Aisyiyah Gelar Kuliah Pranikah untuk Cantin

Aisyiyah Gelar Kuliah Pranikah untuk Cantin. Ketua PWA Jatim Dra Hj Siti Dalillah Candrawati MAg (tangkapan layarr Uzlifah/PWMU.CO)

PWMU.COAisyiyah Gelar Kuliah Pranikah untuk Cantin. Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur bekerja sama dengan Klinik Keluarga Sakinah (KKS) Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Malang menyelengarakan Kuliah Pranikah secara virtual, Ahad ( 8/11/20)

Ketua PWA Jatim Dra Hj Siti Dalillah Candrawati MAg menjelaskan kegiatan ini untuk menjawab tantangan dan perubahan dalam pengelolaan keluarga, serta membentuk calon orangtua yang cerdas (smart parent).

“Kuliah pranikah ini sangat penting sekali bagi calon pengantin baik putra maupun putri,” ujarnya. Dia mencontohkan di negara Malaysia yang sudah melaksanakan bimbingan bagi calon pengantin. Sementara di Indonesia sendiri masih belum optimal pelaksanaannya .

“Padahal di lapangan banyak fakta yang telah terkuak terkait dengan persoalan ketidakharmonisan rumah tangga yang memicu terjadinya perceraian, KDRT (kekerasan dalam rumah tangga), perselingkuhan , frustasi, kenakalan anak, kenakalan remaja, bahkan kenakalan orang dewasa. Dan masih banyak lagi efek dari ketidakharmonisan keluarga,” ugkapnya.

Bu Candra—sapaan akrabnya—lalu mengutip Imam Syafii, “Barangsiapa yang ingin sukses di dunia maka hendaklah dengan ilmu. Barangsiapa yang ingin sukses di akhirat maka hendaklah dengan ilmu. Dan barangsiapa yang ingin sukses pada keduanya (dunia dan akhirat), maka hendaklah dengan ilmu (pula).”

Menurut dia kuliah pranikah ini salah satu media untuk membekali ilmu para calon pengantin cantin. Agar tercapai tujuannya yaitu membangun keluarga sakinah mawaddah warahmah untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.

Soal pentingnya ilmu dalam pernikahan juga ditegaskan Wakil Ketua PWA Jawa Timur Dra Hj Rukmini Amar. Dia menegaskan, persiapan yang paling penting dan sangat penting bagi cantin maupun keluarga keduanya adalah bekal ilmu.

Inisiator berdirinya Klinik Keluarga Sakinah itu mencontohkan, sebelum dan sesudah melakukan aktivitas itu diawali dan diakhiri dengan doa. Misalnya dari hal yang paling sederhana, berdoa sebelum dan sesudah makan.

“Begitu juga dalam membangun keluarga suami istri harus mengetahui doanya sebelum melakukan ibadah hubungan suami-istri. Pun juga demikian dengan hal hal lainnya,” tandasnya.

Peserta Kulah Pranikah (tangkapan layar Uzliah/PWMU.CO)

Enam Materi Kulian Pranikah

Acara ini diikuti oleh 38 peserta dari berbagai wilayah Indonesia dengan beragam latar belakang. Mulai dari mahasiswa, dokter, dosen, dan profesi lainnya.

Dalam kuliah pranikah tersebut peserta disuguhi enam materi yang dibagi dua sesi. Semuanya disampaikan oleh para ahlinya.

Sesi pertama materi UU Perkawinan Munakahat oleh M. Syarif Hidayatullah SAg; Kiat Membangun Keluarga Sakinah oleh Dra Hj Rukmini Amar, Kesehatan Reproduksi oleh dr Thantowi Djauhari NS MKes; dan Fikih Reproduksi oleh Dra Hj Rukmini Amar.

Sedangkan materi pada sesi kedua adalah Psikologi Suami Istri yang disampaikan Yudi Suharsono MSi Psi.

Diharapkan Berkesinambungan

Ketua Klinik Keluarga Sakinah Dra Hj Lu’lu’atul Ummah menuturkan kuliah pranikah ini akan ditindaklanjuti dengan halaqah secara virtual agar para cantin benar-benar mendalami, memahami, dan mengamalkannya .

Harapan serupa juga disampaikan PWA Jawa Timur melalui ketuanya. “Semoga kegiatan ini bisa berkesinambungan guna menjawab tantangan pemerintah terkait upaya memberikan bekal yang tepat bagi calon pengantin,” ujar Bu Candra.

Menurunya, Aisyiyah telah melakukan sekiatan seperti ini sudah sejak lama. “Sinergi dan dukungan semua pihak amat dibutuhkan supaya kegiatan ini dapat dilaksanakan di setiap daerah dengan mengacu kurikulum dan standar Klinik Keluarga Sakinah PDA Kota Malang,” harapnya. (*)

Penulis Uzlifah. Editor Mohammad Nurfatoni.

Exit mobile version