• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Pahlawan atau Pemberontak Hanya Beda Tipis

Senin 9 November 2020 | 16:43
in Kolom
0
551
SHARES
562
VIEWS
Pahlawan atau pemberontak
Pahlawan atau pemberontak hanya beda tipis.

Pahlawan atau Pemberontak Hanya Beda Tipis oleh Sugeng Purwanto, Ketua Lembaga Informasi dan Komunikasi PWM Jawa Timur.

PWMU.CO– Jelang Hari Pahlawan, terjadi polemik kepulangan Habib Rizeq Shihab . Yang bikin gaduh komentar para pejabat. Belum apa-apa Menko Polhukam mengatakan, kalau penyambutan terjadi anarkis dan rusuh bakal disikat.

Habib Rizieq Shihab yang awalnya hanya pemimpin organisasi Front Pembela Islam akhirnya ditempatkan menjadi musuh pemerintah. Awalnya hanya imam besar FPI, lambat laun menempati posisi imam besar umat Islam. Semula orang biasa-biasa saja, tapi labeling penguasa malah membuat kharismanya makin besar.

Dia diperlakukan pemerintah seperti musuh, kriminal, makar, pemberontak, namun pengikutnya dan orang-orang yang bersimpati kepadanya malah menjadikannya sebagai pahlawan. Orang-orang yang kontra penguasa pun kini merapat kepadanya sebagai energi perlawanan.

Inilah kenisbian sejarah. Pahlawan atau pemberontak hanya sebatas garis tipis yang gampang terbalik oleh perubahan politik. Tergantung dari siapa yang berkuasa. Ini juga ironi sejarah. Orang yang semula dihujat, dihina, dipersalahkan, dipenjara, suatu ketika berubah menjadi orang yang ditunggu-tunggu, dipuja-puja, dan dimuliakan ditempatkan pada  posisi terbaik.

Sebaliknya penguasa yang awalnya sangat dihormati, dipuja-puji, dimuliakan, ditakuti pada akhirnya menjelma menjadi orang yang terhinakan, terhujat, dan menjadi tumpuan kesalahan rezim sepanjang waktu.

Baca Juga:  Maeda, Dipenjara Belanda, Diadili Jepang karena Dukung Indonesia Merdeka

Sebutan pahlawan dan pemberontak sepertinya mengikuti hukum relativitas. Karena dia bergantung dari posisi mana melihatnya. Situasi ini adakalanya menimbulkan keprihatinan sebab ukuran dan penilaiannya yang sangat subjektif  bisa memicu kontroversi  dan konflik di kelompok masyarakat.

Pengalaman Sejarah

Sejarah Indonesia punya banyak catatan tentang kenisbian pahlawan dan pemberontak ini. Misalnya, November 1992, ketika Xanana Gusmao, pemimpin Falintil, digerebek dari tempat persembunyiannya oleh TNI, pemerintah lantas mengumumkan berita: Gembong GPK (Gerombolan Pengacau Keamanan)  Timor Timur Ditangkap.

Tujuh tahun sesudah itu situasi politik berubah terkena badai reformasi. Presiden Habibie menyetujui referendum untuk rakyat Timor Timur. Hasilnya provinsi itu merdeka. Akibatnya gembong GPK Xanana Gusmao pulang ke Dili disambut rakyatnya sebagai pahlawan. Lalu dipilih menjadi presiden negara baru tahun 2002.  

Lebih aneh lagi, Ramos Horta dan Uskup Belo mendapat hadiah Nobel Perdamaian tahun 1996. Komite Nobel memilih keduanya karena kampanye mencegah penindasan terhadap sekelompok kecil rakyat. Padahal dua orang  itu dituding pemerintah RI sebagai provokator dan pemicu konflik di Timtim lewat propagandanya yang menebar kebencian dan permusuhan terhadap pemerintah Indonesia. 

Baca Juga:  Perang Surabaya, Catatan Istri Bung Tomo

Sukarno pun pernah dicap sebagai pengacau oleh pemerintah kolonial karena bercita-cita Indonesia merdeka. Pledoi Indonesia Menggugat yang dibacakan di pengadilan Bandung tahun 1930 tak membuatnya bebas.  Akhirnya dia dipenjara di Sukamiskin, Bandung, sebagai pemberontak.

Lima belas tahun kemudian Sukarno dielu-elukan rakyat dan diangkat sebagai presiden setelah Indonesia menyatakan kemerdekaan. Tapi ironinya, setelah Sukarno menjabat presiden dia juga membuat cap pemberontak untuk teman-teman seperjuangan yang tidak sejalan dengan arah politiknya.

Maka orang-orang yang berjasa pada negara ini seperti Syafruddin Prawiranegara, Sumitro Djojohadikusumo, Hamka, Tan Malaka, Kartosuwiryo, dan sederet nama lain diposisikan sebagai pemberontak karena melawan Sukarno. Setelah reformasi, anehnya lagi sebagian dari pemberontak itu mendapat gelar pahlawan nasional dari negara.

Contoh aneh lagi, sewaktu Anak Agung Gede Agung diberi gelar pahlawan nasional tahun 2007, sekelompok orang dari Bali protes. Menurut mereka, gelar itu tidak pantas sebab Anak Agung pernah memerangi pejuang Bali. Dia ini pendiri Negara Bali yang pro Belanda sewaktu RIS dibentuk.

Baca Juga:  MCCC Jatim Rilis Meme dan Video Sosialisasi Corona

Ironi Bung Tomo

Bung Tomo juga contoh nyata ironi sejarah. Bagi orang Surabaya, nama Bung Tomo sudah sangat akrab. Sebab dia menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan perang heroik 10 November 1945.

Pidatonya menjadi pengobar semangat perjuangan. Namun di zaman rezim Soeharto, usulan masyarakat agar dia memperoleh gelar pahlawan nasional tidak kunjung dikabulkan. Penyebabnya, Bung Tomo pernah mengkritik pemerintah Orde Baru sehingga masuk penjara setahun.

Bahkan mengusulkan nama Bung Tomo menjadi nama jalan di Kota Surabaya di DPRD ditolak oleh Fraksi Golkar dan Fraksi ABRI tahun 1992. Baru setelah zaman reformasi gelar pahlawan untuk Bung Tomo diberikan tahun 2008. Nama jalan Bung Tomo disetujui DPRD menggantikan Jl. Kencana depan makam Ngagel tahun 2002.

Sejarah memang subjektif. Bahkan manipulatif. Dia ditulis untuk kepentingan pembuatnya. Karena itu tidak ada tafsir tunggal atas kejadian sejarah. Tapi sejelek-jeleknya bangsa, kita menginginkan penulisan sejarah itu meskipun subjektif tapi tetap objektif. Objektif berdasarkan fakta-fakta. Bukan manipulatif semata berdasarkan kepentingan politik rezim. Sejarah manipulatif menyesatkan rakyat. (*)

Editor Sugeng Purwanto

Tags: 10 NovemberBung TomoHabib RizieqHari PahlawanPemberontakSugeng Purwanto
Share220SendTweet138

Related Posts

Fathu Mekkah
Featured

Fathu Mekkah, Ini Pasukan yang Dihadapi Nabi

Minggu 10 Januari 2021 | 14:23
325
Ayat alif laam miim
Featured

Ayat Alif Laam Miim Bikin Merinding Orang Yahudi

Jumat 8 Januari 2021 | 07:09
10.7k
Surat al Quraisy
Kajian

Surat Quraisy, Strategi Hindari Pembubaran Ormas

Jumat 8 Januari 2021 | 05:58
208
Politisi Ali Taher
Featured

Politisi Pengkritik Menag Itu Telah Tiada

Senin 4 Januari 2021 | 18:46
19.2k
Politikus
Kolom

Politikus Gaya Tyson atau Ali

Sabtu 2 Januari 2021 | 11:09
412
Indikator pemerintah kuat
Kolom

Indikator Pemerintah Kuat Bukan Bubarkan Ormas

Kamis 31 Desember 2020 | 09:01
530
Next Post
Menyayangi Mahfud MD

Menyayangi Pak Mahfud

Habib Rizieq Menuju Takdirnya

Habib Rizieq Menuju Takdirnya

Siswa SMK Mutu Gondanglegi Juara Lomba Opini OJK

Siswa SMK Mutu Gondanglegi Juara Lomba Opini OJK

Menggoda Umat Muhammadiyah dengan Punai

Menggoda Umat Muhammadiyah dengan Punai

Program Aisyiyah ini berhasil libatkan ratusan orang dari 16 Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA). Mereka tergabung dalam tim manajemen program.

Program Aisyiyah Ini Telurkan Banyak Ide

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa
Ngaji Hadits

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa

Jumat 22 Januari 2021 | 09:06
129

Potret udara soal kerusakan kantor Gubernur Sulawesi Barat yang diguncang gempa (Foto dok CT Arsa sumber detik.com) Musibah, Cara Allah...

Read more
Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
773

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
219

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
390

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more

Berita Terkini

Resmikan Sekolah Riset Smamio Gresik, Ini Harapan Haedar Nashir

Resmikan Sekolah Riset Smamio Gresik, Ini Harapan Haedar Nashir

Jumat 22 Januari 2021 | 13:14
Anggota DPR RI Resmikan PLTS Smamio

Anggota DPR RI Resmikan PLTS Smamio

Jumat 22 Januari 2021 | 11:39
TVMu Jatim Stasiun Mugeb Gresik Diresmikan

TVMu Jatim Stasiun Mugeb Gresik Diresmikan

Jumat 22 Januari 2021 | 11:28
Ikhtiar medis

Ikhtiar Medis dan Teologis Bebas Covid

Jumat 22 Januari 2021 | 11:26
Tekad Smamio Menjadi Sekolah Kreatif tanpa Batas

Tekad Smamio Menjadi Sekolah Kreatif tanpa Batas

Jumat 22 Januari 2021 | 10:54
Pindah Gedung Baru, Smamsatu Tawarkan 4 Model Kelas, Tak Naikkan SPP-DPP

Pindah Gedung Baru, Smamsatu Tawarkan 4 Model Kelas, Tak Naikkan SPP-DPP

Jumat 22 Januari 2021 | 10:45
Muhammadiyah - NU

Muhammadiyah – NU di Pusaran Glorifikasi FPI

Jumat 22 Januari 2021 | 10:33
Asyiknya Bikin Buket Snack di PJJ SD Mugeb

Asyiknya Bikin Buket Snack di PJJ SD Mugeb

Jumat 22 Januari 2021 | 10:08
Tim Medis Muhammadiyah Layani Warga Terisolasi

Tim Medis Muhammadiyah Layani Warga Terisolasi

Jumat 22 Januari 2021 | 09:49
Perpres Penggerus Modal Sosial

Perpres Penggerus Modal Sosial

Jumat 22 Januari 2021 | 09:24

Berita Populer Hari Ini

  • Ideologi

    Ideologi Muhammadiyah Tergantung Ulama Tarjih

    8469 shares
    Share 3388 Tweet 2117
  • Lomba Daring Milad Ke-6 Smamio, Ini Juaranya

    7809 shares
    Share 3124 Tweet 1952
  • Hari Pertama di Mamuju, Tim Medis Muhammadiyah Lakukan Dua Operasi Bedah

    7325 shares
    Share 2930 Tweet 1831
  • Banjir Kalimantan akibat Eksploitasi Alam yang Sembrono

    5333 shares
    Share 2133 Tweet 1333
  • Tragedi KM 50, Ungkap Aktor Intelektual

    15037 shares
    Share 6015 Tweet 3759
  • Menko PMK Kunjungi Korban Banjir Bogor

    1219 shares
    Share 488 Tweet 305
  • Perpres Berbahaya Mengadu Rakyat

    801 shares
    Share 320 Tweet 200
  • Tekad Smamio Menjadi Sekolah Kreatif tanpa Batas

    697 shares
    Share 279 Tweet 174
  • 10 Hari sebelum Wafat, Ahmad Zainuri Masih Diskusi Buku ‘Banjir Darah’

    747 shares
    Share 299 Tweet 187
  • Muhammadiyah – NU di Pusaran Glorifikasi FPI

    557 shares
    Share 223 Tweet 139
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama