• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Bung Tomo Pernah Dilarang Berpidato

Rabu 11 November 2020 | 12:00
in Featured
0
177
SHARES
181
VIEWS
Bung Tomo berpidato
Bung Tomo berpidato di depan rakyat.

PWMU.CO– Bung Tomo yang terkenal dengan pidato berapi-api waktu perang 10 November 1945 di Surabaya ternyata pernah dilarang berpidato saat menjadi pejabat. Larangan resmi dari Menteri Pertahanan Amir Syarifuddin. Tidak dijelaskan alasannya.

Hal itu diceritakan Sulistina, istrinya, dalam buku Bung Tomo Suamiku (2008). Kejadiannya di tahun 1947. Saat itu suaminya menyandang pangkat mayor jenderal. Jabatannya kepala Combined Staff Tentara Nasional Indonesia (TNI). Juga baru menjadi pengantin yang berlangsung 19 Juni lalu.

Situasi negara di masa Agresi Militer Belanda. Menjalankan tugasnya, suaminya sering pergi ke pelosok daerah memeriksa pertahanan sekaligus memberi semangat pasukan dengan pidatonya. Bung Tomo ditemani Laksamana Muda M. Nasir berkeliling dari Blitar, Ponorogo, hingga Gunung Lawu Magetan.

Lalu perjalanan diteruskan ke Tawangmangu meninjau pemancar RRI. ”Ketika tiba di Tawangmangu terjadi peristiwa yang tidak akan kulupakan seumur hidup. Mas Tom mendapat telegram dari Menteri Amir Syarifuddin. Isinya pedes sekali. Mas Tomo harus memilih. Tetap menjadi jenderal namun tidak boleh berpidato. Atau pilih berpidato tapi berhenti jadi jenderal,” tutur Sulistina dalam bukunya.

Baca Juga:  Kematian Abu Lahab yang Mengenaskan

Dia melihat suaminya merenung melihat ke luar jendela, melihat pemandangan yang hijau, sungai mengalir dengan tenang. Tak jauh dari situ tampak air tejun Gerojokan Sewu.

Suaminya membalikkan badan. Mukanya merah padam. Dia amat tersinggung. Dia memaki-maki. ”Persetan. Ora dadi jenderal ya ora patheken.” Artinya, persetan, tak jadi jenderal ya tak kena patek. Patek itu penyakit infeksi kulit frambusia.

”Siapa nanti yang memberi semangat, siapa nanti yang memberi penerangan kepada rakyat,” kata suaminya yang bernama asli Sutomo itu. Sulistina pun memanggilnya Mas Tom.

Suaminya berpikir ini taktik PKI, partainya Amir Syarifuddin. Lalu Mas Tom memilih jadi rakyat jelata agar tetap bisa berpidato daripada jadi jenderal tapi mulutnya dibungkam. Keputusan itu didukung oleh kawan-kawan seperjuangan dalam laskar BPRI (Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia).  

Saingan Pidato

Usai perang kemerdekaan, Bung Tomo mendirikan Partai Rakyat Indonesia. Pengurus dan anggotanya bekas organisasi BPRI yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Sebagai pimpinan politik dia juga dekat dengan Bung Karno. Kantor partai berada di Gondangdia Lama 18 Jakarta.

Baca Juga:  Fatwa Tarjih: Shalat Jumat Diganti Duhur di Rumah

Suatu kesempatan Juli 1954, Bung Tomo dan istrinya diajak Presiden Sukarno kunjungan ke NTT, Minahasa, dan Maluku naik kapal perang Bintang Jadayat. Dalam rombongan itu ada Ibu Fatmawati, wartawan BM Diah dan istri, KSAD Mayjen Bambang Sugeng, ulama dan pejabat lainnya.

Di setiap pulau yang disinggahi, Bung Karno berpidato. Setiap selesai pidato Bung Karno memanggil Sutomo ke atas mimbar dan diperkenalkan kepada rakyat setempat kemudian disuruh pidato. Waktu itu rakyat di pelosok luar Jawa belum mengerti bahasa Indonesia sehingga pidato Bung Karno harus diterjemahkan. Tapi mengerti atau tidak, rakyat memberikan tepuk tangan luar biasa karena karisma Bung Karno.

Bung Tomo sebelum diminta pidato lebih dulu meminta warga setempat menerjemahkan beberapa kata atau kalimat sesuai bahasa setempat. Dengan cara itu senanglah rakyat karena paham isi pidatonya.

Baca Juga:  RA Kartini Tersentuh Al-Fatihah

Ada kalanya Bung Tomo diminta mengulang lagi isi pidato saat mengobarkan perang 10 November. Namun akhirnya pidato-pidato Bung Tomo itu menimbulkan masalah.

Dia diingatkan oleh kawan-kawan seperjalanan agar tidak mengulangi hal yang dapat menyinggung Bung Karno. Apalagi sebagai anggota rombongan jangan sampai berada di atas pidato Bung Karno. Sejak perjalanan itu berakhir Bung Tomo tidak lagi masuk rombongan kepresidenan lagi kalau kunjungan ke daerah.

Dalam karier politiknya Bung Tomo pernah menjabat Menteri Veteran tahun 1955-1956 dalam Kabinet Perdana Menteri Burhanuddin Harahap. Juga menjadi Menteri Sosial ad interim antara Januari-Maret 1956. Lalu menjadi anggota DPR tahun 1956-1959.

Di zaman Orde Baru mengkritik rezim Soeharto. Akibatnya ditangkap pada 11 April 1978. Ditahan selama setahun. Meninggal dunia 7 Oktober 1981 di Padang Arafah saat wukuf haji. Empat bulan kemudian jenazahnya dipindahkan ke Makam Ngagel Surabaya. (*)

Penulis/Editor Sugeng Purwanto

Tags: 10 NovemberBPRIBung KarnoSugeng Purwanto
Share71SendTweet44

Related Posts

Fathu Mekkah
Featured

Fathu Mekkah, Ini Pasukan yang Dihadapi Nabi

Minggu 10 Januari 2021 | 14:23
284
Ayat alif laam miim
Featured

Ayat Alif Laam Miim Bikin Merinding Orang Yahudi

Jumat 8 Januari 2021 | 07:09
10.3k
Surat al Quraisy
Kajian

Surat Quraisy, Strategi Hindari Pembubaran Ormas

Jumat 8 Januari 2021 | 05:58
193
Politisi Ali Taher
Featured

Politisi Pengkritik Menag Itu Telah Tiada

Senin 4 Januari 2021 | 18:46
19.1k
Politikus
Kolom

Politikus Gaya Tyson atau Ali

Sabtu 2 Januari 2021 | 11:09
398
Buya Hamka
Featured

Buya Hamka, Hidup Sulit di Masa Rezim Nasakom

Sabtu 2 Januari 2021 | 08:09
3.1k
Next Post
Muhadjir Effendy Terima Bintang Mahaputera, Keluarga: Itu Amanat

Muhadjir Effendy Terima Bintang Mahaputera, Keluarga: Itu Amanat

UMM Dampingi Proses Wakaf secara Daring

UMM Dampingi Proses Wakaf secara Daring

Nyinyir Berbuah Kesadaran: Sisi Lain HRS

Nyinyir Berbuah Kesadaran: Sisi Lain HRS

ILC

ILC Tidak Nongol Lagi, Bikin Tanda Tanya

Berani (Terjuni Politik) Kotor Itu Baik

Berani (Terjuni Politik) Kotor Itu Baik

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
588

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
184

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
360

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more
Keutamaan Amalan Nabi Daud
Ngaji Hadits

Keutamaan Amalan Nabi Daud

Jumat 25 Desember 2020 | 06:26
441

Keutamaan Amalan Nabi Daud (Ilustrasi freepik.com) Keutamaan Amalan Nabi Daud ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more

Berita Terkini

Muhammadiyah Bantu Banjir Kalimantan Selatan

Muhammadiyah Bantu Banjir Kalimantan Selatan

Minggu 17 Januari 2021 | 19:44
Bantuan Gempa

Bantuan Gempa Mamuju Berdatangan

Minggu 17 Januari 2021 | 16:17

Teladan dari Syekh Ali Jabir

Minggu 17 Januari 2021 | 16:07
Perempuan Tangguh, Keunggulan dan Tantangannya

Perempuan Tangguh, Keunggulan dan Tantangannya

Minggu 17 Januari 2021 | 15:47
Smamio Juara Umum ME Awards 2020 Tingkat SMA/MA, Nyatakan Sekolah Riset

Smamio Campus Tour Virtual Libatkan Alumni di 30 PT Favorit

Minggu 17 Januari 2021 | 12:45
Rahasia 98 Persen Siswa Smamsatu Diterima PT

Smamsatu Gelar Lomba Video Prokes, Ini Ketentuannya

Minggu 17 Januari 2021 | 10:36
Pengalaman bersama Almarhum Mas Choliq Benahi Kantor Wilayah, tulisan Wakil Ketua PWM Jatim Nadjib Hamid MSi ini penuh inspirasi. Selamat membaca!

Muhammadiyah Jatim Galang Dana untuk Bencana Indonesia

Minggu 17 Januari 2021 | 08:54
Hubungan bencana

Hubungan Bencana dan Perilaku Manusia

Minggu 17 Januari 2021 | 08:05
Bencana Bertubi-tubi dan Lima Kesadaran Spiritual

Bencana Bertubi-tubi dan Lima Kesadaran Spiritual

Minggu 17 Januari 2021 | 07:26
Atasi Pandemi dengan llmu, Ulama Pernah Tulis 20 Buku soal Itu

Atasi Pandemi dengan llmu, Ulama Pernah Tulis 20 Buku soal Itu

Minggu 17 Januari 2021 | 06:02

Berita Populer Hari Ini

  • Tiga Peristiwa Ini Tunjukkan Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber

    Tiga Peristiwa Ini Tunjukkan Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber

    16114 shares
    Share 6446 Tweet 4029
  • Warganet Tinggalkan WA, Pilih BiP

    7957 shares
    Share 3183 Tweet 1989
  • Smamio Campus Tour Virtual Libatkan Alumni di 30 PT Favorit

    345 shares
    Share 138 Tweet 86
  • Jungkir Balik Covid-19 Pertanda Dajjal

    3870 shares
    Share 1548 Tweet 968
  • Bencana Bertubi-tubi dan Lima Kesadaran Spiritual

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
  • Muhammadiyah Jatim Galang Dana untuk Bencana Indonesia

    222 shares
    Share 89 Tweet 56
  • Empat AUM Mamuju Rusak Parah akibat Gempa

    230 shares
    Share 92 Tweet 58
  • Bantuan Gempa Mamuju Berdatangan

    164 shares
    Share 66 Tweet 41
  • Hubungan Bencana dan Perilaku Manusia

    164 shares
    Share 66 Tweet 41
  • Ali Jaber Wafat, Presiden Belum Ucapkan Belasungkawa

    952 shares
    Share 381 Tweet 238
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 081233867797
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama