Tahlilan ala Muhammadiyah

Tahlilan ala Muhammmadiyah. Begitu Wakil Ketua PWM Jatim Nadjib Hamid menyebutnya untuk penulisan buku tokoh Muhammadiyah yang telah wafat.
Dari kanan ke kiri Nadjib Hamid, Saad Ibrahim dan Winanda Prima Mahardhika (Tangkapan layar Sugiran/PWMU.CO)

PWMU.CO – Tahlilan ala Muhammmadiyah. Begitu Wakil Ketua PWM Jatim Nadjib Hamid menyebutnya untuk penulisan buku tokoh Muhammadiyah yang telah wafat.

Hal itu diungkapkan saat launching buku Mohammad Nadjikh Penggerak Saudagar Muhammadiyah via Zoom, Jumat (11/9/2020).

Prosesi Launching

Acara launching diawali dengan penyerahan buku dari editor Nadjib Hamid kepada Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Dr M Saad Ibrahim MA. Kemudian Saad Ibrahim menyerahkan buku kepada perwakilan keluarga Winanda Prima Mahardhika.

Selanjutnya Saad Ibrahim menyampaikan pidato launching buku Mohammad Nadjikh Penggerak Saudagar Muhammadiyah.

“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim. Iqra bismirabbikalladzi khalaq. Khalaqal insana min alaq. Iqra warabbukal akram. Alladzi allama bil qalam. Alamal insana malam ya’lam. Sekaligus dengan memohon kepada Allah, Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu’anhu. Saya serahkan buku dengan judul Mohammad Nadjikh Penggerak Saudagar Muhammadiyah kepada Mas Prima putra almarhum Ir Mohammad Nadjikh,” ungkap Saad Ibrahim.

Tahlilan dengan Terbitkan Buku

Nadjib Hamid sebagai editor juga diminta oleh MC Prif Biyanto untuk memberikan sambutan.

“Atas nama editor, saya dan Pak Biyanto mengucapkan terima kasih atas partisipasi Bapak-Ibu semua. Utamanya para kontributor yang telah menyempatkan waktunya untuk menulis tentang almarhum Mohammad Nadjikh,” ujarnya.

Ucapan terima kasih juga disampaikan Nadjib Hamid kepada keluarga almarhum yang turut men-support data-data atas penerbitan buku tersebut. Juga kepada PWM Jatim yang menggagas penerbitan buku.

“Semoga ini adalah tanda yang bisa diikuti untuk periode atau waktu-waktu berikutnya. Inilah cara Muhammadiyah tahlilan terhadap warganya yang meninggal dunia. Pak Nadjikh wafat pada Jumat 17 April 2020. Jadi ini setelah lima bulan meninggalnya beliau bisa terbit buku ini. Ini memperingati atau tahlilan ala Muhammmadiyah dengan menerbitkan buku sekaligus membedahnya,” ungkapnya disambut tepuk tangan peserta Zoom.

Berisi Testimoni

Sementara itu perwakilan keluarga sekaligus Direktur Utama PT Kelola Mina Laut (KML) Winanda Prima Mahardhika menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh warga Muhammadiyah.

“Terlebih kepada Pak Nadjib Hamid dan tim yang telah meluangkan waktunya untuk menulis buku ini. Buku ini berisikan testimoni rekan-rekan almarhum Mohammad Nadjikh yang ada di Muhammadiyah,” paparnya.

Prima, sapaan akrabnya berharap buku yang telah diterbitkan nantinya bisa menjadi amal jariah bagi almarhum.

“Semoga juga bisa bermanfaat bagi kita semua yang masih diberikan umur oleh Allah swt. Terima kasih sekali lagi atas waktu dan penghargaan yang luar biasa ini,” tuturnya.

Editor lainnya Dr Biyanto yang merangkap MC menyatakan launching buku adalah bagian cara Muhammadiyah untuk membangun literasi dan juga cara Muhammadiyah untuk mengenang almarhum Mohammad Nadjikh.

“Saya tidak menggunakan kata tahlilan ya. Nanti jadi berita. Tapi yang pasti itulah cara Muhammadiyah mengirim al-Fatihah kepada Pak Nadjikh,” jelasnya. (*)

Penulis Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.

Exit mobile version