PWMU.CO – Untuk memperkuat daya saing, para pengusaha kecil dan menengah Muhammadiyah (UKMM) Jawa Timur terus melakukan konsolidasi. Kali ini, sebanyak 35 penguasa dari berbagai kota seperti Surabaya, Malang, Gresik, Mojokerto, Kediri, Nganjuk, Ponorogo, Bojonegoro, dan Lumajang, mengikuti Sekolah Export Tahap 2.
Penggagas Sekolah Export May Pandu mengatakan, kegiatan ini diharapkan bisa membantu UKMM Jatim sukses menjalankan bisnis skala ekspor melalui tahapan-tahapan seperti perijinan, HACCP kualitas produk, packaging, dan manajemen pengelolaan yang profesional. “Sekolah ini diharapkan mampu mendorong para pelaku UKMM agar survive dalam berkompetisi bisnis lintas negara,” kata Pandu.
(Baca: 10 Manajemen Bisnis ala H Bisri Ilyas dan Gurihnya Bisnis Soto Pak Besar)
Dr Ir Bagus Andrias Lesmana, yang menjadi nara sumber dalam forum itu mengatakan, potensi sumber daya alam dan mineral Indonesia sangat luar biasa. “Kita sebagai negara yang berkelimpahan sumber daya harusnya bisa menguasai, bukan saja pasar domestik, tetapi juga international.”
Bagus menambahkan, potensi alam Indonesia seperti kopi, cengkeh, polowijo, buah-buahan, dan sayur organik berpotensi untuk diekspor. “Asal kita mengetahui buyer, misalnya melalui portal Business to Business, ITPC, dan market place dunia seperti www.alibaba.com atau www.indonetwork.com,” jelas Bagus yang menambahkan bahwa masih banyak lagi portal tempat menawarkan portofolio produk antarnegara. “Dengan itu kita, para pelaku usaha, dapat menaikkan level bisnisnya secara profesional melalui bisnis chanel antarnegara bahkan antarbenua.
Acara yang diselenggarakan oleh Saudagar Muslim Indonesia yang bekerjasama dengan Resto Sate Lego Suroboyo dan PT GranJava ini berlangsung Sabtu (1/10), di Resto Sate Lego Suroboyo, Surabaya. Sebelumnya telah diadakan Sekolah Export Tahap 1. (MN)