ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Kamis, Maret 23, 2023
  • Login
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Era Malik Fadjar Kampus Sudah Merdeka

Sabtu 12 September 2020 | 19:51
5 min read
225
SHARES
702
VIEWS
ADVERTISEMENT
Era Pak Malik kampus sudah merdeka dalam hal otonomi dan demokratisasi. Keduanya mendapat porsi lebih besar tanpa banyak campur tangan kementerian.
Era Malik Fadjar Kampus Sudah Merdeka. Prof Azyumardi Azra dalam Webinar JIB Mengenang Prof Abdul Malik Fadjar (Darul Setiawan/PWMU.CO)

PWMU.CO – Era Malik Fadjar kampus sudah merdeka dalam hal otonomi dan demokratisasi. Keduanya mendapat porsi lebih besar tanpa banyak campur tangan kementerian.

Demikian pernyataan Cendekiawan Muslim Prof Azyumardi Azra dalam Zoominar Jaringan Intelektual Berkemajuan (JIB) bertema Mengenang Prof Abdul Malik Fadjar, Kamis (10/9/20).

Dalam kegiatan virtual melalui Zoom dan streaming YouTube tersebut, Prof Azra, panggilan akrabnya menyatakan, pemikiran Prof Malik Fadjar dapat diklasifikasikan menjadi tiga hal. “Pertama tentang reformasi pendidikan. Kedua adalah multikulturalisme. Dan ketiga yaitu pengarus-utamaan pendidikan tinggi agama Islam,” ujarnya.

Otonomi Kampus Era Pak Malik

Dalam reformasi pendidikan misalnya, kata Prof Azra, saat Pak Malik menjabat Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) beliau menekankan pada tiga hal, yaitu pemberian otonomi kampus yang lebih besar, demokratisasi, dan akuntabilitas.

“Pemberian otonomi yang lebih besar bisa dilihat dari tidak banyak campur tangan dari kementerian, termasuk dalam hal demokratisasi pemilihan rektor. Senat universitas diberikan kewenangan seutuhnya,” ungkapnya.

Dalam hal akuntabilitas, lanjut dia, Pak Malik tidak hanya menekankan pada administratif, namun juga pada nilai moral dan etis.

“Jadi misalnya, ada seorang pejabat yang bepergian dengan surat tugas fiktif maupun SPPD (surat perintah perjalanan dinas) yang tidak dilakukan. Nah, pada era Pak Malik ada penekanan pada akuntabilitas moral dan etik, bukan hanya administratif,” paparnya.

Penyerderhanaan Kurikulum

Reformasi pendidikan, terutama di pendidikan tinggi, ungkap Prof Azra,  selanjutnya adalah tentang penyerderhanaan kurikulum. “Pak Malik itu ingin kurikulum di bidang pendidikan, mulai dari sekolah hingga perguruan tinggi disederhanakan. Maksudnya, mata pelajaran atau mata kuliah ‘recehan’ itu dihapuskan aja,” ungkapnya.

Dia lalu mencontohkan pasca kepemimpinan Pak Malik, apa yang dipikirkan Kemendikbud seperti bela negara menjadi kurikulum pelajaran. Contohnya kewajiban bela negara yang akhirnya menjadi kurikulum.

“Maka tak heran, jika anak didik kita menjadi ‘mencret’ alias stres. Kerjaannya menjadi perundung dan mem-bully teman-temannya atau tawuran. Pak Malik mintanya disederhanakan, yaitu cukup tiga sampai empat mata kuliah saja dalam satu semester. Sehingga belajar itu menjadi menyenangkan, bukan penyiksaaan,” paparnya.

Memerdekakan Kampus Swasta

Azra lalu menyebut sumbangsih lainnya dari Prof Malik Fadjar adalah memerdekaan perguruan tinggi swasta dengan tidak perlu mengikuti ujian tinggi negeri. “Dulu kampus swasta itu ‘disiksa’ oleh yang namanya Kopertis (Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta) dan Kopertais (Koordinasi Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta),” ungkapnya.

Menyiksanya, kata dia adalah dengan ujian negara. Dan itu diharuskan membayar dan memberikan semacam servis dan pelayanan. Ijazahnya juga membayar dan ditandatangani rektor dari perguruan tinggi negeri.

“Nah, itu dihapuskan semua oleh Pak Malik. Jadi ijazah kampus swasta cukup ditandatangani oleh rektor perguruan tinggi swasta itu. Tidak ada lagi ujian negara, cukup ujian lokal masing-masing. Tapi tetap melaporkan dengan parameter yang harus tetap dicapai dalam ujian tersebut. Itulah sumbangsih Pak Malik, luar biasa itu,” terangnya.

Terjadi ‘Kolonialisasi’

Sepeninggal Pak Malik dari Mendiknas, ungkap Azra, ada semacam ‘kolonialisasi’ yang dialami dosen di perguruan tinggi. “Setelah Pak Malik tidak menjabat, terjadi birokratisasi luar biasa di perguruan tinggi. Semua dosen harus fingerprint. Itulah ‘kolonialisasi’, dijajah oleh kementerian baik Kemendikbud maupun Kementerian Agama.

Pemilihan rektor tidak lagi sepenuhnya otonom, tapi ada 35 persen suara menteri sampai sekarang. Kalau di Perguruan Tinggi Agama Negeri itu malah 100 persen ditentukan oleh menteri agama. Lebih gila lagi. Lebih tidak ada lagi otonominya,” ungkapnya.

Maka menurutnya, perguruan tinggi di Indonesia tidak akan maju jika masih seperti itu. Apalagi yang disampaikan Kemendikbud sekarang tentang Kampus Merdeka, itu hanya jargon dan gimmick, tidak jelas arahnya. “Apa yang dimaksud kampus merdeka juga tidak jelas. Padahal katanya membebaskan para dosen dari birokratisasi, ternyata sudah satu tahun berjalan tidak ada perubahan apa-apa. Tetap saja para dosen disiksa Kemendikbud dan Kemenag. Itulah nasib kita pasca Pak Malik,” ujar dia.  

Solidaritas Multikulturalisme

Pemikiran kedua Pak Malik adalah penekanan pada multikulturalisme. Azra menuturkan, walaupun latar belakangnya Muhammadiyah, tapi Prof Malik Fadjar sangat inklusif. “Beliau sering mengundang saya dalam seminar-seminar multikulturalisme dan pendidikan. Bagaimana membangun solidaritas multikulturalisme itu diantara suku yang beragam dan majemuk,” kata Azra.

Menurutnya ini agak aneh, karena biasanya kelompok yang dominan itu biasanya enggan bicara multikulturalisme, karena itu dapat mengurangi hak mayoritas.

“Di Amerika itu, mereka yang mayoritas disebut WASP (White Anglo-Saxon Protestant). Mereka cenderung menolak multikulturalisme. Nah, Pak Malik latar belakangnya kaum muslimin, Islam mayoritas di Indonesia. Kalau bergerak di bidang multikulturalisme, maka bergerak menghargai hak-hak minoritas,” jelasnya. Pak Malik, sambungnya, tidak mengalami ketakutan seperti halnya yang dialami mayoritas Amerika maupun Eropa itu.

Pengarus-utamaan PTAIN

Sementara pemikiran ketiga adalah tentang pengarus-utamaan perguruan tinggi agama Islam. Dulu, anggaran satu IAIN itu sama dengan satu fakultas di Universitas Indonesia (UI). Pak Malik-lah yang memperjuangkan perbaikan anggaran itu ketika beliau menjadi Dirjen pada 1996-1997,” ungkap dia.

Termasuk, kata Azra, dalam hal pembebasan kampus cabang perguruan tinggi agama. Seperti STAIN yang kemudian berkembang menjadi IAIN. Dalam hal UIN itu Pak Malik yang memperjuangkan. Mulai dari membawa surat-suratnya ke Menpan, Menag, hingga ke Presiden Ibu Megawati.

“Dimulai dari UIN Jakarta, lalu Yogya, Semarang, dan Malang, di situlah terjadi pengarus-utamaan perguruan tinggi agama Islam, yang tadinya hanya belajar agama, sekarang juga belajar umum. Maka terjadi integrasi ilmu agama dan umum. Dengan adanya UIN itulah mahasiswa tidak hanya belajar ilmu agama, sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi bangsa dan negara,” ujarnya.  (*)

Era Malik Fadjar Kampus Sudah Merdeka. Penulus Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni

Tags: Darul SetiawanEra Pak Malik Kampus Sudah MerdekaProf Abdul Malik FadjarProf Dr Abdul Malik Fadjar MSc
SendShare90Tweet56Share

Related Posts

Rapat Perdana Majelis Pustaka Informatika dan Digitalisasi Digelar Malam

Kamis 2 Maret 2023 | 22:29
450

Rapat perdana Majelis Pustaka Informatika dan Digitalisasi PWM Jatim digelar malam (Darul Setiawan/PWMU.CO) Rapat perdana...

Dirilis, 45 Calon Sementara Anggota PDM Sidoarjo 2022-2027

Jumat 24 Februari 2023 | 05:34
1.7k

Logo Musyda ke-11 Muhammadiyah Sidoarjo (Andhika Hendrastama/PWMU.CO), Dirilis, 45 Calon Sementara PDM Sidoarjo 2022-2027 Dirilis,...

Begini Kiprah Sekolah Indonesia Kuala Lumpur di Smamda Sidoarjo Futsal Cup

Senin 20 Februari 2023 | 11:15
124

Tim Futsal Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) saat berlaga di Smamda Futsal Cup IV 2023...

Musyda Muhammadiyah Sidoarjo, 94 Nama Masuk Bakal Calon  

Senin 20 Februari 2023 | 06:25
1.4k

Musyda Muhammadiyah Sidoarjo, 94 Nama Masuk Bakal Calon Musyda Muhammadiyah Sidoarjo, 94 nama masuk bakal...

Semarakkan Musyda, PCM Sidoarjo Undang Ketua PWM Jatim untuk Tabligh Akbar

Jumat 17 Februari 2023 | 11:03
255

Dr dr Sukadiono, Ketua PWM Jatim saat menyambut kunjungan silaturahim (Darul Setiawan/PWMU.CO) Semarakkan Musyda, PCM...

Kajian Ramadhan Akan Dibarengkan Pelantikan PWM dan PWA Jatim di Dome UMM

Kamis 16 Februari 2023 | 06:14
7.4k

Ketua dan Sekretaris PWM Jatim dr Dr Sukadiono dan Prof Dr Biyanto saat menyambut tamu...

Pondok Notaris Jadi Program Prioritas Majelis Wakaf, Lamongan Sasaran Pertama

Jumat 10 Februari 2023 | 19:09
478

Ketua Majelis Pendayagunaan Wakaf Budi Pahlawan dan Sekretaris Budi Masruri saat serah terima di Gedung...

Empat Majelis Lembaga PWM Jatim Serah Terima Jabatan, Unduh Nama-Nama di Sini

Jumat 10 Februari 2023 | 17:24
4.3k

Ketua PWM Jatim Sukadiono saat serah terima dengan Lembaga Dakwah Komunitas, satu dari tiga majelis...

Ke PWM Jatim, DPW LDII: Ada Kemiripan dengan Muhammadiyah

Jumat 10 Februari 2023 | 16:38
589

Ketua PWM Jatim Dr dr Sukadiono bersama Ketua DPW LDII H Moh Amrodji MT (Darul...

Logo Musyda Muhammadiyah Sidoarjo, Ada Tugu Babalayar

Jumat 20 Januari 2023 | 16:39
1.8k

Logo Musyda Ke-11 Muhammadiyah Sidoarjo (Istimewa/PWMU.CO) Logo Musyda Muhammadiyah Sidoarjo, ada Tugu Babalayar; Liputan Darul...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Inilah 18 Calon PCM GKB Gresik 2022-2027

    14544 shares
    Share 5818 Tweet 3636
  • Jadwal Lengkap Imsakiyah Ramadhan 1444/2023 Kota dan Kabupaten Se-Jawa Timur

    4553 shares
    Share 1821 Tweet 1138
  • Festival Permata Fest Muhammadiyah Wotan, Ini Para Juaranya

    434 shares
    Share 174 Tweet 109
  • Telusuri Sejarah Gresik, Siswa SD Mugres Mengunjungi Kampung Kemasan

    383 shares
    Share 153 Tweet 96
  • Formasi Shalat Tarawih yang Utama: 4-4-3, 2-2-2-2-2-1, atau?

    2210 shares
    Share 884 Tweet 553
  • Dalil dan Keutamaan Shalat Tarawih Formasi 4-4-3

    4771 shares
    Share 1908 Tweet 1193
  • Anids Camp, Bakat Siswa Muncul di Sini

    307 shares
    Share 123 Tweet 77
  • Tuntunan Shalat Iftitah, 2 Rakaat Ringan sebelum Shalat Tarawih

    6464 shares
    Share 2763 Tweet 1542
  • Agar Tak Ada yang Kebakaran Jenggot, Perlunya Sinergi Majelis dan Lembaga PWM Jatim

    245 shares
    Share 98 Tweet 61
  • DPW PAN ke Kantor PWM Jatim Bahas Empat Isu Ini

    158 shares
    Share 63 Tweet 40

Berita Terkini

  • Kosegu dan Kokam Ikut Sukseskan Musyda Muhamamdiyah TulungagungRabu 22 Maret 2023 | 22:26
  • Buku Sejarah Muhammadiyah Tulungagung Terbit, Begini Perasaan PenulisnyaRabu 22 Maret 2023 | 22:05
  • Lembaga Pemeriksa Halal
    Lembaga Pemeriksa Halal Gelar Raker, Ini ProgramnyaRabu 22 Maret 2023 | 21:40
  • Padus IPM Sendangagung Tampil Memukau di Musypimcab PaciranRabu 22 Maret 2023 | 21:32
  • Jika Ingin Besar, Pendiri dan Pengelola RSMA Harus Saling MendukungRabu 22 Maret 2023 | 21:02
  • Pawai Becak TK Aisyiyah 2 Kota Probolinggo Sambut RamadhanRabu 22 Maret 2023 | 20:38
  • Edukatif, Tarawih Ramah Anak SDMM Terbuka untuk UmumRabu 22 Maret 2023 | 19:50
  • Ramadhan, Kiblat Rumah Dakwah PCIM Malaysia Kini AkuratRabu 22 Maret 2023 | 17:50
  • PCNA Brondong Turba Ke Ranting MencorekRabu 22 Maret 2023 | 17:28
  • 26 siswa Sdamada mengikuti semifinal Kompetisi Matematika Suprarasional; Liputan Alfiatun Naimah, kontributor PWMU.CO Sidoarjo.
    26 Siswa Sdamada Ikut Semifinal Kompetisi Matematika SuprarasionalRabu 22 Maret 2023 | 17:27

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!