PWMU.CO – Salah satu penyakit batin yang paling berbahaya adalah dengki. Jika penyakit ini ada pada diri seseorang, otomatis dia akan menjadi biang kerok. Tidak pernah bahagia melihat orang lain bahagia, sehingga keberadaan pendengki pasti meresahkan orang lain di sekitarnya.
Lebih berbahaya, jika penyakit dengki sudah mewabah di hati banyak orang. Masyarakat, komunitas, atau organisasi apa pun yang anggotanya pada berpenyakit dengki, dipastikan timbul banyak masalah. Laju roda organisasi akan terhambat.
Percayalah, pendengki selalu merecoki siapa saja yang hendak memajukan organisasi. Pendengki tidak pernah menginginkan kemajuan, kecuali jika menguntungkan dirinya. Pendengki juga tidak pernah rela ada orang lain menjadi bintang, meskipun demi kemajuan organisasi. Kecuali sang bintang itu adalah dirinya.
(Baca: Ziarah Kubur dan Praktik Pemujaan Makam Keramat dan Orang Aneh dan Orang Pintar dalam Logika Sesat Karamah Penggandaan Uang)
Uniknya, pendengki tidak harus orang awam. Tidak pula mesti orang rendahan. Dalam banyak pengamatan, pendengki bisa saja berasal dari orang-orang terpelajar dan berposisi mapan. Ya, dengki memang penyakit batin yang penderitanya sendiri tidak merasa sakit, namun orang sekitar yang merasakannya.
Benar-benar penyakit dengki ini merusak. Dan keberadaan pendengki sangat berbahaya sekali. Karena itu, dalam seleksi kepemimpinan atau apa pun, di level mana pun, cermatilah orang-orang yang diindikasi punya penyakit dengki. Jangan sampai orang-orang macam itu menduduki kedudukan terpandang.
Selamatkan organisasi atau komunitas apa saja dari orang-orang berpenyakit dengki. Kehadiran pendengki tidak akan membawa apa-apa selain pertikaian dan kehancuran. (*)

Opini M Husnaini, penulis buku-buku inspiratif
Discussion about this post