• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Peran Kebangsaan Muhammadiyah, Dulu dan Kini

Senin 9 November 2020 | 06:08
in Kabar
0
853
SHARES
870
VIEWS
Din Syamsuddin tentang peran kebangsaan Muhammadiyah (tangkapan layar Slamet Hariadi/PWMU.CO)

PWMU.CO – Peran kebangsaan Muhammadiyah, dalam arti luas, yaitu peran dalam membangun bangsa, sudah dilakukan jauh sebelum kemerdekaan.

Muhammadiyah telah melakukan apa yang disebut mencerdaskan kehidupan bangsa sejak periode awal berdirinya. Dengan mendirikan lembaga-lembaga pendidikan, kesehatan, dan sosial, Muhammadiyah sudah melakukan pencerahan.

Hal itu disampaikan Prof Dr Din Syamsuddin MA dalam Pengajian Malam Ahad yang di selenggarakan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kudus dengan tema Peran Kebangsaan Warga Muhammadiyah di Masa Sekarang melalui Zoom Clouds Meetings, Sabtu, (7/11/20).

Muhammadiyah Pelopori Gerakan Kebangsaan

Din Syamsuddin mengatakan sejatinya gerakan Muhammadiyah sejak kelahirannya adalah gerakan kebangsaan. “Kalau dulu sebelum kemerdekaan Muhammadiyah sudah terlibat bahkan mempelopori gerakan kebangsaan, itu dalam rangka mendorong kemerdekaan Indonesia,” ujarnya.

Dan Muhammadiyah, sambung Din, sejak awal berdirinya sangat berwarna kebangsaan. “Memang pada mulanya bernuansa kejawaan. Ada di dalam anggaran dasar pertama itu: menyebarkan Islam di Ranah Jawi,” terangnya.

Menurut dia, ternyata gerakan Muhammadiyah disambut di berbagai daerah termasuk di luar Jawa. Yang semula di wilayah Keraton Yogyakarta Hadiningrat berkembang ke Jawa Timur, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan seterusnya.

“Menjadikan Muhammadiyah dalam waktu yang tidak terlalu lama sejak kelahirannya sebagai gerakan kebangsaan dalam arti yang menasional,” jelasnya.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2010 dan 2010-2015 itu mengatakan, kita patut bersyukur dan berbangga dinyatakan oleh pengamat asing bahwa Muhammadiyah itu satu-satunya organisasi kemasyrakatan—tidak hanya di kalangan Islam tapi di seluruh kalangan bangsa—yang tersebar luas. Dan persebarannya paling merata di seluruh Indonesia.

“Ada organisasi lain sangat berwajah provensial, banyak terdapat di propensi-propensi tertentu. Tapi Muhammadiyah tidak hanya di Yogkakarta tempat kelahirannya atau di Tanah Jawa, Jawa Tengah. Tapi juga di Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera, bahkan Papua,” jelas Din.

Poltiik Kebudayaan

Baca Juga:  Curhat Din Syamsuddin dari Madinah soal Penangkapan Aktivis Muslim

Din Syamsuddin menyampaikan, Muhammadiyah secara organisatoris mengembangkan khitah politiknya bukan sebagai organisasi politik dalam arti politik kekuasaan atau politik praktis. Yang targetnya berkuasa—menghadapi posisi-posisi strategis di arena kekuasaan—dengan menganut ilmu teori politik yang berbunyi: siapa merebut apa kapan dan bagaimana seperti yang dijalankan partai-partai politik.

Tapi Muhammadiyah, jelas dia, sebagai gerakan kebudayaan dengan dakwah pencerahan berpolitik. “Tapi politiknya mengalokasikan, menempatkan, memperjuangkan, nilai-nilai dalam masyarakat untuk menjadi nilai masyarakat,” ungkapnya.

Dia menegaskan, sebagai organisasi Islam, gerakan Islam, atau gerakan dakwah, corak dakwahnya pencerahan. Hal itu bisa dilihat kiprah Muhammadiyah sebagai gerakan kebudayaan. Lewat pendidikan, pelayanan kesehatan, pelayanan sosial, bahkan pada pemberdayaan ekonomi. “Namun tetap berpolitik tapi berpolitiknya berkebudayaan atau politik nilai,” kata Din Syamsuddin.

Mengamalkan Ayat Muhammadiyah

Ketua PRM Pondok Labu, Jakarta Selatan, itu lalu mengajak mengamalkan “ayat Muhammadiyah” dalam surat Ali Imran ayat 104, “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”

“Umat itu kita pahami kelompok yang terorganisasi. Bersama-sama mengorganisasikan diri. Apa yang perlu dilakukan yaitu mengajak kepada keterbaikan, keunggulan. Artinya suatu gerakan kebudayaan untuk membangun masyarakat utama. Karena sebuah masyarakat kalau mau maju, mau berubah, dan mau berkembang dia, harus kuat landasan budayanya,” ujarnya.

Nah, gerakan kebudayaan seperti ini, sambung dia, nanti akan membawa implikasi politik tanpa harus menjadi partai politik. “Ini yang terjadi dulu. Muhammadiyah yang pertama dengan
pendidikannya, kedua dengan latihan kepanduhan Hizbul Wathan (HW),” terangnya.

Menurut Din, kalau benar-benar melakukan gerakan kebudayaan—yaitu menyelenggarakan pendidikan yang berunggulan—semua anak-anak bangsa sekolah di Muhammadiyah, maka akan lahir dari ‘kandungan’ pendidikan Muhammadiyah elite bangsa atau tokoh-tokoh bangsa. Dari pelatihan HW, kepanduhan tertua, sampai melahirkan tokoh-tokoh antara lain Jenderal Soedirman, termasuk Letjen TNI M Sarbini.

Baca Juga:  Pak BE dan Mimpi Terwujudnya Universitas Islam Internasional Indonesia

“Akhirnya apa? Gerakan kebudayaan, gerakan kultural, menyiapkan sumber daya yang berkualtas yang menguasai ranah kehidupan kebangsaan itu punya bobot politik. Dari SDM yang terlahirkan di Muhammadiyah berkualtas, maka tampak Muhammadiyah jadi ‘partai politik’. Muhammadiyah memiliki wibawa politik karena manusia-manusia yang datang dari Muhammadiyah itu adalah yang berbobot,” para Din Syamsuddin.

Menurut Din, sekarang Muhamamdiyah tidak bisa lagi seperti itu. Banyak kelompok-kelompok lain. Maka kemudian Muhammadiyah tarik-menarik dengan politik itu. “Kita tidak punya hubungan politik tertentu tapi silakan berjuang lewat partai politik dari pintu-pintu yang beragam,” pesannya.

Peran Kebangsaan Muhammadiyah. Peserta pengajian (tangkapan layar Slamet Hariadi/PWMU.CO)

Dua Pilar Gerakan Muhammadiyah

Din Syamsuddn menegaskan, melakukan Gerakan kebangsaan dan kemudian memfokuskan diri pada pesan surat Ali Imran 104 ternyata belum cukup. Maka Muhammadiyah melakukan yang kedua yaitu amar makruf nahi mungkar. “Inilah menjadi dua pilar gerakan Muhammadiyah, maka mereka akan menjadi pemenang yang memperoleh kebahagiaan dan kemenagan,” kata dia.

Din mengatakan titik-tolak gerakan Muhammadiyah adalah surat Ali Imran 104. “Kalau tidak terorganisasi, tidak munadzamah, tidak ada tanzim, kebenaran pun bisa terkalahkan oleh kebatilan,” ujarnya.

“Betapa banyak kelompok minoritas mengalahkan kelompok mayoritas. Dan kebenaran yang tidak terorganisasi akan dapat dikalakan oleh kebatilan yang terorganisasi,” tambanhnya.

Dan hal itu, menurtunya, yang menjadi realtas sekarang ini. Maka kepada Muhammadiyah Din berpesan, selain terus-menerus melakukan dakwah kepada kebaikan, juga gerakan kebudayaan sebagai bentuk dari gerakan kebangsaan. Dari mendirikan lembaga-lembaga pendidikan bergeser ke orentasi kualitatif.

Baca Juga:  Din Syamsuddin: People Power Adalah Hak Konstitusional

“Tidak bisa lagi hanya kuantitatif. Kita sudah sangat banyak secara kuantitatif, jumlah lembaga-lembaga kita. Dan kalau yang berkualtas kelompok minoritas kreatif dan kualitatf itu akan bisa mengalahkan kelompok yang tidak berkualtas walaupun mayoritas,” terangnya.

Nilai-Nilai Dasar Indonesia

Di akhir pengajian Din Syamsuddin mengatakan kondisi bangsa sekarang ini tidak menggembirakan karena Indonesia mengalami kerusakan ‘berpangkat tiga’. Banyak terjadi penyimpangan dan penyelewengan, deviasi dan distorsi, kehidupan nasional dari nilai-nilai dasar Indonesia

“Apa nilai-nilai dasar Indonesia itu? Pertama tujuan dibentuknya negara ini adalah Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur,” Din mengingatkan.

Kedua, fungsi dan misi dari negara adalah melindungi, mencerdaskan, memajukan, kesejahterkan umum, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.

Baru di bawahnya, yang ketiga, ada Pancasila di Pembukaan UUD 1945. “Ketiganya ini yang bisa disebut cita-cita nasional. Kita tidak merujuk ke mana-mana. Yang terjadi di Indonesia sekarang ini adalah deviasi, distorsi, dan disorientasi,” ungkapnya.

“Kalau ditanya apa contohnya, lihat saja sistem politiknya termasuk sistem pemilu. Jika sistem pilpres kita kaji secara intelektual, rasional akademik, dengan sila keempat Pancasila, jauh panggang dari api,” katanya.

Din juga mengkritik sistem ekonomi. Menurutnya, praktik ekonomi Indonesia yang jauh dari sila kelima Pancasila tentang keadilan sosial dan Pasal 33 UUD 1945 di mana sumber daya alam yang menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. “Tidak bisa pasar bebas. Ini yang sekarang terjadi penyimpangan,” kata Din.

“Sumber alam minyak dan gas yang dimiliki oleh negara, ini luar biasa besarnya. (Harus) dikuasai oleh negara. Kangan diberikan perusahan-perusahan asing,” kritiknya. (*)

Penulis Slamet Hariadi. Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: Din SyamsuddinPeran Kebangsaan MuhammadiyahPeran MuhammadiyahPeran Muhammadiyah dalam KemerdekaanPeran Muhammadiyah untuk BangsaSlamet Hariadi
Share341SendTweet213

Related Posts

Syekh Ali Jaber Wafat, Ini Kesan Din Syamsuddin
Kabar

Syekh Ali Jaber Wafat, Ini Kesan Din Syamsuddin

Kamis 14 Januari 2021 | 13:15
7.4k
Presidium KAMI: Indonesia dalam Bahaya
Kabar

Presidium KAMI: Indonesia dalam Bahaya

Selasa 12 Januari 2021 | 14:06
9.8k
Kabar

Kisah Perjodohan Din Syamsuddin dengan Cucu Pendiri Pondok Gontor

Minggu 3 Januari 2021 | 19:11
7.7k
Soal Corona Ketua Dewan Pertimbangan MUI Prof M. Din Syamsuddin meminta pemerintah jujur dengan mengatakan apa adanya kejadian yang sebenarnya terjadi.
Headline

Abdul Mu’ti Tolak Jabatan Wamendikbud, Ini Tanggapan Din Syamsuddin

Kamis 24 Desember 2020 | 14:26
5.1k
Mati ibarat Diwisuda, Gelarnya Almarhum
Kabar

Mati ibarat Diwisuda, Gelarnya Almarhum

Jumat 18 Desember 2020 | 11:29
501
Din Syamsuddin: bunga setoran haji sebaiknya diberikan kepada jamaah. (foto dokumentasi pwmu.co)
Kabar

Presidium KAMI Desak Presiden Bentuk Tim Independen Pencari Fakta

Selasa 8 Desember 2020 | 08:13
2.3k
Next Post
Munaqasyah Virtual SD Berlian School

Munaqasyah Virtual SD Berlian School

KH Mohammad Amin Musthofa, Pelaku Sejarah 10 November 1945 dari Pantura

KH Mohammad Amin Musthofa, Pelaku Sejarah 10 November 1945 dari Pantura

Kisah Kurma Menangis di Depan Nabi

Kisah Kurma Menangis di Depan Nabi

Desa di India

Desa di India Gelar Pesta Kemenangan Joe Biden dan Kamala Harris

Profesor Julit

Profesor Julit

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa
Ngaji Hadits

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa

Jumat 22 Januari 2021 | 09:06
343

Potret udara soal kerusakan kantor Gubernur Sulawesi Barat yang diguncang gempa (Foto dok CT Arsa sumber detik.com) Musibah, Cara Allah...

Read more
Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
832

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
253

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
413

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more

Berita Terkini

Peduli bencana, SDMM himpun donasi Rp 21.500.006 untuk korban bencana alam di Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan.

Peduli Bencana, SDMM Himpun Donasi Rp 21 Juta

Senin 25 Januari 2021 | 21:30
Lelang sepeda menjadi bagian kepedulian Unismuh Makassar dalam menggalang dana kemanusiaan untuk gempa di Sulawesi Barat.

Lelang Sepeda, Unismuh Peduli Bencana

Senin 25 Januari 2021 | 17:56
Relawan MDMC - Lazismu

Relawan MDMC – Lazismu Bangun Jembatan Darurat Atasi Banjir Kalsel

Senin 25 Januari 2021 | 17:47
PCIM Australia Galang Dana Bencana

PCIM Australia Galang Dana Bencana

Senin 25 Januari 2021 | 15:47
Lulusan Smamsatu Gresik Berijazah D-1 Prodistik ITS

Inovasi Smamsatu: PBM Cukup 3 Hari, Lainnya Soft Skill

Senin 25 Januari 2021 | 14:25
Rendang Lazismu

Rendang Lazismu Jadi Makanan Praktis bagi Pengungsi Bencana

Senin 25 Januari 2021 | 11:28
Elliyah Fatmawati Susul Dua Saudaranya, Wafat dalam Sebulan

Elliyah Fatmawati Susul Dua Saudaranya, Wafat dalam Sebulan

Senin 25 Januari 2021 | 11:04
Politik Islam

Politik Islam seperti Gema Teriakan Takbir

Senin 25 Januari 2021 | 10:13
Unismuh siapkan 200 relawan psikososial ke Sulbar. Pengiriman relawan tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap gempa bumi yang terjadi.

Unismuh Siapkan 200 Relawan Psikososial ke Sulbar

Senin 25 Januari 2021 | 06:22
Manfaat Membaca dan Menulis bagi Ibu

Manfaat Membaca dan Menulis bagi Ibu

Senin 25 Januari 2021 | 06:14

Berita Populer Hari Ini

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    495200 shares
    Share 198080 Tweet 123800
  • Elliyah Fatmawati Susul Dua Saudaranya, Wafat dalam Sebulan

    16128 shares
    Share 6451 Tweet 4032
  • Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

    38136 shares
    Share 15254 Tweet 9534
  • Manga Budaya Ramaikan Milad Ke-6 Smamio

    3722 shares
    Share 1489 Tweet 931
  • Madam Bansos, Anak Pak Lurah, dan Monyet Koruptor

    2458 shares
    Share 983 Tweet 615
  • 3 Rumus Diet Alami Turunkan Berat Badan, Efektif 100 Persen Berhasil

    4134 shares
    Share 1654 Tweet 1034
  • Taubat Politik Jusuf Kalla

    7981 shares
    Share 3192 Tweet 1995
  • Tekad Smamio Menjadi Sekolah Kreatif tanpa Batas

    4510 shares
    Share 1804 Tweet 1128
  • TVMu Jatim Stasiun Mugeb Gresik Diresmikan

    6090 shares
    Share 2436 Tweet 1523
  • Politik Islam seperti Gema Teriakan Takbir

    227 shares
    Share 91 Tweet 57
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama