• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Tuan Rumah Olimpiade, Madu di Ujung Hidung

Sabtu 7 November 2020 | 14:20
in Kolom
0
1.5k
SHARES
1.6k
VIEWS
Dhimam Abror Djuraid: Tuan Rumah Olimpiade, Madu di Ujung Hidung.

Tuan Rumah Olimpiade, Madu di Ujung Hidung, kolom ditulis oleh Dhimam Abror Djuraid, penulis, CEO PS Hizbul Wathan Liga 2 PSSI.

PWMU.CO – Indonesia tuan rumah Olimpiade 2032. Wow! Bukan mimpi di siang bolong. Itu bisa jadi kenyataan.

Di tengah suasana yang sesak seperti sekarang rakyat memang perlu hiburan. Perlu pelipur untuk sekadar melupakan hidup yang sumpek.

Indonesia pun mencalonkan diri untuk menjadi tuan rumah pesta olahraga multiajang terbesar di planet bumi itu.

Kalau Indonesia menang bidding dan ditunjuk menjadi tuan rumah, maka Indonesia akan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang menjadi tuan rumah Olimpiade. Negara Asia yang pernah jadi tuan rumah adalah Jepang, Korea, dan Cina.

Ini proyek besar yang tidak main-main. Perkara realistis atau tidak. Ada manfaat atau tidak, itu urusan yang bisa diperdebatkan semalam suntuk.

Proyek Mercusuar

Sama dengan proyek pemindahan ibukota yang terlihat “wow” tapi sampai sekarang masih “how”. Bahkan proyek belum jalan pun rakyat sudah lupa.

Biaya boyongan pindah ibukota dari Jakarta ke Kalimantan mencapai Rp 466 triliun. Dari mana dapat duit sejumlah itu, biar Mbak Ani yang berpikir.

Proyek-proyek besar mercusuar adalah proyek politik dengan biaya raksasa. Olimpiade China 2008 menghabiskan anggaran USD 43 miliar. Inggris menghabiskan USD 11 miliar untuk Olimpiade 2012, dan Olimpiade musim dingin di Sochi, Rusia menguntal biaya USD 50 juta dolar.

Memang negara-negara tuan rumah bisa mendapat keuntungan dari kedatangan turis dan sponsorship. Tapi, dalam banyak kasus justru tuan rumah menjadi bangkrut setelah olimpiade.

Baca Juga:  Agnez Mo Apa dalam Kebingungan Identitas Bangsa

Olimpiade Athena Yunani 2004 malah membuat negara itu bangkrut setelah merogoh kocek USD 15 miliar. Olimpiade Brazil pada 2016 menghabiskan USD 12 miliar dan ongkos sosial yang jauh lebih mahal akibat penggusuran lahan warga untuk pembangunan venues.

Ribuan massa berdemo menentang Olimpiade Brazil yang dianggap muspro. Dan yang terjadi memang demikian. Gawe Olimpiade usai ekonomi Brazil malah berantakan. Fasilitas olahraga dan stadion yang dibangun dengan biaya jutaan dolar mangkrak jadi kuburan. Stadion Maracana yang legendaris juga jadi rumah hantu.

Itulah kutukan olimpiade, Olympic Curse yang dialami negara-negara dunia ketiga yang memaksakan diri menjadi tuan rumah demi prestise dan gengsi

Sukses Asian Games Bukan Ukuran

Indonesia sukses menjadi tuan rumah Asian Games. Pesta pembukaan dan penutupannya mewah dan meriah, apresiasi dan pujian membanjir. Erick Thohir dan Wisnutama yang jadi panitia ketiban rezeki jadi menteri.

Indonesia masuk empat besar dengan 31 emas. Prestasi itu semu karena sebagian besar berasal dari olahraga yang tidak masuk dalam cabang olahraga Olimpiade seperti silat, karate, atau sepeda gunung.

Di level olimpiade hanya bulutangkis yang punya potensi emas untuk Indonesia. Lainnya nyaris mustahil. Tidak seperti Asian Games atau Sea Games yang boleh dimasuki cabang olahraga titipan, olimpiade hanya memainkan 28 cabang olahraga yang nyaris semuanya mustahil dimenangkan Indonesia seperti aquatik, atletik, berkuda.

Baca Juga:  Korporasi Nggragas Para Taipan

Di level Asia Tenggara saja Indonesia sekarang sudah ngos-ngosan untuk bisa juara. Bersaing dengan Thailand, Vietnam, dan Myanmar, Indonesia sudah ketinggalan jauh

Zaman Pak Harto

Di zaman Pak Harto Indonesia tidak terkalahkan di level Asia Tenggara dengan tujuh kali menjadi juara Sea Games. Sekarang untuk masuk empat besar saja setengah mati.

Kebijakan olahraga Pak Harto lebih jelas dan tegas. Semboyan “memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat” terbukti efektif mendongkrak prestasi olahraga nasional.

Lahirlah pahlawan-pahlawan olahraga level dunia dari Indonesia. Dari bulutangkis muncul Tan Joe Hok, Rudy Hartono, Liem Swie King, Icuk Sugiarto, Susi Susanti, Taufik Hidayat. Dari panahan muncul tiga Srikandi, Lilis Handayani-Nurfitriyani-Kusuma Wardhani. Dari sepakbola ada Ramang, Sutjipto Suntoro, Iswadi Idris.

Sekarang, untuk minta izin kompetisi sepakbola saja susahnya minta ampun. Untuk mendapatkan pemain sepakbola kita lebih suka ambil jalan pintas menaturalisasi pemain asing daripada membina pemain sejak usia dini.

Olimpiade memang menghibur dan melenakan. Sejak olimpiade pertama di Athena 1896 sampai era modern sekarang olimpiade melahirkan pahlawan-pahlawan dengan kualitas setengah dewa.

Naluri perang dan kekerasan manusia masa lampau disalurkan menjadi persaingan olahraga yang glamor dan menghasilkan uang dan kemasyhuran.

Di masa lalu para gladiator bertarung di kolaseum melawan sesama galdiator atau melawan singa yang buas. Sekarang para gladiator modern bertarung di stadion-stadion besar di Santiago Bernabeu, Camp Nou, Old Trafford, Anfield, San Siro, dan Allianz Arena. Para pahlawan gladiator modern zaman now adalah Leo Messi, Ronaldo, David Beckham, Zlatan Ibrahimovich, Mohamad Salah, Kylian Mbappe.

Baca Juga:  Vaksin China dan Game Theory Erick Thohir

Zaman dulu para petarung memakai kereta kuda mengadu cepat di kolaseum. Sekarang para pebalap beradu cepat di lintasan Moto GP dan F1 di berbagai penjuru dunia.

Kemasyhuran, kejayaan, dan kekayaan menjadi bagian tak terpisahkan dalam industri olahraga modern. Bagi sebuah bangsa modern kekuatannya akan diukur dari kemampuan ekonomi, kemampuan militer, dan prestasi olahraga.

Tanpa prestasi olahraga sebuah negara tidak akan lengkap statusnya sebagai adidaya dan adikuasa. Karena itu Amerika Serikat yang kapitalis bersaing keras dengan Uni Soviet yang komunis dari satu olimpiade ke olimpiade lainnya.

Persaingan olahraga dan perebutan hegemoni politik saling silang sengkarut. Amerika memboikot Olimpiade Moskow 1980 karena Soviet menginvasi Afganistan. Empat tahun berikutnya ganti Uni Soviet memboikot Olimpiade Los Angeles 1984.

Ajang Ganefo di Jakarta 1963 adalah ajang olahraga dan politik. Indonesia ingin menunjukkan kepemimpinannya di antara negara-negara kekuatan baru yang tidak berpihak ke Soviet maupun Amerika.
Di tengah kondisi ekonomi yang susah Indonesia pamer kekuatan kepada dunia.

Projek Olimpiade 2032 ini pun seperti deja vu yang terulang lagi. Sekadar pelipur lara. Rakyat diberi madu di ujung hidung. Tak bakal terjangkau oleh lidah. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: Dhimam Abror DjuraidOlimpiade 2032
Share615SendTweet385

Related Posts

Pigai, Say No to Racism
Kolom

Pigai, Say No to Racism

Sabtu 9 Januari 2021 | 16:54
31k
Korporasi Nggragas Para Taipan, kolom ditulis oleh Dhimam Abror Djuraid, wartawan senior, tinggal di Surabaya.
Kolom

Manusia-Manusia Telanjang

Sabtu 2 Januari 2021 | 12:42
492
Korporasi Nggragas Para Taipan, kolom ditulis oleh Dhimam Abror Djuraid, wartawan senior, tinggal di Surabaya.
Kolom

Skenario Kilometer 24

Senin 28 Desember 2020 | 15:43
700
Korporasi Nggragas Para Taipan, kolom ditulis oleh Dhimam Abror Djuraid, wartawan senior, tinggal di Surabaya.
Kolom

Resafel Salah Nama

Rabu 23 Desember 2020 | 05:32
5.2k
Wangsa Politik Joko Widodo
Kolom

Wangsa Politik Joko Widodo

Senin 14 Desember 2020 | 11:07
415
Gus Dur dan Polisi
Kolom

Gus Dur dan Polisi

Sabtu 12 Desember 2020 | 11:23
1.6k
Next Post
Sinergi Aisyiyah-Asia Foundation, Ribuan Orang Tertolong

Sinergi Aisyiyah-Asia Foundation, Ribuan Orang Tertolong

Dakwah Digital Tak Sekadar tentang Konten

Dakwah Digital Tak Sekadar tentang Konten

Joe Biden

Joe Biden Harapan Turunkan Islamofobia di AS

MDMC respon status Gunung Merapi di tengah pandemi Covid-19 dengan menggelar rapat koordinasi secara daring pada Kamis (5/11/20).

MDMC Respon Status Merapi

Buzzer dan Influencer

Buzzer dan Influencer sang Bupati

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
652

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
197

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
370

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more
Keutamaan Amalan Nabi Daud
Ngaji Hadits

Keutamaan Amalan Nabi Daud

Jumat 25 Desember 2020 | 06:26
454

Keutamaan Amalan Nabi Daud (Ilustrasi freepik.com) Keutamaan Amalan Nabi Daud ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more

Berita Terkini

Dua Catatan Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah atas Laporan Komnas HAM

Dua Catatan Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah atas Laporan Komnas HAM

Senin 18 Januari 2021 | 21:47
Guru besar UMY

Guru Besar UMY Jadi Ketua KY, Ini Pesan Haedar Nashir

Senin 18 Januari 2021 | 20:15
Ramanda Tauhid Wafat, HW Jatim Kembali Kehilangan Tokohnya

Ramanda Tauhid Wafat, HW Jatim Kembali Kehilangan Tokohnya

Senin 18 Januari 2021 | 19:57
Kritik Pemerintah, Busyro Muqqodas: Muhammadiyah Jangan Dianggap Musuh

Kritik Pemerintah, Busyro Muqqodas: Muhammadiyah Jangan Dianggap Musuh

Senin 18 Januari 2021 | 16:51
Dua Arus Pemikiran di Muhammadiyah

Dua Arus Pemikiran di Muhammadiyah

Senin 18 Januari 2021 | 15:40
Lomba Resensi E-book Smamsatu, Ini Pemenangnya

Lomba Resensi E-book Smamsatu, Ini Pemenangnya

Senin 18 Januari 2021 | 14:34
Tanggapan Muhammadiyah atas Hasil Investigasi Komnas HAM tentang Tewasnya Anggota FPI

Tanggapan Muhammadiyah atas Hasil Investigasi Komnas HAM tentang Tewasnya Anggota FPI

Senin 18 Januari 2021 | 14:16
Dr Adriani Kadir

Dr Adriani Kadir, Pimpinan Aisyiyah Itu Wafat saat Gempa Mamuju Mengguncang

Senin 18 Januari 2021 | 10:30
Muhammadiyah Kirim Tim Medis ke Mamuju

Muhammadiyah Kirim Tim Medis ke Mamuju

Senin 18 Januari 2021 | 10:29
Risma lagi

Risma Lagi, Gaduh Lagi

Senin 18 Januari 2021 | 08:18

Berita Populer Hari Ini

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    426158 shares
    Share 170463 Tweet 106540
  • Tiga Peristiwa Ini Tunjukkan Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber

    21359 shares
    Share 8544 Tweet 5340
  • Bantuan Gempa Mamuju Berdatangan

    3553 shares
    Share 1421 Tweet 888
  • Kritik Pemerintah, Busyro Muqqodas: Muhammadiyah Jangan Dianggap Musuh

    3205 shares
    Share 1282 Tweet 801
  • Dr Adriani Kadir, Pimpinan Aisyiyah Itu Wafat saat Gempa Mamuju Mengguncang

    2917 shares
    Share 1167 Tweet 729
  • Tanggapan Muhammadiyah atas Hasil Investigasi Komnas HAM tentang Tewasnya Anggota FPI

    2890 shares
    Share 1156 Tweet 723
  • Muhammadiyah Bantu Banjir Kalimantan Selatan

    2872 shares
    Share 1149 Tweet 718
  • Risma Lagi, Gaduh Lagi

    1703 shares
    Share 681 Tweet 426
  • Bencana Bertubi-tubi dan Lima Kesadaran Spiritual

    1797 shares
    Share 719 Tweet 449
  • Atasi Pandemi dengan llmu, Ulama Pernah Tulis 20 Buku soal Itu

    1335 shares
    Share 534 Tweet 334
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 081233867797
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama