabi
Bahasanya jelas dan indah terdengar. Seringkali, ketika berbicara, beliau menggelengkan kepala atau menepuk telapak tangannya dengan jari telunjuk serta menggigit-gigit bibirnya.
Kalimat-kalimatnya yang penting seringkali diulangi hingga tiga kali, agar dapat dipahami dan dicerna dengan baik oleh pendengarnya.
Bila menoleh, beliau menoleh dengan seluruh badannya. Dan bila menunjuk, beliau menunjuk dengan seluruh jarinya.
Perawakannya gagah, penuh wibawa, dan simpatik. Selalu tersenyum walau tawanya jarang dan gelaknya tidak terdengar. (*)
Penulis/Editor Mohammad Nurfatoni.
Discussion about this post