• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Ketika Kekuasaan Mengalami Kepanikan

Selasa 6 Oktober 2020 | 11:15
in Kolom
0
251
SHARES
256
VIEWS
Shamsi Ali Al-Kajangi

Ketika Kekuasaan Mengalami Kepanikan, kolom ditulis oleh Shamsi Ali Al-Kajangi, diaspora Indonesia di Kota New York Amerka Serikat.

PWMU.CO – Dalam sejarah kehidupan manusia ragam peristiwa yang terjadi dari masa ke masa kerap kali berulang dalam bentuk yang sama atau beda. Namun tidak jarang memiliki makna dan tujuan yang sama.

Salah satu hal yang kita lihat sering terjadi dan terulang dalam sejarah manusia adalah hiruk pikuk—atau ungkapan yang lebih positif—dinamika politik yang terjadi dalam sebuah bangsa.

Dinamika itu kerap kali menggoncang stabilitàs nasional bangsa tersebut. Tapi tidak jarang juga membawa kepada sebuah perubahan positif. Dengan dinamika yang terjadi para stakeholder menyadari urgensi untuk melakukan perubahan.

Dalam sejarah, ada satu hal yang sering terjadi dan hampir pada semua bangsa. Hal ini saya akan sebut sebagai “kepanikan kekuasaan”. Seringkali mereka yang berada di posisi kekuasaan merasa terancam, dan karenanya mengalami kepanikan.

Kepanikan inilah yang biasanya menjadikan mereka yang berada di posisi kekuasaan itu mengambil sikap atau tindakan, yang tidak saja menekan lawan politiknya. Justru kebijakan itu biasanya bertentangan dengan kepentingan rakyat luas. Bahkan bertentangan dengan nilai-nilai yang secara konsensus diterima sebagai pijakan bersama.

Sejarah Kepanikan Penguasa

Sebelum saya menyampaikan nilai-nilai yang dimaksud, saya ingin menyampaikan bahwa al-Quran penuh dengan contoh-contoh kepanikan penguasa sepanjang sejarah manusia. Dari zaman Nabi Nuh AS, Ibrahim AS, Musa, Isa AS, hingga ke zaman khataman nabiyyin (penutup nabi-nabi): Muhammad SAW.

Baca Juga:  Saad Ibrahim Ingin Undang Donald Trump ke PWM Jatim

Pada umumnya dipahami bahwa penentangan pembesar-pembesar di zaman para nabi itu karena alasan keagamaan. Pemahaman ini boleh benar, tapi boleh jadi juga tidak benar.

Ambillah sebagai misal kekejaman Fir’aun kepada Bani Israel, dan resistensinya kepada Musa AS. Dalam sejarah yang disampaikan oleh al-Quran, awal pembasmian anak-anak lelaki dari kalangan Bani Israel karena kekhawatiran terhadap ancaman kekuasaannya.

Maka walaupun kita ketahui bahwa resistensi itu tidak bisa dipisahkan dari dakwah Nabi Musa AS kepada tauhid. Artinya di sini aspek agama kemudian menjadi alasan. Tapi dengan melihat kepada asal awal dari kebencian itu adalah karena panik kekuasaan tadi.

Di sinilah kemudian dipahami bahwa konteks penentangan kepada dakwah tauhid tidak selalu murni karena alasan agama. Justru tauhid karena Tauhid dianggap ancaman terhadap kekuasaan itu sendiri.

Dengan tauhid mereka yang diktator dan merasa berkuasa mutlak merasa terganggu atau terancam. Sebab tauhid mengajarkan kesetaraan manusia. Bahwa kekuasaan adalah amanah yang diberikan kepada penguasa untuk memberikan pelayanan (khidmah) kepada rakyat.

Dari semua di atas jelas bahwa berbagai sikap dan kebijakan yang mereka lakukan untuk menghalangi perkembangan dakwah para rasul Allah tidak bisa dilepaskan dari apa yang saya sebutkan sebagai kepanikan kekuasaan.

Baca Juga:  Imam Shamsi Ali: Amerika Bisa Runtuh, Kami Akan Selamatkan dengan Islam

Penguasa akan melakukan berbagai cara untuk meredam apa yang dianggap ancaman kepada kekuasaannya. Dari yang halus, intimidatif, hingga kepada kekerasan terbuka.

Ambillah sebagai contoh Namrud di zaman Nabi Ibrahim AS. Pembelaan kepada kekuasaannya, yang diekspresikan dengan “wanshuruu aalihatakum” (tolong tuhan-tuhan kalian) itu pada akhirnya memakai kekerasan dengan melempar Ibrahim AS ke dalam api.

Kepanikan kekuasaan seperti ini terjadi sepanjang sejarah manusia. Tidak mustahil juga di masa kini. Di banyak negara dengan mudah kita bisa mengidentifikasi kekuasaan yang sedang mengalami kepanikan. Tentu hal itu akan terlihat dalam sikap dan kebijakan penguasa dalam menyikapi mereka yang menginginkan perubahan dan perbaikan.

Self Contradictory

Ambillah sebagai misal konsep demokrasi. Dalam tatanan negara demokrasi pemerintahan adalah dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Artinya kekuasaan tertinggi sesungguhnya ada di tangan rakyat. Dan rakyat memiliki hak untuk mengoreksi pemerintah dan kebijakannya.

Tapi bagi penguasa yang mengalami kepanikan koreksi atau kritikan masyarakat akan dilihat sebagai ancaman. Dan karenanya kritikan itu akan dihadapi dengan cara-cara yang justeru paradoksikal (berlawanan) dengan demokrasi itu sendiri.

Mereka yang dianggap ancaman akan dihalang-halangi, diintimidasi, bahkan dilakukan kekerasan agar gagal atau terhenti dalam upayanya untuk mengoreksi kekuasaan tersebut.

Berbagai aturan atau perundang-undangan juga sering dipaksakan untuk tujuan meredam apa yang menjadikan kekuasaan itu panik. Kebebasan ekspresi sebagai bagian esensial dari Demokrasi juga tidak jarang terlucuti karena kepanikan para penguasa.

Baca Juga:  Lima Karakteristik Dunia Global Menurut Imam Shamsi Ali

Tanpa mengingkari adanya pihak-pihak yang ingin mengail di air keruh, pada umumnya mereka yang melakukan koreksi terhadap kekuasaan itu adalah mereka yang punya keinginan tulus untuk melihat bangsa/negaranya menjadi lebih baik.

Atau mungkin dalam bahasa Nabi Saleh AS: “In uriida illa al-ishlaah” (saya tidak menginginkan kecuali kebaikan/perubahan saja).

Tapi begitulah ketika sebuah kekuasaan mengalami kepanikan, berbagai asumsi akan dibangun. Bahkan tidak jarang juga berbagai teori diciptakan sebagai justifikasi untuk meredam usaha-usaha perbaikan (ishlah) itu.

Salah satu teori yang sering kita dengarkan adalah bahwa mereka yang mengkritik penguasa itu melakukan “kekisruhan” atau “perpecahan” di tengah masyarakat. Untuk membenarkan teori itu biasanya secara misterius tiba-tiba terbentuk kelompok lain. Kedua kelompok inipun saling berhadapan.

Kekisruhan antara dua kelompok yang berseberangan itu kemudian menjadi pembenaran bagi kekuasaan yang panik untuk meredam mereka yang dianggap ancaman. Tidak jarang bahkan berujung kepada kriminalisasi terhadap mereka yang dianggap ancaman itu.

Itulah bentuk kepanikan kekuasaan yang perlu kita waspadai. Jangan-jangan peristiwa di bangsa-bangsa masa lalu itu kembali menjangkiti banyak bangsa hari ini. Semoga tidak! (*)

Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: Imam Shamsi AliSejarah Kekuasaan dalam Al-Quran
Share100SendTweet63

Related Posts

Lima Karakteristik Dunia Global Menurut Imam Shamsi Ali
Headline

Lima Karakteristik Dunia Global Menurut Imam Shamsi Ali

Kamis 26 November 2020 | 19:37
74k
Agar tidak jadi katak dalam tempurung, yakni merasa hebat tapi sejatinya masih kecil. Demikian kata Nadjib Hamid MSi, Rabu (25/11/20).
Kabar

Agar Tidak Jadi Katak dalam Tempurung

Kamis 26 November 2020 | 08:56
56.2k
Kenapa Biden Lebih Layak daripada Trump?
Kolom

Kenapa Biden Lebih Layak daripada Trump?

Jumat 6 November 2020 | 12:16
302
IMAM SHAMSI ALI
Kolom

Lima Pesan Tahun Baru Imam Shamsi Ali

Rabu 1 Januari 2020 | 15:52
28
7 Kualitas Anies Baswedan di Mata Imam Besar Masjid New York Shamsi Ali
Kolom

Kita Harus Berani Menampilkan Islam yang Hidup

Rabu 25 Desember 2019 | 05:15
67
7 Kualitas Anies Baswedan di Mata Imam Besar Masjid New York Shamsi Ali
Kolom

Pemakzulan Presiden Amerika Serikat, Akankan Donald Trump Lengser?

Sabtu 21 Desember 2019 | 10:38
24
Next Post
Almadany Semprot Disinfektan di TK Aisyiyah

Almadany Semprot Disinfektan di TK Aisyiyah

Mencegah Kemungkaran, Tugas Siapa?

Mencegah Kemungkaran, Tugas Siapa?

Abdul Rahman Saleh dan Adisucipto.

Abdul Rahman Saleh dan Adisucipto Diberondong Tembakan Belanda

Demo UU Omnibus Law di Jakarta.

Demo UU Omnibus Law, Ini Pasal yang Merugikan Buruh

Syafaat, Pandangan Intelektual Muhammadiyah

Syafaat, Pandangan Intelektual Muhammadiyah

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
698

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
201

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
380

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more
Keutamaan Amalan Nabi Daud
Ngaji Hadits

Keutamaan Amalan Nabi Daud

Jumat 25 Desember 2020 | 06:26
459

Keutamaan Amalan Nabi Daud (Ilustrasi freepik.com) Keutamaan Amalan Nabi Daud ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more

Berita Terkini

Sekolah berbudaya inklusif merupakan bagian dari sekolah ramah anak yang telah menjadi satu kesatuan tak terpisahkan.

Sekolah Berbudaya Inklusif, Tantangan dan Keuntungannya

Rabu 20 Januari 2021 | 05:29
HUT Brebes, Forum Guru Besar Beri Strategi Bangun SDM

HUT Brebes, Forum Guru Besar Beri Strategi Bangun SDM

Rabu 20 Januari 2021 | 05:23
Jalan Mamuju longsor

Jalan Mamuju Longsor, Kiriman Bantuan Terhambat

Selasa 19 Januari 2021 | 16:05
Lulusan Smamsatu Gresik Berijazah D-1 Prodistik ITS

Lulusan Smamsatu Gresik Berijazah D-1 Prodistik ITS

Selasa 19 Januari 2021 | 13:10
Bencana Indonesia, Salah Siapa: Hujan, Global Warming?

Bencana Indonesia, Salah Siapa: Hujan, Global Warming?

Selasa 19 Januari 2021 | 10:26
Lompatan Jokowi

Gaya Lompatan Jokowi Atasi Krisis

Selasa 19 Januari 2021 | 09:55
Dua Catatan Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah atas Laporan Komnas HAM

Dua Catatan Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah atas Laporan Komnas HAM

Senin 18 Januari 2021 | 21:47
Guru besar UMY

Guru Besar UMY Jadi Ketua KY, Ini Pesan Haedar Nashir

Senin 18 Januari 2021 | 20:15
Ramanda Tauhid Wafat, HW Jatim Kembali Kehilangan Tokohnya

Ramanda Tauhid Wafat, HW Jatim Kembali Kehilangan Tokohnya

Senin 18 Januari 2021 | 19:57
Kritik Pemerintah, Busyro Muqqodas: Muhammadiyah Jangan Dianggap Musuh

Kritik Pemerintah, Busyro Muqqodas: Muhammadiyah Jangan Dianggap Musuh

Senin 18 Januari 2021 | 16:51

Berita Populer Hari Ini

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    470498 shares
    Share 188199 Tweet 117625
  • Tiga Peristiwa Ini Tunjukkan Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber

    22544 shares
    Share 9018 Tweet 5636
  • Guru Besar UMY Jadi Ketua KY, Ini Pesan Haedar Nashir

    1857 shares
    Share 743 Tweet 464
  • Dua Catatan Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah atas Laporan Komnas HAM

    1183 shares
    Share 473 Tweet 296
  • Ramanda Tauhid Wafat, HW Jatim Kembali Kehilangan Tokohnya

    1280 shares
    Share 512 Tweet 320
  • Kritik Pemerintah, Busyro Muqqodas: Muhammadiyah Jangan Dianggap Musuh

    3998 shares
    Share 1599 Tweet 1000
  • Dua Arus Pemikiran di Muhammadiyah

    1679 shares
    Share 672 Tweet 420
  • Warganet Tinggalkan WA, Pilih BiP

    9330 shares
    Share 3732 Tweet 2333
  • Tanggapan Muhammadiyah atas Hasil Investigasi Komnas HAM tentang Tewasnya Anggota FPI

    3210 shares
    Share 1284 Tweet 803
  • Dr Adriani Kadir, Pimpinan Aisyiyah Itu Wafat saat Gempa Mamuju Mengguncang

    3156 shares
    Share 1262 Tweet 789
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 081233867797
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama