• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
Kamis, Februari 25, 2021
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Featured

G30S/PKI Bergerak, Bung Karno Ada di Tempat Ini

Senin 28 September 2020 | 14:17
in Featured
2.9k
SHARES
2.9k
VIEWS
G30S/PKI
Mayjen Soeharto, Komandan Kostrad.

PWMU.CO– G30S/PKI (Gerakan 30 September) meletus tak banyak orang yang tahu. Karena gerakan itu berlangsung dini hari. Jadi sudah masuk hari Jumat, 1 Oktober 1965 menjelang Subuh.

Komandan Kostrad Mayjen Soeharto malam itu bersama istrinya berada di RSPAD Gatot Soebroto menunggui anaknya, Hutomo Mandala Putra, atau Tomy yang masih berusia empat tahun opname. Anaknya tersiram sup panas.

Dalam buku otobiografi Soeharto Pikiran Ucapan dan Tindakan Saya mulai halaman 118 menceritakan, tengah malam dia pulang menunggui anak-anaknya di rumah. Menjelang Subuh pukul  setengah lima, cameraman TVRI Hamid yang habis syuting membangunkannya yang memberitahukan terdengar tembakan di beberapa tempat.

Tetangganya, Mashuri, juga melaporkan mendengar banyak tembakan. Soeharto belum tahu apa yang terjadi. Setengah jam kemudian datang Broto Kusmardjo menyampaikan kabar penculikan beberapa perwira tinggi Angkatan Darat seperti Menhankam/Kepala Staf Angkatan Bersenjata (KSAB) Jenderal Nasution, Menteri Panglima Angkatan Darat Jenderal Ahmad Yani dan perwira tinggi lainnya.

Pukul 6 pagi dengan seragam lapangan lengkap dan pistol, Mayjen Soeharto berangkat menuju Markas Kostrad. Dia bergerak cepat mengumumkan mengambil alih komando Angkatan Darat ke semua satuan dan Kodam serta para pimpinan AL, AU, Kepolisian.

Laporan Masuk

Laporan-laporan segera masuk pagi itu. Salah satu yang paling penting keberadaan Presiden Soekarno. Bung Karno tidak berada di Istana Merdeka. Membawa mobil kombi putih berputar di perempatan Pancoran depan Markas AURI lalu menuju ke lapangan Halim Perdanakusuma.

Pangdam Jaya Umar Wirahadikusuma melaporkan, di Istana ada Brigjen Supardjo dengan pakaian dinas upacara besar. Keberadaan Supardjo di Istana menimbulkan pertanyaan. Semestinya dia berada di Kalimantan Barat memimpin Operasi Konfrontrasi Malaysia. Tapi meninggalkan tugas lalu berada di Jakarta.

Baca Juga:  Akhir Konflik Kiai Dahlan dan Kraton

Siang hari muncul ajudan Bung Karno, Kolonel KKO Bambang Widjanarko. Dia datang dari Halim mencari informasi situasi ibukota dan menyampaikan pesan Bung Karno memanggil Pranoto Reskosamodro yang diangkat menjadi pelaksana Menteri Panglima AD.

Soeharto memberitahu saat Menteri Panglima AD tidak ada maka dia yang memegang komando. Pranoto berada di Kostrad tak bisa menghadap Bung Karno. Dia juga meminta kepada Bambang Widjanarko agar menyampaikan pesan supaya Bung Karno meninggalkan Halim sebelum tengah malam.

Presiden Berada di Rumah Istrinya

Sumber lain disampaikan Mangil Martowidjojo, Komandan Detasemen Kawal Pribadi dari Resimen Cakrabirawa. Dia menceritakan, Kamis 30 September 1965 malam sebelum G30S/PKI meletus, Presiden Sukarno masih menghadiri pertemuan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) di daerah Senayan, Jakarta.

Di acara itu tak banyak dihadiri pejabat sehingga membuat Bung Karno kecewa. Usai acara pukul 23.00, kembali ke Istana Merdeka. Berganti baju dengan kemeja lengan pendek putih, celana abu-abu, tanpa kopiah.

Lalu Bung Karno keluar menggunakan mobil Chrysler hitam berpelat B 4747 menuju ke Hotel Indonesia menjemput Ratna Sari Dewi Sukarno seperti diceritakan dalam laporan Majalah Tempo,  6 Oktober 1984 dalam Kisah-kisah Oktober 1965.

Dari hotel menuju ke Wisma Yaso di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan kediaman Ratna Sari Dewi. Jumat pagi, 1 Oktober 1965, pukul lima, Mangil segera ke Wisma Yaso setelah menerima laporan penjaga, sambungan telepon diputus Telkom atas perintah militer.

Di sini juga mendapat kabar rumah rumah  Abdul Haris Nasution dan J Leimena ditembaki. Bung Karno minta penjelasan rinci apa yang terjadi. Mangil belum bisa memberi penjelasan rinci membuat Bung Karno marah.

Baca Juga:  Mimpi pun Dilaporkan ke Polisi

Lalu Bung Karno meminta saran apa yang harus dilakukan. Pilihannya, tetap tinggal di Wisma Yaso atau ke Istana. Bung Karno memilih ke Istana dengan kawalan ketat konvoi berangkat  pukul 06.30.

Saat melintasi Jembatan Dukuh Atas, rombongan berhenti karena ada perintah lewat radio dari Kolonel CPM Maulwi Saelan, Wakil Komandan Resimen Cakrabirawa. Laporannya, di Istana Merdeka dijaga sekelompok pasukan tak dikenal.

Maulwi via radio meminta menuju Grogol, rumah Haryati, istri Bung Karno lainnya. Di rumah ini Bung Karno menerima laporan lebih lengkap penembakan di rumah para jenderal lainnya.

”Wah, Ik ben overrompeld. Wat wil je met me doen? (Aku diserbu. Apa yang kamu mau aku lakukan?),” tanya Bung Karno

Bung Karno gusar. Dia tak mau berlama-lama di rumah Haryati. Dia memanggil Mangil dan Suparto, sopirnya, mencari lokasi aman.

Menuju Halim

Sesuai SOP Cakrabirawa, ada dua pilihan tempat evakuasi Bung Karno dari Istana dalam keadaan darurat. Pertama, Halim Perdanakusuma. Di sana ada pesawat kepresidenan Jetstar C-140. Kedua, Tanjungpriok, tempat kapal kepresidenan Varuna I-II.

Bung Karno memilih ke Pangkalan AU Halim Perdanakusuma. Sekitar pukul 08.30, berangkat ke Halim dengan VW biru tua. Presiden ditemani Jaksa Agung Muda Sunario menuju gedung Komandan Operasi (Koops) AURI.

Di sini sudah ada Menteri/Panglima Angkatan Udara Laksamana Madya Omar Dhani dan Panglima Koops Komodor Leo Wattimena. Kemudian tiga perwira Angkatan Darat datang yaitu Panglima Tempur Mandala Siaga Brigjen Supardjo, Mayor Bambang Supeno dan Mayor Sukirno, Komandan Batalyon Dharma Putra Kostrad.

Supardjo melaporkan insiden penembakan antarpasukan ABRI yang langsung diperintahkan presiden untuk dihentikan. Demikian pula saat Supardjo meminta Bung Karno mendukung Gerakan 30 September, yang ditolak Presiden. Supardjo keluar dengan kecewa.

Baca Juga:  Lockdown di Arab Saudi, Ini Pengalaman Mahasiswa Indonesia

Sementara peristiwa mengerikan di Lubang Buaya pagi itu, yang berjarak 3,5 Km dari Markas Halim ini, tak disebut-sebut dalam pertemuan itu. Entah tidak tahu atau belum mendengar  tempat jenazah korban G30S/PKI.

Orang-orang juga mendengarkan siaran RRI pengumuman Letkol Untung adanya rencana kudeta Dewan Jenderal dan pembentukan Dewan Revolusi.

Mengamankan Diri ke Istana Bogor

Bung Karno meminta seluruh petinggi ABRI. Panglima AL Laksamana RE Martadinata, Panglima Angkatan Kepolisian Sutjipto Judodihardjo. Pangdam V Jaya Mayjen Umar Wirahadikusuma tidak datang.

Dalam rapat terbatas ini, Presiden mengangkat Jenderal Pranoto Reksosamudro menjadi Menteri Panglima AD. Ajudan Bambang Widjanarko diminta mencari Pranoto untuk menerima pengangkatan ini.

Petang pukul 18.00, Pangkalan Udara Halim kedatangan pasukan Angkatan Darat. Ini pasukan yang mengepung Istana dan pendukung G30S/PKI.

Situasi ini mengancam keamanan Bung Karno. Presiden memutuskan pindah ke Istana Bogor. Tapi menunggu ajudan Bambang yang memanggil Pranoto.

Bambang tiba pukul 20.00 menyampaikan, Pranoto berada di Markas Kostrad tak mau menghadap. Dia juga melaporkan pesan Soeharto bahwa seluruh hal menyangkut AD melalui persetujuannya.

Bung Karno marah. Bambang meminta agar Presiden segera meninggalkan Halim karena paling lambat esok pagi pasukan Kostrad akan menyerbu. Apalagi ada kabar pasukan Mayor Sukirno dan Mayor Bambang Supeno yang menjaga Halim mendapat ultimatum menyerah kepada Kostrad atau digempur.

Bung Karno dan rombongan beserta Ratna Sari Dewi meninggalkan Halim pukul 22.30 menuju Istana Bogor dengan kawalan ketat. G30S/PKI masih mencekam Jakarta hingga ke daerah-daerah. (*)

Penulis/ Editor Sugeng Purwanto

Tags: Bung KarnoGerakan 30 SeptemberKostradSoehartoSugeng Purwanto
Share1164Tweet728SendShare

Related Posts

Bisnis kuliner Tan Mei Hwa
Kabar

Bisnis Kuliner Tan Mei Hwa, Setahun Buka Empat Warung

Rabu 24 Februari 2021 | 16:12
8.5k
Serangan sekuler
Kolom

Serangan Sekuler Mretheli Umat Islam

Senin 22 Februari 2021 | 17:36
359
Sumber motivasi ini
Kolom

Sumber Motivasi Ini, Jadikan Muhammadiyah Besar

Minggu 21 Februari 2021 | 09:39
449
Mas Mansur tokoh yang sangat hebat. Agamanya mapan, pengetahuan agamanya mendalam, dan keterampilan jurnalistiknya jalan.
Headline

Mas Mansur: Agamanya Mapan, Jurnalistiknya Jalan

Sabtu 20 Februari 2021 | 08:05
55.2k
Ing sinyal sung tulodho
Kolom

Ing Sinyal Sung Tulodho, Tut Wifi Handayani

Jumat 19 Februari 2021 | 09:09
144
Islamberg
Featured

Islamberg, Desa Muslim di New York Korban Rasialis

Minggu 14 Februari 2021 | 19:44
3.1k

Discussion about this post

Berita Terbaru

Tanggung Jawab Publik Seorang Muslim, Khutbah Jumat Terbaru

Tanggung Jawab Publik Seorang Muslim, Khutbah Jumat Terbaru

Kamis 25 Februari 2021 | 07:32
Tolak Zuhairi Misrawi

Tolak Zuhairi Misrawi Jadi Dubes Saudi

Kamis 25 Februari 2021 | 06:46
Tak Cukup 5W+1H, Berita Perlu 3E+1N

Tak Cukup 5W+1H, Berita Perlu 3E+1N

Kamis 25 Februari 2021 | 06:23
Toko Muh, toserba rintisan PCM Rungkut, dilaunching. Menjadi amanat muktamar dalam jihad ekonomi serta menjaga stabilitas perekonomian umat.

Toko Muhammadiyah Rungkut Dilaunching

Kamis 25 Februari 2021 | 05:30
Bisnis kuliner Tan Mei Hwa

Bisnis Kuliner Tan Mei Hwa, Setahun Buka Empat Warung

Rabu 24 Februari 2021 | 16:12
OST Collabs Edition Sajikan Badminton

OST Collabs Edition Sajikan Badminton

Rabu 24 Februari 2021 | 12:20
Demi SNMPTN 2021, Siswa Smamsatu Gresik Ini Datang dari Bogor

Demi SNMPTN 2021, Siswa Smamsatu Gresik Ini Datang dari Bogor

Rabu 24 Februari 2021 | 11:32
Kontroversia pro LGBT

Kontroversi Pro LGBT Jadi Dubes Saudi

Rabu 24 Februari 2021 | 10:12
Muslim China 25 Juta, Tahun 2050 Diprediksi 53 Juta

Muslim China 25 Juta, Tahun 2050 Diprediksi 53 Juta

Rabu 24 Februari 2021 | 09:24
AM Fatwa Gigih Usulkan Pahlawan Nasional Tokoh Islam

AM Fatwa Gigih Usulkan Pahlawan Nasional Tokoh Islam

Rabu 24 Februari 2021 | 06:53

Milad PWMU.CO

Wawancara dengan Buya Syafii Ma'arif adalah salah satu kenangan tak terlupakan kontributor Malang Uzlifah. Ada juga kenangan bersama Haedar Nashir, Emha Ainun Nadjib.
Milad PWMU.CO

Wawancara dengan Buya yang Tak Terlupakan

Minggu 22 Maret 2020 | 06:32
951

Uzlifah bersama suami Nugroho Hadi Kusuma dan Harakah El Muhammady Kusumadiningrat, usai mewawancarai Buya Syafii Ma'arif (Syarifudin Raisul Haq K/PWMU.CO)....

Read more
Sakit pun masih menulis berita. Itulah pengalaman kontributor Gresik Estu Rahayu. Kegiatannya sebagai guru dan aktivis Aisyiyah memang ketat. Tapi bisa menyiasatinya.

Sakit pun Masih Menulis Berita

Kamis 19 Maret 2020 | 11:33
457
Empat Tahun Sekolah Menulis. Pemeo ‘menulis itu sulit’ ternyata tidak benar. Setidaknya dibuktikannya. Ratusan penulis berhasil lahir dari rahimnya.

Empat Tahun Sekolah Menulis PWMU.CO

Rabu 18 Maret 2020 | 05:58
522
Bahagia dan sedih di liputan khusus pertama dialami Faiz Rijal Izzuddin, kontributor Lamongan yang 'hijrah' ke Solo. Berikut catatan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Solo itu.

Bahagia dan Sedih di Liputan Khusus Pertama

Sabtu 14 Maret 2020 | 06:37
453
Pengalaman jadi editor intrenal di lingkungan sekolah Muhammadiyah GKB yang diceritakan Ichwan Arif ini seperti merawat tanaman agar tetap hijau, terus tumbuh dan berkembang.

Pengalaman Jadi Editor Internal Sekolah

Kamis 5 Maret 2020 | 09:02
356

Berita Terpopuler

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    729496 shares
    Share 291798 Tweet 182374
  • Penembak Laskar FPI Terkuak

    12648 shares
    Share 5059 Tweet 3162
  • Bisnis Kuliner Tan Mei Hwa, Setahun Buka Empat Warung

    8518 shares
    Share 3407 Tweet 2130
  • Jeffrey Lang, Pakar Matematika Masuk Islam setelah Baca Al-Baqarah

    5966 shares
    Share 2386 Tweet 1492
  • Mengenang Kusnan Sumber, Mubaligh dan Politisi Militan

    2936 shares
    Share 1174 Tweet 734
  • 12 Mahasiswa dan 4 Muadzin Terima Beasiswa Lazismu Umla

    1718 shares
    Share 687 Tweet 430
  • Tolak Zuhairi Misrawi Jadi Dubes Saudi

    1241 shares
    Share 496 Tweet 310
  • Kontroversi Pro LGBT Jadi Dubes Saudi

    609 shares
    Share 244 Tweet 152
  • Demi SNMPTN 2021, Siswa Smamsatu Gresik Ini Datang dari Bogor

    356 shares
    Share 142 Tweet 89
  • Toko Muhammadiyah Rungkut Dilaunching

    302 shares
    Share 121 Tweet 76
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co adalah portal berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In