ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Selasa, Maret 28, 2023
  • Login
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Perang Surabaya, Catatan Istri Bung Tomo

Minggu 8 November 2020 | 15:06
5 min read
491
SHARES
1.5k
VIEWS
ADVERTISEMENT
Perang Surabaya
Perang di satu daerah Surabaya.

Perang Surabaya, Catatan Istri Bung Tomo menceritakan suasana pertempuran dan siaran Radio Pemberontak.

PWMU.CO-Pagi-pagi halaman markas BPRI (Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia) di Tembok Dukuh Surabaya penuh dengan pemuda pejuang usia belasan tahun dan orang dewasa. Hari itu tanggal 12 November 1945. Dua hari setelah bombardir kota Surabaya oleh tentara Inggris. Pertempuran masih berlangsung. Pesawat perang masih berseliweran di udara.  

Para pejuang itu menyandang senjata di markas. Ada yang punya bren, pistol, dan granat bergelantungan di pinggang. Ada yang mempunyai pistol dua, granat dua digantungkan di kanan kiri pinggang, ditambah menyandang karaben seperti sebuah arsenal (gudang senjata) lewat.

Begitu kesan Sulistina, aktivis PMI Malang yang ikut berjuang dalam perang 10 November 1945 di Surabaya. Suasana perang itu dia ceritakan dalam buku Bung Tomo Suamiku (2008). Dalam perang inilah dia bertemu Bung Tomo yang akhirnya menikah tahun 1947.

Makin siang, markas BPRI makin ramai kedatangan pejuang. Mereka habis dari front melapor kepada pimpinan. Badannya lusuh tapi matanya tetap cemerlang. Pengalaman perang yang menakjubkan. Semboyan yang selalu diteriakkan: merdeka atau mati.

Tiba-tiba ada bunyi mortir menggelegar. Lalu pesawat perang terbang melintas di atas markas. Riuh bunyinya. ”Kami bertiga, gadis anggota PMI dari Malang langsung menyurukkan badan bersembunyi di kolong meja. Itu seperti yang diajarkan cara berlindung agar tak kena pecahan bom,” tulis Sulistina.

Melihat kami berlindung ada pemuda Surabaya tertawa keras. ”Durung maju perang wis ndelik. Yok opo se…,” katanya. Artinya, belum maju perang sudah bersembunyi. Sulistina mengatakan, wah sakit telinga ini mendengar olokan itu.

Pindah Markas

Suatu pagi, ada seorang pemuda menghampiri Sulistina. Pemuda itu memakai setelan dril ala Jepang dengan peci hijau tua disemati emblem banteng merah putih. Kumisnya rapi tipis seperti kumis Errol Flinn, bintang film Amerika terkenal masa itu.

”Jeng, kita pindah markas. Kita mundur ke Jalan Mawar. Di sini tidak aman lagi. Keadaan tambah gawat. Palang Merah juga harus pindah,” ucap pemuda itu kalem.  Pemuda itu ternyata Bung Tomo yang suaranya menggema di radio setiap sore. ”Ketika dia berbicara tadi, suaranya lembut dan tidak berkobar-kobar,” cerita Sulistina.

Kondisi markas di Tembok Dukuh memang tidak aman. Tak jauh dari markas Bung Tomo hampir saja ditembak dua mata-mata. Saat ada serangan, di depan dan belakangnya ada dua orang yang akan menembak  Bung Tomo. Untung ketahuan pejuang lain sehingga selamat.

Markas baru di Jl. Mawar lumayan besar. Di situ sudah ada pemancar Radio BPRI, tempat Bung Tomo pidato dan menyiarkan perkembangan perang. Siaran radio itu tertangkap juga di Australia dan Amerika.

Di markas ini Sulistina berkenalan dengan wanita Amerika kelahiran Skotlandia bernama Ktut Tantri. Nama aslinya Muriel Stuart Walker. Dia lama menetap di Bali. Sejak Pulau Dewata dikuasai Jepang dia pindah ke Surabaya.  

Ktut Tantri

Ktut Tantri ikut siaran dalam bahasa Inggris. Dia melaporkan perkembangan pertempuran Surabaya antara pejuang dengan tentara Inggris agar diketahui oleh negara-negara Barat.

”Aku mengadakan siaran dua kali semalam dalam bahasa Inggris. Tujuan tugasku untuk menyampaikan laporan perkembangan yang terjadi di Indonesia pada bangsa-bangsa yang berbahasa Inggris di seluruh dunia, dilihat dari sudut pandang bangsa Indonesia,” tutur Tantri dalam bukunya Revolusi di Nusa Damai (2008).

Di awal kemerdekaan, orang Barat mengira pemerintah Indonesia adalah boneka Jepang. Dalam siaran radio itu, Tantri mengingatkan bangsa Inggris dan Amerika, terutama negarawannya yang pernah menyuarakan kemerdekaan semua bangsa semasa perang.

Ktut Tantri juga menjadi penghubung antara pejuang dengan ekspatriat di Surabaya. Selain itu juga melukis spanduk dan poster perjuangan. Saat bom-bom berjatuhan selama tiga hari, salah satunya jatuh dekat markas. Seorang staf India tewas, Ktut dan satu pegawai selamat.

Peristiwa pengeboman ini, oleh Ktut Tantri segera siarkan lewat radio untuk memprotes serangan Inggris. Dia mengajak perwakilan Denmark, Swiss, Uni Soviet, dan Swedia ikut siaran mengomentari pemboman ini. ”Kuminta mereka menyertai siaran malam untuk memprotes tindakan pengeboman serta menyatakan sikap mereka mengenai tindakan Inggris,” kata Tantri dalam bukunya.

Siaran itu mendapat tanggapan dari luar negeri. Radio asing mengutip berita itu dalam siaran mereka. Koran-koran asing juga menjadikan berita bersumber dari siarannya.

Dalam Pertempuran

Pertempuran makin menghebat. Mortir terus berjatuhan membawa korban para pejuang dan rakyat. Mereka terluka dan gugur bergelimpangan di jalan. Ada pemuda yang punggungnya terkena pecahan mortir. Tulang ekornya tampak bagai buah semangka yang terkelupas.

”Cepat cari bantuan,” teriak seorang pejuang kepada Sulistina dari PMI. ”Cepat cari truk untuk mengangkut ke rumah sakit. Cari ke Kusuma Bangsa.”

Sulistina melewati tubuh-tubuh berdarah berbaring di atas tandu. Lalu dibonceng seseorang menuju Kusuma Bangsa. Tiba di situ dihentikan petugas penjagaan. Diperiksa ketat. Setelah yakin kami dari PMI, dia bertanya,”Mau ke mana?”

”Cari truk. Banyak yang luka. Harus dibawa ke rumah sakit,” kata pembonceng Sulistina.

Penjaga itu menuding truk di belakang kawat berduri yang merupakan demarkasi wilayah musuh. Pos penjagaan ini front depan pejuang RI. ”Kalau kalian berani silakan ambil truk itu,” kata penjaga yang membuat Sulistina dan temannya mundur kembali ke markas.

Saat di markas, pesawat bercocor merah melayang-layang  di udara. ”Berlinduuung…” terdengar suara komando. Semua orang keluar berlindung. Bom, peluru, dan mortir berjatuhan.  Beruntung melesat jauh. Pemancar radio BPRI Jl. Mawar sudah ketahuan musuh. (*)

Penulis/Editor Sugeng Purwanto

Tags: BPRIBungTomoIstri Bung TomoRadio PemberontakSugeng Purwanto
SendShare196Tweet123Share

Related Posts

Dosen FISIP Unair dan Mahasiswanya Itu Kini Pimpin MPID PWM Jatim

Rabu 1 Maret 2023 | 10:11
592

Aribowo (kanan) dan Sugeng Purwanto. Dosen FISIP Unair dan Mahasiswanya Itu Kini Pimpin MPID PWM Jatim (Waviq...

Mengenang Ahmad Fuad Effendy, Ahli Bahasa Arab yang Dipuji Menteri Saudi

Selasa 24 Januari 2023 | 08:06
639

Ahmad Fuad Effendy (foto caknun.com) PWMU.CO- Mengenang Ahmad Fuad Effendy (76) sosok yang kalem tapi...

Rekor Calon Pimpinan Terbanyak di Musywil, Ini Datanya

Jumat 23 Desember 2022 | 08:13
675

Gedung Expotorium Umpo tempat beralngsung Musywil ke 16 Muhammadiyah Jatim. PWMU.CO- Rekor calon pimpinan terbanyak...

Lamongan Pegang Rekor Pemilih Terbanyak di Musywil, Ini Urutan Lengkapnya

Rabu 21 Desember 2022 | 13:58
1.5k

Iklan Musywil ke-16 Muhammadiyah Jatim di Ponorogo. (tmc) PWMU.CO- Lamongan memiliki suara terbanyak dalam Musywil...

Piala Dunia Qatar dan Heboh LGBT

Sabtu 26 November 2022 | 19:35
1.7k

Logo FIFA World Cup Qatar 2022 (qatar2022.qa) Piala Dunia Qatar dan Heboh LGBT oleh Sugeng...

Anwar Ibrahim Akhirnya Jadi Perdana Menteri di Usia 75 Tahun

Kamis 24 November 2022 | 21:33
888

Anwar Ibrahim berdoa usai pelantikan jadi perdana menteri di Istana Negara. Anwar Ibrahim Akhirnya Jadi...

Hal Tak Lazim di Muktamar Muhammadiyah

Rabu 23 November 2022 | 16:00
2.6k

13 Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2022-2027. Hal Tak Lazim di Muktamar Muhammadiyah oleh Sugeng Purwanto,...

Perlukah Pimpinan Muhammadiyah Dipanggil Kiai Haji?

Sabtu 12 November 2022 | 14:00
787

KH Ahmad Dahlan dengan santri di Langgar Kidul. Perlukah Pimpinan Muhammadiyah Dipanggil Kiai Haji? oleh...

Apalah Arti Sebuah Ijazah

Sabtu 22 Oktober 2022 | 09:24
517

Salinan ijazah SMPP 40 Surakarta milik Jokowi. Apalah Arti Sebuah Ijazah oleh Sugeng Purwanto, Ketua...

PWMU.CO Ingin Mewadahi Pergulatan Pemikiran Kader-Kader Muhammadiyah

Sabtu 10 September 2022 | 11:35
10.6k

Ketua LIK PWM Jatim Sugeng Purwanto di depån Peserta Pelatihan Menulis Opini Produktif dan Inspiratif...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Inilah 18 Calon PCM GKB Gresik 2022-2027

    28960 shares
    Share 11584 Tweet 7240
  • 12 Stand Ramaikan Tarhib Ramadhan Spemdalas

    1984 shares
    Share 794 Tweet 496
  • Pembelajaran Life Skill, Siswa Spemdalas Bikin Jamu Tradisonal

    3428 shares
    Share 1371 Tweet 857
  • Islamic Voice Meriahkan Tarhib Ramadhan Spemdalas

    1160 shares
    Share 464 Tweet 290
  • Tajdied Center Jatim Uji Hafalan Siswa Spemdalas

    1266 shares
    Share 506 Tweet 317
  • Rangkai 1000 Stik Es Krim, Siswa Spemdalas Bikin Menara Eiffel 

    2781 shares
    Share 1112 Tweet 695
  • Jadwal Lengkap Imsakiyah Ramadhan 1444/2023 Kota dan Kabupaten Se-Jawa Timur

    12636 shares
    Share 5054 Tweet 3159
  • Siswa Spemdalas Sambut Bulan Ramadhan

    1056 shares
    Share 422 Tweet 264
  • Kalimah Spemdalas Ajak Siswa Miliki Akhlak Al-Quran

    2108 shares
    Share 843 Tweet 527
  • Ka’bah dan Awan 3D di Poster Tarhib Ramadhan Spemdalas

    1806 shares
    Share 722 Tweet 452

Berita Terkini

  • Buku Jurnal Ramadhan Penyemangat Siswa SMK MemoSenin 27 Maret 2023 | 18:53
  • Pengalaman Penulis Ini Dapat Balasan Indah dari AllahSenin 27 Maret 2023 | 18:35
  • Kejuaraan nasional
    Kejuaraan Nasional Catur Ini Mengesankan bagi VirlySenin 27 Maret 2023 | 18:09
  • Raker Gabungan MPKSDI dan LPCRPM PWM Jatim, Inilah HasilnyaSenin 27 Maret 2023 | 17:40
  • Gelar karya siswa
    Gelar Karya Siswa Ini Mengejutkan Kepala SekolahSenin 27 Maret 2023 | 17:23
  • Sebar Jadwal Imsakiah, Cara Siswa SMAM 4 Sidayu Promosi SekolahSenin 27 Maret 2023 | 17:12
  • Refleksi awal tahun
    Mengapa Umat Islam Harus Meneladani para Murid Yesus?Senin 27 Maret 2023 | 14:11
  • Smamio Mengikuti Softlaunching Program Sembari BRINSenin 27 Maret 2023 | 14:01
  • Inilah Susunan Personalia Majelis dan Lembaga PWA Jatim 2022-2027Senin 27 Maret 2023 | 13:51
  • Kuatkan Ideologi Muhammadiyah, IMM Al Qossam Adakan DADSenin 27 Maret 2023 | 13:33

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!