PWMU.CO – Telusuri jejak Ahmad Dahlan di Tosari, tim penulis buku temui cicit sang kiai, Siti Hadiroh. Untuk menggali lebih dalam tentang tetirah dan dakwah KH Ahmad Dahlan di Tosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Demikian yang disampaikan Luqman Wahyudi, penulis buku Tetirah dan Dakwah KH Ahmad Dahlan di Tosari yang segera diterbitkan Hikmah Press, saat bersilaturahim ke keluarga KH Ahmad Dahlan di Yogyakarta, Senin (5/10/20).
Luqman mengatakan, perjuangan KH Ahmad Dahlan mendakwahkan ajaran Islam ke beberapa wilayah di Indonesia banyak dikisahkan para ahli sejarah. Baik dari sejarawan Indonesia maupun dari beberapa negara. “Ada juga yang mendokumentasikan dengan sebuah film seperti halnya Sang Pencerah karya sutradara Hanung Bramantyo,” ujarnya.
Dalam situasi pandemi ini, kata dia, tentunya banyak hal yang dapat dilakukan untuk mewujudkan sebuah karya di Muhammadiyah. Sesuai dengan wejangan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Najib Hamid, dalam temu kangen online Kontributor PWMU.CO. “Pesannya, pandemi adalah saat yang tepat untuk menggali potensi sejarah lokal Muhammadiyah,” ungkapnya.
Penelitian Tiga Tahun
Luqman Wahyudi melakukan penelitian kurang lebih tiga tahun, terhitung kurun waktu 2017-2020. Yakni tentang perjuangan KH Ahmad Dahlan di Tosari, Pasuruan. “Mendengar wejangan beliau, kami bersemangat untuk semakin mempertajam narasi perjuangan di Tosari,” tuturnya.
Bersama para Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Pasuruan, Luqman berkesempatan bertemu keluarga Kiai Dahlan di Yogyakarta. Di sana, bertemu Hj Siti Hadiroh (71) dan ibu Hj Widiyastuti, yang merupakan cicit dan canggah KH Ahmad Dahlan. Keduanya tinggal di Jalan Garuda No 381 Jaranan, Banguntapan, Kecamatan Banguntapan, Bantul, Yogyakarta.
Bersama LSBO Pimpinan Pusat Muhammadiyah Saiful Adnan dan Dewan Redaksi Suara Muhammadiyah Mustofa, Luqman, LSBO serta jajaran PDM Kabupaten Pasuruan membincang kehidupan KH Ahmad Dahlan. “Banyak hal yang diperbincangkan, terutama saat beliau Tetirah dan Dakwah di Tosari,” kata Luqman.
Selain merasa senang bisa bertemu langsung dengan keluarga sang Kiai, Luqman juga mengaku lega. “Karena saya bisa mengkroscek langsung temuan di buku-buku klasik Muhammadiyah dan di lapangan, tentang perjuangan KH Ahmad Dahlan di Tosari, pada keluarga sang Kiai,” paparnya.
Pelengkap Narasi Dakwah
Pihak leluarga, menurut dia, juga merasa senang dan berterima kasih atas penulisan kisah perjalanan dakwah KH Ahmad Dahlan di lereng kaki Gunung Bromo, Tosari, Pasuruan.
Hj Widiyastuti, canggah Kiai Dahlan mengatakan, cerita tetirah dan dakwah di Tosari bisa melengkapi narasi rangkaian kisah perjalanan dakwah KH Ahmad Dahlan di Jawa Timur. “Karena dakwah Kiai juga sampai di Banyuwangi, Gresik dan beberapa tempat yang lain,” ungkap Wiwit, sapaan akrabnya.
Dalam kesempatan tersebut, Lembaga Seni Budaya dan Olah Raga (LSBO) PDM Kabupaten Pasuruan juga memohon restu pada pihak keluarga, untuk membuat program “Visualisai Perjuangan KH Ahmad Dahlan melalui Lukisan”. Permohonan restu tersebut diwakili langsung Ketua LSBO Kabupaten Pasuruan Badrie, yang juga seorang seniman lukis. (*)
Co-Editor Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni
Discussion about this post