ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Jumat, Maret 24, 2023
  • Login
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Khilafah HTI, Utopia di Atas Rekonstruksi Sejarah

Selasa 15 September 2020 | 15:53
5 min read
281
SHARES
878
VIEWS
ADVERTISEMENT
Khilafah HTI oleh Sholikh Al Huda
Sholikh Al Huda

Khilafah HTI, Utopia di Atas Rekonstruksi Sejarah adalah rangkuman pertama oleh Dr Sholikh Al Huda MFil I dari hasil diskusi Majelis Sinau Padhang Wetan Universitas Muhammadiyah Surabaya.

PWMU.CO-Sistem politik Khilafah Islamiyah model Hizbul Tahrir Indonesia menjadi kajian dalam studi politik Islam di kalangan akademisi dan aktivis pergerakan.

Misalnya buku Arus Baru Islam Radikal tulisan Imdadun Rahmat (2005) menjelaskan, Hizbut Tahrir (HT) di Indonesia masuk sekitar tahun 1982-1983 yang dipasarkan oleh Musthofa dan Abdurrahman Al Baghdadi. Awal tumbuhnya di Masjid Kampus Al Ghifari IPB dan Pesantren Al Ghazali Bogor (h. 100).

Buku Proyek Khilafah HTI, Perspektif Kritis yang ditulis Dr Ainur Rofiq Al Amin (2015) menyebutkan, ideologi HTI adalah penerapan hukum Islam secara total (integralistik) di masyarakat dunia.

Taqiyuddin al-Nabhani, pendiri HT dalam kitabnya Nizam al-Islam (1953) menyatakan, dakwah masa sekarang adalah dakwah untuk melanjutkan kehidupan Islam dengan mengupayakan terwujud dan tegaknya Daulat al Islam yang mampu menerapkan hukum Islam (Rofiq, h.57)

Untuk mewujudkan cita-cita ideologi tersebut  adalah melalui agenda perjuangan menegakkan khilafah yang tidak bisa ditawar dan merupakan the most pivotal action yang harus segera diwujudkan, bahkan lebih penting dari pada masalah akidah. Bagi mereka urusan penegakkan khilafah adalah urusan hidup mati. (Rofiq, h.67)

Struktur negara khilafah model HT terdiri dari Khalifah, Mu’awin (pembantu) Khalifah, Para Wali (Gubernur), Departemen Perang, Departemen Keamanan Dalam Negeri, Departemen Luar Negeri, Departemen Industri, Departemen Peradilan, Departemen Pelayan Rakyat, Departemen Keuangan dan Perbendaharaan Negara, Departemen Informasi, Majelis Ummat. (Rofiq, h.118-139).

Dari paparan tersebut, tampak jelas watak asli gerakan HT adalah gerakan politik kekuasaan dengan model pendekatan dakwah keagamaan. 

Kelompok Pesimistik dan Optimistik

Dari fakta-fakta ini muncul dua  respon terhadap pertanyaan seberapa besar peluang penegakkan sistem politik Khilafah Islamiyah Hizbut Tahrir di Indonesia.

Pertama, kelompok pesimistik yang menganggap sistem khilafah di Indonesia sebagai utopia. Kedua, kelompok optimistik sistem politik khilafah dapat terwujud di Indonesia dengan perjuangan yang berat dan berdarah-darah.

Tulisan ini mengupas dulu argumentasi kelompok pesimistik. Khilafah dianggap sebuah utopia disebabkan oleh beragam faktor. Faktor pertama, realitas politik Indonesia cenderung nasionalis-multikultural, sehingga sulit jika menawarkan model politik sektarian berbasis agama.

Dari sisi etnis ada beragam suku Jawa, Sunda, Bali, Manado, Minang, Batak, Ambon, Bugis, Papua dan lainnya. Agama juga beragam seperti Islam, Kristen, Hindu, Budha, Katolik, Khonghucu dan Aliran Kepercayaan (Kejawen).

Aliran keagamaan pun banyak mulai NU, Muhammadiyah, Persis, al-Irsyad, LDII, Tarbiyatul Islami, Wahidiyah,  Mathalail Anwar dan sebagainya. 

Aspek politik menganut sistem multi partai ada PDIP, PKB, PAN, PKS, Demokrat, Gerindra, Golkar, PSI, PPP, Perindo dan lainnya.

Semua elemen masyarakat di atas menyatakan sudah final dan bersepakat, bahwa Pancasila sebagai dasar negara.  Muhammadiyah punya konsep negara Darul Ahdi wa asy-Syahadah yang diputuskan dalam Muktamar Ke-47 di Makasar.

Muhammadiyah memandang NKRI yang diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945 adalah negara Pancasila yang selaras dengan nilai keislaman. Negara ini hasil kesepakatan nasional (Darul Ahdi) dan tempat pembuktian (Dar as-Syahadah) untuk menjadi negara yang damai (Dar as-Salam) sebagai perwujudan cita-cita membangun Indonesia sebagai negara yang Baldhatun Thayibathun war Rabbun Ghafur.

Disparitas Pemahaman

Faktor kedua, disparitas (perbedaan) pemahaman dan sikap terkait posisi relasi agama dan politik di Indonesia secara ideal. Disparitas tampak di kalangan cendekiawan muslim dan politisi muslim yang tergabung di partai Islam atau partai berbasis Islam. Pandangan dan sikap mereka belum ada titik temu dan sepakat terhadap posisi agama pada wilayah politik.

Dari pengamatan dari berbagai sumber kajian politik Islam, minimal terdapat tiga pandangan posisi Islam pada wilayah politik. Yaitu pandangan sekuler, integral, substansial.

Pandangan sekuler memosisikan agama harus dipisahkan pada ruang publik politik di Indonesia. Artinya semua urusan keagamaan merupakan urusan privat-internal individu. Tidak boleh dimasukkan pada ruang publik politik. Hal itu dikhawatirkan terjadi politisasi agama. Cendikiawan yang berpendapat seperti ini contohnya Nur Cholish Madjid dengan slogan Islam Yes, Partai Islam No.

Pandangan integral menyatakan, relasi agama dan politik adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan secara parsial. Agama Islam merupakan kesatuan ajaran yang kaffah mengatur seluruh kehidupan umat Islam. Mulai persoalan privat ritual ibadah hingga persoalan publik politik, termasuk mengatur kehidupan kenegaraan. Tokoh yang menyuarakan gagasan ini misalnya Moh. Natsir, tokoh Masyumi.

Pandangan substansial memahami Islam memiliki seperangkat nilai-nilai kehidupan individu maupun bermasyarakat. Termasuk dalam sistem politik pemerintahan. Dalam Islam ada ajaran atau nilai keadilan, kejujuran, musyawarah, toleransi, persamaan hak dan kewajiban dan sebagainya.

Nilai-nilai tersebut dijadikan landasan normatif dalam menjalankan sistem politik dan pemerintahan di Indonesia meskipun bentuk dan model sistem politiknya menganut sistem Pancasila dan NKRI yang di al- Quran tidak ditemukan secara eksplisit.

Jika sistem pemerintahan Pancasila dan NKRI sudah menerapkan prinsip dan nilai-nilai Islam maka bisa disebut sistem tersebut sudah Islami walau bentuknya tidak formal menyebut sebagai negara Islam. Tokoh yang menyuarakan gagasan ini di antaranya Amien Rais, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Buya Syafii Ma’arif.

Dari ragam pandangan dan sikap di atas sulit bagi HTI menawarkan sistem politik khilafah sebagai sistem politik yang paling Islami. Pandangan HTI cenderung sama dengan pandangan integral namun kekuatan politiknya kecil di Indonesia. Kekuatan politik di Indonesia didominasi nasionalis-sekuler dan sebagian kelompok subtansial.

Sistem Peralihan Kekuasaan Berbeda

Faktor ketiga, terdapat ragam model pemerintahan dalam sejarah Islam. Mulai Khulafaur ar-Rasyidin, Lalu berubah menjadi corak dinasti di masa Khilafah Umayah, Abbasiyah, hingga Turki Utsmani.

Zaman khulafaur ar-Rasyidin saja sistem peralihan kekuasaannya berbeda. Ada model baiat ala Khalifah Abu Bakar, cara penunjukan di masa Umar bin Khattab atau model formatur saat beralih kepada Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Sesudah itu beralih menjadi kerajaan.

Melihat beberapa model sistem pemerintahan Islam di masa lalu itu maka tidak begitu mudah diterima klaim sistem khilafah HTI dinilai paling Islami dan wajib ditegakkan. Atas dasar inilah sistem khilafah HTI dinilai utopia. (*)

Dr Sholikh Al Huda M Fil I adalah Dosen Prodi Studi Agama-Agama (SAA) Unuversitas Muhammadiyah Surabaya; Anggota Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim.

Editor Sugeng Purwanto

Tags: Hizbul Tahrir IndonesiaHTIKHILAFAHSholikh Al Huda
SendShare112Tweet70Share

Related Posts

Wajah Islam Lamongan dalam Bingkai Desa Balun

Selasa 22 November 2022 | 12:21
231

Sholik Al Huda Wajah Islam Lamongan dalam Bingkai Desa Balun oleh Sholikh Al Huda, Peneliti...

Dosen Program Pascasarjana UMSurabaya Didorong Jadi Guru Besar

Minggu 18 September 2022 | 11:16
267

Peserta Raker Program Pascasarjana UMSurabaya di Hotel Aria Surabaya, Kamis (15/9/2022). Dosen Program Pascasarjana UMSurabaya...

Satu Dosen Seribu Sitasi Menuju Akreditasi Unggul UMSurabaya

Kamis 8 September 2022 | 21:16
160

Peserta Upgrading Sitasi Program Pascasarjana UMSurabaya, di Tauhid Tower, Rabu 7 September 2022 (Istimewa/PWMU.CO) PWMU.CO...

Riset Camp Dosen Pascasarjana UMSurabaya: Satu Dosen Satu Proposal

Sabtu 13 Agustus 2022 | 20:28
873

Peserta berfoto bersama Moh. Sulthon Amien (duduk, Tengah) (Istimewa/PWMU.CO) PWMU.CO - Riset Camp Dosen Pascasarjana UMSurabaya:...

Dosen AIK Harus Berpendidikan Doktor

Rabu 9 Februari 2022 | 15:46
693

Dosen AIK Harus Berpendidikan Doktor PWMU.CO – Dosen AIK harus berpendidikan doktor dan berkualifikasi guru...

Tantangan Dakwah Muhammadiyah Era Digital di Usia 109 Tahun

Sabtu 13 November 2021 | 07:59
855

Aji Damanuri Tantangan Dakwah Muhammadiyah Era Digital di Usia 109 Tahun oleh Aji Damanuri, dosen...

Sampah Makanan, Rp 2.250 Miliar Terbuang

Minggu 24 Oktober 2021 | 17:04
414

Sholikh al Huda Sampah Makanan, Rp 2.250 Miliar Terbuang oleh Dr Sholikh Al Huda MFil...

Pesantren Sinau Quran Lahir untuk Adab dan Ilmu

Sabtu 25 September 2021 | 09:41
249

Beberapa sangria Pesantren Sinau Quran sedans bersiap mengaji. Pesantren Sinau Quran Lahir untuk Adab dan...

Din Syamsuddin: Restorasi Peradaban Dunia dengan Civilizational Caliphate

Minggu 9 Mei 2021 | 18:45
9.7k

Bersama pemandu acara Bara Sharim (kiri) Din Syamsuddin: Restorasi Peradaban Dunia dengan Civilizational Caliphate (Tangkapan...

Agar Akidah Warga Muhammadiyah Tidak Berbelok Arah

Minggu 28 Maret 2021 | 06:25
7.6k

Dr Taufiqulloh MPd: Agar Akidah Warga Muhammadiyah Tidak Berbelok Arah (Tangkapan layar Ahmad Nasafi/PWMU.CO) PWMU.CO...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Jadwal Lengkap Imsakiyah Ramadhan 1444/2023 Kota dan Kabupaten Se-Jawa Timur

    10591 shares
    Share 4236 Tweet 2648
  • Inilah 18 Calon PCM GKB Gresik 2022-2027

    17471 shares
    Share 6988 Tweet 4368
  • Din Syamsuddin Kritik Presiden Jokowi yang Larang Pejabat Buka Puasa Bersama

    1742 shares
    Share 697 Tweet 436
  • Di Balik Nama Ramadhan

    737 shares
    Share 295 Tweet 184
  • LPHU, Lembaga Baru PWM Jatim di Bidang Haji dan Umrah

    718 shares
    Share 287 Tweet 180
  • Pejabat Dilarang Jokowi Bukber, Begini Tanggapan Sekum PP Muhammadiyah

    552 shares
    Share 221 Tweet 138
  • Tangan Kanan PP Muhammadiyah

    544 shares
    Share 218 Tweet 136
  • Festival Permata Fest Muhammadiyah Wotan, Ini Para Juaranya

    713 shares
    Share 285 Tweet 178
  • Dalil dan Keutamaan Shalat Tarawih Formasi 4-4-3

    4991 shares
    Share 1996 Tweet 1248
  • Tuntunan Shalat Iftitah, 2 Rakaat Ringan sebelum Shalat Tarawih

    6637 shares
    Share 2832 Tweet 1586

Berita Terkini

  • Rasa Njarem di Kaki Terbayar, Kisah Jurnalis Dadakan di Musyda TulungagungJumat 24 Maret 2023 | 03:18
  • Inilah profil
    Inilah Profil 13 Anggota PDM TulungagungKamis 23 Maret 2023 | 21:25
  • Tarwih Perdana
    Tarawih Perdana Anak-Anak Minta Tanda TanganKamis 23 Maret 2023 | 18:56
  • Pejabat Dilarang Jokowi Bukber, Begini Tanggapan Sekum PP MuhammadiyahKamis 23 Maret 2023 | 17:42
  • Islamic Voice Meriahkan Tarhib Ramadhan SpemdalasKamis 23 Maret 2023 | 15:36
  • Sambut Ramadhan, SD Muwri Hadirkan SparklingKamis 23 Maret 2023 | 15:35
  • Aku Doakan, Puisi Kiai Dawam untuk Anies BaswedanKamis 23 Maret 2023 | 15:32
  • Smamita Sidoarjo Lantik Pengurus Musan Periode 2023-2024Kamis 23 Maret 2023 | 15:29
  • LPHU, Lembaga Baru PWM Jatim di Bidang Haji dan UmrahKamis 23 Maret 2023 | 15:02
  • Di Balik Nama RamadhanKamis 23 Maret 2023 | 14:33

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!