ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Senin, Maret 27, 2023
  • Login
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

H Maid Zainal Abidin, Pernah Dianggap Anak Durhaka

Senin 14 September 2020 | 13:20
5 min read
15k
SHARES
46.9k
VIEWS
ADVERTISEMENT
H Maid Zainal Abidin, Pernah Dianggap Anak Durhaka. (Istimewa/PWMU.CO)

H Maid Zainal Abidin, Pernah Dianggap Anak Durhaka. Ditulis oleh Nadjib Hamid, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur.

PWMU.CO – Doktrin Islam tentang birrul walidain sangat tegas bahwa apa pun keyakinan orangtua kita, tetap harus dihormatinya. Namun tidak berarti dilarang menyelisihinya. Nabi Ibrahim contohnya. Beliau sopan kepada ayahnya. Tapi dalam soal akidah, beliau berbeda.

Hanya tidak setiap orangtua siap menghadapi pandangan berbeda dari anaknya. Sekalipun pendapat sang anak tidak salah, tapi karena menyelisihi keyakinan orangtuanya, bisa-bisa dinilai sebagai anak durhaka.

Pengalaman Maid Zainal Abidin

Seperti yang dialami Ustadz H Maid Zainal Abidin saat masih muda. Di lingkungan kampungnya, dia dikenal sebagai anak “durhaka”. Karena putra kiai ini menampakkan pandangan keagamaan yang berbeda dari orangtuanya. Ayahnya, Haji Ridwan adalah kiai salah satu pesantren di Cilacap yang sangat disegani masyarakat sekitarnya.

Gelagat berbeda, mulai terlihat sejak Maid masih di bangku SMA. Gara-garanya, ketika menempuh pendidikan di sebuah SMA negeri, dia tinggal di rumah seorang Kepala Kantor Departemen Agama (kini Kementerian Agama) Cilacap.

Di tempat kost itulah, dia rajin mengikuti pengajian yang dibina langsung oleh pemilik rumah, yang memiliki kedekatan kultural dengan Muhammadiyah.

Mengetahui pandangan dan kultur anaknya berbeda, sang ayah memutus jatah kiriman uang bulanan anaknya. Kendati demikian, toh Maid tetap menunjukkan bakti tulusnya kepada kedua orangtua. Salah satu buktinya, sang ibu—Hj Kaswiyah—tetap dirawat hingga akhir hayat di rumah dia, di Desa Taman Barat 23 Taman, Sidoarjo. Harta warisan pun dia tidak meminta.

Berkeluarga

Semasa bujang, pria kelahiran Cilacap, 19 Juli 1939, ini pernah bertugas dalam misi pembebasan Irian Barat (1962). Setahun kemudian (1963), dia menikahi Oensidah, gadis tetangga desa. Usai menikah, dia tidak sempat menikmati indahnya kehidupan rumah tangga baru karena sekitar tahun 1965, harus ke Kalimantan menyusul konfrontasi dengan Malaysia.

“Pulang dari Kalimantan, langsung tugas belajar di Jakarta selama dua tahun (1970). Lalu pindah ke Surabaya, di Kodikal Gunungsari, dan Pusdik Gubeng yang markasnya kini dipindah ke Juanda, Sidoarjo,” kenang Hj Oensidah mengenai perjalanan awal berumah tangga.

Tidak diketahui apa yang melatari ketertarikan Maid pada dunia militer. Yang pasti kata istrinya, background sebagai santri menuntun dia dalam tugas Bimbingan Kerohanian Islam di lingkungan TNI Angkatan Laut, hingga pensiun tahun 1986.

Sosok Ayah Disiplin

Dari hasil pernikahannya, pasangan ini dikarunia enam anak, yaitu Wahid Utbah Aftabuddin, Werda Unie Yuniarti, Walid El Umar Sabiladdin, Wuryanti Ummu Azizah, Wahyu El Usman Salahuddin, dan Aminullah Ismil Majid.

Di lingkungan keluarga, Maid dikenal sebagai sosok ayah yang mengajarkan kedisiplinan, dan mengutamakan pendidikan agama bagi anak-anaknya.

Tiga dari enam anaknya, lulusan Pondok Modern Muhammadiyah Paciran Lamongan. Yaitu Walid El Umar Sabiladdin, Wuryanti Ummu Azizah, dan Wahyu El Usman Salahuddin.

Dalam pandangan anaknya, Maid adalah sosok yang tegas dan bertanggung jawab. “Meski kadang muncul sifat tentaranya yang keras. Tapi beliau ayah yang bertanggung jawab, dan tetap terlihat sisi lembutnya, terutama ketika anak-anaknya sakit,” kenang Wuryanti.

Sikap tegasnya tidak terlepas dari pendidikan militer yang tertanam dalam dirinya. Sebagai tentara aktivis, Maid terus berusaha menegakkan nahi mungkar walau dengan resiko dimusuhi kawan-kawannya.

Pensiun Semakin Giat Berdakwah

Minatnya sebagai aktivis pergerakan Islam kian tersalur setelah dirinya pensiun. Sehingga meski sudah pensiun dari dinas, tidak berarti beliau punya banyak waktu untuk keluarga.

Berbagai aktivitas dakwah, sangat menyita waktunya. Untungnya, sang istri sangat memahaminya. Bahkan istrinya mengaku bersyukur, gara-gara terbiasa tanpa suami, dirinya bisa mandiri. Dapat mengatasi masalah sendiri tanpa bergantung suami.

Oensidah pun bangga, meski suaminya militer tapi tetap merakyat, bisa diterima dan dipakai masyarakat. “Sebenarnya sudah banyak tetangga yang mengikuti pengajian, tapi belum mau terus terang mengaku Muhammadiyah.”

Tidak lama setelah pensiun, dia mulai bergabung secara struktural dengan Muhammadiyah. “Tanpa perlu menunggu lama, oleh Pak Alwi Tholib, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sepanjang ketika itu, beliau langsung diminta mendirikan ranting Muhammadiyah Taman, sekaligus sebagai ketuanya,” kenang istrinya.

Karirnya di Persyarikatan terus menanjak. Pada periode 2000-2005, terpilih sebagai Ketua PCM Sepanjang. Di lingkungan PCM, beliau dikenang sebagai penggagas berdirinya masjid tingkat cabang, yaitu Masjid al-Manar. Juga sukses mencari terobosan penyelesaian problem tanah wakaf, yang semula mengalami kebuntuan.

“Ijtihad beliau di bidang wakaf adalah merelokasi TK Aisyiyah ke tempat baru yang lebih luas. Lalu bekas lahan TK dipakai pengembangan rumah sakit. Sehingga amal usaha di PCM bisa sama-sama berkembang seperti sekarang,” tutur Abdullah Smith, Wakil Ketua PCM Sepanjang.

Jadi Buldoser

Menurut Wuryanti, semasa menjadi Ketua PCM, para pimpinan amal usaha yang masih abu-abu langsung diganti. “Tak pelak, sempat pula terjadi konflik dengan pimpinan amal usaha,” ungkapnya. Ditambahkan, lantaran ketegasannya dalam penegakan aturan, ayahnya dijuluki sebagai “buldoser”.

Menurut Abdul Karim Baisa, pria yang wafat pada 8 November 2014 itu juga dikenal lurus dan jujur. “Orangnya lurus dan jujur. Ketika beliau menjabat Ketua PCM, mobil dinas Muhammadiyah tidak boleh dipakai di luar acara Muhammadiyah. Termasuk untuk mantenan pun sangat keras tidak boleh,” kata Ketua PCM Sepanjang tersebut.

Kendati terkesan keras, lanjut Abdul Karim, almarhum sangat cinta pada anak-anak muda yang aktif di Angkatan Muda Muhammadiyah. Seperti yang aktif IPM, NA dan Pemuda Muhammadiyah.

Kepada anak-anaknya, Maid berpesan: “Jadi apa pun, yang penting beriman. Jangan meninggalkan shalat, dan jadilah manusia bermanfaat”. Karena itu, ia mendorong anak-anaknya belajar agama dan aktif di Persyarikatan.

“Berkat dorongan ayah, saya aktif di Ortom,” kata Wuryanti yang melanjutkan perjuangan ayahnya dengan menjadi guru di salah satu TK Aisyiyah Sepanjang, Taman, dan aktif di Aisyiyah. Sementara saudaranya yang lain, keterlibatannya masih bersifat kultural. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: H Maid Zainal AbidinNadjib Hamidtokoh MuhammadiyahTokoh Muhammadiyah Jatim
SendShare6008Tweet3755Share

Related Posts

7 Fakta tentang Dasron Hamid sang Legenda UMY

Senin 22 Agustus 2022 | 11:34
1.1k

Ir H Muhammad Dasron Hamid MSc 7 Fakta tentang Dasron Hamid sang Legenda UMY; Oleh M. Anwar...

Intelektual Kritis Adaby Darban: Penguasa Selalu Berusaha Mengarahkan Jalannya Sejarah

Sabtu 16 April 2022 | 22:00
631

Adaby Darban Intelektual Kritis Adaby Darban: Penguasa Selalu Berusaha Mengarahkan Jalannya Sejarah; Oleh M. Anwar Djaelani,...

Aktivis Komplet Ahmad Watik Pratiknya, Dokter yang Mubaligh

Kamis 14 April 2022 | 21:50
897

Ahmad Watik Pratiknya Aktivis Komplet Ahmad Watik Pratiknya, Dokter yang Mubaligh, oleh M. Anwar Djaelani, penulis sejumlah...

Jaket Biru Matan, Kenangan Ketua PCM Krembangan bersama Nadjib Hamid

Sabtu 9 April 2022 | 18:35
3.7k

Ketua PCM Krembangan Sutikno berjaket biru Matan. (Muriyono/PWMU.CO) PWMU.CO- Jaket biru bertuliskan Matan dikenakan Ketua...

Lukman Harun: Ikon Hubungan Luar Negeri Muhammadiyah

Senin 28 Maret 2022 | 22:34
516

Lukman Harun: Ikon Hubungan Luar Negeri Muhammadiyah Lukman Harun: Ikon Hubungan Luar Negeri Muhammadiyah, oleh M....

PWMU.CO Beri Penghargaan Pendirinya, Air Mata Bercucuran

Minggu 20 Maret 2022 | 20:40
494

Luluk Humaidah, istri alm Nadjib Hamid menerikan kenang-kenangan dari Nur Cholis Huda (Ian/PWMU.CO) PWMU.CO Beri...

Editor Killer, Buku Wasiat Nadjib Hamid Itu Diluncurkan

Minggu 20 Maret 2022 | 19:56
365

Nur Cholis Huda (pakai kopiah) saat meluncurkan buku Editor Killer. Dia didampingi Pemred PWMU.CO Mohammad...

Haru Biru Mengenang Nadjib Hamid, Pendiri PWMU.CO

Sabtu 19 Maret 2022 | 19:42
10.3k

Suasana haru biru saat penayangan video mengenang pendiri PWMU.CO Nadjib Hamid (Ian Ianah/PWMU.CO)

Bangga Dapat Buku Nadjib Hamid, Kontributor Nekat Ini Sempat Sakit

Senin 28 Februari 2022 | 16:32
158

Endang Sumiati saat menerima doorprize dari Sugeng Purwanto PWMU.CO – Bangga dapat buku Nadjib Hamid,...

KH Hasan Basri, Alumnus Mu’allimin yang Jadi Ketua Umum MUI Tiga Periode

Rabu 9 Februari 2022 | 11:10
1.7k

KH Hasan Basri (datatempo.co) KH Hasan Basri, Alumnus Mu’allimin yang Jadi Ketua Umum MUI Tiga Periode, oleh M....

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Inilah 18 Calon PCM GKB Gresik 2022-2027

    26751 shares
    Share 10700 Tweet 6688
  • SMA Jualan Roti, Kuliah Wisudawan Terbaik

    1763 shares
    Share 705 Tweet 441
  • Tajdied Center Jatim Uji Hafalan Siswa Spemdalas

    1199 shares
    Share 480 Tweet 300
  • Jadwal Lengkap Imsakiyah Ramadhan 1444/2023 Kota dan Kabupaten Se-Jawa Timur

    12420 shares
    Share 4968 Tweet 3105
  • 12 Stand Ramaikan Tarhib Ramadhan Spemdalas

    1044 shares
    Share 418 Tweet 261
  • Permata Fest Muhammadiyah Wotan, Ini Para Juaranya

    1431 shares
    Share 572 Tweet 358
  • Siswa Spemdalas Sambut Bulan Ramadhan

    981 shares
    Share 392 Tweet 245
  • Kalimah Spemdalas Ajak Siswa Miliki Akhlak Al-Quran

    2033 shares
    Share 813 Tweet 508
  • Rangkai 1000 Stik Es Krim, Siswa Spemdalas Bikin Menara Eiffel 

    2449 shares
    Share 980 Tweet 612
  • Prihatin Gaji Guru, PWM Jatim Akan Lakukan Percepatan Program Bakti Guru

    449 shares
    Share 180 Tweet 112

Berita Terkini

  • Ada Celengan Bertema Hewan Kurban di SD Berlian SchoolSenin 27 Maret 2023 | 13:30
  • Tapak Suci Smamsatu Borong Medali Tingkat NasionalSenin 27 Maret 2023 | 13:28
  • Ini Profil 7 Anggota PCA GKB 2022-2027Senin 27 Maret 2023 | 13:25
  • Siswa SMAM 4 Sidayu Belajar di Galeri Batik SopanSenin 27 Maret 2023 | 13:20
  • Siswa SD Almadany Dapat Doorprize HP di Acara IniSenin 27 Maret 2023 | 13:18
  • Tarawih Menyenangkan PCA TanggulSenin 27 Maret 2023 | 13:13
  • Sepeda motor
    Sepeda Motor 4 Tak Made In SMKM Tulungagung DipamerkanSenin 27 Maret 2023 | 12:18
  • Tampilan juara
    Tampilan Juara Tapak Suci di Musyda Ini Masih MengesankanSenin 27 Maret 2023 | 11:39
  • Jihad ekonomi
    Jihad Ekonomi: Korporasi Ritel MuhammadiyahSenin 27 Maret 2023 | 10:53
  • Rezeki Mahal di Tengah Covid. Kolom ditulis oleh Mohammad Nurfatoni, Pemimpin Redaksi PWMU.CO.
    Ulama Bukan Pewaris NabiSenin 27 Maret 2023 | 09:54

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!