• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Ni Luh Putu, Mualaf yang Pilih Berkiprah di Lazismu

Rabu 18 November 2020 | 18:10
in Kabar
0
7.7k
SHARES
7.9k
VIEWS
Ni Luh Putu, muallaf dari Jembrana Bali yang memilih berkiprah di Lazismu sebagai jalan ber-fastabiqul khairot disampaikan melalui voice note pada PWMU.CO, Ahad (15/11/20).
Ni Luh Putu (Istimewa/PWMU.CO)

PWMU.CO – Ni Luh Putu, mualaf dari Jembrana Bali yang memilih berkiprah di Lazismu sebagai jalan ber-fastabiqul khairat disampaikan melalui voice note pada PWMU.CO, Ahad (15/11/20).

Perempuan bernama lengkap Ni Luh Putu Yunita Prihantini (46 Tahun) mulai kecil sampai kelas XI SMA mengikuti agama leluhurnya yakni Hindu. Lahir di Kacamatan Negara Kabupaten Jembrana Bali ini baru pada tahun 2005 berubah kepercayaan menjadi muallaf.

Nita, sapaan akrabnya, saat sekolah di SMA Negeri Negara, mengalami sakit yang tidak biasa yaitu penyakit nonmedis. Sudah dibawa berobat kepada orang sakti di daerahnya.

Kemudian berdasarkan kesepakatan keluarga, Nita dirawat oleh pamannya beragama Muslim. Di sinilah Nita mulai mengenal agama Islam dan sudah mulai tumbuh ketertarikan pada agama Islam. Nita yang sebelumnya tidak tahu apa itu Islam kecuali saat bom Bali sehingga pada saat itu yang diketahui Islam itu adalah teroris.

Mendengar Kumandang Azan

Selama dalam perawatan pamannya itu, keyakinan beragama Nita mulai luntur. Ditambah lagi saat mendengar suara orang mengumandangkan seruan tidak jelas tapi membikin hatinya tenang dan rasanya ingin bersujud. Setelah mendengar seruan itu, Nita bertanya kepada pamannya, seruan itulah yang dikenal dengan azan.

“Pada saat mendengar seruan itu, saya berhenti total dari semua aktivitas dan hanya menikmati suara itu,” ucapnya yang memiliki nama Muslimah: Yulia Hasan.

Tidak berapa lama, penyakit Nita sembuh dan kembali ke rumah orangtua. Sampai ketika lulus SMA dan masuk perkuliahan Nita tidak mengalami hal aneh lagi. Namun, saat kuliah Nita mendapat julukan dukun cantik dari negara, yang menurut sebagian teman, Nita ini aneh sering mengomongkan soal ritual agama Islam yang tentu saja asing di kalangan teman kuliah yang didominasi Hindu. 

Usai kuliah, Nita keluar masuk di perusahaan hingga pada tahun 2005 masuk di Perusahaan Daerah Jembrana Bali. Pada saat bekerja di sebuah Perusahaan Daerah, Nita dipercaya perusahaan namun ada hal yang membuat Nita harus pulang ke Negara hal ini karena permintaan orang tua.

Baca Juga:  Muhammadiyah Kedungwaru Terima Wakaf Tanah

Setelah undur diri dari pekerjaan, Nita pulang ke rumah orangtua lagi di Negara. Pada saat itulah Nita sering bermimpi mencium batu hitam legam yang pada saat ditanyakan papanya juga tidak tahu. Akhirnya, pada hari ke-3 mimpinya, papa Nita mencari informasi ke pamannya yang dahulu mengobatinya. Yang akhirnya mendapat jawaban itu adalah batu Hajar Aswad yang ada di Mekkah.

“Mungkin anakmu adalah bagian dari umat Muslim,” kata pamannya.

Mulai Mencari Tahu Islam

Tak berapa lama, Nita kembali bekerja di perusahaan daerah. Namun setelah kejadian itu, dia mulai goyah dengan agama lamanya dan mulai mencari tahu tentang agama Islam dengan membaca dan berdiskusi dengan paman serta seorang ustadz.

“Hingga suatu saat, ketika membaca kitab Hindu ada statement yang membuat janggal di pikiran saya. Statement tersebut mengatakan hanya orang bodoh yang menyembah sesuatu yang tidak Maha Kuasa dan  itu berbanding terbalik dengan tujuan umat Hindu, yakni untuk mencapai moksa dalam artian tidak akan kembali ke dunia. Namun, kenapa ada dogma reinkarnasi jika tujuannya adalah moksa,” ujarnya.

Menurut Nita ini adalah sesuatu yang tidak masuk akal. Setelah membaca itu, keyakinan Nita semakin goyah dengan agama lamanya.

Dengan bekal sedikit pengetahuan tentang Hindu, Nita mulai sering sharing dengan saudara Hindu untuk menanyakan hal itu. Namun jawaban yang mengecewakan sering didapatkan. Bahkan kakeknya yang seorang mangku di pura keluarga besarnya mengatakan kamu masih kecil dan kamu belum suci. Sebelum membaca kitab tersebut harus mewinten atau pembersihan terlebih dahulu.

Baca Juga:  108 Tahun Muhammadiyah: Tiga PR PDM Tulungagung

“Jika kamu teruskan membaca itu, padahal kamu belum cukup mengetahui dasar-dasar Hindu dengan kuat, bisa gila kamu,” ucap kakek, ditiru Nita.

Mendengar ucapakan tersebut, aneh menurut Nita. Jika kitab suci yang berisi pengetahuan tidak bisa di nalar dengan akal pikiran manusia dan hanya percaya dogma saja.

Mimpi Membawa Mukena

Ketika melakukan sharing dengan saudara yang Muslim, jawaban berbeda dan lebih masuk akal didapatkan. Di antaranya adalah dosa seseorang itu hanya diterima orang tersebut dan kehidupan di dunia ini hanya sementara, yang kekal adalah kehidupan akherat.

Selain itu, diperkenalkannya hal-hal baik sejak kecil antara lain saat bayi sudah mulai didengarkan suara azan dan bacaan kitabnya yakni al-Quran. Pada saat itu, Nita tetap pada agamanya yang semakin goyah dan bimbang.

Karena merasa tidak lagi memiliki keyakinan di Hindu, akhirnya Nita mencari keyakinan di tempat Datuk yang beragama Muslim.

“Selama sepekan di sana saya selalu bermimpi tentang nenek moyang buyut yang datang membawa sesuatu. Di malam pertama mimpi dibawakan mukena, malam kedua dibawakan tasbih, dan malam ketiga ketiga dibawakan al-Quran,” katanya.

Selama di rumah Datuk, Nita mulai belajar kalimat syahadat, Rukun Iman dan Rukun Islam. Pada hari ke-4, setelah Ashar Nita berucap kepada Datuk supaya jangan dilepas dan minta dibimbing untuk menjadi umat Rasulallah.

Akhirnya, setelah Maghrib Datuk mengajak Nita ke rumah seorang ustadz untuk membaca kalimat syahadat. “Saat itu hati dan jiwa saya tenang damai, walau saya tahu orangtua akan sangat kecewa karena posisi saya pindah keyakinan saat masih gadis,” ucapnya sambil terisak-isak.

Karena sesuatu hal, akhirnya Nita meninggalkan Bali untuk bekerja di Bogor. Namun, karena masih ada permasalahan di pedusahaan Daerah maka dia harus kembali ke Jembrana.  Kepulangan dari Bogor, Nita tinggal di rumah kakek untuk menjaga dan merawatnya.

Baca Juga:  Rekomendasi MCCC Tulungagung untuk Pemkab

Kenapa di Muhammadiyah?

Nita menjelaskan usai kembali dari Bogor dia bertemu seseorang yang dianggap mengerti tentang Islam, yang kebetulan adalah salah seorang pimpinan Muhammadiyah di Jembrana. Karena masih sedikit mengenal Islam, maka kesempatan untuk lebih jauh tahu tentang Islam bisa didapatnya.

“Saya menganggap beliau ini guru spiritual,” ucapnya.

Setelah menikah, hubungan dengan guru spiritual semakin akrab karena merasa nyaman ada suami yang mendampingi.

Sampai pada tahun 2017 saat Lazismu Jembrana berdiri, Nita diminta membantu semampunya. Hal ini karena Nita masih terikat dengan Perusahaan daerah. Di Perusahaan Daerah, Nita menduduki jabatan sebagai Kepala Bagian Tata Usaha dan Personalia. Karena jabatan inilah, Nita kewalahan dan tidak tenang dalam melaksanakan ibadah. Oleh karena itu Nita memilih keluar dari Perusahaan Daerah.

Sampai pada tahun 2018, Nita mengalami cobaan yang berat, suaminya meninggal. Pada saat itu Amil Lazismu berdatangan untuk memberikan support kepada Nita, yang sampai sekarang masih diingatnya.

“Mbak Nita tidak sendiri, ada kami di belakangmu. Ayo berfastabiqul khairat melalui Lazismu.”

Sejak itu, Nita mencurahkan segala yang dimiliki untuk Lazismu.

”Karena tanggung jawab sebagai Kepala Kantor Lazismu itu berat apalagi di daerah yang berpenduduk yang minoritas Islamnya. Saya berjanji siap mengembangkan dan membangun Lazismu Jembrana agar dikenal di seluruh dunia,” ujarnya.

Meskipun sudah menjadi mullaf, Nita tetap menjaga hubungan keluarga yang nonmuslim. Contohkan saat hari raya agama Hindu, dia masih menghadiri sebagai bentuk silaturahim, kendati tidak mengucapkan selamat. (*)

Penulis Hendra  Pornama. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.

108 Tahun Muhammadiyah: Tiga PR PDM Tulungagung
Tags: Hendra PornamaLazismu Jembrana
Share3090SendTweet1932

Related Posts

108 Tahun Muhammadiyah: Tiga PR PDM Tulungagung
Kabar

108 Tahun Muhammadiyah: Tiga PR PDM Tulungagung

Senin 2 November 2020 | 10:35
241
Ketua Aisyiyah Ini Dulu Aktivis IPPNU
Kabar

Ketua Aisyiyah Ini Dulu Aktivis IPPNU

Senin 21 September 2020 | 13:44
1.3k
Kiprah dokter Anang Imam Massa, ketua PDM Tulungagung tiga periode. Pensiun dini dari dinas kesehatan dan berkiprah total untuk Persyarikatan.
Kabar

Kiprah Dokter Jadi Ketua Muhammadiyah Tiga Periode

Sabtu 29 Agustus 2020 | 15:27
2.1k
Muhammadiyah Kedungwaru Terima Wakaf Tanah
Kabar

Muhammadiyah Kedungwaru Terima Wakaf Tanah

Selasa 7 Juli 2020 | 13:48
272
Lazismu Tulungagung Peduli Penyandang Disabilitas
Kabar

Lazismu Tulungagung Peduli Penyandang Disabilitas

Selasa 16 Juni 2020 | 05:14
226
MCCC Ini Buktikan Kekuatan Jimpitan
Kabar

MCCC Ini Buktikan Kekuatan Jimpitan

Selasa 5 Mei 2020 | 21:19
219
Next Post
Pesan Gubernur Khofifah di Milad Ke-108 Muhammadiyah

Pesan Gubernur Khofifah di Milad Ke-108 Muhammadiyah

Zalim

Zalim di Kantor, Rumah, dan Istana

Muhammadiyah Tiada Henti Memberi Solusi untuk Negeri

Muhammadiyah Tiada Henti Memberi Solusi untuk Negeri

Prima Mari Kristanto penulis Jejak Khilafah.

Melting Pot Muhammadiyah untuk Peradaban

Muslim Pro aplikasi

Muslim Pro Jual Data Aplikasi ke Militer AS

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa
Ngaji Hadits

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa

Jumat 22 Januari 2021 | 09:06
253

Potret udara soal kerusakan kantor Gubernur Sulawesi Barat yang diguncang gempa (Foto dok CT Arsa sumber detik.com) Musibah, Cara Allah...

Read more
Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
787

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
221

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
391

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more

Berita Terkini

Salihi Saleh

Salihi Saleh, Bendahara PWM Sulbar Meninggal Menyusul Istrinya

Sabtu 23 Januari 2021 | 09:09
Milad Ke-6, Smamio Resmikan 3 Ikon Sekolah

Milad Ke-6, Smamio Resmikan 3 Ikon Sekolah

Sabtu 23 Januari 2021 | 08:10
Pembubaran Komnas HAM

Pembubaran Komnas HAM

Jumat 22 Januari 2021 | 20:13
Anemia

Anemia pada Remaja Putri, Ini Risikonya

Jumat 22 Januari 2021 | 18:56
Lima Strategi Aman Bermedia Sosial

Lima Strategi Aman Bermedia Sosial

Jumat 22 Januari 2021 | 15:57
Bersyukur sebagai Alat Ukur Keimanan

Bersyukur sebagai Alat Ukur Keimanan

Jumat 22 Januari 2021 | 15:32
Teliti Peran Emosi dalam Interaksi Guru-Siswa Autis, Dosen UM Jember Raih Doktor

Teliti Peran Emosi dalam Interaksi Guru-Siswa Autis, Dosen UM Jember Raih Doktor

Jumat 22 Januari 2021 | 14:55
Resmikan Sekolah Riset Smamio Gresik, Ini Harapan Haedar Nashir

Resmikan Sekolah Riset Smamio Gresik, Ini Harapan Haedar Nashir

Jumat 22 Januari 2021 | 13:14
Anggota DPR RI Resmikan PLTS Smamio

Anggota DPR RI Resmikan PLTS Smamio

Jumat 22 Januari 2021 | 11:39
TVMu Jatim Stasiun Mugeb Gresik Diresmikan

TVMu Jatim Stasiun Mugeb Gresik Diresmikan

Jumat 22 Januari 2021 | 11:28

Berita Populer Hari Ini

  • TVMu Jatim Stasiun Mugeb Gresik Diresmikan

    TVMu Jatim Stasiun Mugeb Gresik Diresmikan

    5535 shares
    Share 2214 Tweet 1384
  • Anggota DPR RI Resmikan PLTS Smamio

    5061 shares
    Share 2024 Tweet 1265
  • Resmikan Sekolah Riset Smamio Gresik, Ini Harapan Haedar Nashir

    4975 shares
    Share 1990 Tweet 1244
  • Ideologi Muhammadiyah Tergantung Ulama Tarjih

    8499 shares
    Share 3400 Tweet 2125
  • Ikhtiar Medis dan Teologis Bebas Covid

    3155 shares
    Share 1262 Tweet 789
  • Tekad Smamio Menjadi Sekolah Kreatif tanpa Batas

    3146 shares
    Share 1258 Tweet 787
  • Banjir Kalimantan akibat Eksploitasi Alam yang Sembrono

    5338 shares
    Share 2135 Tweet 1335
  • Smamio Campus Tour Virtual Libatkan Alumni di 30 PT Favorit

    3026 shares
    Share 1210 Tweet 757
  • Muhammadiyah – NU di Pusaran Glorifikasi FPI

    1609 shares
    Share 644 Tweet 402
  • Milad Ke-6, Smamio Resmikan 3 Ikon Sekolah

    925 shares
    Share 370 Tweet 231
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama