ADVERTISEMENT
  • Home
  • Muysda
  • Musywil
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Jumat, Februari 3, 2023
  • Login
  • Home
  • Muysda
  • Musywil
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Muysda
  • Musywil
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Gajah Turki, Palestina, dan Jejak Khilafah China

Jumat 25 September 2020 | 13:03
7 min read
140
SHARES
437
VIEWS
Dhimam Abror Djuraid: Gajah Turki, Palestina, dan Jejak Khilafah China.

Gajah Turki, Palestina, dan Jejak Khilafah China. Kolom ditulis Dhimam Abror Djuraid, wartawan senor tinggal di Surabaya.

PWMU.CO – Turki menjadi anggota pakta pertahanan NATO sejak 1950-an dan selalu menjadi kerikil dalam sepatu yang membuat jalan tidak nyaman, seperti duri dalam daging selalu bikin nyeri.

Turki dianggap bagian dari Eropa meskipun posisi geografisnya nanggung antara Asia dan Eropa. Posisinya di Mediterania menjadikan penyambung antara dua benua besar itu.

Ada sikap yang mendua di kalangan orang-orang Eropa. Untuk urusan pertahanan Turki dianggap bagian dari Eropa. Tapi untuk urusan ekonomi sampai sekarang Turki tidak dianggap bagian dari Eropa dan tidak boleh masuk ke organisasi Uni Eropa.

Gajah Turki dianggap terlalu berbahaya kalau berada di luar, tapi merepotkan kalau berada di dalam. Seperti yang dikatakan mantan Presiden Amerika Serikat Lyndon B. Johnson, lebih baik ada di dalam tenda lalu kencing keluar, daripada ada diluar tapi mengencingi tenda. Maka Turki dibiarkan ada di tenda dan kencing keluar.

Yang terjadi kemudian di dalam tenda saling mengencingi. Turki tidak rukun dengan sesama anggota, terutama Prancis yang punya sejarah dan ambisi masa depan di Afrika dan Timur Tengah.

Pasca-Ambruknya Uni Sovyet

Di masa Perang Dingin 1990-an konflik apapun di Timur Tengah, dan seluruh dunia, lebih sederhana pemetaannya yaitu tarik-menarik pengaruh antara Amerika Serikat vs Uni Soviet.

Pasca-ambruknya Uni Soviet 1990 sampai sekarang konflik geopolitik di Timur Tengah menjadi sangat ruwet karena terlalu banyak pemain yang terlibat.

Amerika yang sudah kecapekan masih tetap bergaya raja preman di Timur Tengah. Preman lama Rusia masih tetap punya pengaruh. Lalu muncul jawara-jawara baru seperti Turki, China, Iran, Arab Saudi. Peta politik menjadi benang kusut tak ketahuan mana ujung mana pangkal.

Di antara para jawara baru itu si Gajah Turki yang paling diwaspadai karena berani terang-terangan menentang premanisme Amerika dan Eropa meskipun formalnya mereka sama-sama berada dalam satu tenda.

Turki di bawah kepemimpinan Recep Tayep Erdogan jelas-jelas menunjukkan ambisi geopolitik untuk menantang dominasi Amerika sebagai adidaya tunggal dunia.

Manuver-manuver si Gajah untuk merebut kembali kepemimpinan internasional dengan menghidupkan gagasan kelhilafahan Utsmaniah sangat merepotkan dan menakutkan.

Ibarat sesama bus dilarang saling mendahului. Gaya kepemimpinan Presiden Amerika Donald Trump dengan Erdogan adalah sebelas-dua belas, beti, beda tipis, kalau tidak mau disebut sama.

Kedua-duanya adalah pemimpin populis kanan, nasionalis-chauvinis. Bedanya, Trump membawa bendera khilafah kapitalisme global, Erdogan membawa bendera khilafah Islam.

Karena Trump rada malas berhadap-hadapan dengan Erdogan maka yang banyak muncul di garis depan adalah Emanuel Macron, Presiden Prancis. Tapi Macron adalah petinju kelas bantam dibanding Erdogan yang kelas super-heavyweight.

Erdogan berhasil merebut kembali Haga Sofia dan mengubahnya menjadi masjid. Langkah simbolis ini sangat penting dan strategis. Erdoga mengetes air, dan ternyata air tidak terlalu dalam. Karena itu dengan pede, Erdogan mengumumkan “The next stop is Masjid Al-Aqsa”, membebaskan Jerusalem dan memerdekakan Palestina.

Erdogan berhasil menghidupkan kembali romantisme sejarah kekhilafahan Islam. Para aktivis khilafah Islam–wabil khusus di Indonesia–menasbihkannya sebagai The New Alfatih, menyejajarkan Erdogan dengan Sultan Mehmed II yang dijuluki Alfatif, Sang Pembebas yang berhasil menggulingkan kekuasaan Kristen Konstantinopel dan mengokohkan kekuasaan khilafah Utsmaniah.

Jejak Khilafah di Indonesia: China atau Utsmanyah?

Euforia khilafah menjalar ke Indonesia. Jejak khilafah Utsmaniah disebut-sebut terasa sampai ke Nusantara seperti diungkap dalam dokumenter “Jejak Khilafah” yang kontroversial dan setengah dipaksakan.

Kalau toh ada jejak itu tidak terlalu kuat. Justru Khilafah China yang kehadirannya di Nusantara tidak terbantahkan. Ekspedisi Laksamana Muslim Cheng Ho ke Nusantara pada abad ke-15 terlihat jelas buktinya di Surabaya, Gresik, Tuban, sampai ke Palembang. Kelenteng dan Patung Sam Poo Kong di berbagai kota itu sebagai bukti hadirnya Khilafah China di Nusantara.

Pembebasan Palestina dari Mana?

Tapi aktivis Islam di Indonesia mengabaikan jejak Khilafah China dan memaksakan jejak Khilafah Utsmaniah, karena Turki diharapkan menjadi komandan baru pembebasan Palestina yang akan menandai era baru kebangkitan kembali Islam.

Palestina menjadi core of the core dari semua manuver geopolitik internasional.

Bulan ini Trump berhasil mencetak brace, dua gol dengan menjadi makelar perdamaian Uni Emirat Arab dan Bahrain untuk berdamai dengan Israel.

Sebentar lagi Qatar akan menyusul. Dalam tempo singkat Trump berhasil membuat hattrick cetak tiga gol. Lumayan untuk mengatrol popularitas yang anjlok melawan Joe Biden di Pilpres Amerika 3 November nanti.

Genap 43 tahun yang lalu pada 17 September 1978 Presiden Amerika Serikat Jimmy Carter menjadi makelar perdamaian Camp David antara Presiden Mesir Anwar Sadat dan Perdana Menteri Israel Menachem Begin.

Tiga tahun berselang, 6 Oktober 1981 dalam parade militer di Kairo untuk memeringati kemenangan Israel dalam perang Yom Kippur, Khalid Islambouly, Atha Thayal, Abdul Hamid Abdus Salam, dan beberapa tentara Mesir yang ikut dalam parade, melemparkan granat ke podium kehormatan dan melepaskan rentetan senjata otomatis menewaskan Anwar Sadar dan tujuh jenderal Mesir. “Saya telah membunuh Firaun,” teriak Khalid Islambouly.

Kali ini strategi yang dipakai berbeda. Palestina akan dikepung dari berbagai arah, seperti strategi desa kepung kota. Palestina akan terperangkap tak berdaya dan dipaksa berdamai dengan Israel. Solusi yang ditawarkan adalah satu negara dua sistem, Israel berkuasa dan Palestina menjadi negara otonom.

Ini konsep yang diajukan Amerika dan didukung konco-konconya termasuk Arab Saudi. Tapi, Turki dan Iran pasti menolak. Rusia dan China akan mendukung Turki dan Iran untuk kepentingan politiknya sendiri.

Lebih dari 70 tahun sejak diproklamasikan menjadi negara boneka bentukan Inggris pada 1948, Israel menjadi episentrum persoalan geopolitik internasional yang tidak pernah selesai.

Yahudi Israel yang mengaku menjadi korban Holocaust Nazi pada Perang Dunia II sekarang melakukan kekejaman yang jauh lebih sadis terhadap bangsa Palestina.

Rezim apartheid Afrika Selatan yang bercokol sejak 1948 akhirnya tumbang pada 1994 berkat perjuangan Nelson Mandela. Penindasan orang kulit putih terhadap pribumi kulit hitam Afrika berakhir setelah 48 tahun.

Penindasan dengan skala yang jauh lebih masif dan laten dilakukan secara sistematis oleh Yahudi Israel terhadap bangsa Palestina selama 70 tahun dan didukung oleh bangsa-bangsa kulit putih Amerika dan Eropa.

Turki dan Iran yang paling istikamah membela Palestina. Lainnya hanya lukewarm, hangat-hangat kuku, sekadar abang-abang lambe, lips service untuk pencitraan internasional.

Posisi Indonesia tarhadap Palestina

Turki dan Iran yang paling istikamah membela Palestina. Lainnya hanya lukewarm, hangat-hangat kuku, sekadar abang-abang lambe, lips service untuk pencitraan internasional.

Posisi Indonesia tarhadap Palestina

Pendukung Jokowi memuji pidato itu dan bahkan ada yang menyebut Jokowi layak menjadi Sekretaris Jenderal PBB.

Sebaliknya, haters Jokowi mengatakan Jokowi tidak paham apa yang dibaca di depan sidang PBB itu. Jangankan memahami kompleksitas masalah Palestina, menghadapi China di perairan Natuna saja Jokowi gak mudeng.

Seperti diungkap Ben Bland dalam “Joko Widodo, Man of Contradiction” (2020), latar belakang Jokowi yang hanya walikota dan pengusaha mebel membuat pemahamannya terhadap masalah internasional sangat minim.

Meski demikian, bangsa Palestina menggantungkan harapan yang besar kepada bangsa Indonesia untuk memerdekakan mereka. Harapan ini lebih didasarkan pertimbangan ekskatologis-ideologis daripada pertimbangan geopolitik riil.

Sampai sekarang lembaga-lembaga swadaya Indonesia paling aktif membantu masyarakat Palestina mulai dari membangun sekolah sampai rumah sakit.

Bangsa Palestina yakin bahwa Indonesia akan menjadi pembebas mereka, bukan negara lain.

Di Indonesia keyakinan ini semakin luas di kalangan aktivis Islam. Banyak bermunculan kajian-kajian akhir zaman oleh ustad-ustad eskatologis yang dipelopori oleh Ustad Rahmat Baequni dan kawan-kawan.

Mengutip hadis-hadis shahih, Muhammad SAW mengatakan kebangkitan Islam akan muncul dari bangsa Timur yang membawa bendera berwarna hitam.

Hal ini menjadi keyakinan aktivis khilafah di Indonesia bahwa pembebasan Palestina akan datang dari Indonesia. Maka bendera hitam pun berkibar di mana-mana dengan antusias.

Prof Azyumardi Azra dan Prof Peter Carey meragukan jejak Khilafah Utsmaniyah. Butuh debat ilmiah yang meliuk-liuk untuk mencari jejak itu. Ustad Salim A. Fillah “menemukan” jejak itu dalam novelnya “Sang Pangeran dan Janissary Terakhir” (2019).

Tidak butuh orang jenius untuk membuktikan jejak Khilafah China di Nusantara.

Kalau Sampean di Surabaya datanglah ke Kelenteng Mbah Ratu di Jalan Demak. Kalau Anda di Tuban lihatlah (reruntuhan) patung raksasa Dewa Kong Co. Kalau Panjenengan di Semarang mampirlah ke Kelenteng Sam Poo Kong di Bongsari.

Itulah jejak Khilafah China yang cetho welo-welo, tak terbantahkan. (*)

Gajah Turki, Palestina, dan Jejak Khilafah China; Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: Dhimam Abror DjuraidKhalifah ChinaPalestinaPresiden Turki Recep Tayyip Erdogan
SendShare56Tweet35Share

Related Posts

Sukadiono atau Tidak Suka-diono

Selasa 27 Desember 2022 | 13:36
1.5k

Dhimam Abror Djuraid Sukadiono atau Tidak Suka-diono oleh Dhimam Abror Djuraid, wartawan senior. PWMU.CO- Musyawarah...

The Real Winner is Qatar

Selasa 20 Desember 2022 | 18:40
311

Lionel Messi memakai bhist saat menerima trofi Piala Dunia di Qatar. The Real Winner is...

Maroko, Sepak Bola, dan Politik

Minggu 11 Desember 2022 | 15:36
511

Tim Maroko berfoto dengan membawa bendera Palestina usai mengalahkan Spanyol. (mee) Maroko, Sepak Bola, dan...

Franchise Muhammadiyah

Jumat 18 November 2022 | 19:22
846

Dhimam Abror Djuraid Franchise Muhammadiyah, Dhimam Abror Djuraid PWMU.CO - Ada dua peristiwa yang terjadi...

Muhammad

Sabtu 8 Oktober 2022 | 20:53
182

Dhimam Abror Djuraid Muhammad tulisan opini Dhimam Abror Djuraid, wartawan senior. PWMU.CO- Sebuah survei di...

Dirintis KH Djuraid Mahfud, Pembangunan Masjid Al-Manar Akan Jadi Monumen Sejarah Muhammadiyah Surabaya Barat

Kamis 18 Agustus 2022 | 10:35
11.4k

Penampakan Masjid Al-Manar yang sedang dalam proses pembangunan. KH Djuraid Mahfud, Pembangunan Masjid Al-Manar Akan...

Benarkah Tak Ada Islamophobia di Era Jokowi?

Kamis 28 Juli 2022 | 12:41
684

Dhimam Abror: Benarkah Tak Ada Islamophobia di Era Jokowi? Benarkah Tak Ada Islamophobia di Era Jokowi? Kolom oleh Dhimam Abror...

Anwar Sadat yang Di-Firaun-kan dan Kedekatan Pangeran MBS dengan Israel

Rabu 20 Juli 2022 | 16:12
2.5k

Dhimam Abror Anwar Sadat yang Di-Firaun-kan dan Kedekatan Pangeran MBS dengan Israel, kolom oleh Dhimam Abror...

Antara Kisah Yusuf dan Joshua, Kapolri Diuji

Jumat 15 Juli 2022 | 10:38
1.8k

Dhimam Abror Antara Kisah Yusuf dan Joshua, Kapolri Diuji; Kolom oleh Dhimam Abror Djuraid PWMU.CO - Dalam Kitab Suci...

The Little Sukarno dan Klaim Kepulauan Riau

Kamis 23 Juni 2022 | 09:04
415

The Little Sukarno dan Klaim Kepulauan Riau Abror The Little Sukarno dan Klaim Kepulauan Riau:...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Siswa Disabilitas Smamsatu Borong Juara di Lomba Ini

    110777 shares
    Share 44311 Tweet 27694
  • Siswa Smamio Raih Perak di World Young Biologist Olympiad

    40368 shares
    Share 16147 Tweet 10092
  • Smamsatu Kembali Menggelar Seminar Pendidikan Internasional

    45180 shares
    Share 18072 Tweet 11295
  • Rebut Emas, Siswi Smamsatu Harumkan Jatim di Kerjunas Muay Thai

    45154 shares
    Share 18062 Tweet 11289
  • Campus Expo Smamio Undang 35 PTS-PTN

    29540 shares
    Share 11816 Tweet 7385
  • Sekolah Muhammadiyah GKB Gresik Launching Aplikasi Mugeb App

    9063 shares
    Share 3625 Tweet 2266
  • Spiderman Smamsatu Borong Medali Kejurnas Panjat Tebing FPTI

    119525 shares
    Share 47810 Tweet 29881
  • Smamsatu Mantu, Praktik Unik Penilaian Proyek Karakter

    47517 shares
    Share 19007 Tweet 11879
  • Siswa Spemdalas Outing Class ke PPLH Trawas

    3320 shares
    Share 1328 Tweet 830
  • Dilantik, IPM MBS Madinatul Ilmi Putri Smamsatu 2022-2023

    990 shares
    Share 396 Tweet 248

Berita Terkini

  • RCCE Pendekatan Perubahan Perilaku ke Masyarakat dengan PermainanJumat 3 Februari 2023 | 07:42
  • Koalisi Indonesia Bersatu
    Koalisi Indonesia BersatuJumat 3 Februari 2023 | 07:40
  • Kunjungi Berlian School
    Kunjungi Berlian School, Ikwam Mupalas Cari Tahu tentang IniJumat 3 Februari 2023 | 06:55
  • Saat Benar Salah Berbalut KabutJumat 3 Februari 2023 | 06:12
  • Pengemis: Diberi atau Tidak? Kolom ditulis oleh Ustadz Nur Cholis Huda, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur.
    Tahta untuk Rakyat, Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang MenginspirasiJumat 3 Februari 2023 | 05:43
  • Smamga Jember Siapkan Ekskul Konseling RemajaJumat 3 Februari 2023 | 05:22
  • Mahasiswa KKN Stikes Muhammadiyah Bojonegoro Sosialisasi Kesehatan RemajaJumat 3 Februari 2023 | 05:19
  • Ikwam Berlian School Workshop Batik EcoprintJumat 3 Februari 2023 | 05:11
  • Hujan
    Hujan Turun Latihan, Drumband TK Al-Kautsar Siap Gemparkan MusydaKamis 2 Februari 2023 | 21:01
  • Putra Wakil Walikota
    Putra Wakil Walikota Cetak Gol, Al-Kautsar FC Juarai FutsalKamis 2 Februari 2023 | 18:46

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Muysda
  • Musywil
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!